Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN BIOFILIK PADA PERANCANGAN FASILITAS INDUSTRI ANIMASI DAN GAME DI SURABAYA Muhammad Thoriq Al Rosyid; Ibrahim Tohar; Muhammad Faisal
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 9 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v4i9.6237

Abstract

Dari permasalahan yang terjadi pada Indonesia serta tren yang ada di tahun 2023/2024 maka Indonesia memiliki sebuah potensi yang dapat mengatasi masalah tersebut dengan pembangunan pusat industri di 2 sektor yang berbeda karena 2 sektor tersebut memiliki potensi yang besar dan dapat dikaitkan, pemilihan lokasi di Surabaya menjadi sebuah terobosan baru untuk menambah tingkat ekspor dengan perancangan bangunan baru yang dapat menampung lapangan kerja serta dapat menjadi perputaran ekosistem di sektor ekonomi kreatif yang merata di seluruh pulau jawa. Tujuan dari perancangan ini lebih mengarah ke pemanfaatan potensi dengan melihat peluang yang ada di lokasi di Surabaya sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dapat berdampak ke seluruh Indonesia dengan melihat supply dan demand yang banyak sekali sehingga memerlukan game dan animasi dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dari para peminat di Indonesia sehingga pendapatan yang aslinya dapat masuk kedalam pendapatan negara tidak pergi ke pendapatan luar negeri, Maka dari itu sebuah perancangan fasilitas industri animasi dan game menjadi Solusi untuk permasalahan tersebut dan untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan peningkatkan nilai industrinya yaitu dengan sebuah pendekatan arsitektur pada perancangannya dan pendekatan arsitektur biofilik dipilih karena memang dapat mempengaruhi kesejahteraan para pengguna meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan inovasi, yang sangat penting dalam industri kreatif seperti animasi dan game sehingga karya yang di hasilkan dapat bersaing di nasional maupun internasional.
PENERAPAN KONSEP MODERN ECO FRIENLY PADA GELANGGANG OLAHRAGA RANGGA JAYA ANORAGA TUBAN Hidayat, M. Wahyu Sarif; Tohar, Ibrahim; Hastijanti, R.A. Retno
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 6 (2025): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v6i6.9991

Abstract

Kota Tuban memiliki GOR ( Gelanggang Olah Raga ) yang bernama GOR Rangga Jaya Anoraga. Arti dari sebuah nama ini sendiri terinspirasi dari seorang tokoh pada masanya yang secara andil dan juga cukup besar didalam perkembangan pada Kota Tuban. Diketahui bahwasannya Gor Rangga Jaya Anoraga ini teedapat di sebelah ujung jalan sunan kalijaga ( kalijogo) atau lebih tepatnya di Kec. Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Untuk jalan menuju tempat ini sangat mudah untuk diakses karena dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum tempat ini bisa dilintasi dengan aman. Untuk Gor Rangga Jaya Anoraga ini kondisinya sekarang berada jauh dari standart dan tempat tersebut sepi pengunjung serta para atlet juga jarang ada yang berlatih di tempat tersebut. Sarana dan prasarananya masih kurang layak, kondisi lapangan yang kurang terawat, material bangunan pada gedung juga sudah banyak yang lepas. Sehingga tempat tersebut perlu dilakukanya sebuah perbaikan atau lebih tepatnya meredesain GOR Rangga Jaya Anoraga tersebut guna merancang kembali sesuai dengan standart GOR tipe B dan menghidupkan kembali suasana sehingga layak untuk di gunakan oleh para atlet dan pengunjung banyak yang memanfaatkan tempat tersebut untuk berolahraga dan melakukan kegiatan lainnya, namun untuk melakukan pembangunan ulang Kota Tuban memerlukan biaya yang cukup banyak sehingga harus menerapkan desain- desain yang fungsional dan ramah lingkungan agar tidak memakan biaya yang sangat mahal dan tentunya keseimbangan antara lingkungan dan bangunan tetap terjaga, tidak sampai merusak yang berdampak pada lingkungan sekitarnya. Untuk saat ini kota Tuban melakukan sebuah perbaikan kota . sehingga ada bebrapa bangunan di dalam kota yang akan di bangun ulang menjadi bangunan yang lebih modern dan fungsional.
DESIGN OF MADOERA STOOMTRAM MAAT DESIGN OF MADOERA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ (MdrSM) RAILWAY STATION IN BANGKALAN REGENCY PERANCANGAN STASIUN KERETA API MADOERA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ (MdrSM) DI KABUPATEN BANGKALAN novita, imam lutfi hariyadi; Hariyadi, Imam Lutfi; Tohar, Ibrahim
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 4 No 2 (2024): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v4i2.69

Abstract

Perancangan stasiun kereta api ini berada di Pulau Madura khususnya di Kabupaten Bangkalan.  Pergerakan transportasi yang ada di Kabupaten Bangkalan merupakan hal yang sangat melekat dan dibutuhkan karena termasuk kepentingan manusia untuk mencapai suatu tempat ketempat lainnya. Dengan adanya jembatan suramadu di perkirakan arus lalu lintas akan semakin padat dimasa yang akan datang. Salah satu alternatif untuk meningkatkan transportasi massal yang ada di Pulau Madura yaitu mengaktifkan kembali tansportasi kereta api di Pulau Madura. Stasiun kereta api Madoera Stroomtram Maatschappij (MdrSM) adalah salah satu perusahaan kereta api di hindia belanda yang beroperasi di Pulau Madura pada tahun 1897, dengan jalur kereta api sejauh 150 km. Dalam RIPNAS terdapat rencana pengembangan jaringan kereta api di Pulau Madura tahun 2030. Dengan di perkuat rencana tersebut maka perlu adanya perancangan stasiun yang ada di Kabupaten Bangkalan. Bangunan bekas stasiun yang ada di Kabupaten Bangkalan masih ada sehingga dapat memudahkan untuk dilakukan perancangan kembali stasiun yang sudah lama terbengkalai. Dalam perancangan ini menggunakan metode penelitian desktiptif dimana penelitian yang mengkaji suatu peristiwa yang terjadi (Objek Penelitian) secara spesifik, akan tetapi tidak untuk menyusun kesimpulan penelitian secara umum. Penelitian ini diartikan sebagai kegiatan pengumpulan dan pengkajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk pemecahan suatu persoalan.  Dalam perancangan ini menggunakan konsep arsitektur kontemporer yang mana merupakan konsep yang ada karena kebutuhan akan adanya gaya baru sehingga konsep ini mencirikan adanya kebebasan serta keinginan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda.
APPLICATION OF URBAN TOURISM ELEMENTS IN 5 STAR HOTEL DESIGN IN SURABAYA PENERAPAN ELEMEN WISATA PERKOTAAN PADA PERANCANGAN HOTEL BINTANG 5 DI SURABAYA Hermanto, Sofyan; RA Retno Hastijanti; Ibrahim Tohar
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 4 No 2 (2024): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v4i2.77

Abstract

Jumlah wisatawan dunia yang meningkat sangat pesat, yaitu sekitar 200% hanya dalam 30 tahun terakhir dan di proyeksikan terus naik ditahun-tahun mendatang, menjadikannya sebagai salah satu industri paling besar dan paling pesat perkembangannya di dunia. Kota-kota di duniapun berlomba-lomba mengembangkan sektor pariwisata, termasuk kota Surabaya. Namun rencana tersebut bukan tanpa halangan, karena kota Surabaya minim akan potensi alam yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Sebaliknya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, kota Surabaya memiliki potensi untuk mengembangkan pariwisata berkonsep perkotaan yaitu Urban Tourism atau pariwisata perkotaan. Pariwisata perkotaan memiliki 3 elemen yaitu, elemen primer, elemen sekunder dan elemen tambahan. Metode penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan data studi literatur pada konsep wisata perkotaan (urban tourism), dan dilakukan tahap deskriptif-kualitatif pada elemen-elemen arsitektur yang membentuk wisata perkotaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan fasilitas-fasilitas wisata perkotaan (urban tourism) yang akan dirancang dengan hotel bintang lima untuk membentuk sebuah destinasi wisata perkotaan (urban tourism) yang komprehensif sesuai dengan tiga elemen pembentuknya. Hasil yang diperoleh adalah desain hotel bintang lima dengan elemen-elemen wisata perkotaan yaitu galeri seni sain, dek observasi, sentra kuliner dan elemen tambahan yaitu jembatan penyeberangan dan gedung parkir.
Evaluasi Sirkulasi Ruang Dalam pada Pasar Tradisional Blimbing di Kota Malang Achmad Nizar Fernanda; Farida Murti; Ibrahim Tohar
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 19 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v19i1.872

Abstract

Pasar Tradisional Blimbing merupakan pasar berstandar kelas A yang terletak di Kota Malang dan termasuk dalam kategori pasar tradisional kota. Pasar ini mencakup area seluas 1,9 hektar dengan fungsi utama sebagai zona perdagangan dan jasa. Salah satu ciri khas dari pasar ini adalah adanya dua jenis sirkulasi ruang yang berbeda dalam satu bangunan, yang menjadikannya objek menarik untuk kajian mengenai kriteria sirkulasi ruang interior. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memahami kelebihan serta kekurangan faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi interior di Pasar Tradisional Blimbing, dengan fokus pada konfigurasi jalur sirkulasi, hubungan antara jalur dan ruang, bentuk ruang sirkulasi, serta dimensi lebar ruang sirkulasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait desain sirkulasi ruang untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi pergerakan di dalam pasar. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan desain sirkulasi ruang pasar tradisional pada umumnya.
EKSPLORASI STRUKTUR DAN MATERIAL ARSITEKTUR PADA NAUNGAN ATAP GEREJA PUHSARANG KEDIRI Masruchin, Febby Rahmatullah; Tohar, Ibrahim; Murti, Farida; Farrelino, Christian; Remetwa, Apolinaris; Riadi, Riadi
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 15 No 1 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v15i1.9279

Abstract

Gereja Puhsarang merupakan salah satu obyek arsitektur di Indonesia yang menerapkan naungan sebagai ciri khas arsitektur vernakular dan upaya adaptasi pada iklim tropis. Struktur dan material pada naungan atap Gereja Puhsarang memiliki perbedaan dengan bangunan vernakular lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi yang fokus terkait struktur dan material pada naungan atap Gereja Puhsarang. Metode deskriptif kualitatif digunakan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai melalui pengamatan di lapangan dan wawancara dengan narasumber. Hasil yang didapatkan terdapat perubahan dari kondisi awal Gereja 1936 dan kondisi saat ini 2025. Pada kondisi awal, struktur rangka atap terdiri dari 4 kuda-kuda lengkung yang menggunakan material sambungan papan kayu. Untuk menopang material penutup atap genteng tanah liat, terdapat gording, reng dan usuk dari material kawat dengan struktur kabel yang diikat dengan sistem ring. Penutup atap genting memiliki adaptasi yaitu berbentuk profil U yang dipasang berlawanan arah (atas dan bawah) serta diberi lubang untuk diikat pada sistem kabel. Sementara itu pada kondisi sekarang, kuda-kuda lengkung diganti dengan tabung baja serta penggantian sistem ring menjadi sambungan las permanen. Penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam pengembangan struktur dan material sesuai dengan teknologi saat ini serta penerapan pada obyek arsitektur masa kini.
Penerapan Konsep Neo-Vernakular pada Desain Atap Amorty Billiards Indonesia di Kota Malang Cahyaningrum, Eka; Anggraini, Rheina; Murti, Farida; Tohar, Ibrahim
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 8 No. 2 (2025): JAUR April
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v8i2.12301

Abstract

This study explores the application of neo-vernacular architectural concepts to the roof design of the Amorty Billiards Indonesia building in Malang City. Neo-vernacular architecture is included in an approach that blends traditional local characters with modernity, using local materials and culture. The research method used in this study is a qualitative method through direct observation and documentation. The results of this research show that building roofs using clay tiles provide coolness and weather resistance even though they require regular maintenance. The Joglo Lawakan roof shape was chosen to add aesthetic and symbolic value to Javanese culture. This combination creates a classic and modern impression, enriches the aesthetics of the building and supports the preservation of local cultural values. This research concludes that the Implementation of Neo-vernacular architecture on the Amorty Billard roof has a positive impact on the environment and maintains traditional values ​​in a modern architectural context.
Kajian Arsitektur Neo Vernakular pada Bangunan di Taman Krida Budaya Kota Malang Dharma, Wahyu Nursila; Farida Murti; Tohar, Ibrahim
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 9 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v9i1.12306

Abstract

Indonesia is a country with various ethnicities and cultures. Each region of Indonesia has its own culture and uniqueness. As modern times become more modern, many local wisdoms and characteristics are starting to disappear. One way to ensure that local wisdom remains is by implementing neo vernacular architecture. Neo vernacular architecture is a form of applying architectural components to buildings in the form of shapes, structures and/or elements that are not in physical form such as concepts, thought patterns and spatial planning, which has the aim of using local components created from community culture to be futuristic and modern without reducing existing traditional elements. Research was carried out to look for the characteristics of Neo Vernacular Architecture in the cultural park area. The method used is qualitative description, by conducting literature studies and field observations. The place used as the object is the Krida Budaya Park in Lowokwaru District, Malang City. From the observations that have been made, it was found that Taman Krida Budaya applies the concept of neo vernacular architecture in several parts of the building, both in the main building and in supporting buildings.
Kajian Elemen Arsitektur Vernakular pada Pendopo Agung Trowulan dengan Studi Bentuk dan Ruang Agriya, Bulan Surya; Koeswanto, Alfinto Deonova; Murti, Farida; Tohar, Ibrahim
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 9 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v9i1.12334

Abstract

As a form of cultural heritage in Indonesia, Pendopo Agung Trowulan is located in the Trowulan archaeological site which has extraordinary historical value and is an important representation of traditional Javanese architecture. This study aims to identify the main characteristics of vernacular architectural elements integrated in the building's design, as well as analyze the vernacular architectural elements that influence the building's form and space. The method used was descriptive qualitative involving literature review, field observations, and interviews with local residents. The analysis was focused on various physical aspects such as the form and space in the Trowulan Great Hall building. With all its functions and meanings, Pendopo Agung Trowulan is a clear evidence of how vernacular architecture can play an important role in preserving and promoting local wisdom and enriching the social and cultural life of the community.
Evaluasi Kelayakan Perancangan Rusunawa di Kota Madiun berdasarkan Standar Hunian yang Layak Firdiansyah, Moch Fany; Tohar, Ibrahim; Hastijanti, Retno
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2025): SADE April 2025
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v4i1.112

Abstract

Rusunawa merupakan solusi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan standar kelayakan tertentu yang harus dipenuhi agar dapat memberikan kenyamanan, keamanan, serta aksesibilitas bagi penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian perancangan Rusunawa Kota Madiun berdasarkan standar hunian yang layak sesuai dengan PERMEN PUPR Nomor 05/PRT/M/2007 dan SNI 03-1733-2004. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis beberapa aspek utama, yaitu tata ruang, ventilasi, pencahayaan, aksesibilitas, dan keamanan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa secara umum, Rusunawa Kota Madiun telah memenuhi sebagian besar standar hunian layak, terutama dalam aspek efisiensi ruang, ventilasi alami, serta pencahayaan yang cukup baik melalui bukaan jendela yang memadai. Selain itu, sistem keamanan dengan CCTV dan proteksi kebakaran seperti deteksi kebaran dan pompa darurat telah diterapkan. Namun, terdapat beberapa kekurangan, seperti ketiadaan lift pada bangunan lima lantai, yang dapat menyulitkan kelompok penghuni tertentu, serta jalur evakuasi yang belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Sehingga, meskipun Rusunawa Kota Madiun telah memenuhi sebagian besar standar hunian layak, masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi seluruh penghuni.