Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisis Potensi Agrowisata Belimbing Karangsari Sebagai Daya Tarik Di Kota Blitar Shalsabila, Nisa Najla; Istijanto, Suko; Tohar, Ibrahim
Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur Vol. 4 No. 1 (2025): Architecture, Room, Structure, Material
Publisher : Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37477/lkr.v4i1.717

Abstract

Kota Blitar yang dikenal dengan ikon wisata kebangsaannya, oleh karena itu memerlukan pengembangan objek wisata pendukung untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Salah satu destinasi potensial adalah Agrowisata Belimbing Karangsari, berada di Kel. Karangsari, Kec. Sukorejo, sekitar 2 km dari pusat kota Blitar. Destinasi ini mengusung konsep wisata berbasis pertanian dan edukasi, menawarkan pengalaman unik berupa kegiatan memetik dan mencicipi buah belimbing langsung dari pohonnya. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif untuk mengevaluasi potensi wisata kawasan tersebut sebagai daya tarik utama. Analisis dilakukan dengan mengacu pada tiga aspek, meliputi hal-hal yang dapat dilihat, hal-hal yang dapat dilakukan, dan hal-hal yang dapat dibeli. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkebunan belimbing yang asri, aktivitas wisata seperti petik buah dan menikmati fasilitas, serta produk olahan belimbing menjadi daya tarik utama kawasan ini. Diharapkan bahwa peningkatan kualitas daya tarik wisata ini dapat memperbesar tingkat kepuasan pengunjung, menarik lebih banyak wisatawan, dan memperluas popularitas kawasan hingga ke tingkat internasional.
Studi Penerapan Arsitektur Regionalisme Pada Fasilitas Pertunjukan Kesenian Sandur Di Bojonegoro Barri, Alfan; Tohar, Ibrahim
Jurnal Etnik: Ekonomi-Teknik Vol 3 No 1 (2024): ETNIK : Jurnal Ekonomi dan Teknik
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/etnik.v3i1.300

Abstract

This paper discusses the implementation of regionalism architecture principles in the sandur art performance facility in Bojonegoro Regency, East Java. The research aims to apply the principles of regionalism architecture to sandur art performance facilities to accommodate and develop traditional Bojonegoro art. The research method employs a mixed approach with qualitative analysis and observation. Data is obtained through direct observation, literature studies, and analysis of regionalism architecture principles. The analysis of regionalism architecture principles includes responses to local context, the use of local materials, adaptation to climate, and traditional aesthetics. The implementation results in a response to the local context, referring to the sandur art story, which will be used as a zoning boundary on the site. Abundant local materials in Bojonegoro Regency such as red bricks, bamboo, and teak wood, are used. Utilization of sunlight as natural lighting, adequate drainage systems, and utilization of wind as natural ventilation are also applied. Moreover, ornamentation on the building uses teak wood carvings at the entrance and walls, and applies shape transformation from sandur during the kalongking scene, symbolizing the human life cycle. The implementation of regionalism architecture principles in adequate sandur art performance facilities in Bojonegoro is expected to increase public interest, especially among the younger generation, in preserving and learning traditional art of Bojonegoro, become a tourist attraction, and enrich local culture.
Konsep Extending Tradition pada Fasilitas Kesenian Wayang Thengul di Bojonegoro: Extending Tradition Concept of Wayang Thengul Art Facilities in Bojonegoro Rikza Anjani Lutfiyah; Darmansjah Tjahja Prakasa; Ibrahim Tohar
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i2.804

Abstract

Wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional dari Kabupaten Bojonegoro yang sudah diakui oleh Hak Kekayaan Intelektual dan diperkenalkan oleh pemerintah sebagai seni pertunjukan khas Bojonegoro. Akibat pengaruh modernisasi, kesenian ini sudah mulai luntur dan dilupakan karena berkurangnya minat dan motivasi generasi muda untuk melestarikannya. Apalagi di Bojonegoro sendiri sangat minim akan fasilitas yang mampu mewadahi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kesenian wayang thengul baik sebagai pelatihan hingga pertunjukan. Kebanyakan fasilitasnya hanya sebatas rumah sang dalang yang digunakan juga sebagai sanggar pelatihan. Untuk mempertahankan nilai-nilai dari kearifan lokal tersebut diperlukan upaya sebuah fasilitas yang berperan sebagai wadah wisata edukasi budaya kepada masyarakat dengan menerapkan tema Extending Tradition sebagai pendekatan arsitekturnya. Tema ini diterapkan agar masyarakat dapat mempelajari ilmu budaya yang ada sehingga tertanam suatu kebanggaan terhadap budaya di daerahnya. Metode pendekatan desain ini menggunakan tradisi lokal sebagai ide dasar desain dan memodifikasinya agar sesuai dengan masyarakat modern. Konsep desainnya meliputi pada bagian pertapakan, perangkaan, peratapan, persungkupan dan persolekan.
Konsep Pendekatan Arsitektur Islam Pada Perancangan Museum Walisongo Di Gresik Riyanto, Anton; Tohar, Ibrahim
Jurnal Latar Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal LATAR (Juni)
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69749/jl.v2i1.32

Abstract

Peneltian ini membahas penerapan konsep arsitektur Islam pada perancangan museum wali songo yang berda di kabupaten gresik dengan tujuan yaitu dapat menerapkan konsep pendekatan arsitektur Islam pada perancangan museum wali songo. Penelitian dan pembahasan menggunakan metode kualitatif dengan penelitian deskriptif. Pemilihan metode deskriptif bertujuan untuk memvalidasi tujuan Museum Wali Songo dan penerapan prinsip arsitektur Islam pada museum wali songo yang lokasinya di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Hasil dari penerapan konsep arsitektur Islam pada konsep rancangan yaitu dari bentuk massa, jumlah massa, pola tatanan massa, arah orientasi, material bangunan secara umum mengutamakan aspek Islam pada gaya arsitektur Jawa. Penggunaan gaya arsitektur Jawa Timur diadopsi dari empat ajaran yang ada, menekankan pada prinsip dan kaidah arsitektur Islam, menerapkan 8 prinsip arsitektur islam serta memodifikasi dan menambahkan unsur keindahan dan pembaharuan. Pendekatan bentuk waktu dan ruang dengan ruang digunakan dalam arsitektur Islam dengan mengedepankan nilai dan prinsip arsitektur Islam.
PENERAPAN ARSITEKTUR POSTMODERN PADA PENGEMBANGAN KOMPLEKS OLAHRAGA MENAK SOPAL DI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR Soarees, Kristian Natalino; Hastijanti, Retno; Tohar, Ibrahim
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v4i2.69

Abstract

Stadion Menak Sopal merupakan satu-satunya stadion yang ada di Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Stadion ini masih belum memenuhi standar kelayakan karena infrastruktur dan fasilitasnya, seperti kurangnya kursi penonton, kurangnya lampu di lapangan dan stadion, dan fasilitas interior yang kurang terawat. Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Trenggalek 2024 menyoroti perlunya pusat pelatihan untuk atlet berprestasi dan juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur. Survei lokasi, perencanaan, dan desain adalah tiga tahap dari pendekatan deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu pengolahan tapak, penataan ruang luar dan dalam, bentuk dan tampilan bangunan, sistem struktur, material bangunan, dan penerapan konsep arsitektur postmodern sebagai strategi perancangan.
APPLICATION OF NON-PHYSICAL ELEMENTS IN THE NEO-VERNACULAR CONCEPT IN THE MOJOKERTO REGENT'S OFFICE PENDOPO BUILDING, EAST JAVA PENERAPAN ELEMEN NON-FISIK DALAM KONSEP NEO-VERNAKULAR PADA BANGUNAN PENDOPO KANTOR BUPATI MOJOKERTO, JAWA TIMUR Shalsabila, Nisa Najla; Gesang, Wisnu; Murti, Farida; Tohar, Ibrahim
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 5 No 2 (2025): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v5i2.112

Abstract

Salah satu Kabupaten yang terdapat di Jawa Timur adalah Kabupaten Mojokerto, yang memiliki luas wilayah kurang lebih 969,360 km2. Pada masa Kerajaan Hindu-Budha, Mojokerto memiliki peranan penting yang terlihat dari banyaknya peninggalan berupa candi dan artefak dari masa Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, kawasan Mojokerto semakin memperkuat identitasnya dengan mempertahankan arsitektur dan budaya Majapahit. Hal ini diterapkan pada bangunan pusat pemerintahan, seperti Pendopo Kantor Bupati Mojokerto. Bertujuan untuk melestarikan arsitektur lokal agar sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui observasi langsung, analisis data, identifikasi, serta mendeskripsikan terhadap ciri arsitektur Neo-Vernakular khususnya pada elemen non-fisik. Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa adanya keselarasan antara nilai-nilai budaya, sistem kepercayaan, filsafat, serta tata letak bangunan dalam penerapan elemen non-fisik pada Bangunan Pendopo Kantor Bupati Mojokerto. Dengan demikian, bangunan ini dapat menjadi acuan bagi pembangunan di masa depan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman, namun tetap menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya lokal.