Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

BOLU KUKUS DAUN KATUK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI Nurul Pujiastuti; Erly Arsitama Febrianti
Jurnal LINK Vol 18, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.491 KB) | DOI: 10.31983/link.v18i2.9174

Abstract

Produksi ASI yang kurang pada ibu menyusui antara lain disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi atau gizi kurang, puting susu yang lecet, ibu yang stres sehingga ASI yang keluar sedikit atau ibu yang bekerja sehingga tidak dapat menyusui secara teratur. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI yaitu melalui peningkatan kualitas makanan pada ibu menyusui yang berpengaruh secara langsung pada produksi air susu, seperti sayuran hijau, salah satunya adalah daun katuk (Sauropus Androgynus). Tujuan pengabdian masyarakat ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat olahan dari daun katuk yaitu bolu kukus daun katuk di Desa Balongdowo Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Metode pengabdian masyarakat berbasis penelitian melalui pelatihan dengan sasaran kader posyandu. Hasil pelatihan didapatkan 30 peserta memiliki pengetahuan pre-test sebagian besar kurang (83,3%) dan post-test sebagian besar baik (73,3%). Untuk nilai keterampilan, sebelum pelatihan sebagian besar kurang dan setelah pelatihan sebagian besar baik. Kesimpulan pelatihan membuat bolu kukus daun katuk berhasil meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang cara meningkatkan produksi ASI dan mampu membuat bolu kukus daun katuk yang dapat membantu ibu menyusui meningkatkan produksi ASI.
MOTIVASI DAN KINERJA KADER POSYANDU (STUDI LITERATUR REVIEW) Lucia Retnowati; Nurul Pujiastuti; Kasiati
Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO) Vol 14 No 2 (2022): Hospital Majapahit
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55316/hm.v14i2.820

Abstract

Health development is important in the development of human quality in a country. One of the efforts made by the government is to establish Community Based Health Efforts (UKBM) which are managed from, by, for, and with the community, which are useful in empowering the community and providing convenience to the community in obtaining basic health services. One form of UKMB is integrated service post (posyandu). Cadres have an important role in implementing the posyandu program because cadres are in charge. The performance of cadres is a factor in the success of posyandu, with high motivation in posyandu activities so as to improve the performance of posyandu cadres. From the database used, namely Google Scholar, 5 journals were found. The 5 journals used an analytical survey research design with a cross sectional approach published between 2016-2020. The inclusion criteria used were respondents with posyandu cadres. In addition, it is also seen from the completeness of the text, title, abstract, and methodology assessed for the feasibility of the study.Researchers found 5 journals that met the inclusion criteria. The results of these 5 journals show that there is a relationship between motivation and the performance of posyandu cadres. This literature review shows that the motivation and performance of cadres affect the implementation of posyandu.Based on the results of a literature search, it shows that there is a relationship between motivation and the performance of posyandu cadres. This can be proven by the five articles that have been researched showing that the better a person's motivation, the greater the responsibility they have, so that cadres become more active in carrying out posyandu activities.
Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini dengan Kebiasaan Menonton Video Kartun Pembelajaran Rifa Aulia; Kissa Bahari; Nurul Pujiastuti; Erlina Suci Astuti; Sumirah Budi Pertami; Budiono Budiono
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3558

Abstract

Gadget merupakan salah satu bukti berkembangnya teknologi dan informasi yang sangat pesat. Anak menggunakan gadget untuk menonton video kartun yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak. Tulisan ini menjelaskan bagaimana kaitan antara kebiasaan menonton vidio kartun pembelajaran dengan perkembangan kognitif anak usia dini di RA Perwanida 01 Pancir Kab. Blitar. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Pendekatan menggunakan cross sectional dengan uji pearson correlation dan kruskal wallis. Instrumen penelitian yaitu kuisioner dan observasi. Besar sampel yaitu 46 anak yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara intensitas waktu menonton vidio kartun pembelajaran dengan perkembangan kognitif anak dengan p-value 0,198. Namun ditemukan adanya perbedaan perkembangan kognitif anak usia dini berdasarkan jenis vidio kartun dengan p-value 0,000 dan rata-rata paling tinggi adalah menonton kartun pembelajaran “Upin-ipin”. Diharapkan pada orangtua untuk memonitor anak saat menonton video kartun dan memilih tontonan pembelajaran yang bermanfaat untuk perkembangan kognitif.
PERAN NENEK SEBAGAI PERSONAL REFERENCE DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU MENYUSUI EKSKLUSIF Lucia Retnowati; Nurul Pujiastuti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.9920

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di desa Sumberporong Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, diikuti oleh 35 nenek dengan memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif, perawatan payudara nifas, dan pembuatan bolu daun katuk. Tujuan pengabmas yaitu mewujudkan peran nenek sebagai personal reference dalam upaya meningkatkan perilaku menyusui eksklusif. Sebelum dan setelah penyuluhan diberikan lima (5) pertanyaan terkait masalah menyusui. Lima pertanyaan tersebut meliputi pengertian ASI eksklusif, anatomi payudara, lama menyusui bayi, posisi dan pelekatan bayi yang benar. Sebelum penyuluhan mempunyai nilai rata-rata 60. Setelah penyuluhan, mempunyai nilai rata-rata 80. Selanjutnya dilakukan diskusi dengan para nenek tentang cara mengatasi produksi ASI yang kurang. Diperoleh informasi bahwa nenek memberikan jamu khusus untuk ibu menyusui, memberikan sayuran seperti daun katuk, daun pepaya, serta memompa payudara namun produksi ASI masih kurang. Oleh karena itu, penyuluhan yang diberikan memberikan manfaat tambahan pengetahuan bagi nenek. Usulan penyuluhan selanjutnya adalah teknik memerah ASI, cara mengatasi puting susu datar atau tenggelam, serta cara mengatasi puting susu lecet. Saat penyuluhan, nenek mendapatkan booklet tentang peran keluarga dan menyusui eksklusif sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi nenek untuk memberikan motivasi pada ibu menyusui.Abstract: Community Service Activities in Sumberporong Village, Lawang District, Malang Regency, there are 35 participants in the counseling. The counseling provided includes exclusive breastfeeding, postpartum breast care, and making katuk leaf cake. The aim of community service is to realize the role of grandmothers as personal references in an effort to improve exclusive breastfeeding behavior. Before and after the counseling, five (5) questions related to breastfeeding were given. The five questions include the definition of exclusive breastfeeding, breast anatomy, duration of breastfeeding the baby, the correct position and attachment of the baby. Before counseling, the average score was 60. After counseling, the average score was 80. After that, there was a discussion with the grandmothers about how to overcome the lack of breast milk production. Information was obtained that the grandmother gave special herbs for nursing mothers, gave vegetables such as katuk leaves, papaya leaves, and pumped the breasts but the milk production was still lacking. Therefore, the counseling provided provides additional benefits of knowledge for grandmothers. The next counseling proposal is the technique of expressing breast milk, how to deal with flat or sinking nipples, and how to deal with sore nipples. During counseling, grandmothers received booklets about the role of family and exclusive breastfeeding so that they could be a source of information for grandmothers to motivate breastfeeding mothers.
Holistic Love Breastfeeding dalam Meningkatkan Produksi ASI sebagai Upaya Penurunan Stunting Finta Isti Kundarti; Nurul Pujiastuti; Ira Titisari; Triatmi Andri Yanuarini
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1517.178 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1416

Abstract

Bandar Lor Village, Kediri City, was ranked 2nd in stunting problems in toddlers in Kediri City (24.6%). The purpose of this community service is to increase understanding and holistic skills of breastfeeding love for pregnant women in order to increase milk production during childbirth and maintain positive psychology, while for health cadres it is to empower cadres to be able to help pregnant women improve their holistic love of breastfeeding skills and help mothers after giving birth in increasing milk production and exclusive breastfeeding coverage. Community service activities are carried out in 2 meetings with a distance of one week. Each meeting is held for 4 hours. Training was also given to 25 pregnant women and 25 health cadres. Skills provided on self-hypnosis breastfeeding, loving-kindness meditation, mindfulness feeding, acupressure breasfeeding and oxytocin massage. The results from the interview that participants have understood the theory and the given exercises are shown by filling out a questionnaire which results before training knowledge is 20% and during the evaluation it increases to 95% and skill improvement increase to 90%. Suggestions for further community service activities are to empower the community through other complementary activities in order to reduce stunting rates in Indonesia.   ABSTRAK Desa Bandar Lor, Kota Kediri, menduduki peringkat 2 masalah stunting pada balita di Kota Kediri (24,6%). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman dan ketrampilan holistic love breastfeeding pada ibu hamil guna menambah produksi ASI ketika melahirkan serta menjaga kondisi psikologi agar tetap positif, sedangkan untuk kader kesehatan adalah untuk memberdayakan kader agar dapat mendampingi ibu hamil dalam meningkatkan ketrampilan holistic love breastfeeding serta membantu ibu setelah melahirkan dalam meningkatkan produksi ASI dan memenuhi cakupan ASI ekskusif. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan sebanyak 2x pertemuan dengan jarak satu minggu. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 4 jam. Pelatihan juga diberikan kepada 25 ibu hamil dan 25 kader kesehatan. Keterampilan yang diberikan tentang self-hypnosis love breasfeeding, loving-kindness meditation, mindfulness feeding, acupressure breastfedding dan pijat oksitosin. Hasil dari dari wawancara bahwa peserta sudah memahami teori dan latihan yang diberikan yang dibuktikan dengan mengisi angket yang mana hasil sebelum pelatihan pengetahuan 20% dan saat evaluasi meningkat menjadi 95% serta peningkatan ketrampilan ≤ 90%. Saran untuk kegiatan pengabmas selanjutnya adalah memberdayakan masyarakat melalui kegiatan komplementer lainnya agar dapat menurunkan angka stunting di Indonesia.
Faktor Determinan yang Mempengaruhi Penerapan Universal Precaution terhadap Pencegahan Risiko HAIs Nurul Pujiastuti; Angger Rangga Santika; Lucia Retnowati
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 8 No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v8i2.477

Abstract

Infections acquired by patients while hospitalized for at least 72 hours are called Health Care Associated Infections (HAIs). The purpose of the study was to determine the determinant factors that affect the application of universal precaution to the prevention of infection risk in health services by nurses in the room. The research design used was correlation analytic with the type of case control design and the research technique used total sampling technique. The sample size in this study was 36 respondents. The results of Spearman's statistical test, internal factors namely knowledge, training followed, and length of work obtained p value = 0.003 meaning that there was an influence of internal factors (knowledge, training followed, and length of work) on the application of universal precaution. While external factors, namely facilities and colleagues, the value of p = 0.000 means that there was an influence of external factors (facilities and colleagues) on the application of universal precaution. The determinant factors that affect universal precaution are external factors. It is hoped that hospital managers can fulfill the facilities needed by health workers in implementing universal precautions so that the incidence of nosocomial infections can be suppressed.
Stimulus Orang Tua dan Status Gizi dalam Hubungannya dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak di Masa Pandemi Covid-19 Yuni Candra Eka Putri Purnaning; Sulastyawati Sulastyawati; Sumirah Budi Pertami; Nurul Pujiastuti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14136

Abstract

Parental stimulation and children's nutritional status is one of the factors that influence children's development. However, the fact is that not all parents have enough time and are able to provide stimulus and good nutrition for their children. This study aims to explain the relationship between parental stimulation and nutritional status with the development of children aged 3-5 years during the Covid-19 pandemic. This study applied a cross-sectional design, involving 22 respondents who were selected randomly. The instruments used were a stimulus questionnaire for age-appropriate child development and a developmental pre-screening questionnaire (KPSP) according to the child's age. Data were analyzed descriptively, followed by a correlation test. The results of the analysis showed that the p-value of the correlation test was 0.034 for the correlation between parental stimulus and child development and 0.000 for the correlation between nutritional status and child development. It was concluded that there was a relationship between parental stimulation and nutritional status with the development of children aged 3-5 years during the Covid-19 pandemic.Keywords: parental stimulus; nutritional status; child development ABSTRAK Stimulus orang tua dan status gizi anak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Namun faktanya tidak semua orang tua memiliki waktu yang cukup dan mampu memberikan stimulus serta gizi yang baik bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara stimulus orang tua dan status gizi dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menerapkan rancangan cross-sectional, yang melibatkan 22 responden yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner stimulus untuk perkembangan anak sesuai usia dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) sesuai usia anak. Data dianalisis secara deskriptif, dilanjutkan dengan uji korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p dari uji korelasi adalah 0,034 untuk korelasi antara stimulus orang tua dengan perkembangan anak dan 0,000 untuk korelasi antara status gizi dengan perkembangan anak. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara stimulus orang tua dan status gizi dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun di masa pandemi Covid-19.Kata kunci: stimulus orang tua; status gizi; perkembangan anak
Budidaya Tanaman Sauropus Androgynus (Daun Katuk) untuk Bahan Olahan Pangan Ibu Menyusui Nurul Pujiastuti; Novita Rina Antarsih; Apriningsih; Halisah Suriani; Noor Faridha
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v4i1.109

Abstract

Daun katuk merupakan tanaman yang pada umumnya sudah dikenal oleh masyarakat khususnya ibu hamil maupun ibu menyusui. Tanaman daun katuk mempunyai manfaat bagi kesehatan dan membantu ibu menyusui untuk melancarkan produksi ASI. Tanaman daun katuk mempunyai potensi menjadi berbagai macam olahan pangan untuk ibu menyusui. Namun, tanaman daun katuk masih jarang ditemui, karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat dari tanaman daun katuk dan berbagai macam olahan pangan yang dapat dibuat dari tanaman tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu melakukan budidaya tanaman daun katuk sehingga kebutuhan untuk membuat olahan pangan dari tanaman daun katuk dapat terpenuhi. Metode yang digunakan yaitu diskusi dan praktek. Diskusi tentang manfaat daun katuk dan praktek tentang membuat bibit daun katuk. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan dimulai dari mencari tanaman daun katuk yang akan dijadikan sebagai bibit yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat. Selanjutnya, menyiapkan bahan-bahan untuk pembibitan yang dilakukan bersama peserta pengabdian. Peserta sebanyak 10 orang. Hasil pre-test pengetahuan, sebagian besar kurang dan post-test sebagian besar baik. Nilai praktek, sebelum diberikan contoh sebagian besar kurang dan setelah diberikan contoh sebagian besar baik. Kesimpulan yaitu budidaya tanaman daun katuk berhasil memotivasi peserta kegiatan untuk melakukan budidaya tanaman daun katuk sebagai upaya menyediakan bahan olahan pangan untuk membantu ibu menyusui melancarkan produksi ASI.
PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH MELAUI STORYTELLING SAKIT GIGI Esti Widiani; Nurul Hidayah; Lucia Retnowati; Nurul Pujiastuti
Jurnal LINK Vol 19, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v19i1.9199

Abstract

Anak usia pra sekolah sebagian besar memiliki literasi yang kurang tentang pemeliharaan kesehatan gigi, sehingga peran serta aktif dalam perawatan gigi kurang. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan literasi anak usia prasekolah tentang kesehatan gigi melalui storytelling pada 16 siswa. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3(tiga) tahap yang meliputi pengkajian, edukasi, dan evaluasi. Tahap pengkajian dilakukan dengan mengkaji kondisi gigi dan perilaku menyikat gigi. Tahap edukasi dilakukan melalui metode storytelling berjudul sakit gigi dengan media lembar balik sebanyak 17 lembar yang berisi gambar berwarna dan sedikit tulisan. Tahap evaluasi dilakukan dengan menanyakan pada siswa TK kesiapan dan komitmen peran serta aktif perawatan gigi. Hasil kegiatan dan evaluasi anak memiliki kesiapan dan berkomitmen untuk aktif berperan serta dalam perawatan gigi. Anak juga bersedia dan tidak akan takut untuk periksa gigi ke pusat pelayanan kesehatan gigi jika ada permasalahan pada giginya. Kegiatan storytelling sakit gigi ini mampu meningkatkan literasi kesehatan gigi dengan membantu anak mendapatkan pengetahuan informasi kesehatan gigi dan membantu membuat keputusan untuk siap berperan serta aktif dalam perawatan gigi.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM MEMBUAT OLAHAN DAUN KATUK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN STUNTING Nurul Pujiastuti; Nur Rahman; Siti Asiyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14550

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan kader posyandu merupakan metode atau teknik untuk meningkatkan kesadaran diri tentang pentingnya nilai dan kebutuhan untuk mencapai tujuan yang diharapkan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Daun katuk merupakan tanaman yang telah lama dikenal ibu menyusui untuk membantu meningkatkan produksi ASI karena mengandung papaverin, yaitu suatu alkaloid yang dapat mendukung produksi ASI. Tujuan pengabdian kepada masyarakat yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam membuat olahan dari daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI dan sebagai upaya menurunkan stunting. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat berbasis riset aksi, melalui kegiatan pelatihan membuat berbagai macam olahan dari daun katuk. Sasaran pelatihan yaitu 40 kader posyandu Desa Martopuro. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan peserta saat pre-test sebesar 65% baik dan post-test sebesar 95% baik. Hasil pelatihan untuk nilai keterampilan, saat pre-test sebesar 58% baik dan post-test sebesar 82% baik. Kesimpulan pelatihan membuat olahan daun katuk berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu tentang cara membuat berbagai macam olahan dari daun katuk sehingga dapat membantu ibu menyusui meningkatkan produksi ASI sebagai upaya menurunkan stunting.Abstract: Empowerment of integrated service post cadres is a method or technique to increase self-awareness about the importance of values and the need to achieve the expected goals through increased knowledge and skills. Katuk leaves are plants that have long been known by nursing mothers to help increase milk production because they contain papaverine, an alkaloid that can support milk production. The purpose of community service is to increase the knowledge and skills of integrated service post cadres in making preparations from katuk leaves to increase milk production and as an effort to reduce stunting. The method used in research-based community service through training activities is to make various preparations for katuk leaves. The target of the training is service post cadres. The results of the training showed that the participants' knowledge during the pre-test was 65% good and the post-test was 95% good. The results of the training for skill scores, when the pre-test was 58% good and the post-test was 82% good. The conclusion of the training on making processed katuk leaves has succeeded in increasing the knowledge and skills of integrated service post cadres on how to make various kinds of preparations from katuk leaves so that they can help to breastfeed mothers and increase milk production as an effort to reduce stunting.