Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

POLA PEMANFAATAN RUANG TERBUKA OLEH PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA PONTIANAK STUDI KASUS :TAMAN AKCAYA - Kustaman; Abubakar Alwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.716 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23898

Abstract

Ruang Terbuka merupakan bagian dari lahan terbuka dalam suatu kota yang didominasi oleh tanaman, baik yang tumbuh secara alami maupun dibudidayakan yang memiliki manfaat dan fungsi terhadap kelestarian alam, kesehatan, kenyamanan, kesejahteraan manusia dan keindahan lingkungan. Pedagang Kaki Lima atau PKL adalah istilah untuk menyebutkan penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan (DMJ) yang diperuntukkan untuk pejalan kaki. Taman Akcaya adalah sebagian Ruang Terbuka atau open public spaces yang terdapat di Kota Pontianak. Taman tersebut juga merupakan termasuk salah satu dari banyak macam tempat wisata yang ada.  Taman Akcaya merupakan salah satu tempat favorit bagi warga Kota Pontianak atau bahkan dari luar kota sekalipun untuk sekedar bersantai atau untuk kegiatan khusus lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kegiatan di Ruang Terbuka di Taman Akcaya, untuk mengidentifikasi fasilitas Ruang Terbuka di Taman Akcaya, dan merumuskan pola pemanfaatan Ruang Terbuka di Taman Akcaya.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey deskriptif yang bersifat studi kasus. Studi kasus adalah strategi penelitian ideal yang diperlukan, jika penelitian yang dilakukan bersifat holistik dan mendalam.  Dalam studi kasus, metode yang digunakan bersifat multi metode, karena dirancang untuk menunjukkan suatu masalah secara terperinci dari sudut pandang peneliti dengan menggunakan berbagai sumber data.Dari hasil penelitian di dapat kesimpulan antara lain Taman Akcaya belum dilengkapi fasilitas lahan parkir yang dapat menampung jumlah kendaraan pengunjung taman, dan keberadaan serta aktivitas PKL ternyata tidak menggangu pengunjung taman karena adanya aturan mengenai jumlah pedagang, cara berdagang, lokasi dan penempatan berdagang oleh asosiasi pedagang kaki lima tersebut.Kata Kunci           :               Ruang terbuka, Sektor Informal dan Parkir.
KAPASITAS DAYA DUKUNG PROTOTIPE PONDASI TIANG AKIBAT DARI PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS Edy Edy; R.M. Rustamaji; Eka Priadi; Abubakar Alwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i1.44540

Abstract

Pertumbuhan pembangunan memaksa kebutuhan akan ruang untuk infrastruktur semakin meningkat, tetapi seperti diketahui bahwa tanah di daerah Pontianak memiliki nilai daya dukung yang relatif kecil sehingga salah satu solusi untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut adalah dengan stabilisasi tanah. Ada beberapa metode stabilisasi tanah lunak, yaitu metode stabilisasi kimia, metode hidrolis (dewatering), metode grouting, dan banyak lagi metode lainnya. Metode lain yang tidak umum digunakan adalah metode yang memanfaatkan gejala-gejala elektrokinetik. Metode stabilisasi tanah secara hidrolis ini diyakini dapat menjawab tantangan permasalahan yang dihadapi terkait daya dukung tanah yang kurang baik di Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan menguji tiang dengan perlakuan elektrokinetik dan tiang tanpa perlakuan elektrokinetik. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode elektrokinetik berhasil memberikan peningkatan daya dukung dikarenakan gejala-gejala elektrokinetik berupa gejala elektroosmosis, elektromigrasi, elektroforesis, dan streaming potensial selama proses perlakuan elektrokinetik yang menimbulkan pengaruh sementasi, koagulasi, dan akhirnya meningkatkan tegangan efektif tanah dan juga dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan daya dukung dengan perlakuan elektrokinetik dapat memberikan hasil yang lebih maksimal ketika menggunakan kuat arus yang lebih besar ketimbang menggunakan perlakuan elektrokinetik dengan waktu tunggu yang lebih lama.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (LoS) DAN KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA RUAS JALAN GUSTI SITUT MAHMUD KOTA PONTIANAK Erman Morolu Malluluang; Abubakar Alwi; R.M Rustamaji
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.182 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23892

Abstract

Ruas Jalan Gusti Situt Mahmud yang berada di wilayah Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat adalah ruas jalan utama yang merupakan ruas jalan akses Kota Pontianak menuju kota-kota lain seperti Mempawah, Pinyuh, Singkawang, Sambas, Bengkayang, Ngabang dan lain-lain. Ruas jalan ini adalah salah satu ruas jalan yang sangat padat lalu lintas dan dilintasi oleh berbagai jenis kendaraan termasuklah kendaraan berat dengan intensitas yang cukup tinggi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kapasitas (C) dan arus lalu lintas (Q) sebagai gambaran kinerja jalan tersebut, serta analisis kecepatan yang memberikan tingkat pelayanan Jalan (Level of Service), serta meninjau dan menganalisis karakteristik lalu lintas pada ruas Jalan Gusti Situt Mahmud Kota Pontianakyang meliputi arus (Flow), kecepatan (Speed) dan kepadatan (Density).Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil survey berupa data survey lalu lintas, data geometrik jalan, data hambatan samping dan data kecepatan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder ini kemudian dibandingkan dengan data survey lapangan untuk kemudian dilakukan kolaborasi agar data yang digunakan menjadi lebih riil.Dari pola pergerakan lalu lintas hasil survey pada tahun 2017, terlihat arus jam puncak arah Pontianak – Jungkat terjadi pada pukul 17.00-18.00 WIB sebesar 1062 smp/jam danuntuk arahJungkat – Pontianak terjadi pada pukul 07.00 – 08.00 WIB sebesar 1179 smp/jam.Volume jam perencanaan yang didapat adalah sebesar 3097 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan didapat sebesar 0,927, kecepatan 29,823 km/jam dan waktu tempuh kendaraan ringan pada jarak 200 meter adalah sebesar 0,0067 jam atau 24,14 detik.  Untuk meningkatkan kinerja jalan dilakukan pelebaran jalan menjadi 12 meter dan derajat kejenuhan pada kondisi perbaikan lebar jalan adalah sebesar 0,603, kecepatan 38,5 km/jam dan waktu tempuh sebesar 0,0052 jam atau 18,70 detik pada jarak 200 meter.  Kata Kunci : Tingkat Pelayanan Jalan, Derajat Kejenuhan, Arus Lalu Lintas, Kapasitas
KOMPARASI ANALISA KINERJA PERUSAHAAN PDAM TIRTA MELAWI DENGAN PDAM SIRIN MERAGUN Irwan Manik Radja; Abubakar Alwi; Marsudi Marsudi
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.60015

Abstract

 Air Minum merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Oleh karenanya air minum mutlak harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai, namun upaya untuk menyediakan air minum yang memadai menghadapi berbagai isu dan masalah. Permasalahan yang ada pada PDAM kab/kota di Kalimantan Barat diantaranya : Sumber daya manusia yang rendah, Manajemen tidak Profesional, Tarif rata rata masih rendah, Tidak ada subsidi dari pemerintah kab/kota, Biaya investasi untuk peningkatan pelayanan yang semakin mahal, pinjaman yang cukup besar dan tidak dapat diangsur oleh PDAM, Belum adanya jaminan dan panduan bagi investasi swasta, Belum ada kebijakan Nasional yang jelas dalam pengembangan air bersih perkotaan, Masalah kualitas dan kuantitas air baku yang makin menurun, Sistem pipa transmisi. PDAM yang menjadi bahan penelitian ini adalah : PDAM Tirta Melawi kabupaten Melawi dan PDAM Tirta Meragun Kabupaten Sekadau.Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengambil data sekunder dari laporan audit kinerja dan audit keuangan dengan sumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mulai dari Tahun 2013 – 2015. Untuk analisa data penulis menggunakan panduan manajemen advisory investasi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.Penelitian ini menghasilkan bahwa Data yang tersedia cukup baik tetapi tidak lengkap misalnya PDAM Sirin Meragun Kabupaten sekadau hanya memiliki data audit kinerja dan keuangan hanya 1 tahun yaitu tahun 2015. Sedangkan untuk PDAM Tirta Melawi memiliki data lengkap untuk 3 tahun terakhir dari data audit kinerja dan audit keuangan dimulai tahun 2013 – 2015. Kapasitas Investasi PEMDA Kabupaten Sekadau Tinggi dan kapasitas Investasi PDAM Sirin Meragun Rendah sedangkan untuk PEMDA Kabupaten Melawi kapasitas Investasinya rendah dan PDAM Tirta melawi kapasitas investasinya rendah.Kata kunci: air minum, PDAM Tirta Melawi dan PDAM Sirin Meragun
KAJIAN EFISIENSI GRUP PADA KELOMPOK TIANG DENGAN KONFIGURASI EMPAT- EMPAT - Bashori; Eka Priadi; Abubakar Alwi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.169 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.34355

Abstract

Kondisi tanah di daerah Kalimantan Barat khususnya kota Pontianak umumnya berupa tanah lunak,dengan lapisan permukaan terdiri dari bahan organik sebagai akibat dari pelapukan kayu. Tanah ini mempunyai daya dukung baik pada kedalaman 30-40 meter. Pada kondisi daya dukung tanah yang kurang baik, dilakukan pekerjaan awal berupa perbaikan daya dukung tanah. Pondasi tanah dalam perbaikan tanah luna adalah penggunaan tiang pancang. Konstruksi tiang pancang tunggal sangat jarang, umumnya dua atau lebih tiang pancang disertai pilecap fondasi. Jumlah kelompok tiang memiliki nilai efisiensi yang berbeda pula, karena jumlah tiang mempengaruhi efisiensi kelompok tiang. Metode penelitian dilakukan  dengan persiapan pengujian pembebanan kelompok tiang, dengan konfigurasi dan jumlah tiang yang sama. Kelompok tiang memiliki jarak tiang yang berbeda, yaitu dengan jarak 3D dan 4D. Perbedaan jarak antar tiang pada kelompok tiang dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak antar tiang terhadap efisiensi dari kelompok tiang. Hasil pengujian, diperoleh perbedaan jarak tiang pada kelompok tiang mempengaruhi efisiensi suatu kelompok tiang. Hasil pengujian pembebanan kelompok tiang jarak 3D memiliki efisiensi yang lebih kecil dari kelompok tiang jarak 4D. Hal ini dikarenakan faktor penyebaran tegangan di sekeliling tiang yang tumpang tindih akan semakin kecil jika jarak tiang semakin besar.Kata-kata kunci:  Tanah Lunak, Pondasi Tiang, Tiang Kelompok, Efisiensi Group
PERENCANAAN FONDASI TANGKI CRUDE PALM OIL (CPO) DI RASAU JAYA 2 Edo Herwanda; Abubakar Alwi; Vivi Bachtiar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42580

Abstract

Dalam industri kelapa sawit produk yang dihasilkan akan di simpan didalam tank farm. Tank fram merupakan tangki timbun berbentuk lingkaran sebagai penampung bahan baku dasar tempat pengolahan minyak. Maka perencanaan fondasi tangki minyak CPO dikatakan benar apabila beban yang diteruskan ke tanah tidak melampaui kekuatan fondasi pada tanah yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini untuk merencanakan fondasi tangki minyak CPO di Rasau Jaya 2, dengan membandikan nilai daya dukung yang diproleh dari berbagai metode analisa antara lain : loading test, analisa teoritis dari hasil CPT dan analisa metode elemen hingga menggunakan program plaxis profesional 8.2. Maka dari hasil analisa yang dilakukan diharapkan peneliti dapat merencanakan fondasi tangki crude palm oil (CPO). Berdasarkan hasil analisa daya dukung tiang tunggal dari percobaan loading test, sondir dan analisa menggunakan program plaxis 8.2 diambil daya dukung untuk tiang terkecil yaitu 21 ton. Total beban pada tangki yaitu 3.327,832 ton. Maka didapatkan jumlah tiang yang di butuhkan 159 tiang pancang dengan kedalaman 23 meter untuk tangki CPO berdiameter 18 meter dan tinggi 10 meter. Penurunan kelompok tiang pada fondasi tangki dengan metode analitis sebesar 10,996 cm. Sedangkan penurunan tiang kelompok menggunakan program plaxis 8.2 sebesar 32 cm. Dan perencanaan slab beton K-350 dengan penulangan menggunakan rangkap D19-125. Kata kunci : daya dukung, fondasi lingkaran, group pile, loading test, penurunan
PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL BERBUTIR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TIMBUNAN Rio Irwansah; - Aprianto; Abubakar Alwi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42467

Abstract

Timbunan pilihan kebanyakan sulit didapatkan sehingga perlunya modifikasi pada tanah agar dapat menjadikan ketersediaan timbunan pilihan yang memenuhi persyaratan. Metode perbaikan tanah digunakan adalah Stabilisasi dengan cara penambahan material berbutir sebagai bahan stabilisasinya. Adapun material berbutirnya adalah Batu Pecah 1/2, Batu Pecah 1/1, dan Abu Batu. Permasalahan yang ada pada penelitian ini adalah seberapa besar perubahan parameter nilai CBR yang didapat dari hasil penambahan material berbutir dan seberapa banyak material berbutir yang dibutuhkan agar mencapai nilai CBR yang memenuhi syarat standar Bina Marga untuk timbunan pilihan. Dengan penambahan material berbutir sebagai bahan stabilisasi dapat merubah parameter nilai CBR, semula nilai CBR Tanah Asli diperoleh γd 95% sebesar 3,87% dan γd 100% sebesar 4,65%. Setelah dilakukan penambahan material berbutir meningkat setiap Variasi Campuran. Yang paling memenuhi syarat standar Bina Marga untuk timbunan pilihan adalah Variasi Campuran C setelah diuji Analisa Butiran, Batas Atterberg, Pemadatan dan CBR Laboratorium. Kata kunci : CBR, Material Berbutir, Stabilisasi, Standar Bina Marga, Timbunan Pilihan
STABILISASI TANAH LEMPUNG PONTIANAK DENGAN KAPUR, BENTONITE DAN SEMEN Ade Arya Muhardi; Abubakar Alwi; Ahmad Faisal
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42777

Abstract

Tanah merupakan akumulasi partikel mineral, bahan organik dan endapan–endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). Tanah lempung dapat menyerap air yang cukup banyak dan mengalirkan air sangat rendah. Tanah lempung memiliki daya dukung yang rendah, air sangat mempengaruhi perilaku fisis dan mekanisnya. Tanah dapat diartikan sebagai lapisan sedimen lepas seperti kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), lempung (clay) atau campuran dari keseluruhannya. Stabilisasi tanah lempung menggunakan bahan kimia merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung. Pada metode penelitian ini penulis melakukan suatu metode pengujian tanah dengan stabilisasi additive berupa kapur, bentonite dan semen untuk melihat seberapa besar pengaruh campuran additive terhadap peningkatan nilai CBR, UCS. Pada penelitian ini digunakan tanah dari daerah lingkungan universitas tanjungpura, variasi penambahan additive sebesar 5%, 10%, dan 15%. Hasil dari penambahan variasi additive untuk nilai CBR didapat optimum pada campuran B3 (tanah + semen 2% + kapur 15%) sebesar 14.53%, nilai UCS didapat optimum pada campuran B3 (tanah + semen 2% + kapur 15%) sebesar 17.094 kg/cm2.Kata kunci: Additive, CBR, Bentonite, Kapur, Semen, Stabilisasi, UCS.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERILAKU KEMBANG SUSUT TANAH LEMPUNG DI CAPKALA KABUPATEN BENGKAYANG Andi Saputra; Abubakar Alwi; Aprianto -
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.45050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap perilaku kembang susut tanah lempung Capkala. Hasil klasifikasi USDA tergolong tanah lempung, klasifikasi USCS tergolong CH, klasifikasi AASHTO tergolong A-7-5. Dari hasil pengujian pemadatan tanah asli didapat nilai Wopt 24,5%, γdmaks 1,130 gr/cm3 . Hasil pengujian persentase mengembang pada kadar air 17%, 20%, 22%, 26%, 28%, 32% pada curing 1 hari berturutturut sebesar 11,2375%, 10,7500%, 9,5000%, 3,5000%, 1,5000%, 0,4250%, untuk curing 3 hari berturut-turut 8,1250%, 7,6875%, 7,3750%, 3,1250%, 1,2500%, 0,1875%, pengaruh kadar air terhadap persentase mengembang menunjukkan apabila kadar air tanah semakin besar maka persentase mengembangnya semakin kecil. Hasil pengujian tekanan mengembang pada kadar air 17%,20%,22%,26%,28%,32% pada curing 1 hari berturut-turut sebesar 650 kPa, 640 kPa, 480 kPa, 92 kPa, 78 kPa, 28 kPa, untuk curing 3 hari berturut-turut 190 kPa, 180 kPa, 170 kPa, 66 kPa, 62 kPa, 28 kPa, pengaruh kadar air terhadap tekanan mengembang menunjukkan apabila kadar air tanah semakin besar maka tekanan mengembangnya semakin kecil. Hasil pengujian indeks pengembangan bebas tanah asli adalah 47,222%. Penelitian ini menunjukkan apabila persentase mengembang tanah semakin besar maka tekanan mengembang akan semakin besar dan semakin lama waktu curing maka nilai persentase pengembangan dan tekanan mengembang tanah semakin mengecil.Kata Kunci : kadar air, persentase mengembang, tanah lempung, tekanan mengembang
STABILISASI TANAH LUNAK DENGAN ABU AMPAS TEBU, FLY ASH, KAPUR DAN SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS TANAH Arif Kurniawan; Abubakar Alwi; Vivi Bachtiar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.188 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36661

Abstract

Tanah berguna sebagai bahan konstruksi dalam pekerjaan sipil, salah satunya pada pekerjaan jalan raya. Rendahnya kekuatan mekanis tanah lunak baik kuat tekan maupun kuat gesernya merupakan penyebab rendahnya daya dukung tanah yang sangat berpotensi terjadi penurunan konstruksi diatasnya. Stabilisasi kimiawi adalah perbaikaan tanah dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu dengan material tanah, Penggunaan abu ampas tebu, fly ash, kapur dan semen sebagai bahan stabilisasi tanah diharapkan dapat menstabilkan kondisi pH tanah, mengisi rongga pori sehingga mengurangi penyerapan air, dan meningkatkan daya dukung tanah. Penelitian dilakukan dengan mencari persentase rasio campuran tertentu yang menyebabkan kenaikkan daya dukung dan kuat geser tanah lempung yang distabilisasi dengan komposisi campuran bahan additive sebesar 30%, 40%, 50% terhadap total volume tanah campuran. Hasil pengujian didapatkan bahwa nilai daya dukung tanah dan kuat geser pada masing-masing campuran mengalami peningkatan dari kondisi tanah asli, campuran maksimal terjadi pada campuran desain A-3 50% tanah asli dan 50 % bahan additive (5% kapur +2,5% abu ampas tebu +17,5% fly ash + 25% semen ).Kata kunci : Stabilisasi, bahan kimia, daya dukung tanah, lapis fondasi bawah