Claim Missing Document
Check
Articles

Found 46 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

STUDI TINGKAT PELAYANAN SIMPANG TUJUH ULEE KARENG DENGAN MERENCANAKAN BUNDARAN (ROUNDABOUT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SIMULASI VISSIM 6.00-02 Defry Basin; Sugiarto Sugiarto; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Simpang Tujuh Ulee Kareng is the complex intersections wite to consisting of seven roads without the traffic arrangements, so it cause delay an traffic jam . The purpose of this research was to create a traffic engineering of the Simpang Tujuh Ulee Kareng from an invisible intersection into an intersection with a roundabout. There are teo kind of roundabout, roundabout that planned using MKJI and roundabout that have planned by RTBL.  The data collected was road geometric data, traffic volume and spot speed. Traffic volume data was captured by video camera and speed data taken by speedgun tool. This planning captured the peak hour volume (VPH) of the observed volume and simulated to the VISSIM 6.00-22 software. For the MKJI roundabout plan, the average dynamic capacity is 6375 vehc /hour. For the RTBL plan roundabout, the average dynamic capacity is 9563 vehc/hour. At the roundabout of the MKJI plan, the average delay is 2,00 seconds, while the RTBL is 1,39 seconds. For the calculation of Degree of Saturation (DS) is obtained from the division of the flow of the braided portion with the capacity. On the average MKJI DS of 0.40 while the RTBL of 0.30. The Queue Opportunity at the MKJI plan roundabout obtained from the reading of the MKJI chart is 6% -13.5%, while the RTBL queue opportunity is 3.2% -7.8%. Based on the result of the research, it is known that the roundabout planning at Simpang Tujuh Ulee Kareng using roundabout is the right step because it can give the level of service of road A, either planned roundabout based on MKJI or roundabout planned by RTBL. Abstrak: Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan persimpangan dengan jumlah pertemuan ruas jalan yang paling banyak di Kota Banda Aceh tanpa adanya pengaturan lalu lintas, sehingga mengakibatkan terjadi tundaan dan kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas dari simpang tak bersinyal menjadi persimpangan dengan bundaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas terhadap Simpang Tujuh Ulee Kareng dari simpang tak bersinyal menjadi sebuah persimpangan dengan bundaran, yaitu bundaran yang akan direncanakan berdasarkan demand kendaraan saat ini menggunakan MKJI dan bundaran yang direncanakan oleh Dinas Cipta Karya bagian Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Data yang dikumpulkan adalah data geometrik jalan, volume lalu lintas dan kecepatan setempat. Data awal yang digunakan untuk adalah volume jam puncak (VJP) dari volume yang diamati dan kemudian disimulasikan ke software VISSIM 6.00-22. Untuk bundaran rencana MKJI, kapasitas dinamis rata-rata sebesar 6375 kend/jam. Untuk bundaran rencana RTBL, kapasitas dinamis rata-rata sebesar 9563 kend/jam. Pada bundaran rencana MKJI, tundaan rata-rata sebesar 2,00 detik, sedangkan RTBL 1,39 detik. Untuk perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) didapat dari pembagian arus bagian jalinan dengan kapasitas. Pada MKJI DS rata-rata sebesar 0,40, sedangkan RTBL sebesar 0,30. Peluang Antrian pada bundaran rencana MKJI yang didapat dari pembacaan grafik MKJI adalah 6%-13,5%, sedangkan RTBL peluang antrian sebesar 3,2%-7,8%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan bundaran pada Simpang Tujuh Ulee Kareng menggunakan bundaran adalah langkah yang tepat karena mampu memberikan tingkat pelayanan jalan A, baik itu bundaran yang direncanakan berdasarkan MKJI maupun bundaran yang direncanakan oleh RTBL.
MODEL TARIKAN PERGERAKAN SEPEDA MOTOR PADA PUSAT PERBELANJAAN (Studi kasus : Di Kota Banda Aceh) Alfi Salmannur; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Shopping Centre is one of land use utilization that will lead to trip attraction of vehicles. Trip attraction of vehicles on shopping centre will cause on traffic towards highway network system around it. Banda Aceh is the capital of the province of Aceh, which has several shopping centre among others: Hermes Palace Mall, Suzuya Mall, Barata Shopping Centre, komplek Sinbun, Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. A large number of shopping centre in Banda Aceh will certainly increase the number of visitors who came, so did the number of employee. The purpose of this study is to model the statistical relationship between the magnitude of the vehicle towing the motorcycle and shopping centre parameter. The parameters in this study is reflected by building area, land area, parking area, number of shops, employees and cashiers. Processing data using multiple regression analysis methods, models generated then tested statistically. the results showed a motorcycle towing equation Y1 = 59.587 + 0.323X6  with variable X6 is number of cashiers.Keywords : Trip attraction, shopping center, motorcycle, regression modelAbstrak: Pusat Perbelanjaan merupakan salah satu jenis tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi pada pusat perbelanjaan di kota Banda Aceh akan menimbulkan dampak lalu-lintas terhadap sistem jaringan jalan yang ada disekitarnya. Kota Banda Aceh merupakan Ibukota  provinsi Aceh yang  memiliki beberapa pusat perbelanjaan antar lain : Hermes Palace Mall, Suzuya Mall, Barata Shopping Centre, komplek Sinbun, Pasar Aceh Baru dan Pante Pirak Sp. 5. Banyaknya jumlah pusat perbelanjaann di Kota Banda Aceh tentu akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, demikian pula dengan jumlah pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model hubungan statistik antara besarnya tarikan kendaraan sepeda motor dengan parameter pusat perbelanjaan. Parameter dalam penelitian ini dicerminkan oleh luas bangunan, luas tanah, luas lahan parkir, jumlah gerai, jumlah karyawan dan jumlah kasir. Pengolahan data menggunakan metode analisis regresi berganda, model-model yang dihasilkan kemudian di uji secara statistik . hasil menunjukan persamaan tarikan sepeda motor Y1 = 59,587 + 0,323X6 dengan variabel X6 adalah jumlah kasir.Kata kunci : Tarikan, pusat perbelanjaan, sepeda motor, model regresi.
ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PENERBANGAN RUTE BANDA ACEH – NAGAN RAYA Tri Handayani; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Nagan Raya is located in the western part of Aceh Province. This regency is 287 km from Banda Aceh where the main mode of transportation is land transportation with travel time of approximately 6 hours. The land route to this regency through the mountains that during the rainy season often occurs landslides. So that air transport is needed that can help smooth mobility and improve the economy of the population and can anticipate the distribution of aid, evacuation of victims quickly when the disaster. PT Susi Pudjiastuti is a pioneering aviation operator serving Banda Aceh - Nagan Raya route. This study aims to determine the demand for passengers and financial feasibility of the Banda Aceh - Nagan Raya flight route. The passenger demand is obtained from independent variable and dependent variable from socio economic data which then analyzed using Ordinary Least Square (OLS) method with multiple linear regression and Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) assistance. The modeling obtained is Y = 1194,374 – 0,068X3 where X3 is the number of domestic tourists. From the modeling results it is known that the number of passengers for the next 6 years has increased.   The result of financial feasibility analysis using discount rate 15% is obtained at sixth year (year 2021) with BCR equal to 0,348, NPV equal to Rp. (30.651.570.332), and the value of PBP obtained is 45,3 or 45 years 3 months where the value exceeds the company's payback period of 6 years. From the analysis it is known that for the Banda Aceh - Nagan Raya flight route the project benefits are less than the economically needed costs so the project is not feasible to be implemented.Abstrak: Kabupaten Nagan Raya berada pada bagian barat Provinsi Aceh. Kabupaten ini berjarak 287 km dari Kota Banda Aceh dimana moda transportasi utama adalah angkutan darat dengan waktu tempuh kurang lebih 6 jam. Jalur darat menuju Kabupaten ini melalui pegunungan yang saat musim hujan sering terjadi longsor. Sehingga diperlukan transportasi udara yang dapat membantu kelancaran mobilitas serta meningkatkan perekonomian penduduk serta dapat mengantisipasi penyaluran bantuan, evakuasi korban secara cepat ketika terjadinya bencana. PT Susi Pudjiastuti merupakan operator penerbangan perintis yang melayani penerbangan rute Banda Aceh – Nagan Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui demand penumpang serta kelayakan finansial rute penerbangan Banda Aceh – Nagan Raya. Demand penumpang didapatkan dari variabel bebas dan variabel terikat dari data sosio ekonomi yang kemudian dianalisis menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan regresi linier berganda dan bantuan Software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Pemodelan yang diperoleh yaitu Y = 1194,374 – 0,068X3 dimana X3 adalah jumlah wisatawan domestik. Dari hasil pemodelan tersebut diketahui bahwa jumlah penumpang untuk 6 tahun mendatang mengalami peningkatan. Hasil analisa kelayakan finansial dengan menggunakan discount rate 15% diperoleh pada tahun ke 6 (tahun 2021) dengan nilai BCR sebesar 0,348,  NPV sebesar Rp. (30.651.570.332),-, dan nilai PBP yang diperoleh yaitu 45,3 atau 45 tahun 3 bulan dimana nilai tersebut melebihi periode pengembalian perusahaan yaitu 6 tahun. Dari analisa tersebut diketahui bahwa untuk rute penerbangan Banda Aceh – Nagan Raya manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan secara ekonomi sehingga proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
ANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN DARI FAKTOR FISIK JALAN BERDASARKAN STANDAR TEKNIS LAIK FUNGSI JALAN DI KABUPATEN ACEH BESAR Sri Budiani; Renni Anggraini; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Krueng Raya –Bts. Kota Banda Aceh National road, at Baitussalam Sub-District in Aceh Besar Regency is one of a location with the highest number of accidents in Aceh province. The road that serve the public interest should have functional feasibility as it pertains to guarantee certainty of safety and security for users. This research aims to know the cause of accident from physical factors, road feasibility status, and handling recommendations to create the road that has safety value. Primary data obtained from observation through the measurements and field observations. Secondary data used are accidents data which was released by the resort of Banda Aceh City police. Data analyzed based on form test of the road functional feasibility with quantity method. The results showed that the cause of the accident on this road include the shoulder position deviation occurred against the road pavement surface of 566,67%, prohibition signs parking needs of 100%, and light in lighting layout of 933,33%. From the results it can be concluded that the status of Krueng Raya-Bts. Kota Banda Aceh road had been eligible to conditional function with recommendations (Ls), meaning that must be done according to the recommendations of technical improvements to achieve functional feasibility status.Keywords : Road, Safety, Road  functional  feasibility.Abstrak: Jalan nasional Krueng Raya- Bts. Kota Banda Aceh, di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu lokasi dengan jumlah kecelakaan tertinggi di Provinsi Aceh.Jalan yang melayani kepentingan umum harus laik fungsi karena berkaitan dengan penjaminan kepastian keselamatan dan keamanan bagi penggunanya.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab kecelakaan dari faktor fisik jalan, status kelaikan jalan dan rekomendasi penanganan agar tercipta jalan yang berkeselamatan.Data primer diperoleh dari observasi melalui pengukuran dan pengamatan lapangan.Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Resor Kota Banda Aceh. Data dianalisis berdasarkan formulir uji laik fungsi jalan dengan metode kuantitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan pada ruas jalan ini antara lain terjadi penyimpangan posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan sebesar 566,67%, kebutuhan rambu larangan parkir sebesar 100%, dan letak lampu penerangan sebesar 933,33%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status Jalan Krueng Raya – Bts. Kota Banda Aceh adalah laik fungsi bersyarat dengan rekomendasi (Ls), artinya harus dilakukan perbaikan teknis sesuai rekomendasi untuk mencapai status laik fungsi.Kata kunci : Jalan, Keselamatan, Laik Fungsi Jalan.
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PRIORITAS PENANGANAN JALAN DI KABUPATEN ACEH BESAR Mirza Sofyan; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Economic growth in an area determined by  transport infrastructure. Yet economic growth rate in Aceh Besar has not reached the optimal point for its poor road maintenance in certain areas. The obstacle is no proper method to determine prioritized proposal for road maintenance. The aim of this research is to determine the order of prioritized roads in Aceh Besar. The determination of priority is using method from Directorate General of Highways No. 77/1990. The order of most prioritized road determined by highest LHR and NPV, and road with lowest LHR and NPV value  will be least prioritized. The highest NPV/km from calculation is on Peukan Ateuk – Montasik – Indrapuri – Lampakuk roads with NPV/km value Rp. 534.710.000,00, while the least is on Lampakuk – Siron Blang roads with NPV/km Rp. (-1.948.000.000,00). The result of this research will produce database for Geographic Information System (GIS) which consist of roads network inventory. Data analysis using GIS to determine the priority of road maintenance has been merged and contained the information of highest and least priority. Abstrak: Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan dengan infrastruktur transportasi. Laju pertumbuhan ekonomi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar masih belum optimal salah satunya disebabkan oleh masih banyaknya daerah yang tidak mendapatkan penanganan jalan. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya metode untuk menentukan prioritas usulan kegiatan penanganan jalan. Tujuan  dari penelitian ini adalah penentuan urutan prioritas jalan di Kabupaten Aceh Besar. Pada penentuan prioritas menggunakan metode SK No. 77 Dirjen Bina Marga, Tahun 1990. Hasil penentuan urutan prioritas tertinggi adalah jalan dengan nilai LHR dan NPV tertinggi demikian sebaliknya nilai LHR rendah dengan NPV yang rendah akan memperoleh hasil perhitungan skala prioritas dengan urutan rendah. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa NPV/km terbesar didapat pada ruas jalan Peukan Ateuk - Montasik - Indrapuri – Lampakuk dengan nilai NPV/km sebesar Rp. 534.710.000,00. Sementara itu NPV/km terkecil didapat pada ruas jalan Lampakuk - Siron Blang dengan NPV/km sebesar Rp. -1.948.000.000,00. Hasil penelitian ini telah menghasilkan basis data Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berisikan inventarisasi jaringan jalan kabupaten. Analisis data dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan prioritas penanganan jalan kabupaten telah tersusun dan berisikan informasi prioritas tertinggi dan terendah.
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Ferdiansyah Novriza; Renni Anggraini; Sugiarto Sugiarto
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Meureubo subdistrict is one of subdistricts in West Aceh which are currently experiencing lot of developments. It is because at this time meureubo subdistrict became central of education in West Aceh. The construction of three universities in this subdistrict will impact the growing population density and number of trip in this area. The modelling of trip generation has been performed by individuals in one area that will be needed to know by studying a variety of relationships between the characteristic of movements and the environmental of land use. This research aimed at achieving the modelling movements of generation based on activities in the housing of the Buddhist Tzu Chi and ADB (Asian Development Bank) in the subdistrict of Meureubo in West Aceh Regency by identifying the factors which have influenced the occurrence of movements to the workplace by dwellers of housing. The data were collected by surveys, questionnaires and the formation of the model was collected by using STATA 13 with each of these activities serve as comparison (base outcomes). A discrete model was analyzed by multinomial logit model to get utility and probability of each activity. In this study there are several types of activity were obtained but only 2 dominant is school activity (mandatory) and work activity (mandatory). Based on the results of running from several variables there are 6 variables that meet to the criteria of model, the variables are number of family members (X1), family income (X2), age (X8), travel time (X9), gender (X11) and vehicle used (X12). The probability of events for each activity are reviewed by the utility obtained is P(working) = 44.75%, P(school) = 27.12% and P(other activity) = 28.13%. Abstrak: Kecamatan Meureubo merupakan salah satu dari kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat yang saat ini banyak mengalami perkembangan. Hal ini dikarenakan untuk saat ini kawasan tersebut menjadi central pendidikan. Pembangunan tiga buah universitas negeri di kecamatan ini akan berdampak bertambahnya kepadatan penduduk dan jumlah perjalanan di kawasan tersebut. Model bangkitan pergerakan yang akan dilakukan oleh suatu individu disuatu kawasan perlu diketahui bentuknya dengan mempelajari berbagai variasi hubungan antara karakteristik pergerakan dengan lingkungan tata guna lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model bangkitan pergerakan berdasarkan aktivitas pada penghuni komplek perumahan Buddha Tzu Chi dan perumahan ADB (Asian Development Bank) di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pergerakan oleh penghuni komplek perumahan ke tempat beraktivitas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan kuesioner adapun pembentukan model dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak STATA 13 dengan masing-masing aktivitas tersebut dijadikan sebagai pembanding (base outcome). Model berbasis pemilihan diskret dianalisis dengan pendekatan multinomial logit model untuk mendapatkan utilitas dan probabilitas masing-masing aktivitas. Dalam penelitian ini terdapat beberapa jenis aktivitas yang diperoleh namun hanya 2 yang dominan yaitu aktivitas sekolah (mandatory) dan aktivitas bekerja (mandatory). Berdasarkan hasil running dari beberapa variabel yang ada terdapat 6 variabel bebas yang memenuhi kriteria model yang diinginkan variabel tersebut antara lain adalah jumlah anggota keluarga (X1), jumlah pendapatan keluarga (X2), umur (X8), waktu perjalanan (X9), jenis kelamin (X11) dan kendaraan yang digunakan (X12). Adapun nilai probabilitas aktivitas untuk masing-masing aktivitas yang ditinjau berdasarkan utilitas yang didapat adalah P(Bekerja) = 44,75 %, P(Sekolah) = 27,12 % dan P(Aktivitas lain) = 28,13 %.
KAJIAN AKSESIBILITAS KAUM DIFABEL PADA GEDUNG PASAR ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, LANSIA DAN PENYANDANG CACAT Irfan Irfan; Izziah Izziah; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Accessibility is a convenience provided to disabled people in order to actualize equal opportunity in all aspects of life as a means of facilities to move around the buildings and environments with paying attention condition and feasibility related to circulation, visual and other components. Accessibility thus becomes the need and basic development of an accessible building. This research was conducted at one of the public facilities in Banda Aceh, which is the Pasar Aceh building, located in the city center, Jalan Diponegoro, Banda Aceh. The problem is the design of Pasar Aceh towards the standard of building construction that can accommodate the needs of the disabled, whether there are facilities and infrastructure that prevent the disabled in accessing  Pasar Aceh building as a public building in banda aceh. This study aims to know the perception of elderly person and people with dissabilities in the Pasar Aceh building. The research method used was descriptive qualitative. The data was collected by observation and in-depth interview. The obtained data was analyzed by using quantitative and qualitative methods processed using the Likert Scale to generate the strategic steps in a planning with accessibility considerations at Pasar Aceh building in Banda Aceh. The results showed that the facilities in Pasar Aceh Building was not accessib. According to the expert, there was still need improvement related to facilities at Pasar Aceh building.Abstrak: Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi kaum difabel guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan sebagai suatu kemudahan bergerak melalui dan menggunakan bangunan gedung dan lingkungan dengan memperhatikan kelancaran dan kelayakan, yang berkaitan dengan masalah sirkulasi, visual dan komponen lainnya. Sehingga aksesibilitas menjadi kebutuhan dan dasar perkembangan dari suatu bangunan yang aksesibel. Penelitian ini dilakukan pada salah satu fasilitas publik yang ada di Kota Banda Aceh, yaitu gedung Pasar Aceh yang terletak di pusat kota, yakni pada Jalan Diponegoro, Kota Banda Aceh. Yang menjadi permasalahan adalah design Pasar Aceh terhadap kesesuaiannya dengan standar pembangunan gedung yang dapat mewadahi kebutuhan para difabel, apakah terdapat sarana dan prasarana yang menghalangi kaum difabel dalam mengakses ke gedung Pasar Aceh sebagai bangunan publik yang ada di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain Pasar Aceh sebagai bangunan publik yang dapat mewadahi kebutuhan para difabel dan mengetahui sarana dan prasarana yang menghalangi kaum difabel dalam mengakses gedung Pasar Aceh, serta Mengetahui persepsi masyarakat dan kaum difabel mengenai fasilitas di Gedung Pasar Aceh.. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Data yang nantinya diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif yang diolah dengan menggunakan Skala Likert untuk menghasilkan langkah strategis dalam sebuah perencanaan dengan pertimbangan aksesibilitas pada gedung Pasar Aceh di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas pada Gedung Pasar Aceh belum aksesibel, ini terlihat dari jawaban responden (penyandang cacat) sebanyak 100%. Menurut ahli masih perlu pembenahan terkait fasilitas pada Gedung Pasar Aceh.
ANALISA KARAKTERISTIK TARIKAN PERGERAKAN PENGUNJUNG KEDAI KOPI DI KOTA BANDA ACEH BERDASARKAN TATA GUNA LAHAN Nura Usrina; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The tradition of gathering for brotherhood in Acehnese society has been formed for a long time ago. Coffee shop is one of tradition or cultural artifacts in which Acehnese gather each others, the place of social interaction, and other activities as well. The rise number of coffee shops in Banda Aceh as one of the central activities resulted in traffic jam on streets which are located  around coffee , this is due to increased generation and strain of the traffic flow which is  quite crowded on pathways toward the center of the activity. The purpose of this paper is to investigate the trip attraction characteristics of the coffee shop visitor in Banda Aceh based on land use. The survey was conducted in seven favorite coffee shops that is Solong (Ulee Kareng), Zakir (Darussalam), Daphu Kupi (Sp. Surabaya), Cut Nun (Jeulingke), 3 in 1 (Lampineung), Taufik Kupi (Pocut Baren) and VIAIPI (Batoh) by collecting secondary data such direct observations of the research object, interviews with informants who knows or able to provide relevant information and documentation from coffee shop that has been determined. The results of the questionnaire are tabulated became independent variables and the dependent variable, and then analyzed by using Ordinary Linear Square (OLS) with linear regression and software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Statistical analysis shows that the trip attraction model of visitor in terms of the land used is divided into two modes of transport such as car: Y1 = 2.553 + 1.664 X1 + 0.099 X6 which: X1 = the number of visitors and X6 = area or a parking lot, with a determination equal to 0.908 and motorcycle: Y2 = 8.189 + 0.323 X1 + 0.280 X3 which: X1 = the number of visitors and X3 = the capacity or the number of seats, with the value of determination of 0.917.Abstrak: Tradisi berkumpul untuk silaturahmi pada masyarakat Aceh sudah lama terbentuk. Warung kopi merupakan salah satu artefak dari tradisi atau budaya berkumpul pada masyarakat Aceh dan tempat terjadinya interaksi sosial serta berbagai aktivitas lainnya. Maraknya kemunculan beragam kedai kopi di Kota Banda Aceh sebagai salah satu pusat kegiatan mengakibatkan jalan-jalan di sekitar kedai tersebut mengalami kemacetan, hal ini dikarenakan meningkatnya tarikan arus lalu lintas yang cukup ramai membebani jalur-jalur menuju pusat kegiatan tersebut. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui karakteristik tarikan pergerakan pengunjung kedai kopi di kota Banda Aceh bedasarkan tata guna lahan. Survei dilakukan pada tujuh kedai kopi terfavorit yaitu: Solong (Ulee Kareng), Zakir (Darussalam), Daphu Kupi (Sp. Surabaya), Cut Nun (Jeulingke), 3 in 1 (Lampineung), Taufik Kupi (Pocut Baren) dan VIAIPI (Batoh), dengan cara mengumpulkan data sekunder yaitu observasi langsung terhadap objek penelitian, wawancara dengan informan yang mengetahui atau mampu memberikan keterangan yang relevan serta dokumentasi dari kedai kopi yang bersangkutan. Hasil dari kuesioner ditabulasikan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, kemudian dianalisis menggunakan metode Ordinary Linear Square (OLS) dengan regresi linier berganda dan bantuan software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Berdasarkan analisis statistik menunjukkan model tarikan pergerakan pengunjung ditinjau dari tata guna lahan terbagi dalam dua moda transportasi yaitu mobil: Y1 = 2,553 + 1,664 X1 + 0,099 X6 dimana X1 = jumlah pengunjung dan X6 = luas area atau lahan parkir, dengan nilai determinasi sebesar 0,908 dan sepeda motor: Y2 = 8,189 + 0,323 X1 + 0,280 X3 dimana: X1 = jumlah pengunjung dan X3 = kapasitas atau  jumlah kursi, dengan nilai determinasi sebesar 0,917.
ANALISA BANGKITAN PERGERAKAN PADA KAWASAN LAMPULO KOTA BANDA ACEH Suriyadi Suriyadi; Renni Anggraini; Azmeri Azmeri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Urban development is a series that can not be separated from the overall development activities in the framework of space and time. Increasing population Lampulo district, district of Kuta Alam, Banda Aceh has increased the movement of traffic flows towards and out of the area. Increased movement occurs primarily from 06.00 to 08.00 am, noon 13:30 pm to 14:30 pm, afternoon from 17.00 to 19.00. A trip generation modeling stage that estimates the number of movements originating from Lampulo district. This study aims to find out about trip generation patterns in the region Lampulo, and to determine the most dominant mode of transportation used to pattern Lampulo of trip in the region, which is reviewed by a mandatory activity, maintenance, and discretionary. Observations carried out on people in the area Lampulo, through questionnaires as many as 93 families. The results showed that the factors affecting the movement of activity mandatory requirement is the number of family members working (X5). The resulting regression model is Y1 = - 0.500 + 1,750X5. Factors affecting the movement needs of maintenance activity is the number of family members of the school (X6). The resulting regression model is Y2 = 1.388 + 0,500X6. Factors affecting the movement needs of discretionary activity is the number of cars in the family (X4) and the number of family members of the school (X6). The resulting regression model is Y3 = 0.838 + 0,419X4 + 0,189X6. Factors affecting the movement needs of all events is the number of motorcycles in the family (X3) and mileage (X7). The resulting regression model is Y = 2,215 + 0,479X3 + 0,051X7. The dominant mode of transportation in the movement of the mandatory activities, maintenance, and discretionary in Lampulo region is the mode of motorcycles.Abstrak: Kegiatan pembangunan kota merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan secara keseluruhan dalam rangka ruang dan waktu. Meningkatnya jumlah penduduk kawasan Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh telah meningkatkan pergerakan arus lalulintas menuju dan keluar kawasan. Peningkatan pergerakan terjadi terutama mulai pukul 06.00 s/d 08.00 WIB, siang hari pukul 13.30 WIB s/d 14.30 WIB, sore hari mulai pukul 17.00 s/d 19.00 WIB. Bangkitan pergerakan merupakan tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari kawasan Lampulo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pola bangkitan perjalanan dalam kawasan Lampulo, serta untuk mengetahui moda transportasi yang paling dominan digunakan terhadap pola bangkitan perjalanan dalam kawasan Lampulo, yang ditinjau berdasarkan aktivitas mandatory, maintenance, dan discretionary. Observasi dilakukan pada penduduk di kawasan Lampulo, melalui penyebaran kuesioner sebanyak 93 KK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas mandatory adalah jumlah anggota keluarga yang bekerja (X5). Model regresi yang dihasilkan adalah Y1 = - 0,500 + 1,750X5. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas maintenance adalah jumlah anggota keluarga yang sekolah (X6). Model regresi yang dihasilkan adalah Y2 = 1,388 + 0,500X6. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari aktivitas discretionary adalah jumlah mobil dalam keluarga (X4) dan jumlah anggota keluarga yang sekolah (X6). Model regresi yang dihasilkan adalah Y3 = 0,838 + 0,419X4 + 0,189X6. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pergerakan dari semua aktivitas adalah jumlah sepeda motor dalam keluarga (X3) dan jarak tempuh (X7). Model regresi yang dihasilkan adalah Y = 2,215 + 0,479X3 + 0,051X7. Moda transportasi dominan pada pergerakan pada aktivitas mandatory, maintenance, dan discretionary di kawasan Lampulo adalah moda sepeda motor.
STUDI PERJALANAN PENUMPANG KAPAL BANDA ACEH – SABANG DENGAN MODEL CAUSAL Lela Kusuma; Renni Anggraini; Irin Caisarina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Sabang as one of the national tourism destination in Aceh province promises a lot of beautiful panorama charm. Determination of Sabang as a tourist destination should be supported by an adequate fleet of ships both in quality and quantity. The Banda Aceh - Sabang trip is served by 2 (two) types of vessels, the government's slow ship (KMP BRR) and the private-owned vessel (KM Express Bahari 3B). The number of trips to Sabang has increased very rapidly in 2013, so the addition of 1 (one) fleet of fast boats (Express Bahari 9). Although there have been 3 (three) fleets that navigate this route, but prospective passengers often can not be served. In this research, we want to know (1) the factors that influence the demand of passenger ship from Banda Aceh - Sabang and (2) formulate a model through regression using Causal Model. This model is processed based on the primary data (questionnaires) are distributed and the filling is accompanied by surveyors. The survey consists of 2 (two) stages: pilot survey and main survey. The questionnaire data was then coded and then processed using SPSS 18.0 software using multiple linear regression. The model is formulated based on the best R2 and R criteria, taking into account significant F-Test and t-Test. Based on the data processing, the Causal Model of Banda Aceh - Sabang passenger travel request is Y = 3,134 - 0,250 X9 (travel time) + 0,203 X13 (ship mode used) - 0,166 X6 (residents). Based on this model, it is known that the factors influencing the demand of passenger trip of Banda Aceh - Sabang ship consists of 3 (three) factors, namely: travel time, the mode of ship used and the origin of the population.Abstrak: Sabang sebagai salah satu tujuan wisata nasional di Provinsi Aceh menjanjikan banyak pesona panorama indah. Penetapan Sabang sebagai destinasi wisata seharusnya didukung oleh armada kapal yang memadai baik dalam kualitas maupun kuantitas. Perjalanan Banda Aceh - Sabang dilayani oleh 2 (dua) jenis kapal, yaitu kapal lambat milik pemerintah (KMP BRR) dan kapal cepat milik swasta (KM Express Bahari 3B). Jumlah perjalanan menuju Sabang mengalami peningkatan yang sangat pesat pada tahun 2013, sehingga dilakukan penambahan 1 (satu) buah armada kapal cepat (Express Bahari 9). Walaupun telah ada 3 (tiga) armada yang melayari rute ini, namun calon penumpang kerap tidak dapat dilayani. Untuk itu dalam penelitian ini ingin diketahui (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan penumpang  kapal dari Banda Aceh - Sabang dan (2) merumuskan suatu model melalui regresi memakai Model Sebab Akibat (Causal Model). Model ini diolah berdasarkan data primer (kuesioner) yang disebar dan pengisiannya didampingi oleh surveyor. Survei terdiri atas 2 (dua) tahapan yaitu pilot survey dan survey utama. Data kuesioner selanjutnya diberi koding dan kemudian diolah menggunakan software SPSS 18.0 memakai regresi linier berganda. Model dirumuskan berdasarkan kriteria R2 dan R yang terbaik, dengan mempertimbangkan nilai F-Test dan t-Test yang signifikan. Berdasakan hasil pengolahan data maka  dirumuskan Model Causal permintaan perjalanan penumpang Banda Aceh - Sabang adalah  Y  =  3,134 – 0,250 X9 (waktu berwisata) + 0,203 X13 (moda kapal yang digunakan) - 0,166 X6 (asal penduduk). Berdasarkan model ini diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan perjalanan penumpang kapal Banda Aceh – Sabang terdiri dari 3 (tiga) faktor, yaitu: waktu berwisata, moda kapal yang digunakan dan asal penduduk.
Co-Authors . Azmeri, . Agusmaniza, Roni Ahlan, Muhammad Ahmad Suriansyah Akbar, Amanda Raju Alvisyahri Alvisyahri Amirullah Amirullah Antony, Ahmad Irvan Arlia, Leni arnanda, herri Ayuni, Zafara Quratul Azmi, Rajul Baihaqi Baihaqi Bambang Yulianto Bulba, Alfa Taras Cut Mutiawati Deddy Riad Defry Basin Dewi Suswati Didik Nurhadi EDI SAPUTRA Fadhlullah Apriandy Fadli Idris Fadli Idris Farah Fadillah Fitria Phonna Fitrika Mita Suryani Fuad Hasan Fuad Hasan Gumala Ashari Herman Herman Hermansyah . Hervia Yudistira Hesty Aquina, Hesty Ina Marlia Intan Wirnanda Irfan Irfan Irfan Irfan Irin Caisarina Izziah Izziah Jalil, Erlinawati Joly Srianty Khuzaifah Khuzaifah Lela Kusuma Leni Arlia Liza Karmina Lufthie, Muhammad M. Khair Jauhari, M. Khair Mahendra, Yusril Mirza Sofyan Mochammad Afifuddin Mufazzil Yusra Muhammad Ahlan Muhammad Isya Mukhlis Ramli Muksalmina Muksalmina Muttaqin Muttaqin Najwan, Nurul Nazariani Nazariani Noer Fadhly Nova Viyantimala Novitawati Novitawati Novriza, Ferdiansyah Nura Usrina Nurlely Nurlely Pramanda, Heru Purnawati Purnawati Putri, Aqlima Rahma Dani Rahmad Saputra Rahmani, Dhuyufur Rais, Faisal Riza Ofansha riza, Fakhrur Ruslan Ruslan Salmannur, Alfi Satria Mandaraira Sofi Marlinda Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sofyan M. Saleh Sri Budiani Sugiarto S Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sugiarto Sumarni Sumarni Suriyadi Suriyadi Suryani*, Fitrika Mita Syafriana ., Syafriana Taqwadin, Abda Syakura Tasya Kumala Taufiq, Luthfi Chaliqi Teuku Fadrial Mahfud Teuku Zulhadi Tri Handayani Wahyu Rianda Wirnanda, Intan Yusria Darma Zafara Quratul Ayuni Zubir Zubir