Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Kearifan Lokal Padi Ratun Sebagai Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Di Desa Wonosari Kecamatan Gondangrejo Komariah Komariah; Dwi Priyo Ariyanto; Sumani Sumani; Yuli Yanti; Andriyana Setyawati; Rahajeng Putu Widiani Priswita
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Mei
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i1.45428

Abstract

Berbagai inovasi untuk meningkatkan produktivitas padi dan pencapaian target produksi telah dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Saat ini salah satu teknologi budidaya padi yang berpotensi untuk dikembangkan adalah budidaya padi ratun. Di Sumatera Barat teknologi padi ratun yang banyak dipraktikkan adalah budidaya padi salibu. Budidaya padi salibu merupakan teknologi budidaya yang telah dimodifikasi disesuaikan dengan daerah Sumatera. Budidaya padi ratun memiliki beberapa keuntungan seperti lebih hemat tenaga, biaya dan benih, tanpa pengolahan tanah, tanam sekali panen dua-tiga kali. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan, FGD dan pendampingan di Desa Wonosari Gondangrejo, Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan budidaya padi ratun dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim seperti ketersediaan air yang makin terbatas jika 3 faktor seperti modifikasi teknologi budidaya padi ratun secara jelas, mengoptimalkan kinerja penyuluh pertanian dan kelompok tani, pembentukan kawasan budidaya padi ratun.
Budidaya Lebah Klanceng sebagai Ekonomi Alternatif Masyarakat Sekitar KHDTK Gunung Bromo UNS Dwi Priyo Ariyanto; Ana Agustina; Widiyanto Widiyanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.45231

Abstract

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mempunyai hak pengelolaan atas Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo UNS yang terletak di Kabupaten Karanganyar. Salah satu permasalahan dalam pengelolaan adalah masyarakat sekitar KHDTK Gunung Bromo UNS yang mata pencahariannya masih bergantung pada Hutan Gunung Bromo. Sebagian masyarakat di sekitar KHDTK Gunung Bromo UNS memanfaatkan beberapa lahan untuk kegiatan pertanian yang sangat dimungkinkan kerusakan lingkungan hutan akan terjadi. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dapat melalui usaha budidaya lebah madu klanceng. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan di KHDTK Gunung Bromo UNS dengan melibatkan Karang Taruna Kelurahan Gedong dan Karang Taruna Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat yang diikuti dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan melalui produksi lebah madu klanceng. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan kelas dan praktik budidaya lebah klanceng. Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan mendapatkan respon positif dari pihak masyarakat, hal ini ditunjukkan melalui antusias para peserta pelatihan budidaya lebah Klanceng. Bersama Pengelola KHDTK Gunung Bromo UNS, tim pengabdian telah membentuk Kelompok Tani Pengelola Lebah Klanceng. Meskipun saat ini belum ada peningkatan pendapatan yang dirasakan oleh masyarakat, akan tetapi kesesuaian lokasi dan teknik budidaya yang relatif mudah untuk dilakukan menjadi faktor pendukung dalam berkembangnya budidaya lebah klanceng di KHDTK Gunung Bromo UNS.
Implementasi Sekolah Lapang Iklim dan Dosis Pupuk Terhadap Karakter Kimia Tanah dan Hasil Jagung Rifqi Ramadhani; Komariah Komariah; Sumani Sumani; Dwi Priyo Ariyanto
Agrosains : Jurnal Penelitian Agronomi Vol 20, No 2 (2018): Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.154 KB) | DOI: 10.20961/agsjpa.v20i2.20948

Abstract

Indonesian Agency for Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG) stated that the implementation of CFS program can increase the production significantly up to 30% (BMKG 2016). This research was conducted to know the influence of climate field school (CFS) and fertilizer dosage on soil chemical properties and corn yield. The study was conducted with a nested experimental design with two factors. Factor A has two levels: CFS Program (S1) and nonCFS (S2) and factor B was fertilizer dose. Factor B is nested on factor A as A (B). The fertilizer dose factor consists of 6 levels; T0 (without fertilizer); T1 (100% organic fertilizer); T2 (75% organic + 25% inorganic fertilizer); T3 (50% organic + 50% inorganic fertilizer), T4 (25% organic + 75% inorganic fertilizer), T5 (100% inorganic fertilizer). The results showed that CFS program increased available P, available K and soil pH, while fertilizer dose (50% organic fertilizer + 50% inorganic fertilizer) on CFS program yielded the highest soil organic matter (4.12%). CFS and fertilizer dose both did not affect the yield of maize significantly. However, the average yield of maize on CFS land is greater (6.50 tonha-1) compared to nonCFS (5.38 tonha-1). The treatment with 100% inorganic fertilizers) on CFS program gives highest yield (8.75 tonha-1).
Pelatihan Pembuatan Silase Pakan Komplit dengan Aditif FJLB di Kelompok Ternak Putra Rahayu dan Ngudi Rejeki Wonogiri Yuli Yanti; Andriyana Setyawati; Sumani Sumani; Dwi Priyo Ariyanto; Komariah Komariah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5550

Abstract

Peternakan di Indonesia didominasi oleh peternakan skala kecil. Peternak ini menjalankan sistem pemeliharaannya dengan sangat sederhana terutama perhitungan kebutuhan pakan belum sesuai dengan kebutuhan ternak. Permasalahan yang lain, saat musim hujan pakan hijauan berlimpah sedangkan di musim kemarau pakan hijauan, terutama rumput, jumlahnya terbatas, sehingga dibutuhkan teknologi pengawetan pakan saat pakan melimpah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mentransfer IPTEK berupa pengolahan pakan fermentasi dengan menggunakan FJLB (fermented juice of ephypitic lactic acid bacteria) di Kelompok ternak Putra Rahayu dan Ngudi Rejeki di Kelurahan Tawang Rejo, Kecapatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Kelompok ternak di kelurahan ini beranggotakan petani-petani kecil, dimana kegiatan berternak adalah kerja sambilan dan bukan penghasilan utama. Sehingga rata-rata jumlah ternak yang dimiliki, khususnya ternak ruminansia hanya berkisar kurang dari 5 ekor. Pelatihan pembuatan silase pakan komplit ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2021. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini pemberian materi atau penyuluhan dan pelatihan. Metode pengambilan data adalah interview dan kuesioner. Tahapan pelatihan dimulai dengan pemberian materi kemudian praktik secara langsung. Mitra mencampur semua bahan konsentrat dan hijauan yang sudah dicacah kemudian dicampur dengan molases dan FJLB. Semua bahan kemudian dimasukkan ke dalam drum sampai padat dan ditutup rapat. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peternak meningkat pengetahuannya tentang cara menyusun ransum, cara membuat silase, dan tahu cara membuat FJLB sebanyak 100%. Kegiatan pengabdian ini juga menghibahkan alat berupa pencacah rumput odot dan penggiling jagung. Melalui  kegiatan pengabdian ini diperoleh bahwa mitra meningkat pengetahuannya tentang fermentasi pakan silase dan cara pembuatannya. Livestock in Indonesia is dominated by small-scale livestock. This breeder runs a straightforward maintenance system and is not following good and successful farming methods. Feed technology is not yet known, especially the calculation of feed requirements of livestock. Small-scale farmers do not yet understand how to provide the daily amount of feed to their livestock. Another problem is that during the rainy season, forage feeds are abundant. In the dry season, forage feeds, especially grass, are limited, so feed preservation technology is needed in the rainy season so that it can be given during the dry season. This community service aimed to transfer science and technology to process fermented feed using FJLB (fermented juice of ephypitic lactic acid bacteria) in the Putra Rahayu and Ngudi Rejeki livestock groups in Tawang Rejo Village, Jatipurno District, Wonogiri Regency. The livestock group consists of small farmers, where livestock farming is only a side job and not the main income. So that the average number of livestock owned, especially ruminants, is only around five heads. This complete feed silage-making training was held on June 20, 2021. The methods used in this service were interviews, questionnaires and training. After training on making feed silage with FJLB, farmers increased their knowledge about how to prepare rations, how to make silage, and know how to make FJLB. Through this service, tools in the form of a mutton grass chopper and corn grinder are also provided, which are useful for farmers to feed livestock so that they are more efficient and can use the land around their homes for food source plants, namely elephant grass and corn. Through this service activity, it was found that partners increased their knowledge about fermented silage feed and how to make it.
Kesesuaian Lahan Tanaman Jahe, Kencur, Kunyit, dan Serai Wangi sebagai Komoditas Agroforestri di KHDTK Gunung Bromo, Kabupaten Karanganyar (Study of Land Suitability for Ginger, Aromatic Ginger, Turmeric, and Citronella as Agroforestry Commodities at Gunung Bromo Research Forest, Karanganyar District) Dwi Priyo Ariyanto; Ardiana Rahma Wijayanti; Rahayu Rahayu; Jaka Suyana
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2022.19.2.75-89

Abstract

ABSTRACTMedicinal plants can be used in optimizing the use of land under forest stands. Land suitability needs to determine the types of plants that potential to be developed. This study aims to determine the types of medicinal plants that have the potential to be developed based on the characteristics of the land. This research is a descriptive method, determining the sample point using the transect method, and data analysis using the matching method to determine the land suitability of several types of medicinal plants, ginger, turmeric, aromatic ginger, and citronella. The results showed that the actual land suitability class is marginally suitable (S3) in land unit 9 - land unit 10 and not suitable (N) in other land units for ginger, aromatic ginger, and turmeric, while lemongrass is marginally suitable (S3) in all land unit. The limiting factors of land suitability class are the slope, soil pH, and the availability of P nutrients. Management efforts that can be carried out are making terracing, liming, and fertilizing.Key words: Medicinal, plants, land suitability, management effortsABSTRAKDalam upaya optimalisasi pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan, tanaman obat dapat digunakan sebagai alternatif tanaman untuk dikembangkan. Kajian kesesuaian lahandiperlukan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang berpotensi dikembangkan berdasarkan karakteristik lahan. Jenis penelitian ini, yaitu penelitian deskriptif, penentuantitik sampel menggunakan transek, dan analisis data menggunakan metode matching untuk mengetahui kesesuaian lahan beberapa jenis tanaman obat, yaitu jahe, kunyit, kencur, dan serai wangi. Hasil penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan aktual sesuai marginal (S3) pada SPL 9 - SPL 10 dan tidak sesuai (N) pada SPL lainnya untuk jenis tanaman jahe, kencur, dan kunyit sedangkan pada jenis tanaman serai wangi sesuai marginal (S3) padasemua SPL. Faktor pembatas pada kelas kesesuaian lahan, yaitu kemiringan lereng, pHtanah, dan ketersediaan hara P. Upaya pengelolaan pada faktor pembatas yaitu pembuatan terasering, pengapuran dan pemupukan. Kata kunci: Tanaman obat, kesesuaian lahan, upaya pengelolaan
Rice Quality and Yield at Various Application Times of Organic Rice Management System Jauhari Syamsiyah; Dwi Priyo Ariyanto; Aktavia Herawati; Komariah Komariah; Sri Hartati; Fitri Nurbaiti
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 28, No 1: January 2023
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2023.v28i1.9-15

Abstract

The higher national rice demand encourages various efforts to increase rice production. This increase in rice production occurs in line with increasing public awareness of healthy foods, especially organic rice. Rice field management with an organic system is expected to provide a higher yield and quality of rice. This study aims to determine the effect of the long-time application of an organic rice management system on rice yield and quality. Descriptive exploratory research is supported by laboratory analysis of samples of organic rice plants with three periods (10 years, 7 years, and 4 years), semi-organic and conventional. The parameters observed were dry harvested grain, dry milled grain, the weight of 1000 grains, unfilled grain, protein content, amylum, amylopectin, and reducing sugar. The most prolonged organic rice field management with the application of 10 years gives better results with a protein content of 6.14%, amylum 71.71%, and amylopectin 49.35%. While the application of organic farming for 7 years gives the highest rice yield, the difference is not confirmed with the application of organic 10 years, with the weight of dry grain harvest 10.44 Mg ha-1, dry milled grain 8.15 10.44 Mg ha-1, the weight of 1000 grains 24 g, and unfilled grain 3.8%.
Pengabdian Masyarakat Budidaya Cacing Tanah pada Media Blotong di Bawah Tegakan Tanaman Tahunan Sutarno Sutarno; Komariah Komariah; Dwi Priyo Ariyanto; Sumani Sumani; Jaka Suyana
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.12682

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mentransfer IPTEK berupa budidaya cacing tanah dengan berbagai media dibawah tegakan tanaman tahunan di Dusun Gemblung, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Pembudidayaan cacing tanah pada lahan agroforestry dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi biofisik tanah dalam jangka waktu dekat maupun panjang. Selain itu, hasil dari budidaya cacing tanah dapat di jual sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Kelompok tani Makmur 1 dan 2 beranggotakan petani kecil, dimana kegiatan bertani adalah hanya merupakan kerja sambilan dan bukan penghasilan utama. Sehingga rata-rata jumlah lahan yang dimiliki kurang dari 1 ha. Dengan kepemilikan yang kecil ini, mereka menjalankan sistem pertanian secara konvensional dengan sangat sederhana. Lahan-lahan yang bisa digunakan secara produktif masih banyak yang belum difungsikan. Permasalahan lain kondisi tanah vertisol yang memiliki tekstur liat sehingga perkembang biakan cacing tanah pada tajuk tanaman merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan aerasi dan porositas tanah. Dengan kebutuhan cacing tanah sebagai pupuk vermikompos yang sangat tinggi dalam skala nasional, hal ini merupakan salah satu peluang untuk mengembangkan budidaya cacing tanah di bawah tegakan yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Makanan utama cacing tanah yang merupakan bahan organik, maka seresah tanaman yang mengandung cukup banyak N merupakan tempat yang sesuai. Berdasarkan pada kemampuan tersebut, cacing tanah juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan limbah organik seperti kotoran sapi, limbah dapur, limbah penggilingan gula. Maka kami tim pengabdian memberikan solusi berupa pelatihan cara memanfaatkan tegakan pohon dan limbah organik untuk membudidayakan cacing tanah.
Development of Organic Rice Cultivation through Dual System of Azolla microphylla in Gentungan, Mojogedang, Karanganyar, Indonesia Dwi Priyo Ariyanto; Aktavia Herawati; Jauhari Syamsiyah; Komariah Komariah; Ganjar Herdiansyah
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 7, No 1 (2023): June (in Press)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v7i1.74161

Abstract

The use of Azolla microphylla (Azolla) as organic fertilizer or green manure is not yet known by the Farmer Group (FG) of Tani Mulyo 1 and Tani Mulyo 5. Moreover, dual system of Azolla is applied to organic rice cultivation. The dual system of Azolla uses Azolla as a fertilizer and as a deterrent to the growth of weeds that interfere with rice plants. This partnership program aims to increase partners' knowledge about the dual system of Azolla and assistance and direct practice of Azolla application on cultivated organic paddy fields. The stages include socialization, counseling, mentoring, practice of Azolla application, and monitoring-evaluation. The results showed that the participants' knowledge about Azolla before the activity was 25% very not know, 45% not know, and 15% know enough. There was an increase in participants' understanding after the activity, 65% know and 25% very know or increased up to 100% compared to before the activity. The results of participant satisfaction showed that 65% of participants were satisfied and 10% are very satisfied with the activities carried out. As many as 70% of the partners stated that they would apply the dual system of Azolla in organic rice cultivation. The increasing understanding and awareness of partners will affect the development of organic rice cultivation.
Landslides Hazard Assessment Using Soil Physics Approaches as a Determinant Factor on Agricultural Land in Hilly Area Mujiyo Mujiyo; Tiara Meti Pratingkas; Ongko Cahyono; Dwi Priyo Ariyanto
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 14 No 3 (2024): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.14.3.566

Abstract

Landslides are natural disasters that most often occur in hilly areas, one of which is in the Manyaran District, and are caused by land use, slope, and rainfall. This study aimed to assess the level of landslides on several slopes and determine the soil characteristics that most determine the level of landslide vulnerability to formulate an appropriate strategy for hilly land management. The sampling points used land map units (LMU) overlaid on thematic maps (land use, soil type, and slope), and were divided into 22 LMUs with three repeats for each LMU. The landslide level was calculated using a cumulative weight score. It was grouped based on the interval formula and modifications to the addition of permeability and soil texture parameters, while the determinants were analyzed using ANOVA and Pearson’s correlation. The results showed that the area was not very low (133.2 ha), low (1,015.33 ha), moderate (1,205.46 ha), high (3,248.48 ha), or very high(734.1 ha). The highest landslide hazard was on steep land (25–45%), and the determining factors were permeability and texture. The steeper the slope and the higher the permeability and soil texture values, the higher the landslide. The recommended landslide mitigation strategies are terracing and minimum tillage on agricultural land. Research on the level of landslides and information on determinant soil characteristics helps stakeholders formulate policies and manage agricultural land on hilly agricultural land.
Dynamic capability of P-solubilizing endophytic and rhizospheric bacteria from various vegetation of Alas Bromo for reducing chemical fertilizer use Prasgi, Henokh Christian; Ariyanto, Dwi Priyo; Cahyani, Vita Ratri
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 3 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.123.7617

Abstract

The application of agrochemicals is still the main practice in the agroforestry system of Alas Bromo. Alfisols in Alas Bromo were characterized as acidic soil with very low soil available P. This study aimed to examine the capacity of P-solubilizing endophytic and rhizospheric bacteria from various Alas Bromo vegetation: mahogany, wresah, peanut, elephant grass, and maize in increasing soil available P and enhancing maize growth, which has the potential for reducing chemical fertilizer use. The research began with exploring and isolating bacteria using Pikovskaya agar medium, followed by in vitro tests of functional abilities and greenhouse experiments (soil incubation continued with maize planting). Rock phosphate was used as a P-inorganic source with a dose of 150 kg   ha-1. Based on the highest PSI, a total of 15 out of 52 isolated bacteria from 5 vegetations were selected to be tested in vitro and in a greenhouse experiment. Among the assessed bacteria, 3 endophytic bacterial isolates of Ad_R_5, Ah_R_4, and Zm_L_6 showed consistently high performance during successive assessments. Compared to basal treatment, the increases of soil available P, shoot fresh weight, and shoot dry weight by these 3 superior isolates ranged from 51.11-90.29%, 38.27-89.75%, and 57.04-88.73%, while the increases by NPK were 93.53, 113.67 and 107.04%, indicating the isolates had high potential for reducing chemical fertilizer use. The 3 superior isolates were identified as Pantoea dispersa, Ralstonia picketii, and Enterobacter hormaechei, respectively. Further study is needed to investigate the other potential capabilities, such as pesticide degradation and supporting plant resistance to drought stress.
Co-Authors Abdul Aziz Adhia Azhar Fauzan Ahmad Norri Prasetyo AKTAVIA HERAWATI Ana Agustina Andriyana Setyawati Andriyana Setyawati Ardiana Rahma Wijayanti Arlin Santoso Bambang Hendro sunarminto Budiastuti, Maria Theresia Sri Cahyono , Ongko Dja’far Shiddieq Erwin Purniawati Fitri Nurbaiti Ganjar Herdiansyah Ganjar Herdiansyah, Ganjar Hardian, Tiara Hery Widijanto Ilham Setiawan Indrowuryanto Indrowuryanto Irmawati, Viviana Istiqomah, Nanda Mei Jaka Suyana Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Joko Winarno Keigo Noda Keigo Noda Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Luthfan Nur Habibi Magarsa Abara Maro'ah, Siti Muchammad Bima Gegana Sakti Muhamad Khoiru Zaki Mujiyo Mujiyo Mujiyo Munawaroh, Umi NURBAITI, FITRI Ongko Cahyono ongko cahyono Pramudita, Tesalonika Prasgi, Henokh Christian Rahajeng Putu Widiani Priswita Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Retno Rosariastuti Rifqi Ramadhani Sari, Sandrina Slamet Minardi Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sudadi Sudadi Sumani . Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Supriyadi Supriyadi Surachman, Rinta Faradila Sutarno Sutarno Takashi S.T. Tanaka Taufiq Perak Sanjaya Taufiq Perak Sanjaya, Taufiq Perak Tiara Meti Pratingkas Tira Anggit Drupadi Tuban Wiyoso Vita Ratri Cahyani Widiyanto Widiyanto Widyatmani Sih Dewi Yuli Yanti Yuli Yanti Yulianti, Anita