Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Arah Pengembangan Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural Akmal Hawi; Qolbi Khoiri
Intizar Vol 23 No 1 (2017): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v23i1.1271

Abstract

Agama, pemahaman keagamaan, sikap keberagaman adalah tiga pengertian yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Agama adalah persoalan ketuhanan yang diturunkan kepada manusia untuk dipahami, dijadikan pegangan dan prinsip mengatur kehidupannya. Agama sesungguhnya secara normatif adalah ajaran suci, penuh kedamaian, kemuliaan dan menghargai kemanusiaan. Masalah mendasar menyangkut persoalan keagamaan antar pemeluk agama satu dengan lainnya. Pendidikan Agama diarahkan untuk menanamkan nilai-nilai multikulturalisme dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa, sehingga peran pendidikan agama menjadi sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara dalam bingkai prinsip-prinsip keadilan, toleransi, kerjasama, kerja keras, dan saling memahami perbedaan.
Karakteristik Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Nety Herawati; Ahmad Zainuri; Akmal Hawi
Intizar Vol 26 No 1 (2020): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v26i1.5781

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik SMA Al-Hannan Ulu Danau sebagai sekolah berbasis pondok pesantren dan menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan model SMA berbasis pesantren di SMA Plus Al-Hannan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan data deskriptif kualitatif, kemudian data yang dikumpulkan dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, SMA Al-Hannan memiliki ciri khas atau karakteristik yang tidak dimiliki oleh sekolah kebanyakan, yaitu: Al-Hannan sebagai brand-mark, berasrama, menggunakan kurikulum, vocational skill dan kemampuan membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Kedua, faktor yang mempengaruhi penerapan sekolah berbasis Pesantren dapat dibagi dua faktor, yaitu khusus dan umum. Secara khusus, dipengaruhi oleh kepala sekolah, pendidikan atau guru, kurikulum, sistem penerapan pendidikan, sarana pendidikan, suasana lingkungan sekolah. Kemudian secara umum dipengaruhi oleh 1) lingkungan sosial yang kini telah banyak berubah; 2) keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik; dan 3) cara pandang masyarakat yang lebih religiusitas.
Pengaruh Persepsi tentang Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan Profesi Guru terhadap Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru Beti Anggraini; Akmal Hawi; Ahmad Zainuri
Intizar Vol 26 No 2 (2020): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v26i2.6104

Abstract

Minat merupakan suatu keinginan dari dalam diri seseorang yang timbul karena adanya ketertarikan terhadap sesuatu yang akan menimbulkan rasa keingintahuan yang tinggi dalam diri seseorang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat asosiatif kausal dan pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2020 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, sampel penelitian berjumlah 152 orang siswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dengan menggunakan Nomogram Herry King dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif persepsi mahasiswa tentang program pendidikan profesi guru (PPG) (sebesar 0,723 dengan nilai t sebesar 9,139 dan signifikansi 0,000) dan profesi guru (sebesar 0,201 dengan nilai t sebesar 3,994 dan signifikansi 0,000) terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Implementing Character Education in Madrasah Syarnubi Syarnubi; Firman Mansir; Mulyadi Eko Purnomo; Kasinyo Harto; Akmal Hawi
Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training associated with PSPII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpi.v7i1.8449

Abstract

This study investigated the application model of character education in Islamic Religious Education learning and spiritual extracurricular activities in Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang. Data were collected using participatory observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and conclusions. The results show that the implementation model of character education is a collaboration between the integration model and the supplement. Character education is collaborated through learning Islamic Religious Education and spiritual extracurricular activities. These two activities produce knowledge, attitudes, and moral actions on the part of students. The success of character education can be seen from the behavior of students who have religious behavior, honest, disciplined, responsible, caring, polite, cooperative, creative, hard-working, curious, friendly, and social care. There were some factors that supported the success of character education and they include religious programs, dormitories, and facilities. Meanwhile, the inhibiting factors for the success of character education were the negative influence of technology, limited supervision by madrasa institutions, and weak cooperation between madrasas and parents of students.
TANTANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Akmal Hawi
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 1 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i1.1388

Abstract

Perkembangan masyarakat sering menimbulkan perubahan dalam pola hubungan ekonomi, sosial dan budaya umat manusia itu sendiri. Tak jarang perubahan itu menimbulkan keguncangan sosial jika tidak dilakukan persiapan (pembinaan dini) dengan sebaik-baiknya. Salah satu persiapan yang dapat dilakukan ialah membenahi jalur pendidikan dan membuatnya relevan sedemikian rupa sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan sanggup membaca tanda-tanda zaman. Pendidikan di negeri ini pun diharapkan sanggup menjawab atau memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat menangkap isyarat zaman. Namun, masalah yang dihadapi lembaga pendidikan Islam untuk sampai ke sana tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak tantangan yang harus dihadapi serta segera dicarikan solusinya Tulisan ini mengemukakan berbagai tantangan pendidikan Islam berikut tawaran upaya yang perlu dilakukan.
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PALEMBANG Sukirman Sukirman; Akmal Hawi; Alimron Alimron
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 2 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i2.1798

Abstract

Moral degeneration has become a common phenomenon that plagues mankind in various parts of the world today, including in Indonesia. Various moral cases have occurred and adorned mass media almost all the time, ranging from cases of corruption, acts of violence, sexual harassment, pornography, prostitution, drug abuse, even murder. Since 2010 the Center for Curriculum and Bookkeeping has initiated a pioneering program of character education implementation in several districts / cities in all provinces in Indonesia.This study uses a combination of quantitative and qualitative approaches. The data were collected using interviews and questionnaires. Data analysis is done descriptively in order to explain / describe the implementation of character education and the factors that become obstacles of its implementation.In this research can be concluded that character education in MAN 2 Palembang has not been implemented maximally. Some things that have not been implemented related to the implementation of character education are: not all contextual learning strategies used, not all teachers use contextual learning strategies, there has been no specific effort to revitalize the activities of co-curricular and extra curricular, related to the integration of teachers in learning, there are still 33.33 % of teachers are doing poorly (20.8% are poor in learning planning, 25% on learning implementation aspects, and 4.2% on learning assessment aspects). Many factors constraints and support the implementation of character education in MAN 2 Palembang. The obstacles faced by the madrasah include: difficulty in carrying out routine activities, difficulties in performing spontaneous activities, and difficulties in conducting conditioning activities. While the constraints factor from the teacher side is the difficulty of integrating character education in the learning process, which include: difficulties linking character education with materials, methods, strategies, and learning media, difficulty determining the value of character to be achieved, difficulty measuring the attainment of character education in participants students, too many students per class, not all teachers and employees can be role models, the number of things that affect the character, as well as the many aspects of character that must be developed. While the factors supporting the implementation of character education in MAN 2 Palembang include: support of all madrasah residents, family environment, madrasah infrastructure facilities, budget, student association, and student motivation.
REMAJA PECANDU NARKOBA: STUDI TENTANG REHABILITASI INTEGRATIF DI PANTI REHABILITASI NARKOBA PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN PALEMBANG Akmal Hawi; Syarnubi Syarnubi
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2018): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v4i1.1958

Abstract

Remaja merupakan salah satu unsur generasi muda, mengingat umur mereka masih belasan tahun. Dalam kurun terakhir ini, muncul kecemasan di kalangan masyarakat tentang tingkah laku remaja yang cenderung mengarah kepada perbuatan melanggar norma-norma sosial dan norma-norma agama serta aturan-aturan hukum. Munculnya perilaku negatif di kalangan remaja, seperti: perkelahian antar pelajar, melakukan pembunuhan, pemerkosaan, penodongan, melakukan hubungan seksual di luar nikah dan mengkonsumsi narkoba. Guna menanganinya, berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari promosi pencegahan pemakaian, penegakan hukum yang keras, hingga pembentukan lembaga-lembaga yang melakukan promosi pencegahan, baik lembaga bentukan pemerintah maupun swadaya masyarakat. Begitu pula usaha untuk membantu penyembuhan para pecandu juga sudah cukup dilakukan. Berbagai tempat rehabilitasi dengan berbagai pendekatan mulai dari medis, psikologis, hingga spiritual, sudah banyak didirikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri. Namun usaha-usaha tersebut, masih bersifat parsial. Masing-masing pendekatan dilaksanakan sendiri-sendiri. Misalnya ada lembaga yang menggunakan pendekatan terapi medis saja, ada pula yang menggunakan pendekatan terapi psikologis atau terapi spiritual saja. Pendekatan rehabilitasi secara parsial seperti ini, tidak dapat menjangkau semua dimensi kerusakan yang dialami oleh pecandu narkoba. Sehingga tidak dapat menghasilkan kesembuhan secara total baik fisik, psikis maupun moral spiritualnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan baru, yang dapat mengakomodir semua dimensi kerusakan yang dialami pecandu narkoba, seperti dimensi fisik, psikis dan dimensi moral spiritual. Pendekatan tersebut merupakan integrasi dari pendekatan terapi biologis-medis, psikotrapi-psikologis, dan moral-spiritual.
Pengembangan Islam di Afrika Utara dan Peradabannya Akmal Hawi
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 12 No 1 (2016): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/medinate.v12i1.1146

Abstract

Perkembangan Islam di Afrika Utara telah dimulai sejak khalifah Umar bin Khattab (634-644M), yang mengutus Amru bin Ash untuk menguasai Mesir yang kemudian secara sistemik dilanjutkan pengembangannya oleh dinasti-dinasti yang berkuasa kemudian. Penyebaran Islam oleh beberapa penguasa muslim telah membuat bahasa Arab menjadi bahasa resmi yang dipakai oleh masyarakat muslim diberbagai wilyah, khususnya Afrika Utara. Pengaruh itu bukan saja pada aspek bahasa tetapi pada peradaban pada umumnya. Data sejarah di Afrika Utara dengan beberapa aspek kemajuannya, baik bidang administrasi pemerintahan, ilmu pengetahuan, arsetektur, bangunan-bangunan bersejarah, pola hubungan penguasa dengan masyarakat, menjadi bukti sejarah bahwa Islam rahmatan lil’alamin. Hanya pemerintahan yang maju, stabil dan makmur saja yang mampu mendirikan bangunan-bangunan megah dengan arsitektur tinggi.
PEMIKIRAN JAMALUDDIN AL-AFGHANI (JAMAL AD-DIN AL-AFGHANI) (1838 – 1897 M) Akmal Hawi
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 13 No 1 (2017): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/medinate.v13i1.1536

Abstract

The 19th century to the 20th century is a moment in which Muslims enter a new gate, the gate of renewal. This phase is often referred to as the century of modernism, a century where people are confronted with the fact that the West is far ahead of them. This situation made various responses emerging, various Islamic groups responded in different ways based on their Islamic nature. Some respond with accommodative stance and recognize that the people are indeed doomed and must follow the West in order to rise from the downturn. Others respond by rejecting anything coming from the West because they think it is outside of Islam. These circles believe Islam is the best and the people must return to the foundations of revelation, this circle is often called the revivalists. One of the figures who is an important figure in Islamic reform, Jamaluddin Al-Afghani, a reformer who has its own uniqueness, uniqueness, and mystery. Departing from the division of Islamic features above, Afghani occupies a unique position in responding to Western domination of Islam. On the one hand, Afghani is very moderate by accommodating ideas coming from the West, this is done to improve the decline of the ummah. On the other hand, however, Afghani appeared so loudly when it came to the question of nationality or on matters relating to Islam. As a result, Afghani traces his legs on two different sides, he is a modernist but also a fundamentalist. 
Prinsip-prinsip Islam Tentang Demokrasi : Studi Pemikiran Nurcholish Madjid Tahun 1970-2005 Akmal Hawi
Medina-te : Jurnal Studi Islam Vol 15 No 1 (2019): Medina-Te : Jurnal Studi Islam
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/medinate.v15i1.3776

Abstract

This article is a summary of research results written using descriptive and holistic methods. By reviewing primary and secondary sources to obtain accurate and clear data that contains: Islamic principles of democracy in the struggle of Nurcholish Madjid, Islamic Principles about Democracy in Learning Applying Islamic Principles about democracy in Indonesia. Democracy requires real effort from every citizen and its supporting devices, namely a conducive culture as a manifestation of a society's thinking and design to create democracy as a view of life in the country both by the people and the government. The regularity of the background, the importance of this article is discussed. This article will discuss more about discussing Nurcholish Madjid about Islam and democracy.