Articles
PELATIHAN PENANGANAN DAN PENCEGAHAN CEDERA UNTUK PELATIH CABANG OLAHRAGA KONI KOTA BATU
Mu'arifin Mu'arifin;
Ari Wibowo Kurniawan;
Ahmad Abdullah
Jurnal Sport Science Vol 9, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (335.378 KB)
|
DOI: 10.17977/um057v9i2p158-162
Salah satu penyebab tingginya angka cedera atlet ialah karena perilaku atlet yang cenderung memaksakan diri untuk tetap latihan pada saat sudah mengalami cedera karena takut tidak diikutsertakan dalam kompetisi, hal ini justru hanya akan menyebabkan proses pemulihan semakin lama. Artinya para atlet bahkan mungkin termasuk pelatih belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai cara menangani cedera olahraga. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pelatihan pencegahan dan penanganan cedera olahraga kepada pelatih-pelatih cabang olahraga di KONI Kota Batu. Secara umum program ini bertujuan untuk mengurangi angka kejadian cedera olahraga serta mengurangi tingkat keparahan akibat cedera olahraga. Kelompok sasaran program ini ialah pelatih cabang olaharaga di KONI Kota Batu. Pelaksanaan pengabdian dilakukan di mana peserta diberikan materi serta diberikan multimedia interaktif pencegahan dan penangan cedera. Solusi yang diambil tim pengusul adalah sebuah bentuk pelatihan pencegahan dan penanganan cedera bagi atlet, yang disampaikan kepada pelatih-pelatih KONI Kota Batu. Untuk pencegahan cedera yang disampaikan adalah pelatihan teknik-teknik stretching berpasangan yang lebih rinci mulai dari stretching otot leher sampai tungkai kaki, sehingga para pelatih memiliki pengetahuan pencegahan cedera yang sangat detail. Secara keseluruhan pelatihan ini dapat disimpulkan berhasil dan keterampilan pencegahan cedera dapat dikuasai dengan baik oleh peserta.
Pengaruh Circuit Training Terhadap Umpan Jarak Jauh (Long Pass) Dan Kecepatan Tendangan Pemain Ssb Karlos Malang Usia 15 Tahun
Amri Biskhah Satria Pradana;
Mahmud Yunus;
Ahmad Abdullah
Jurnal Sport Science Vol 11, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/um057v11i1p58-65
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh circuit training terhadap long pass dan kecepatan tendangan pemain SSB Karlos Malang usia 15 tahun. Metode latihan untuk meningkatkan long pass dan kecepatan tendangan menggunakan metode latihan circuit training 7 pos latihan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pre-experimental, dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populiasi pada penelitian ini sebanyak 101 pemain dan sampel yang sesuai kriteria sebanyak 15 pemain. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen tes yaitu tes long pass dan tes kecepatan tendangan yaitu menggunakan tes shooting 16,5 meter. Data di uji dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan uji t amatan ulangan (paired sample t-test) dibantu menggunakan aplikasi SPSS statistic for windows version 25. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t amatan ulangan (paired sample t-test) dengan signifikansi α < 0,05. Berdasarkan dari hasil analisis data, diperoleh bahwa circuit training memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan long pass pemain SSB Karlos usia 15 tahun (sig 0,000 < 0,05) dan circuit training memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan pemain SSB Karlos usia 15 tahun (sig 0,000 < 0,05). Hasil dari penelitian menunjukkan adanya pengaruh circuit training terhadap umpan jarak jauh (long pass) dan kecepatan tendangan.
HUBUNGAN ANTARA DETRAINING SELAMA PANDEMI COVID-19 DENGAN KEMAMPUAN KECEPATAN REAKSI ATLET UKM KARATE UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Julio Eko Sasetiono;
Olivia Andiana;
Ahmad Abdullah
Jurnal Sport Science Vol 11, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pandemi virus corona telah memaksa semua orang untuk melakukan pembatasan sosial atau melakukan pengurungan diri di rumah. Dampak yang paling nyata terlihat yaitu berkurangnya aktivitas fisik pada semua orang tak terkecuali penggiat olahraga yang dapat memicu terjadinya detraining. Detraining merupakan berkurangnya jatah latihan yang dapat menyebabkan turunnya berbagai unsur kebugaran jasmani yang dibutuhkan ketika berolahraga. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan, salah satunya dengan mengetahui hubungan detraining selama pandemi virus corona dengan kemampuan kecepatan reaksi atlet UKM Karate Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan desain sebab akibat dengan responden 19 atlet UKM Karate Universitas Negeri Malang dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian dilakukan uji analisis spearman dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 25.0 menunjukan nilai p-value sebesar 0,002 dan correlation coefficient sebesar 0,667 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan hubungan yang kuat antar variabel. Jadi dapat disimpulkan terdapat hubungan antara detraining selama pandemi virus corona dengan kecepatan reaksi atlet UKM Karate Universitas Negeri Malang.
SURVEI KADAR LEUKOSIT PADA ATLET KARATE DI KONI KOTA MALANG
Imam Wahyudi;
Rias Gesang Kinanti;
Olivia Andiana;
Ahmad Abdullah
Jurnal Sport Science Vol 9, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (596.185 KB)
|
DOI: 10.17977/um057v9i1p79-83
AbstractThis research aims to look at the levels of leukocytes in karateathletes KONI Malang city. This research uses non-experimentaldesign, that is descriptive research with survey method. Thepopulation in this research amounted to 30 football athletes and bytaking samples of 9 athletes. Sampling using purposive sampling.Technique of collecting data using test instrument in the form of bloodsampling and examination of leukocytes level in labolatorium withhemacytometer. The results showed that the average level ofleukocytes is 8.078 cell/mm3. From those results indicate the levels ofleukocytes in karate athletes KONI Malang city categorized the normallimit.Keywords: physical exercise, leukocytes, karate.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kadar leukositatlet karate di KONI Kota Malang. Jenis penelitian menggunakanrancangan penelitian non-eksperimen, yaitu penelitian deskriptifdengan metode survei. Populasi sebanyak 30 atlet dan diperolehsampel berjumlah 9 atlet. Pengambilan sempel menggunakanpurposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakaninstrumen tes berupa pengambilan sempel darah dan pemeriksaankadar leukosit di laboratorium menggunakan alat hemacytometer.Hasil penelitian dari rata-rata kadar leukosit menunjukkan 8.078sel/mm3. Dari hasil tersebut menunjukkan kadar leukosit atlet karate diKONI Kota Malang berkategori batas normal.Kata Kunci: latihan fisik, leukosit,karate
CIRCUIT TRAINING IN SAND MEDIA HAS A SIGNIFICANTLY MORE INFLUENCE ON INCREASING AGILITY COMPARED TO CIRCUIT TRAINING IN HARD MEDIA (CASE STUDY IN FOOTBALL PLAYERS AT THE REGULAR GROUP U-16 AREMA FC ACADEMY)
Mohammad Firman Sholikhin;
Mahmud Yunus;
Ahmad Abdullah
Jurnal Sport Science Vol 10, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (498.905 KB)
|
DOI: 10.17977/um057v10i1p85-95
ABSTRACTThis study aims at determine the effect of differences in circuit training in the hard media with circuit training in the sand media towards increasing the agility on a football players in regular group of the U-16 Arema FC (Football Club) Academy. The training method to increase agility in this study uses the circuit training exercise method which consists of 10 training posts. The research design in this study uses quasi-experimental methods with the two group pre-test and post-test design approaches. Sample selection and group division using purposive sampling technique. The population in this study were all football players in the U-16 Arema FC (Football Club) Academy consisting of 56 players and obtained a sample of football players in regular group of U-16 Arema FC (Football Club) Academy of 36 research samples, which were then divided into 2 training groups (18 samples in the circuit training groups in hard media and 18 samples in the circuit training groups in sand media). Parameters for measuring agility use the illinois agility run test. The exercise program is carried out for 6 weeks with a frequency of 3 exercises a week. The exercise program is carried out for 6 weeks with a frequency of 3 exercises a week. Data analysis techniques used one way ANOVA and further different tests used Games-Howell test with significance level α = 0.05 and with the help of SPSS version 23 application. The results of this study indicate the circuit training group in hard media increased agility by 1.04 seconds and the circuit training group in sand media increased agility by 1.11 seconds. Difference in difference in increasing agility of the circuit training group in hard media and circuit training group in sand media by 0.07 seconds. The conclusion of this research is that the circuit training group in the sand media significantly and better influence to increase agility compared to the circuit training group in the hard media.
SURVEI PRASARANA DAN SARANA BOLA VOLI KOTA MALANG DALAM RANGKA PERSIAPAN PORPROV JATIM VII
Mochamad Ilham Erdik Pradana;
Mahmud Yunus;
Ahmad Abdullah
Jurnal Sport Science Vol 11, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/um057v11i2p106-114
Dalam dunia olahraga, pembinaan merupakan faktor terpenting dikarenakan perkembangan suatu dunia olahraga tersebut tergantung dari pembinaan olahraga itu sendiri, salah satunya cabang olahraga bola voli. Pada Cabang olahraga Bola Voli Kota Malang sejak PORPROV Jatim I-VI belum pernah berprestasi. untuk mengetahui kesesuaian prasarana dan sarana cabang olahraga bola voli Kota Malang dalam persiapan porprov VII Jatim 2021 dengan standar nasional dan untuk mengetahui kecukupan jumlah prasarana dan sarana cabang olahraga bola voli Kota Malang. Rancangan penelitian, menggunakan metode survei dengan pengumpulan data menggunakan form pengukuran dan pengamatan. Teknik Analisis data menggunakan Editing. Klasifikasi yaitu penggolongan data. Analisis data. Objek penelitian yang diambil adalah prasarana yaitu dan sarana di cabang olahraga bola voli Kota Malang. Hasil penelitian di tempat latihan cabang olahraga bola voli Kota Malang di Gor Ken Arok adalah Prasarana yaitu gedung,lapangan dan sarana yaitu bola voli, tiang net, net di lihat dari pengukuran dan kecukupan jumlah sudah baik dan memenuhi standar nasional akan tetapi keberadaan rod antena cabang olahraga bola voli Kota Malang masih belum ada. Keadaan prasarana yaitu gedung dan lapangan cabang olahraga bola voli Kota Malang sudah baik dan memenuhi standar nasional. Jumlah sarana yaitu bola voli, net, tiang net cabang olahraga bola voli Kota Malang cukup untuk digunakan pelatihan.
PERBEDAAN POLA CEDERA OLAHRAGA PADA ATLET LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Ahmad Abdullah;
Septian Dwi Cahyo;
Rias Gesang Kinanti
Jurnal Sport Science Vol 10, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/um057v10i2p123-128
Cedera olahraga dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya ialah karakteristik individu atlet seperti jenis kelamin (gender). Identifikasi pola cedera atlet berdasarkan gender penting dilakukan untuk mengurangi angka kejadi cedera serta menyusun teknik latihan olahraga sesuai dengan kebutuhan masing-masing atlet. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan lokasi dan tingkat cedera olahraga pada atlet laki-laki dan perempuan pada cabang olahraga karate, bolavoli dan atletik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional pada atlet KONI Kota Malang dengan jumlah sampel 60 orang (purposive sampling), analisis statistik menggunakan Uji Mann-Whiteny dan Uji T tidak berpasangan. Hasil: Pada cabang olahraga karate, perbedaan yang signifikan ditemukan pada tingkat cedera berat (p-value=0,0399), sedangkan pada cabang olahraga bolavoli perbedaan yang signifikan ditemukan pada tingkat cedera ringan (p-value=0,0255) dan lokasi cedera ekstremitas atas (p-value=0,0093). Kesimpulan: Terdapat perbedaan pola cedera olahraga antara atlet perempuan dan laki-laki utamanya pada cabang olahraga karate dan bolavoli.
Pengaruh Myofascial Release Terhadap Intensitas Nyeri Low Back Pain Myogenic pada Kelompok Tani Desa Maguan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang
Riska Jeje Nur'aini;
Yohanes Deo Fau;
Ahmad Abdullah;
Rachma Putri Kasimbara
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33846/sf.v12i0.1842
Myogenic low back pain is a disorder of the lower back and surrounding muscles caused by musculoskeletal disorders or abnormalities without neurological disorders between the 12th thoracic vertebra to the bottom of the hip or anus. Myofascial release is a manual therapy technique that can reduce pain in myogenic low back pain because it makes the connective tissue more flexible between muscles and bones. Qualitative research method experimental pre and post test one group design using 15 people as respondents who met the criteria were randomly selected to be treated in the form of myofascial release dose of 10 15 minutes / treatment 2 times a week for 1 month. The results of the low back pain myogenic pain intensity before and after the intervention were 5.2 (5.8 – 7.2) to (0.2 – 2.4) with a p value of 0.001. It can be concluded in this study that myofascial release has an effect on reducing the intensity of low back pain myogenic pain in farmer groups in Maguan Village, Ngajum District, Malang Regency.Keywords: low back pain myogenic; myofascial release; pain intensityABSTRAKLow back pain myogenic merupakan gangguan pada otot daerah pinggang bawah dan sekitarnya yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan unsur muskuloskeletal tanpa disertai gangguan neurologis antara vertebra thorakal 12 sampai dengan bawah pinggul atau anus. Myofascial release adalah teknik terapi manual yang dapat mengurangi nyeri pada low back pain myogenic karena membuat jaringan ikat lebih fleksibel atara otot dan tulang. Metode penelitian kualitatif experimental pre dan post test one group design menggunakan 15 orang sebagai responden yang memenuhi kriteria dipilih secara acak dilakukan perlakuan berupa myofascial release dosis 10- 15 menit/treatment sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 1 bulan. Didapatkan hasil intensitas nyeri low back pain myogenic sebelum dan sesudah intervensi sebesar rerata 5,2 (5,8-7,2) menjadi (0,2-2,4) dengan nilai p 0,001. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa myofascial release berpengaruh dalam menurunkan intensitas nyeri low back pain myogenic pada kelompok tani di Desa Maguan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang.Kata kunci: low back pain myogenic; myofascial release; intensitas nyeri
PENGARUH LATIHAN TERATUR TERHADAP KADAR CIRCULATING ENDOTHELIAL CELLS (CEC) TIKUS STRAIN WISTAR
Rias Gesang Kinanti;
Ahmad Abdullah;
Mochammad Yunus
Jurnal Sporta Saintika Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Sporta Saintika Edisi Maret 2022
Publisher : Jurusan Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/sporta.v7i1.188
Circulating endothelial cells (CEC) have been identified as an indication of vascular damage in several diseases, one of which is atherosclerosis coronary heart disease. This study aims to see the effect of regular exercise on CEC levels. The sample used are male rats of the type rattus norvegicus wistar strain, aged 8-10 weeks, body weight 80-110 grams. Healthy rats are taken from specially recommended farms. The total sample consisted of 10 rats, divided into two groups in which the control group consisted of 5 rats and the regular exercise treatment group consisted of 5 rats. Treatment of regular exercise (swimming) for 12 weeks. The finding of this study is that regular exercise can affect the number of Circulating Endothelial Cells (CEC), but the decrease is not significant (p=0.116) compared to the control group. Regular exercise improves endothelial function, characterized by a decrease in the number of CEC.
SHOE INSOLE FOR ECCENTRIC ACTIVITIES ON DAILY APPLICATION PREVENTS MUSCULAR DAMAGE AND IMPROVES FASTING BLOOD GLUCOSE
Ahmad Abdullah;
Herdianty Kusuma;
Elyana Asnar;
Bambang Purwanto
Folia Medica Indonesiana Vol. 53 No. 4 (2017): December 2017
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (55.385 KB)
|
DOI: 10.20473/fmi.v53i4.7151
The eccentric contraction has been proven to improve Glut-1 expression in muscle and fasting glucose levels in mice. The same eccentric contraction occurs in human being when walking or running while wearing high heels. Innovation on the eccentric contraction with high heels can be done by using a specific shoe insole. The design of the rear insole is made thicker than the front. The purpose of this study was to determine the effects of insole use specified for eccentric activities on daily work shoes on the skeletal muscle damage after wearing the specified insole. Skeletal muscle damage was measured based on sTnI level. This was experimental study with pretest-posttest design. The subjects involved were non-diabetic woman workers in Faculty of Medicine of Universitas Airlangga, and were divided into two groups. Each group represented group members who wore 5-degree and 10-degree insoles respectively. The angle used for the shoe insoles were 5° and 10° respectively. These insoles were worn on weekdays for one week. Blood was taken one day after the subjects stop wearing the insoles. Data results showed that the levels of fasting blood glucose (FBG) of subjects who wore the 10-degree insole had a value of p<0.05. The use of insole lead to decreased levels of fasting blood glucose (FBG). This study found that the sTnI levels in the 5-degree and 10-degree insole groups had no significant effect on troponin I skeletal muscle levels before and after treatment.