Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID 19 Bagi Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta Jagad Aditya Dewantara; T Heru Nurgiansah
Jurnal Basicedu Vol 5, No 1 (2021): February 2021, Pages 1-445
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i1.669

Abstract

Wabah Corona membuat segala hal mengalami perubahan rutinitas, termasuk dalam hal pendidikan. Dulu pembelajaran di perguruan tinggi dilaksanakan secara tatap muka, akan tetapi sekarang pembelajaran harus dilaksanakan secara online. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas pembelajaran secara daring dimasa pandemi covid 19 bagi mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan model Kuantitatif dengan metode survei. Responden dari penelitian ini berjumlah 1.000 mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 79% mahasiswa menginginkan pembelajaran secara tatap muka, sedangkan hanya 1% saja mahasiswa yang menginginkan pembelajaran daring, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring secara terus menerus selama masa pandemi ini sangat tidak efektif
Pendidikan Pancasila sebagai Upaya Membentuk Karakter Religius T Heru Nurgiansah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3481

Abstract

Perubahan jaman semakin mengikis perilaku peserta didik menjadi arogan, amoral, dan intoleran. Perilaku mereka semakin menjauh dari nilai-nilai agama. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, seperti pengaruh lingkungan dan penggunaan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk karakter religius melalui Pendidikan Pancasila di kalangan peserta didik SMA PGRI 1 Kasihan Bantul. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan literasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pendidikan Pancasila berhasil membentuk karakter religius peserta didik. Pendidikan Pancasila memiliki peranan penting dalam menyelesaikan segala persoalan khususnya dalam pendidikan karakter. Peneliti berharap agar penelitian berikutnya bisa mendeskripsikan karakter religius sebagai formula untuk menyatukan masyarakat Indonesia yang multikultural.
Political Sociology Analysis in The Scope of Students Jagad Aditya Dewantara; Syamsuri Syamsuri; Jumarni Jumarni; Dilla Tri Aprillia; Afandi Afandi; Eka Safitri; Endang Maya Pratiwi; T Heru Nurgiansah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 3 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i3.8129

Abstract

Students are one of the smallest groups in society that have a role in the life of campus political sociology. So, students' awareness of their role as agents of change can provide a change in a social building for the better. The purpose of this research is to socialize in creating student awareness to participate in campus life. The method used is through observation and the author's experience in participating in campus organizations that have been followed. The method used through the author's observation and experience in following the campus organization that has been followed. The research method used is a qualitative approach. The results showed that students can play an active role in campus political activities. The conclusion of this study shows that many campus political activities are carried out by students.
The Role of Buzzers in Social Media in Guiding Public Opinion Regarding Political Choices Jagad Aditya Dewantara; Syamsuri Syamsuri; Ayu Wandira; Afandi Afandi; Okti Hartati; Nurul Cahya; Putri Sapitri; T Heru Nurgiansah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 3 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i3.8103

Abstract

The use of social media platforms by various groups has made Buzzer known to social media users. The existence of a buzzer with all its advantages and disadvantages has become a phenomenon. The buzzer was originally just a person/individual who sells or/or services (product marketing), after that it was converted and used as a tool of power/authority holder (propaganda tool) to encourage and lead public opinion for certain purposes and people's political choices. Apart from this phenomenon, this study is intended to describe the contribution of the buzzer in the formation of people's views on social media. This study was carried out using a literature review research method that can support the text analysis method. From this study, it was found that the buzzer has a relevant contribution to the formation of public views on social media. At the same time in the creation and management of content or issues, the buzzer has a structured work hierarchy. Therefore, in responding to the presence of a buzzer, it should be viewed wisely. The conclussion is buzzer work does not run spontaneously, and cannot be separated from the wants and needs of a definite group.
Resolution of Social Conflicts Through Multicultural Education T Heru Nurgiansah; Medita Ayu Wulandari; Cici Fitri Bety
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 3 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i3.7577

Abstract

The purpose of this research is to analyze multicultural education as a solution to resolve social conflicts among students. The method used in this study is qualitative with data collection techniques through observation, interview, and documentation. Multicultural education offers an alternative through the application of educational strategies and concepts based on the utilization of diversity in society, especially those among students such as ethnic diversity, culture, language, religion, social status, gender, ability, age, and race. An approach through multicultural education is important. The education strategy is not only aimed at making it easy for students to understand the courses they are studying, but also to raise their awareness to always behave humanist, pluralist, and democratic. The results showed that Multicultural Education that has been applied in National education is expected to be an agent in the community that bridges the game in the midst of plurality, this can be seen from the substance contained in multicultural education that prioritizes attitudes and principles on democracy, equality, and justice, oriented to humanity, togetherness, and peace. Develop an attitude of recognizing, accepting, and appreciating cultural diversity. With this function, SARA conflict can be prevented.
Implementasi Nilai-Nilai Budaya Sunda dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Fazli Rachman; Rd. Sugara Mochamad Haddad; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.002 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2295

Abstract

Artikel diperoleh dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai budaya Sunda diintegrasikan dalam pembelajaran PPKn. Nilai-nilai budaya Sunda yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah falsafah dasar catur silih, yaitu silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wawangi. Pergeseran menjauh dari nilai-nilai budaya yang rasakan hampir seluruh elemen bangsa. Etnopedagogi merupakan pendekatan pendidikan berbasis budaya kearifan lokal. Secara bottom-up mendukung tercapainya tujuan praksis PPKn yang bersifat cultural up root. Artikel dihasilkan dari penelitian kualitatif, berdesain deskriptif. Teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian. Validitas data dilakukan dengan memperpanjang pengamatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model interaktif. Pembelajaran PPKn di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta falsafah fundamental budaya sunda yaitu catur silih. Catur silih diimplementasikan dalam pembelajaran PPKn pembelajaran mandiri, maupun dalam kelompok belajar. Catur silih diterapkan pembelajaran menjadi proses habituasi karakter peduli sosial siswa. Pendekatan catur silih memiliki karakteristik pembelajaran gotong royong. Penerapan catur silih dalam pembelajaran PPKn meningkatkan peran siswa sebagai tutor sebaya kepada siswa lain. Sehingga proses pembiasaan karakter peduli sosial lebih efektif dan efisien. Aktivitas yang multi treatment sedapat mungkin diupayakan untuk memaksimalkan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang diperoleh dari pembelajaran PPKn
Muatan Ideologi Pancasila Dalam Pembangunan Ekonomi Pariwisata Indonesia Adhitia Pahlawan Putra; M. Setyo Nugroho; Kusrawan Kusrawan; Andi Bahri S.; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.88 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2609

Abstract

AbstrakPariwisata di Indonesia telah dikembangkan sejak awal tahun 1950-an, namun hingga kini masih sedikit kajian yang membahas kesinambungan historis pariwisata Indonesia serta bagaimana ideologi Pancasila dijadikan materi muatan dalam pembangunan dari waktu ke waktu. Kekosongan kajian ini menjadi dasar untuk membahas perkembangan parwisata pada lima era pemerintahan di Indonesia, yaitu era Soekarno, era Seharto, era Reformasi, era SBY, sampai tiba era Joko Widodo. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode hermeneutika filosofis, dengan unsur-unsur: interpretasi, deskripsi, dan komparasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi Pancasila secara konsisten digunakan dalam prroyeksi pembangunan pariwsata Indonesia. Meskipun era kepemimpinan berganti karena berbagai problematika sosial-politik, namun materi muatan ideologi Pancasila dijadikan konstruksi kebijakan untuk membangun kredibilitas pariwisata Indonesia di mata publik internasional.Kata Kunci: pariwisata, pancasila, kebijakan, pembangunan. AbstractTourism in Indonesia has been developed since the early 1950s, but until now there are still few studies that discuss the development of Indonesian tourism and how the Pancasila ideology is used as content material in development from time to time. The void of this study becomes the basis for discussing the development of tourism in five eras of government in Indonesia, namely the Soekarno era, the Suharto era, the Reformation era, the SBY era, until the Joko Widodo era. The method used in this article is a philosophical hermeneutic method, with the following elements: interpretation, description, and comparison. The results show that the Pancasila ideology is consistently used in the projection of Indonesian tourism development. Although the era of leadership changed due to various socio-political problems, the material containing the Pancasila ideology was used as a policy construction to build the credibility of Indonesian tourism in the eyes of the international public.Keywords: tourism, Pancasila, policy, development.
Pemilihan Umum di Indonesia dalam Perspektif Pancasila Arif Prasetyo Wibowo; Eka Wisnu Wardhana; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.709 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3295

Abstract

AbstrakPelaksanaan pemilihan umum di Indonesia terus dibenahi agar sesuai dengan amanat konstitusi. Dimulai pada tahun 1955 sampai terakhir 2019. Pemilihan umum merupakan salah satu perwujudan dari sistem demokrasi yang dianut negara Indonesia. Hal ini sejalan dengan mandat sila keempat Pancasila. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan pemilihan umum di Indonesia dalam perspektif Pancasila. Metode yang digunakan adalah literatur review berdasarkan artikel relavan yang diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Perbaikan demi perbaikan terus dilakukan agar ke depan saat pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024 dapat berjalan lancar.Kata Kunci: Pemilihan Umum, Demokrasi, Pancasila AbstractThe implementation of general elections in Indonesia continues to be improved to be in accordance with the mandate of the constitution. It started in 1955 until the last of 2019. The general election is one of the manifestations of the democratic system adopted by the Indonesian state. This is in line with the mandate of the fourth precept of Pancasila. The purpose of writing this article is to find out the history of the development of general elections in Indonesia from the perspective of Pancasila. The method used is literature review based on relavan articles published in accredited national journals and reputable international journals. The results showed that the implementation of general elections in Indonesia has been carried out as it should be. Improvements for the sake of improvement continue to be made so that in the future the implementation of the 2024 general elections can run smoothly.Keywords: General Elections, Democracy, Pancasila
Kajian Nilai-Nilai Karakter Kearifan Lokal Masyarakat Sunda dalam Membentuk Sikap Moral Kewarganegaraan Febri Fajar Pratama; T Heru Nurgiansah; Raisa Rafifiti Choerunnisa
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.062 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3449

Abstract

AbstrakMasyarakat Sunda kental dengan nuansa nilai-nilai filosofis kehidupan yang di dalamnya mencakup aspek hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Kearifan masyarakat Sunda tersebut dapat tercermin dari laku lampah, papatah atau paribasa, dan kabuyutan yang terikat dengan sistem tritangtu. Nilai-nilai karakter masyarakat Sunda yang ingin dikaji dalam penelitian ini berfokus pada karakter cageur, bageur, pinter, bener, singer. Kelima karakter tersebut dianggap dapat menjadi pembentuk sikap moral kewarganegaraan yang meliputi tiga muatan utama pendidikan kewarganegaraan, yakni: (1) Civic Knowledge; (2) Civic Skill; dan (3) Civic Disposition. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji karakter kearifan lokal masyarakat Sunda dalam membentuk sikap moral kewarganegaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi etnopedagogi melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan menganalisis data sekunder yang bersumber dari artikel jurnal dan buku. Hasil dari kajian ini mengungkapkan bahwa karakter kearifan lokal masyarakat Sunda memiliki makna yang sangat dalam. Setiap karakternya dapat merepresentasikan prilaku ideal sikap moral warga negara.Kata Kunci: Moral kewarganegaraan, Kearifan Lokal, Masyarakat Sunda. AbstractSundanese society is identical with nuances of philosophical values of life which include aspects of the relationship between God, humans, and nature. The wisdom of the Sundanese people can be reflected in the practice of lampah, papatah or paribasa, and kabuyutan which are tied to the tritangtu system. The character values of the Sundanese people who want to be studied in this study focus on the characters of cageur, bageur, pinter, bener, singer. The five characters are considered to be able to form the moral attitude of citizenship which includes three main contents of civic education, namely: (1) Civic Knowledge; (2) Civic Skills; and (3) Civic Disposition. The purpose of this study is to examine the character of the local wisdom of the Sundanese people in shaping the moral attitude of citizenship. The method used in this research is an ethnopedagogical study through a descriptive qualitative approach by analyzing secondary data sourced from journal articles and books. The results of this study reveal that the character of local wisdom of the Sundanese people has a very deep meaning. Each character can represent the ideal behavior of citizens' moral attitudes.Keywords: Moral Citizenship, Local Wisdom, Sundanese People.
IMPLEMENTASI SIKAP NASIONALISME TERHADAP ETIKA BERMEDIA SOSIAL Jagad Aditya Dewantara; Syamsuri Syamsuri; Efriani Efriani; Sulistyarini Sulistyarini; Afandi Afandi; Agustian Agustian; Rezha Noviandra; T Heru Nurgiansah
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 6 Nomor 2 Edisi Desember 2022
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v6i2.4030

Abstract

Belakangan ini kata Nasionalisme sudah tidak asing lagi dengar di telinga kita semua, karena pada dasarnya nasionalisme sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam kajian observasi dan dokumentasi yang meliputi kajian tentang nasionalisme, etika dan media sosial. Sumber kajian yang digunakan dalam penelitian ini berupa jurnal ilmiah, artikel ilmiah, dan buku referensi yang mendukung untuk mendapatkan berbagai informasi. Adapun dalam penelitian ini media sosial yang dapat dikaji, ialah Facebook, Instagram dan Tik Tok, karena ketiga platform tersebut sangat sering digunakan oleh generasi muda dan masyarakat umum dalam berinternet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sikap nasionalisme pada masyarakat Indonesia di media sosial sudah cukup baik, namun hanya dibeberapa waktu tertentu sikap nasionalisme tersebut mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini disebabkan oleh adanya trend tertentu, seperti penyelenggaraan event internasional MotoGP di Mandalika. Sementara itu di berbagai platform seperti instagram, tiktok maupun facebook masih dijumpai rendahnya etika nasionalisme pada generasi muda dalam menggunakan internet.