Claim Missing Document
Check
Articles

Model manajemen Madrasah Aliyah Pembangunan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Syukri Fathudin Achmad Widodo; Ajat Sudrajat; Sugiyono Sugiyono
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 20, No 2 (2020): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v20i2.35584

Abstract

The article aims to see the Management Model of Madrasah Aliyah Laboratorium from the aspects of planning, organizing, implementing, and monitoring. At Madrasah Aliyah Pembangunan (MAP) UIN Jakarta. The research method used is qualitative. The results showed the Madrasah Aliyah Laboratory management model consists of the first three components: the organizational structure of the Madrasah Aliyah Laboratory, including management (Director) and Madrasah Implementer (Madrasah Head), the second existing culture (culture). in Madrasah Aliyah Laboratory including academic and non-academic including custom curriculum, reading habits, English-Arabic days and the three figures who play a role in Madrasah Aliyah Laboratorium, both head of a madrasah, teachers, and madrasah committee
AL-QURAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA Ajat Sudrajat
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 9, No 1 (2009): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v9i1.3779

Abstract

Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan kepada manusia. Tujuan utama diturunkannya al-Quran adalah sebagai kitab petunjuk yang meliputi bidang akidah, syariah, dan akhlak. Akan tetapi di luar ketiga petunjuk tersebut, al-Quran telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan sehingga melahirkan jenis budaya tertentu. Dialog intelektual yang dilakukan secara kreatif oleh umat Islam terhadap al-Quran ternyata telah menghasilkan lahirnya generasi umat yang dipenuhi dinamika dan kreativitas. Sejarah telah membuktikan keunggulan budaya umat Islam pada masa klasik yang disebabkan dialog kreatif mereka terhadap al-Quran. Sebaliknya ketika al-Quran ditinggalkan, kelumpuhan dan kebekuan segera menyerang dan menjangkiti tubuh umat Islam. Oleh karena itu, sangat wajar ketika para pembaharu menyadari hal tersebut, mereka pun secara serentak menyeru umat Islam untuk kembali kepada al-Quran.
Peran teman sebaya dalam pembentukan karakter siswa Madrasah Tsanawiyah Yusuf Kurniawan; Ajat Sudrajat
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 15, No 2 (2018): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.476 KB) | DOI: 10.21831/socia.v15i2.22674

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran teman sebaya dalam pembentukan karakter siswa di MTs YAPI Pakem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi. Analisis data menggunakan analisis model yang dikembangkan oleh Miles Huberman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1. Teman sebaya memiliki berbagai peran penting bagi siswa MTs YAPI Pakem, yaitu: a. memberikan dukungan terhadap siswa, b. mengajarkan berbagai keterampilan sosial, c. menjadi agen sosialisasi bagi siswa, dan d. menjadi model atau contoh berperilaku bagi siswa lain. 2. Teman sebaya memiliki peran dalam membentuk berbagai karakter siswa, yaitu religius, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat, peduli lingkungan, peduli sosial, membangkang, dan agresif.
Perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan NHT untuk peningkatan karakter dalam pembelajaran IPS Rijeki Sugestiningsih; Ajat Sudrajat
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 15, No 1 (2018): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.28 KB) | DOI: 10.21831/socia.v15i1.22669

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT untuk: (1) peningkatan kerja sama, dan (2) peningkatan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan pre-test post-test nonequivalent group design. Pengujian hipotesis dengan teknik independent sample t-test. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT untuk peningkatan kerja sama siswa dalam pembelajaran IPS, dengan nilai t = 0,004 0,05. Rerata gain score kerja sama siswa menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan NHT (0,73 0,62). (2) Terdapat perbedaan model kooperatif tipe Jigsaw dan NHT untuk peningkatan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS, dengan nilai t = 0,000 0,05. Hasil rerata gain score tanggung jawab siswa menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan NHT (0,87 0,57). Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih efektif untuk meningkatkan kerja sama dan tanggung jawab siswa.
THE REINFORCEMENT OF THE CHARACTER VALUES IN THE HISTORY SUBJECT AT SMA NEGERI 1 KOTA YOGYAKARTA Titan Rohkmutiana Hardhi; Ajat Sudrajat
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 14, No 2 (2018): ISTORIA Edisi September 2018, Vol. 14, No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.849 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v14i2.22251

Abstract

ABSTRACTThis research aimed to identify and describe the way reinforce of the character values were being taught in the history subject at SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta. This research was a naturalistic qualitative research. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The data trustworthinnes was enhanced by source triangulation. The techniques used to analyse the data were the Miles and Hubberman model which consisted of data reduction, data display, and data verification. The result of the research showed that were three methods were used in the reinforcement of the character values i.e. leading by examples, habituation, and mechanism of the appreciation and sanctions. (a) Leading by examples were earned on teachers and advice of history itself;  (b) habituation was done by conditioning the students while doing tasks and  discussions; and (c) the mechanism of appreciation and sanction is contained in the learning contract, aiming for students to be motivated and maximize reinforcement. Meanwhile reinforcement that done in learning should be positive reinforcement. Keyword: history subject, character values, reinforcement of the character values.
Quran, name, and scientific communication Ajat Sudrajat; Ita Rahmania Kusumawati
Informasi Vol 51, No 2 (2021): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v51i2.46749

Abstract

The objective of this study is to investigate the views of the Qur'an about the origin of the name and its position in relation to language and the development of science. The research model is literature research utilizing the sources collection (heuristic), source criticism, interpretation, and writing. The findings of this study are: (1) the Qur'an states that Allah SWT gives teachings about the names to the Prophet of Adam As; (2) These names correlate with the language because they are composed of the names that have been introduced to the Prophet Adam As; (3) The name and language are two sides of money; (4) Names, languages, and concepts can further be the main capital that humans have to develop scientific communication.
Khilafah Islamiyah dalam perspektif sejarah Ajat Sudrajat
Informasi Vol 35, No 2 (2009): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.656 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v2i2.6385

Abstract

Khilafah Islamiyah merupakan konsep pemerintahan yang pada akhir-akhir ini kembali mengemuka dan menjadi tuntutan sebagian umat Islam. Mengemukanya kembali tuntutan umat Islam atas pelaksanaan dan pengelenggaraan negara yang didasarkan pada syariah Islam tidak bisa dilepaskan dari kegagalan kalangan nasionalis sekuler. Tulisan ini bermaksud untuk menelusuri sejarah khilafah Islamiyah dalam pengertian konsep maupun praktiknya di dunia Islam. Dengan fokus pembacaan yang demikian, diharapkan akan dapat diketahui secara lebih jelas keberadaan dan posisi khilafah ini, baik dalam tingkat wacana maupun praktik sepanjang sejarahnya dan kemungkinannya di masa yang akan datang. Memperhatikan perkembangan politik yang terjadi di dunia Islam, sejak awal berdirinya sampai sekarang, tercatat adanya dua bentuk pemerintahan, yaitu menyerupai republik dan masih berbentuk kerajaan. Dalam perkembangannya yang awal, dunia Islam merupakan satu kesatuan politik yang utuh. Pemerintahannya tersentralisasi di satu pusat pemerintahan, sementara itu wilayahnya dibagi ke dalam wilayah-wilayah provinsial. Dalam perkembangan di dunia modern dewasa ini, sejumlah pemerintahan tetap mewarii tradisi lamanya dan sebagian yang lain mengikuti arus Barat sebagai negara nasional dalam bentuk republik. Negara-negara ini sekarang diwadahi oleh lembaga internasional yang bernama OKI (Organisasi Konferensi Islam). Kata kunci: Khilafah, Islam, Politik.
Golongan Tua Menggagas Pergerakan Nasional: Pemikiran R.M.T Koesoemo Oetoyo di Bidang PolitikTahun 1908-1942 Reni Dikawati; Ajat Sudrajat
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.53 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v7i2.1487

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pemikiran dan peranan R.M.T Koesoemo Oetoyo sebagai golongan tua yang mengkonsep dan berperan dalam pergerakan nasional Indonesia di bidang politik tahun 1908-1942. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Adapun tahapan yang dirumuskan menurut langkah-langkah penelitian sejarah Kuntowijoyo, yaitu pemilihan topik, heuristik, verivikasi, intrepretasi, dan historiografi. Sumber data berupa sumber primer dan sekunder yaitu arsip, memo, notulen, dokumen, foto, koran, wawancara, dan  buku. Hasil penelitian menunjukkan pembaharuan pengetahuan sejarah, yaitu pelurusan bahwa tidak semua golongan tua bersifat moderat. Melihat semangat zaman pada masa itu, Koesoemo Oetoyo merupakan tokoh yang revolusioner dibandingkan pangreh praja pada masanya, dengan mendukung dan mengkonsep pergerakan nasional yang sesuai untuk arah pergerakan bangsa. Pergerakan nasional dalam konsep pemikiran Oetoyo merupakan usaha perbaikan dalam segala aspek kehidupan politik, sosial, dan ekonomi, ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Politik dipandang sebagai alat mencapai tujuan, sehingga perlu pendekatan yang sesuai dengan semangat zaman pada masa itu, yaitu diplomasi. Konsepsi pemikiran Oetoyo mampu mengakomodasi keanekaragaman organisasi pergerakan menjadi satu kesatuan partai sebagai wakil rakyat, yaitu Parindra. Peran Koesoemo Oetoyo dalam politik yaitu mendorong lahirnya organisasi pertama pangreh praja (Sedio Muljo), mendirikan Dewan Desa dan Dewan Kabupaten, menjadi Ketua Boedi Oetomo, anggota Volksraad, Fraksi Nasional,  menuntut otonomi dan Indonesia berparlemen.
Totalitas Kehidupan Pesantren: Tinjauan Historis Pemikiran K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi tentang Konsep Pendidikan yang Ideal di Indonesia (1985-2011) Saifuddin Alif Nurdianto; Ajat Sudrajat
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 8, No 01 (2018)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.397 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v8i01.1700

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan: Konsep pendidikan ideal yang ditawarkan K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi (1985-2011) dan pengaruh pemikiran K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi dalam bidang pendidikan. Penelitian menggunakan metode penulisan sejarah Kuntowijoyo dengan lima tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber data berupa sumber primer dan sekunder yaitu arsip, dokumen, rekaman pidato, foto, majalah, wawancara, dan buku.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar filosofis pendidikan yang dikembangkan oleh K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi adalah Panca Jiwa. Konsep pendidikan yang ditawarkan K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi (1985-2011) adalah totalitas kehidupan dalam dunia pendidikan, pendidikan integral yang dipengaruhi konsep integrasi ilmu dari K.H. Ahmad Dahlan, tri pusat pendidikan yang dipengaruhi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, dan konsep jiwa merdeka yang dipengaruhi konsep K.H. Imam Zarkasyi. Adapun pengaruh pemikiran K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi secara internal adalah berkembangnya PMDG menjadi sembilan belas cabang pada masa kepemimpinannya dan bertambahnya jumlah santri dan tenaga pengajar di PMDG dengan presentase 5% selama tiga tahun terakhir. Pengaruh eksternalnya adalah, sistem pendidikan di PMDG mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, diadopsi oleh banyak lembaga pesantren, dan memberikan inspirasi terhadap gagasan dari tokoh-tokoh masyarakat.
Analisis muatan nilai-nilai karakter dalam buku teks sejarah Indonesia tingkat SMA kelas XI terbitan Kemendikbud dan Erlangga Imas Siti Masitoh; Ajat Sudrajat
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 9, No 4 (2021): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/166100

Abstract

The research is aimed to analyse character education content and the factors that led to the similarities and differences in character education content of Indonesian history textbooks of Grade XI students based on 2013 curriculum issued by the Ministry of Education and Culture and Erlangga. Problems in this research were examined using a descriptive qualitative research with content analysis method. Results of the study show that textbooks issued by Ministry of Education and Erlangga contain the character values that are in the National Character Education and PPK. Ministry of Education’s textbook has four dominant character values, namely a sense of wonder, nationalism, being independent, and religiousity. While character values in Erlangga textbook is more dominant on the following values: fond of reading, a sense of wonder, nationalism, and integrity. The textbooks issued by Ministry of Education and Erlangga both have such character values because they referred to the 2013 Curriculum, which emphasizes the development of individuals’ characteristic. The factors that caused the difference in the contents of character values in the both of these textbooks are the approach and the material’s form of delivery. The Ministry of Education and Culture's textbook used a regressive approach while Erlangga’s textbook used the narrative approach.Each book raises the character value with different forms of delivery, either directly or directly. The content of character values in these textbooks are expected to be sources of character growth for students and to help them play a role in efforts to develop character education in history studies.