Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 13 MAGELANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR BOBBI DEPORTER Ariana Dwi Hidayati; Zuida Ratih Hendrastuti; Yesi Franita
UNION : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/union.v11i2.13112

Abstract

This study aims to analyze student mathematical reasonings abilities in terms of learnings style according to Bobbi DePorter. This research is descriptive qualitative research. The subject of this studies were students of class VIII A and VIII F at SMPN 13 Magelang. The instruments used include learnings styles questionnaires, test questions with indicator of mathematical reasonings abilities, interviews, and documentation. The result of the study showed that from 58 students there were 30 students with visual learning styles, 15 students with auditory learning styles, and 13 students with kinesthetic learnings style. Class VIII students at SMPN 13 Magelang tend to have a visuals learnings styles. The mathematical reasoning abilities of student with visuals learnings style is classified at the moderate level with a percentage of 61.8%, Auditory learning style is classified as medium level with a percentage of 69.3%, and kinesthetic learning style is classifieds as low level with a percentage of 54.7%. So it can be concludes that the mathematical reasonings abilities of class VIII student at SMPN 13 Magelang is classified as moderate.
Development of flash-based learning media to improve critical thinking ability of grade VII middle school students Lutfi Marfuah; Yesi Franita; Zuida Ratih Hendrastuti
UNION : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/union.v11i2.13290

Abstract

The development of technology is certainly very helpful for developing the world of education. But, many learning activities are carried out using conventional methods, namely lectures with books and blackboards which result in boring learning and poor critical thinking skills on the initial test. The purpose of this study was to determine the level of validity, practicality, and effectiveness of interactive media used to improve critical thinking skills. Research using the ADDIE model shows that the developed interactive media has very valid criteria based on the media validator's assessment of 97.67 and the material validator's assessment of 57 categories. The media developed with very practical criteria based on student practicality questionnaires of 85.06% and teacher practicality questionnaires of 96% categories. In addition, the developed media obtained an effectiveness score of 90.63% based on the posttest of critical thinking skills. From the above findings, it can be concluded that interactive media can be used validly, practically, and effectively to improve critical thinking skills.
Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Kelas VIl dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Persepsi Siswa Lily Rahmawati; Yesi Franita; Megita Dwi Pamungkas
Delta: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2023): DELTA : JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/delta.v11i2.3067

Abstract

The purpose of this study was to analyze the mathematical reasoning ability of seventh grade junior high school students in solving story problems in terms of student perceptions. This research used qualitative method with descriptive approach. The subjects in this study were 31 students of class VII A SMP N 5 Magelang with the selection of subjects using purposive sampling technique. The instruments used were observation sheets, which were used to observe the mathematics learning process, questionnaires of students' perceptions of mathematics, mathematical reasoning ability tests, interview guidelines, and documentation. The stages of data analysis in this study include data collection, data reduction and data presentation. Meanwhile, to check the credibility of data using triangulation techniques. The data generated in this study are data on the results of students' perceptions of mathematics, data on the results of mathematical reasoning ability tests on whole numbers and fractions, and interview transcripts with research subjects. The results of this study show that students with very positive perceptions with high reasoning ability and students with positive perceptions with high reasoning ability are able to explain orally all indicators of mathematical reasoning but are unable to explain in writing the indicators of determining strategies
Efektivitas Model Problem Based Learning Berbasis Realistic Mathematic Education Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII Nur Afifah; Fadhilah Rahmawati; Yesi Franita
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 15 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8216467

Abstract

This study aims to see the difference in the average ability to understand students' mathematical concepts using the Problem Based Learning (PBL) model based on Realistic Mathematics Education (RME) with a direct learning model and to see how effective the Problem Based Learning (PBL) model based on Realistic Mathematics Education (RME) is to improve students' ability to understand mathematical concepts on flat side room building material. This research approach is quantitatively through pretest-posttest nonequivalent control group design. The population of this study was all grade VIII students of SMP Negeri 1 Tegalrejo, while until they were selected through cluster random sampling where classes VIII A and VIII C were selected as samples. Research data was collected through tests of the ability to understand mathematical concepts in the form of pretest and posttest. Furthermore, the data was analyzed through SPSS with paired sample t-test and N-Gain test. The results showed that 1) there was an average difference between the RME-based PBL model and the direct learning model; and 2) RME-based PBL models are more effective for improving students' ability to understand mathematical concepts.
Peningkatan Kompetensi Guru Matematika MTs di Magelang Melalui Pelatihan dan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas Yesi Franita; Zuida Ratih Hendrastuti; Syita Fatih 'Adna
ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 4, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/abdipraja.v4i1.6679

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi adanya permasalahan mitra, yaitu kurangnya pemahaman dan kompetensi guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan menulis hasil penelitian dalam bentuk laporan PTK atau artikel ilmiah, melalui pelatihan dan pendampingan PTK. Pelatihan dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, praktik penyusunan PTK, dan pendampingan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman peserta terkait PTK berupa soal pretest dan posttest. Luaran yang dicapai dalam program kemitraan masyarakat ini adalah peningkatan kompetensi dan keterampilan guru-guru Matematika MTs di Magelang dalam menyusun PTK yang terwujud dalam keterampilan merencanakan, menyusun, dan melaporkan penelitian tindakan kelas dalam suatu karya ilmiah PTK, serta terdapat peningkatan pemahaman peserta terkait PTK yang ditandai dengan peningkatan rata-rata hasil posttest dari rata-rata hasil pretest, yaitu dari 48,26 meningkat menjadi sebesar 73,48.  Selain itu, dihasilkan juga handout pelatihan PTK, proposal atau artikel PTK, dan publikasi hasil pengabdian pada media massa dalam bentuk elektronik, serta dihasilkannya poster pengabdian.
MODEL FLIPPED CLASSROOM BERBASIS MOODLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIKA Nurul Ainaeni Lami; Megita Dwi Pamungkas; Yesi Franita
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 2 (2023): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/pedagogy.v8i2.3053

Abstract

Tindakan yang difokuskan untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui penguatan disiplin diri pada siswa disebut sebagai kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengevaluasi apakah siswa yang diajarkan dengan model flipped classroom berbasis moodle memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik daripada mereka yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe group resume; (2) untuk menilai kemampuan berpikir kritis siswa dengan tingkat disposisi matematika yang berbeda, yaitu tinggi, sedang, dan rendah; serta (3) untuk menganalisis bagaimana interaksi antara model pembelajaran dan disposisi matematika terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental semu yang menggunakan konsep pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji hipotesis pertama pada penelitian ini didapatkan , sehingga ditolak, hasil uji hipotesis kedua diperoleh , sehingga diterima, hasil uji hipotesis ketiga diperoleh , sehingga diterima. Karena terjadi penolakan pada uji hipotesis pertama, maka dilanjutkan uji scheffe yaitu dengan menghitung rerata marginal. Berdasarkan analisis hasil hipotesis, disimpulkan bahwa: (1) siswa yang mengikuti model pembelajaran flipped classroom berbasis moodle memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe group resume; (2) tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berpikir kritis antara siswa dengan tingkat disposisi matematika tinggi, sedang, dan rendah; serta (3) tidak terdapat pengaruh interaktif antara model pembelajaran dan disposisi matematika terhadap kemampuan berpikir kritis.
Peningkatan Pengelolaan Kelas Guru MI di Kecamatan Bandongan Melalui Pelatihan dan Pendampingan Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Franita, Yesi; Hendrastuti, Zuida Ratih; Nurizkytha, Ervinna; Setiawan, Rifqi Ahlul
ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/abdipraja.v5i1.8107

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi adanya permasalahan mitra, yaitu masih banyaknya guru di MIS Raudlatuddin Salamkanci dan MIS Al Ulum Wonolelo Kecamatan Bandongan yang menggunakan metode dan model pembelajaran konvensional berupa ceramah dalam mengajar, sehingga situsi pembelajaran cenderung monoton dan kurang menarik minat siswa. Selain itu, minimnya pelatihan yang diterima oleh guru dari kedua sekolah mitra membuat para guru juga memiliki referensi yang terbatas terkait model-model pembelajaran kooperatif. Program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas melalui pengembangan dan penerapan model pembelajaran kooperatif, sehingga pengetahuan yang diperoleh selama kegiatan pelatihan dan pendampingan dapat langsung digunakan oleh guru di kelas. Pelatihan dilaksanakan dengan ceramah dan diskusi, praktik merancang model pembelajaran, dan simulasi penggunaan model pembelajaran. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Instrumen yang digunakan sebagai evaluasi kegiatan ini berupa angket respon peserta. Hasil dari kegiatan ini, yakni meningkatnya kemampuan dan keterampilan guru-guru dari kedua sekolah mitra dalam hal merencanakan, mengembangkan, dan menerapkan model-model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa guru dari sekolah mitra mendapatkan manfaat dari kegiatan pengabdian dalam hal peningkatan pengelolaan kelas melalui merancang, mengembangkann, dan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan rerata sebesar 85% dan merasa cukup puas dengan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan angket respon peserta dengan persentase sebesar 82,63%.
Efektivitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project Menggunakan Strategi Think Talk Write Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Sulistyani, Sulistyani; Franita, Yesi; Pradanti, Paskalia
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v10i2.11657

Abstract

The purpose of this study was to analyze the classical completeness of students' problem solving ability by using Missouri Mathematics Project learning model using Think Talk Write strategy assisted by LKPD and direct learning model, and to analyze the effectiveness of Missouri Mathematics Project learning model using Think Talk Write strategy assisted by LKPD compared to direct learning model on students' problem solving ability.    This research was a quantitative research with quasi experimental research design in the form of nonequivalent post-test only control group design. The sampling technique in this study was cluster random sampling. The research instruments were interview guidelines, observation sheets, problem solving ability tests, and validation sheets. Data collection techniques in this study were interviews, observations, problem solving ability tests, validation questionnaires, and documentation. The experimental class proportion test results with  and  and the control class with  and . This showed that  so that  was accepted, meant that students who were taught using the Missouri Mathematics Project model using the Think Talk Write strategy assisted by LKPD and the direct learning model achieved classical completeness. Then, the results of the independent sample t-test showed that  and , then  so that  was rejected, meant that the Missouri Mathematics Project learning model using the Think Talk Write strategy assisted by LKPD was more effective than the direct learning model on students' problem solving skills.
Model Penjadwalan Perawat Multiobjektif dengan Pendekatan Goal Programming (Studi Kasus pada Penjadwalan Perawat ICU RSUD DR. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri) Franita, Yesi
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2019: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.742 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dibahas mengenai formulasi model penjadwalan perawat multiobjektif di mana preferensi perawat dalam pemilihan shift kerja dan hari libur dipertimbangkan dalam model ini. Selanjutnya, model penjadwalan perawat ini direformulasikan ke dalam bentuk single objective dengan pendekatan goal programming yang diterapkan pada penjadwalan perawat ICU di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Model yang dibuat didasarkan pada peraturan yang berlaku di rumah sakit dan preferensi perawat. Tujuan yang dipertimbangkan dalam model ini adalah memaksimumkan kepuasan perawat dalam hal pemilihan shift kerja dan hari libur, meminimumkan penugasan kepala perawat ke dalam shift selain shift pagi, serta meminimumkan pola hari kerja di antara hari libur dan hari libur di antara hari kerja. Lebih lanjut, model ini akan diimplementasikan dengan bantuan software LINGO 11.0 untuk memperoleh penjadwalan yang diharapkan dan memenuhi keinginan semua pihak yang terkait. Hasil komputasi dari model ini menunjukkan bahwa semua kendala dari model penjadwalan perawat dengan mempertimbangkan preferensi perawat dapat dipenuhi. Model penjadwalan ini bersifat fleksibel, yakni terdapat beberapa variabel dengan nilai yang dapat diubah sesuai dengan kebijakan dari rumah sakit.
Eksperimentasi Model Pembelajaran AIR dan TTW Berbantuan Powtoon terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX Fitriani, Siti Rohmatul; Franita, Yesi; Syita Fatih ‘Adna
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 15 No 1 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i1.2479

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran AIR berbantuan Powtoon, model pembelajaran TTW berbantuan Powtoon, dan model pembelajaran konvensional. Penelitian eksperimen ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk desain eksperimen semu yaitu nonequivalent posttest-only control group design. Instrumen penelitian meliputi pedoman wawancara, lembar observasi, lembar validasi, dan tes. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara, observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa hipotesis pertama H0 diterima karena nilai -Z(0,025) = -1,96 ≤ Zhitung = 0,479 ≤ Z0,025 = 1,96, hipotesis kedua H0 ditolak karena nilai Zhitung = 4,117 > Z0,05 = 1,645, dan hipotesis ketiga H0 ditolak karena nilai Zhitung = 3,858 > Z0,05 = 1,645. Analisis data tersebut menggun akan uji post hoc (Mann-Whitney). Kesimpulannya adalah bahwa siswa yang belajar dengan model pembelajaran AIR dan TTW berbantuan Powtoon menunjukkan kemampuan yang setara dalam komunikasi matematis. Kemudian, temuan di lapangan menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model AIR dan TTW dengan bantuan Powtoon lebih baik dalam berkomunikasi secara matematis daripada yang diterangkan melalui pendekatan konvensional. Dengan demikian, saran yang bisa diberikan adalah pendekatan pembelajaran AIR berbantuan Powtoon dan pendekatan pembelajaran TTW berbantuan Powtoon dapat digunakan dan dikembangkan untuk kegiatan belajar mengajar matematika dengan materi lain serta untuk mengukur kemampuan kognitif matematika lainnya.