Claim Missing Document
Check
Articles

Kepuasan Pasien terhadap Perilaku Caring Perawat di Indonesia: Tinjauan Literatur Liza Afriliana; Chriswardani Suryawati; Luky Dwiantoro
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.41 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14i4.554

Abstract

Kepuasan pasien terhadap perilaku caring perawat merupakan hal penting yang menjadi perhatian bagi pelayanan kesehatan di berbagai negara. Perilaku caring perawat merupakan salah satu faktor penentu kepuasan pasien karena perawat merupakan sumber daya manusia yang berinteraksi dengan pasien paling lama dibandingkan dengan pemberi pelayanan kesehatan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kepuasan pasien terhadap perilaku caring perawat di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mencari literatur melalui PubMed, database Cochrane, dan google Scholar. Pencarian menggunakan kata kunci patient satisfaction AND nurse caring OR nurse care AND Indonesia, dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Setelah penyaringan, didapatkan 17 artikel yang dimasukkan dalam literature review ini. Ditemukan proporsi pasien yang puas dengan perilaku caring perawat di Indonesia berkisar antara 40-100%. Kepuasan pasien dengan perilaku caring perawat tertinggi dirasakan oleh pasien di pulau Jawa khususnya wilayah Jawa Timur, sedangkan wilayah dengan proporsi kepuasan pasien terendah adalah pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara. Agama dan budaya sangat mempengaruhi kepuasan pasien. Kepuasan pasien juga dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, pendidikan, dan lama perawatan pasien. Kepuasan pasien terhadap perilaku caring perawat bervariasi antar provinsi di Indonesia dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kepuasan pasien melalui peningkatan perilaku caring perawat sesuai harapan pasien.
Optimalisasi Pelaksanaan Komunikasi SBAR dalam Handover Perawat: Literatur Review Edi Sugiyarto; Anggorowati Anggorowati; Meidiana Dwidiyanti; Luky Dwiantoro
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.1126

Abstract

Kesalahan dalam melakukan proses handover akan menimbulkan kerugian terhadap pasien, perawat, maupun rumah sakit. Metode SBAR merupakan metode komunikasi yang efektif dan terstruktur yang dapat mengurangi dampak dari kerugian tersebut. Mendiskripsikan optimalisasi pelaksanaan komunikasi SBAR dalam handover perawat. Desain yang digunakan adalah literatur review yaitu mengggunakan pencarian electronic data base yang meliputi Ebsco, Science Direct, Scopus, dan PubMed. Referensi artikel yang digunakan dalam studi ini diterbitkan dari tahun 2018 sampai tahun 2022, full text dalam bahasa inggris dan sesuai dengan topik. Optimalisasi pelaksanaan komunikasi SBAR meliputi: meningkatkan keselamatan pasien (patien safety); meningkatkan kepuasan kerja perawat; memberikan kerangka komunikasi yang jelas; mengetahui di bagian mana konten/isi dari komunikasi dalam serah terima yang belum tersampaikan; meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam komunikasi antar perawat ataupun dengan profesi lain. Meningkatkan keselamatan pasien, meningkatkan kepuasan kerja perawat, memberikan kerangka kerja yang jelas sebagai panduan dalam serah terima perawat, mengetahui konten/isi dari komunikasi dalam serah terima yang sering terlewat, dan meningkatkan kepercayaan diri perawat merupakan optimalisasi dari metode komunikasi SBAR dalam handover yang dilakukan oleh perawat.
Upaya Mengurangi Restraint di Rumah Sakit Jiwa: Literatur Review Suwito Suwito; Luky Dwiantoro; Anggorowati Anggorowati
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.1135

Abstract

Penggunaan restraint\masih cukup tinggi dilakukan meskipun dampak negatif restraint bisa mengakibatkan cedera fisik dan psikologis bagi pasien. Restraint digunakan untuk membatasi gerak ekstremitas seseorang yang barrierlike tidak terkontrol dengan maksud untuk memberikan keamanan fisik dan psikologis bagi pasien perilaku kekerasan. untuk mengidentifikasi upaya mengurangi tindakan restraint di rumah sakit jiwa.  metode literatur review digunakan pencarian electronic data base 4 sumber Scopus, Pubmed, ScienceDirect, dan Spingerlink artikel yang diambil dari tahun 2018 sampai tahun 2022, open acces, full text, berbahasa inggris dan sesuai topik dan tujuan. Dari analisa yang dilakukan di temukan 4 upaya yang secara signifikan dapat menurunkan tindakan restraint. 1)Penggunaan Panduan pelatihan restraint  “No Force First”  dapat menurunkan tindakan restraint (17%) nilai (p <0,0001). 2)Pendidikan dan pelatihan restraint menurunkan tindakan restraint secara signifikan dengan (P < 0,001). 3)Menerapkan metode safewards dapat menurunkan tindakan restraint sebesar (4%) nilai (p < 0,001). 4)Restraint reduction program “Restrain Yourself” dapat menurunkan penggunaan restraint sebesar (22%). Dari artikel ini dapat disimpulkan penggunaan panduan pelatihan restraint “No Force First”, pendidikan dan pelatihan restraint,  safewards, restraint reduction program “Restrain Yourself” secara signifikan mengurangi tindakan restraint pada pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa.
Upaya untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit: Literatur Review Yoni Triarso; Luky Dwiantoro; Chriswardani Suryawati
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1199

Abstract

Kepuasan kerja perawat menjadi faktor penting dalam pelayanan keperawatan yang ada di rumah sakit. Fenomena di berbagai belahan dunia dan di Indonesia menunjukkan kepuasan kerja perawat yang bekerja di rumah sakit masih rendah. untuk mendeskripsikan upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kepuasan kerja perawat yang bekerja di rumah sakit. Desain riset di artikel ini menggunakan literatur review yakni memakai fitur pencarian online pada electronic data base berupa Pubmed, Science Direct,  dan Google Scholar. Jenis artikel yang dipakai dalam riset ini yakni yang dipublikasikan dalam rentang tahun 2018-2022 berupa full text dengan narasi berbahasa inggris dan relevan dengan topik yang di bahas. hasil penelitian ini menyatakan bahwasannya tempat kerja yang aman, memberdayakan, dan memuaskan menyumbangkan pengaruh positip terhadap kepuasan kerja perawat, memperhatikan kehidupan keluarga perawat terutama jika perawat dan keluarganya mengalami kesulitan,mempertimbangkan untuk menjadwalkan perawat yang sudah menikah untuk shift malam dengan frekuensi yang terbatas juga berpengaruh positip terhadap kepuasan kerja perawat,komitmen organisasi yang baik dengan melibatkan perawat dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat,melakukan pemberdayaan struktural yaitu kemudahan akses ke informasi,dukungan,sumberdaya dan kesempatan serta supervisi keperawatan yang responsif juga dapat meningkatkan kepuasan bekerja para perawat Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, memperhatikan kehidupan keluarga, komitmen organisasi, pemberdayaan struktural dan supervisi keperawatan bisa meningkatkan kepuasan kerja para perawat yang bekerja di rumah sakit.
Peningkatan Kompetensi Spiritual Care Perawat Menggunakan Metode Reflektif Praktis Yulia Arianti; Luky Dwiantoro; Meidiana Dwidianti; Madya Sulisno
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.6002

Abstract

The aim of this research is to find out practical reflective methods that are suitable for improving nurses' spiritual care competence. This research uses the scoping review method. Literature search on electronic databases namely SCOPUS, Science Direct, ProQuest. The time the article was published was January 2013 to December 2022. The final search results were 7 articles that met the inclusion criteria. There are three themes, namely group reflection methods that are appropriate to be applied in the clinical area of nursing, the role of the facilitator for reflection groups as the key to conveying the spiritual care experience of nurses, and a conducive teaching and learning environment in the clinical area. The conclusion from this research is that there is a need for reflection methods that are adapted to the needs of nurses in clinical areas. Nursing management can carry out guided group reflection methods for implementing nurses and training facilitators to lead group reflection. Apart from that, a safe and comfortable environment is needed in sharing experiences in groups. Keywords: Nurse Competency, Reflective Practice, Spiritual care
Dimensi Patient Safety Briefing dan Dampak bagi Budaya Keselamatan Pasien Megawati Megawati; Luky Dwiantoro; Septo Pawelas Arso
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.6357

Abstract

This research aims to provide a comprehensive overview of the dimensions of patient safety briefings implemented in clinical settings in hospitals and their impact on the dimensions of safety culture. This research is a scoping review using a literature search through the Scopus, CINAHL, and Medline databases. Research results, of the 472 research articles identified, 20 of them met the inclusion criteria. The research article describes the dimensions of patient safety briefings and dimensions of patient safety. Data from the results of the scoping review explains the implementation of patient safety briefings and the positive impact on the dimensions of safety culture in clinical settings in hospitals. In conclusion, complex research describes the dimensions of patient safety briefings in clinical care settings. This dimension explains the steps on how to carry out a standard patient safety briefing in a hospital clinical setting or clinical service. Empirical research regarding the dimensions of patient safety briefings has an impact on patient safety culture and improves patient safety in the context of hospital risk management. The potential for future research is to examine more broadly each dimension of patient safety briefings and their impact on clinical settings in hospitals. Key words: Patient safety briefings; Situational Awareness; Safety Culture; Hospital; Clinical Setting
Implementation of Nursing Credentials and Recredentials by the Credentials Subcommittee at X Distric Hospital Sugito; Luky Dwiantoro; Anggorowati; Muhammad Hasib Ardani; Madya Sulisno
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 16 No. 1 (2023): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v16i1.1375

Abstract

The results of the preliminary study indicated that the implementation of nursing credentials and recredentials by the credentials subcommittee in the hospital was not optimal. Not many studies had investigated  the problems that caused the implementation of nursing credentials and recredentials was not optimal. This research was very important to do to  explore more deeply about the problems that caused the credentials subcommittee  was not optimally  in the implementation of nursing credentials and recredentials. To explore the implementation of nursing credentials and recredentials by the credentials subcommittee in hospital. This study used a case study method. This study used a nonprobability sampling method with a purposive sampling approach. The research participants were three stakeholders in the hospital. Data collection methods with documentation and interviews. Data analysis method according to Miles and Huberman. The results of data analysis obtained four themes: The process of implementing credentials and recredentials through training, OSCA exams and mentoring, has not used OPPE and FPPE, has not been carried out regularly, the organisation is carried out after the nurse is accepted. The implementation of the results of nursing credentials and recredentials has no reward and punishment, not one perception with staffing, in nursing practice has not been detailed and has not been used in determining nurse incentives. Obstacles in the implementation of credentials and recredentials are the nursing committee structure that serves in other functional areas, there is no one perception about the implementation of nursing credentials and recredentials with management, Covid 19 pandemic, and the application of clinical authority. Efforts to overcome obstacles by approaching management, using credentials results to determine nurse incentives, socialization to nurses and management as well as coordinating and cooperating with other sections Conclusion: There are barriers in the implementation of nursing credentials and recredentials. Efforts are needed to overcome obstacles in the implementation of nursing credentials and recredentials.
Impact of service effectiveness and telemedicine use on patient satisfaction using telemedicine X hospital, Semarang City in Covid-19 pandemic Nadiya Arawinda Andar; Yuliani Setyaningsih; Luky Dwiantoro
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2023): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i1.1249

Abstract

Background: Since the outbreak of Corona Virus Disease (COVID-19), face-to-face services were initially limited, and communication between doctors and patients during a pandemic was less effective, so health services changed. Telemedicine, which was initially only communication between hospital departments or between hospitals, has become all kinds of communication, such as patient-doctor, patient-nurse, patient-pharmacy and so on, using Telemedicine. The use of telemedicine services is one of the strategies to prevent the spread of COVID-19 because Telemedicine provides health services using electronic communication technology. Patients and medical personnel do not need to meet in person in one place but still communicate through the application. Patient satisfaction in using Telemedicine is a crucial and vital indicator that needs to be considered to improve the quality of telemedicine medical services.Objectives: To analyze the relationship between the effectiveness of services and the use of Telemedicine on patient satisfaction using Telemedicine.Methods: Quantitative with a retrospective descriptive research design. Data was collected using an online questionnaire for 350 patients at Hospital X in Semarang City. Patients who met the inclusion and exclusion criteria were taken by purposive sampling. The analysis of this study included univariate, bivariate, and multivariate analyses. The chi-square test and logistic regression were used in this study.Results: Regarding the effectiveness of the service and use of Telemedicine, most respondents rated the service's effectiveness as good, 139 (92,1%) of respondents, and the majority of respondents considered the use of Telemedicine to support as many as 136 (90,1%) of respondents. Patient satisfaction showed that most respondents were satisfied, as many as 140 (92,7%) respondents. The relationship between service effectiveness and patient satisfaction demonstrates that the service effectiveness variable is significantly related to patient satisfaction (p-value = 0,006 ≤ Level of Significant = 0,05). The relationship between telemedicine use and patient satisfaction shows that telemedicine use has a significant relationship with patient satisfaction (p-value = 0,014 ≤ Level of Significant = 0,05).Conclusion: most of the respondents rated the effectiveness of the service as good, most of the respondents supported the use of Telemedicine, most of the respondents were satisfied, and the variable of service effectiveness was significantly related to patient satisfaction.
APLIKASI EMPOWERMENT DALAM MENINGKATKAN SUBJECTIVE WELL-BEING IBU POSTPARTUM PRIMIPARA YANG MENGALAMI BREAST ENGORGEMENT : LITERATURE REVIEW Reina Dhamanik; Luky Dwiantoro
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 1 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i1.214

Abstract

Latar Belakang : Postpartum merupakan masa transisi dari intranatal ke postnatal, masa ini ibu belajar beradaptasi dengan perubahan fisik, seperti breast engorgement. Didapatkan 66,6%-75% ibu mengalami bendungan ASI karena ketidakadekuatan pengeluaran ASI. Kondisi stress memicu perasaan yang mempengaruhi pandangan seseorang tentang kehidupan mencakup penilaian kognitif terhadap kepuasan hidup dan penilaian afektif dari suasana hati dan emosi. Subjective well-being dibutuhkan oleh ibu postpartum menjalankan peran baru secara optimal dalam proses menyusui. Teknik yang dilakukan untuk meningkatkan subjective well-being dengan empowerment. Empowerment merupakan konsep menejemen sebagai bentuk partnership dan proses memampukan individu untuk memilih, mengambil kendali, dan mengambil keputusan atas hidupnya. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan kemandirian dalam menggunakan kemampuan yang dimiliki sehingga tercapainya kesejahteraan.Tujuan : memberikan gambaran aplikasi empowerment dalam meningkatkan subjective well-being ibu postpartum yang mengalami breast engorgementMetode : metode yang digunakan dalam pencarian dengan database Google schoolar, Scientdirect, PubMed, Jurnal Perawat Indonesia, dan Jurnal Diponegoro. Kata kunci pencarian yaitu subjective well-being, breast engorgement, ibu postpartum, dan empowerment.Hasil: analisa sintesa dilakukan antara komponen subjective well-being dan empowerment didapatkan antara lain, Education, Information and Personal Competence : edukasi dan informasi untuk meningkatkan kompetensi, kognitif, serta kemandirian ibu. Patient Centered Care: pelayanan berfokus pada ibu postpartum yang memberi kesempatan keluarga untuk turut berpartisipasi aktif dengan melakukan empowerment dalam tercapainya kepuasan hidup (life satisfaction). Self-Determination: merupakan dimensi yang membentuk pemberdayaan psikologis dan berkaitan dengan kepribadian (personality) individu dalam membangun motivasi dan penerimaan diri (self-acceptance). Environment and social support: dukungan berperan dalam menciptakan lingkungan internal yang nyaman bagi ibu postpartum untuk meningkatkan self-empowerment.Kesimpulan : Aspek afek negatif pada subjective well-being ibu postpartum yang mengalami breast engorgement dapat ditingkatkan dengan empowerment. Kata kunci : Subjective Well-Being, Breast Engorgement, Ibu Postpartum, Empowerment
EMPOWERMENT PADA IBU POST PARTUM UNTUK MENURUNKAN BREAST ENGORGEMENT DENGAN PENDEKATAN TEORI COMFORT KOLCABA Bernadeta Novita Septiani; Luky Dwiantoro
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 1 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i1.215

Abstract

Latar Belakang : Fenomena bengkaknya payudara atau breast engorgement diakibatkan adanya gangguan selama proses menyusui (laktasi) pada beberapa ibu post partum. Perawatan diri secara mandiri pada ibu post partum sangat diperlukan untuk mengatasi breast engorgement dengan pendekatan teori Comfort Kolcaba. Cara mengatasi kondisi breast engorgement dengan adanya pengaruh seorang leader sebagai tenaga kesehatan dengan empowerment pada ibu post partum. Literature review ini mempunyai tujuan mendeskripsikan dan memberikan informasi tentang upaya meningkatkan kenyamanan ibu post partum dalam mengatasi breast engorgement melalui empowerment dengan pendekatan teori kenyamanan Katherine Kolcaba.Metode : Metode yang digunakan dalam penyusunan literature review menggunakan beberapa artikel dengan proses pencarian artikel melalui google schoolar (Jurnal Keperawatan dan Jurnal Kesehatan), science direct, ebsco, Pubmed, Jurnal Keperawatan Diponegoro (JKD). Kata kunci pencarian artikel adalah breast engorgement, comfort theory, empowerment.Hasil: Empowerment yang diberikan pada ibu post partum antara lain : (Information) peran perawat dengan memberikan informasi diharapkan memiliki efek menguntungkan dan mampu mengubah tingkat pengetahuan dan sikap ibu post partum dengan breast engorgement. (Support) peran perawat dalam meningkatkan support sistem pada ibu post partum adalah memfasilitasi keluarga diperlukan untuk meningkatkan support. (Opportunities to learn )peran perawat dalam empowering ibu post partum terkait pengalaman masa lalu adalah dengan memotivasi dan memberikan peluang belajar terkait keterampilan laktasi pada ibu post partum.(Resources) peran perawat dalam empowering ibu post partum dan keluarga terkait finansial atau ekonomi adalah memotivasi ibu post partum dan keluarga dalam meningkatkan hubungan interpersonal. Hal tersebut mampu meningkatkan support pada ibu post partumdengan modifikasi perawatan dalam memandirikan ibu post partum merawat diri dan bayinya, khususnya dalam mengatasi breast engorgement.Kesimpulan :Kondisi ibu post partum yang mengalami breast engorgement dapat diturunkan melalui kepemimpinan empowerment dengan pendekatan teori Comfort Katherine Kolcaba. Kata kunci : breast engorgement, empowerment, ibu post partum