Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN KEJADIAN MEDICATION ERROR DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU ELIM RANTEPAO Widiastuti, Priskha; Citraningtyas, Gayatri; Siampa, Jainer
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Medication Error is an event that is detrimental to the patient due to errors in the administration of drugs during the handling of health personnel, which can actually be prevented. Data on incidents of medication errors at Elim Hospital, Rantepao in 2017 were 85 cases (0.085% of the total 98,892 prescription sheets served). This study aims to determine the incidence and the percentage of medication errors during the prescribing and dispensing phase in the Emergency Installation of Elim Hospital ,Rantepao. This research is a descriptive analysis with prospective data collection. The results showed that medication errors which occurred at prescribing stage included no prescription doctor's name was 9.19%, no medical record number was 6.13%, no doctor's initial was 99.61%, patient's name was not clear was 0.57% , there was no patient age, was 6.89%, no concentration / dosage was 2.68%, no dosage form was 52.10%, and no prescription date was  1.72%. While medication errors at the dispensing stage include taking the drug was 0.38% and the lack of drug prepared was 0.19%. Based on the results of the study, it can be concluded that the biggest occurrence of medication errors in Emergency Services at Elim Hospital, Rantepao was occurred in the prescribing phase.Keywords: medication error, prescribing, dispensing, Emergency Installation ABSTRAKMedication Error adalah kejadian yang merugikan pasien akibat kesalahan dalam pemberian obat selama penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah.  Data insiden kejadian medication error RSU Elim Rantepao pada tahun 2017 yaitu sebanyak 85 kasus (0,085 % dari total 98.892 lembar resep yang dilayani). Penelitian ini bertujuan menentukan kejadian dan persentase medication error pada fase prescribing dan dispensing di Instalasi Gawat Darurat RSU Elim Rantepao. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis deskriptif dengan pengumpulan data secara prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medication error yang terjadi pada tahap prescribing meliputi tidak ada nama dokter penulis resep 9,19%, tidak ada nomor rekam medik 6,13%, tidak ada paraf dokter 99,61%, nama pasien tidak jelas 0,57%, tidak ada usia pasien 6,89%, tidak ada konsentrasi/dosis sediaan 2,68%, tidak ada bentuk sediaan 52,10 %, dan tidak ada tanggal pembuatan resep 1,72%. Sedangkan medication error pada tahap dispensing meliputi salah pengambilan obat 0,38% dan obat ada yang kurang 0,19%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kejadian medication error di Instalasi Gawat Darurat RSU Elim Rantepao terbesar yaitu terjadi pada fase prescribing.Kata-kata kunci : medication error , prescribing, dispensing, Instalasi Gawat Darurat
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD LIUN KENDAGE TAHUNA Nangaro, Jesica; Citraningtyas, Gayatri; Sudewi, Sri
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTGood service quality will lead to satisfaction in patients. Pharmaceutical services especially in hospitals are sued to realization the expansion of the pharmaceutical service paradigm from product orientation to patient orientation. This study aims to determine the level of outpatient satisfaction to quality of drug service in the Pharmacy Installation of Liun Kendage Tahuna Hospital based on five dimensions of service quality namely tangibles, empathy, reliability, responsiveness, and assurance. This research is a descriptive study with prospective data collection. Number of samples is 347 people, the process of collecting primary data is done using research instruments in the form of questionnaires and data processing to determine the validity and reliability of the questionnaire using SPSS 17 for Windows program. The results showed that the overall satisfaction index value was -0.63. The satisfaction index for each dimension is; tangible -0.62; empathy -0.58; reliability -0.59; responsiveness -0.59; and assurance -0.70. This shows that the worth satisfaction index is negative, which means that outpatients at the Liun Kendage Tahuna Hospital Pharmacy Installation are not yet feel satisfied with the services provided. Keywords: patient satisfaction, quality service, RSUD Liun Kendage Tahuna.ABSTRAKKualitas pelayanan yang baik akan menimbulkan kepuasan pada pasien. Pelayanan kefarmasian khususnya di rumah sakit dituntut untuk merealisasikan perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap kualitas pelayanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Liun Kendage Tahuna berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yakni tangibles, emphaty, reliability, responsiveness, dan assurance. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif. Jumlah sampel sebanyak 347 orang, proses pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dan pengolahan data untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan program SPSS 17 for windows. Hasil penelitian diperoleh nilai indeks kepuasan secara keseluruhan sebesar terbesar -0,63. Indeks kepuasan pada setiap dimensi yaitu; tangible -0,62; emphaty -0,58; reliability -0,59; responsiveness -0,59; dan assurance -0,70; Hal ini menunjukkan indeks kepuasan bernilai negatif yang berarti pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD Liun Kendage Tahuna belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kata Kunci : kepuasan pasien, kualitas pelayanan, RSUD Liun Kendage Tahuna.
ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B PADA SAOS BAKSO TUSUK YANG BEREDAR DIBEBERAPA SEKOLAH DASAR DI KOTA MANADO Muzdhalifah, Balqis; Sudewi, Sri; Citraningtyas, Gayatri
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTRhodamin B is a red synthetic dye commonly used as paper dyes, textiles or inks. Food products that are often added by Rhodamin B by irresponsible producers is sauce. The purpose of this study was to determine the presence and levels of Rhodamin B found in skewers meatballs sold in several elementary schools in Manado City using Thin Layer Chromatography and UV-Vis Spectrophotometer. The results of the study obtained that the results of the qualitative analysis using TLC obtained 5 sampels identified based on Rf value parameters and color visualization. Quantitative analysis of UV-Vis spectrophotometer produced Rhodamin B level values for each sample which was calculated using regression formula y = 0,0726 x + 0,0432 and R2 = 0,9957. The sample code A1 was 3,443 ± 0,080 ?g/mL, B1 was 3,057 ± 0,150 ?g/mL, B2 was 5,881 ± 0,170 ?g/mL, C1 was 3,884 ± 0,130 ?g/mL, and C2 was 4,517 ± 0,140 ?g/mL. The conclusion in this study is that skewer meatballs circulating in several elementary schools in Manado City contains Rhodamin B. Keywords: Rhodamin B, Skewer Meatballs Sauce, Thin Layer Chromatography, UV-Vis Spectrophotometer. ABSTRAKRhodamin B merupakan pewarna sintetik berwarna merah yang umum digunakan sebagai pewarna kertas, tekstil atau tinta. Produk pangan yang sering di tambahkan Rhodamin B oleh produsen yang tidak bertanggung jawab adalah saos. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan kadar Rhodamin B yang terdapat pada saos bakso tusuk yang dijajakan pada beberapa Sekolah Dasar di Kota Manado menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa hasil analisis secara  kualitatif menggunakan KLT diperoleh  5 sampel teridentifikasi berdasarkan parameter nilai Rf dan visualisasi warna. Analisis kuantitatif spektrofotometer UV-Vis menghasilkan nilai kadar Rhodamin B tiap sampel masing-masing yang dihitung dengan menggunakan rumus regresi y= 0,0726 x + 0,0432 dan nilai R2 = 0,9957.  Sampel kode A1 sebesar 3,443 ± 0,080 ?g/mL , B1 sebesar 3,057 ± 0,150 ?g/mL, B2 sebesar 5,881 ± 0,170 ?g/mL, C1 sebesar 3,884 ± 0,130 ?g/mL, dan C2 sebesar 4,517 ± 0,140 ?g/mL. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu saos bakso tusuk yang beredar di beberapa sekolah dasar di Kota Manado mengandung Rhodamin B.  Kata Kunci: Rhodamin B, Saos Bakso Tusuk, Kromatografi Lapis Tipis, Spektrofotometer UV-Vis.
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT DAERAH LIUN KENDAGE TAHUNA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Gagola, Mariana Cristi Ayu; Citraningtyas, Gayatri; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27406

Abstract

ABSTRACT IFRS (Hospital Pharmacy Installation) has a strategic role in the development and economy of the hospital, so it is necessary to measure performance using the Balanced Scorecard (BSC) method. Research with BSC is to determine the performance of IFRS Liun Kendage Hospital, Tahuna, which is reviewed from a perspective of financial, and internal business process. This research is descriptive with retrospective and prospective data collection obtained through observations, administrative and financial reports of IFRS of Liun Kendage Hospital, Tahuna. The results showed that performance in the 2018 financial perspective contributed IFRS to the Hospital 34.34%, ITOR 3.99 times, internal business process perspective was obtained from the availability of drugs 89%, drug information services did not meet the 2016 Kepmenkes standard, dispensing time for concoctions, 39.48 minutes and non-concoction 28.45 minutes. The conclusion that the IFRS performance of Liun Kendage Hospital, Tahuna using the BSC method with two perspectives shows a pretty good performance. But there still needs to be an improvement in dispensing time, controlling drug supplies and drug information services. Keywords: Pharmacy Installation, Performance, Balanced Scorecard ABSTRAK IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) memiliki peran yang strategis dalam perkembangan serta ekonomi rumah sakit, perihal tersebut sehingga perlu dilakukan pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard (BSC). Penelitian dengan BSC untuk mengetahui kinerja IFRS Liun Kendage Tahuna yang ditinjau dari perspektif keuangan dan perspektif proses bisnis internal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dan prospektif yang diperoleh melalui observasi, laporan administrasi dan keuangan IFRS dan Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pada perspektif keuangan tahun 2018 kontribusi IFRS ke RS 34,34 %, ITOR 3,99 kali, perspektif proses bisnis internal didapatkan dari ketersediaan obat 89%, pelayanan informasi obat belum memenuhi standar Kepmenkes 2016, dispensing time untuk racikan 39,48 menit dan non racikan 28,45 menit. Kesimpulan yang didapat bahwa kinerja IFRS Liun Kendage Tahuna yang menggunakan metode BSC dengan dua perspektif  menunjukkan kinerja yang cukup baik. Tetapi masih perlu adanya perbaikan dalam dispensing time, pengendalian persediaan obat dan pelayanan informasi obat.Kata Kunci: Instalasi Farmasi, Kinerja, Balanced Scorecard.
ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Kaunang, Venesya Natalia Putri; Citraningtyas, Gayatri; Lolo, Widya Astuty
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27445

Abstract

ABSTRACT Patient satisfaction is an important indicator for service quality and has implications for the delivery of services more efficiently in meeting patient needs. A good quality of service will provide patients satisfaction to and it will affect patients to hospital if needed. The purpose of this study was to determine the satisfaction of outpatients with services in the Pharmacy Installation at the Bhayangkara Hospital in Manado. The type and design of the study used is a type of descriptive research with a cross-sectional approach. Patient satisfaction was measured using the SERVQUAL (Service Quality) method. The result of this study, tangible   (-0.26), assurance (0-305), empathy (-0.37), responsiveness (-0.69), and the lowest is reliability (-0.86). It can be concluded that the overall satisfaction score is in the negative index, meaning that the patient is not satisfied with the services provided at the Pharmacy Installation. Keywords: Patient Satisfaction, SERVQUAL, Pharmacy Installation, Bhayangkara Hospital Manado. ABSTRAKKepuasan pasien merupakan indikator penting bagi kualitas pelayanan dan memiliki implikasi bagi penyelenggaraan pelayanan lebih efisien dalam memenuhi kebutuhan pasien. Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada pasien serta kepuasan pasien akan memengaruhi pasien untuk kembali lagi ke Rumah Sakit tersebut bila membutuhkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan secara cross-sectional. Kepuasan pasien diukur menggunakan metode SERVQUAL (Service Quality). Hasil penelitian ini. secara berturut-turut yaitu reliability  (-0.86), responsiveness (-0.69), emphaty (-0.37), assurance (0-305) dan yang terendah adalah tangible (-0.26) secara berturut-turut yaitu reliability  (-0.86), responsiveness (-0.69), emphaty (-0.37), assurance (0-305) dan yang terendah adalah tangible (-0.26). Kesimpulannya yaitu nilai kepuasan secara keseluruhan berada pada indeks negatif, artinya bahwa pasien belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi. Kata kunci : Kepuasan Pasien, SERVQUAL, Instalasi Farmasi, Rumah Sakit Bhayangkara Manado
FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR PADA PELAYANAN KEFARMASIAN RAWAT INAP BANGSAL ANAK RSUD TOBELO Benawan, Steyfan; Citraningtyas, Gayatri; Wiyono, Weny I
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29250

Abstract

ABSTRACT The incidence of Medication Error (ME) is found to be quite high in prescribing pediatric patients. The high problem of ME in pediatric patients shows the need for concrete action to reduce the incidence so the incident that harm pediatric patients can be avoided. The purpose of the research is to know the causes of ME in the prescribing and dispensing phase. This research using descriptive study with prospective data collection techniques. This result showed that causative factors of the ME prescribing phase work disturbances which were disturbed by telephone ringing, include workloads that are health workers unable to solve themselves every job, communication such as lack of good oral communication of doctors and pharmacist about drug use for patients, environmental conditions that were lighting that were less supportive at work, and education namely prescription writing that does not meet the prescription completeness requirements. Factors that cause ME dispensing work disturbances which were disturbed by telephone ringing, communication that is lacking in communication between pharmacist and nurses in preparing patient medication, include workloads that are health workers unable to solve themselves every job, environmental conditions namely the absence of drug preparation, and education rooms preparations of drugs that are not according to the prescription.Keywords: Medication error, hospitalization, pediatric ward. ABSTRAK Kejadian Medication Error (ME) ditemukan cukup tinggi pada resep pasien anak. Tingginya permasalahan ME pada pasien anak menunjukan perlunya tindakan nyata untuk mengurangi kejadian tersebut agar dapat dihindari hal-hal yang merugikan bagi pasien anak. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor penyebab ME pada fase prescribing dan dispensing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan data secara prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab ME fase prescribing meliputi gangguan bekerja yaitu terganggu dengan dering telepon, beban kerja yaitu tenaga kesehatan tidak mampu mengerjakan sendiri setiap pekerjaan, komunikasi yaitu kurang baiknya komunikasi lisan dokter dan apoteker tentang penggunaan obat untuk pasien, kondisi lingkungan yaitu pencahayaan yang kurang mendukung saat bekerja, dan edukasi yaitu penulisan resep yang tidak memenuhi syarat kelengkapan resep. Faktor penyebab ME fase dispensing meliputi gangguan bekerja yaitu terganggu dengan dering telepon, komunikasi yaitu kurang baiknya komunikasi apoteker dan perawat dalam penyiapan obat pasien, beban kerja yaitu tenaga kesehatan tidak mampu menyelesaikan sendiri setiap pekerjaan, kondisi lingkungan yaitu tidak adanya ruangan penyiapan obat, dan edukasi yaitu penyiapan obat yang tidak sesuai permintaan resep.Kata Kunci: Medication error, rawat inap, bangsal anak.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO Juliawati, Ni Wayan M.; Citraningtyas, Gayatri; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29374

Abstract

ABSTRACTHospitals as service providers are required to be able to provide the best services such as facilities, waiting times for drugs, and counseling to achieve community satisfaction. This study aims to determine the level of patient satisfaction with the quality of drug services at the Pharmacy Installation of Robert Wolter Mongisidi Hospital, Manado. This research is a type of descriptive research with prospective data collection. The number of samples was 383 people. Using research instruments in the from of questionsnaire using the SPSS program. The results obtained by the overall satisfaction index value of -0.33. Satisfaction indexes in each dimension are : tangibles -0.10; empathy -0,21; reliability -0.28; responsiveness -0.5; and assurance -0.56. The conclusion shows that outpatient BPJS patients have not been satisfied with the sevices provided at the Pharmacy Installation of Robert Wolter Mongisidi Hospital, Manado.   Keywords : Patient Satisfaction, Service Quality, Outpatient, Robert Wolter Mongisidi Hospital Manado. ABSTRAKRumah sakit selaku penyedia jasa dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik seperti fasilitas, waktu tunggu obat, dan konseling untuk mencapai kepuasan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Robert Wolter Monginsidi Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif. Jumlah sampel sebanyak 383 orang. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk  kuisioner. Uji validitas dan reliabilitas kuisioner menggunakan program SPSS. Hasil penelitian diperoleh nilai indeks kepuasan secara keseluruhan sebesar -0,33. Indeks kepuasan pada setiap dimensi berturut-turut antara lain : tangibles -0,10; empathy -0,21; reliability -0,28; responsivenes -0,5; dan assurance -0,56. Kesimpulan menunjukan pasien peserta BPJS rawat jalan belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado.Kata Kunci : Apotek, Apoteker, Standar Pelayanan Kefarmasian.
IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR PADA RESEP PASIEN POLI INTERNA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Tk. III MANADO Maalangen, Tiansi; Citraningtyas, Gayatri; Wiyono, Weny I.
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29310

Abstract

ABSTRACTMedication Error is every event that can be avoided which can cause or result in improper drug service or harm the patient while the drug is under the supervision of health personnel or patients. The aim of the study was to find out the prevalence of Medication Errors, which occur, in the precscribing phase and the dispensing phase of internal outpatient clinic. This research is a descriptive analysis research with prospective data collection. Study sample is 332 prescriptions of internal outpatient clinic who entered the pharmaceutical installation of Bhayangkara Hospital, Level III, in the period of January 2019. The results showed that there was a Medication Error in both phases. Medication Error that occurs in the prescribing phase includes; no birth date (age) 80.12%, no dosage form 38.85%, no consentration/dosage 27.71%, incomplete prescription of hard drugs 6.32%, can’t read prescribing letter 3.01%, incorrect/unclear patient name 1.20 %, there is no number of drugs 0.30% and there are no administration rules 0.30%. Medication Error that occurs in the dispensing phase includes; drug delivery outside the instructions is 8.13%, the drug delivered is less that 1.81%, and writing etiquette is wrong or incomplete 0.30%. Based on the data above, it can be concluded that there is a potensial of Medication Error in the prescribing and dispensing phase at Bhayangkara Hospital, Level III, Manado.  Keywords: Medication Error, Prescribing, Dispensing, Clinic Internally Bhayangkara Hospital Tk.III Manado.  ABSTRAKMedication Error adalah setiap kejadian yang dapat dihindari yang dapat menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien sementara obat berada dalam pengawasan tenaga kesehatan atau pasien. Tujuan penelitian yaitu mengetahui prevalensi Medication Error yang terjadi pada fase prescribing dan fase dispensing pasien rawat jalan poli interna. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dengan pengumpulan data secara prospektif. Terhadap 332 resep pasien rawat jalan Poli Interna yang masuk di instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Manado periode bulan Januari 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terjadi Medication Error pada kedua fase tersebut. Medication Error yang terjadi pada Fase prescribing meliputi; tidak ada tanggal lahir (usia) 80.12 %, tidak ada bentuk sediaan 38.85 %, tidak ada konsentrasi/dosis sediaan  27.71 %, tidak lengkap penulisan resep obat keras 6.32 %, tulisan resep tidak terbaca 3.01 %, salah/tidak jelas nama pasien 1.20 %, tidak ada jumlah obat 0.30 % dan tidak ada aturan pakai 0.30 %. Medication Error yang terjadi pada Fase dispensing meliputi; pemberian obat diluar instruksi 8.13 %, obat yang diserahkan kurang 1.81 %, dan penulisan etiket yang salah atau tidak lengkap 0.30 %. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa masih terjadi Medication Error pada fase prescribing dan dispensing di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Manado. Kata kunci : Medication Error, Prescribing, Dispensing, Poli Interna Rumah Sakit        Bhayangkara Tk.III Manado.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PASIEN PNEUMONIA BALITA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Lestari, Monica D.; Citraningtyas, Gayatri; Edi, Hosea Jaya
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29377

Abstract

ABSTRACTPneumonia is an infectious disease in the lower respiratory tract that affects the lung tissue. Ceftriaxone and Gentamicin antibiotics are the most numerous and good for use in the treatment of pneumonia, but of the two antibiotics is not yet known the options for more cost effective treatment, so it needs to be done the cost effectiveness analysis in order to facilitate the selection of more cost-effective treatment options especially in toddler. This study aims to determine which therapies are more cost-effective than the use of antibiotics Ceftriaxone and Gentamicin in pneumonia patients in the January-December 2018 period in the Bhayangkara Manado Hospital using descriptive research methods with retrospective data collection. The sample in this study were 22 patients, 12 patients using ceftriaxone antibiotics and 10 patients using gentamicin antibiotics. The results showed that pneumonia treatment in infants using Ceftriaxone antibiotics was more cost-effective with ACER ceftriaxone value of Rp. 503,872 / day and ICER value of Rp. 145,588 / day. Keywords : Antibiotics, CEA (Cost-Effectiveness Analysis), Pharmacoeconomy, Toddler Pneumonia. ABSTRAKPneumonia merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah yang mengenai jaringan paru. Antibiotik Seftriakson dan Gentamisim yang paling banyak dan baik untuk digunakan dalam pengobatan pneumonia, namun dari kedua antibiotik tersebut belum diketahui pilihan terapi yang lebih cost-effective, sehingga perlu dilakukan analisis efektivitas biaya agar dapat mempermudah dalam pemilihan alternatif pengobatan yang lebih cost-effective khususnya pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan terapi yang lebih cost-effective dari penggunaan antibiotik Seftriakson dan Gentamisin pada pasien pneumonia rawat inap periode Januari-Desember 2018 di Rumah Sakit Bhayangkara Manado dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 22 pasien yaitu 12 pasien menggunakan antibiotik Seftriakson dan 10 pasien menggunakan antibiotik Gentamisin. Hasil penelitian menunjukkan pengobatan pneumonia pada balita menggunakan antibiotik Seftriakson lebih cost-effective dengan nilai ACER seftriakson sebesar Rp. 503,872/hari dan nilai ICER sebesar Rp. 145.588/hari. Kata Kunci : Pneumonia Balita, Antibiotik, CEA (Cost-Effectiveness Analysis), Farmakoekonomi
ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Kaunang, Venesya; Citraningtyas, Gayatri; Lolo, Widya Astuty
PHARMACON Vol 9, No 2 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.29276

Abstract

ABSTRACT Patient satisfaction is an important indicator for service quality and has implications for the delivery of services more efficiently in meeting patient needs. A good quality of service will provide patients satisfaction to and it will affect patients to hospital if needed. The purpose of this study was to determine the satisfaction of outpatients with services in the Pharmacy Installation at the Bhayangkara Hospital in Manado. The type and design of the study used is a type of descriptive research with a cross-sectional approach. Patient satisfaction was measured using the SERVQUAL (Service Quality) method. The result of this study, tangible   (-0.26), assurance (0-305), empathy (-0.37), responsiveness (-0.69), and the lowest is reliability (-0.86). It can be concluded that the overall satisfaction score is in the negative index, meaning that the patient is not satisfied with the services provided at the Pharmacy Installation. Keywords: Patient Satisfaction, SERVQUAL, Pharmacy Installation, Bhayangkara Hospital Manado.ABSTRAKKepuasan pasien merupakan indikator penting bagi kualitas pelayanan dan memiliki implikasi bagi penyelenggaraan pelayanan lebih efisien dalam memenuhi kebutuhan pasien. Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada pasien serta kepuasan pasien akan memengaruhi pasien untuk kembali lagi ke Rumah Sakit tersebut bila membutuhkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan secara cross-sectional. Kepuasan pasien diukur menggunakan metode SERVQUAL (Service Quality). Hasil penelitian ini. secara berturut-turut yaitu reliability  (-0.86), responsiveness (-0.69), emphaty (-0.37), assurance (0-305) dan yang terendah adalah tangible (-0.26) secara berturut-turut yaitu reliability  (-0.86), responsiveness (-0.69), emphaty (-0.37), assurance (0-305) dan yang terendah adalah tangible (-0.26). Kesimpulannya yaitu nilai kepuasan secara keseluruhan berada pada indeks negatif, artinya bahwa pasien belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi. Kata kunci : Kepuasan Pasien, SERVQUAL, Instalasi Farmasi, Rumah Sakit Bhayangkara Manado
Co-Authors Abbas, Syahruni Ramdhani Adilang, Claudia Adilang, Claudia L. Adithya Yudistira Agnes, Agatha Agow, Mikhael C. Alfamega Pinasang Angkoauwa, Leydia Angkow, Leydia Ardiany, Wahyu M. Ary Pratama Samosir Axl Laurens Lukas Windah Ayhuan, Jeckson Benawan, Steyfan Chalvy Wowiling Christina Pangemanan Christy Eunike Launa Kawuwung Cindy R. Rotulung Clara A. Sengke Datu, Olvie S. DEBY AFRIANI MPILA Defny S. Wewengkang, Defny S. Edi, Hosea Jaya Elda F Luawo, Essing, Jacklien Deswita Esti Santi Sigar Eva B. Mare Fatimawali . Febrylia T. Pongsitammu Frenly Wehantouw Fridly Manawan Gagola, Mariana Cristi Ayu Gerald E. Rundengan Gerald Rundengan Heri Wijaya, Heri Herny E.I. Simbala Hosea Jaya Edy Hutahaean, Amsaline Imam Jayanto Jainer Pasca Siampa Jayanto, Imam Jemmy Abidjulu Jonathan Tumiwa Juan Sebastian Lambey Juita S. D. Tatara Juliawati, Ni Waya Mega Juliawati, Ni Wayan M. Kalalo, Tekla Karlah Frylina Kantu Karlah L. R. Mansauda Kaunang, Venesya Kaunang, Venesya Natalia Putri Kawulusan, Kerin Sophia Amelia Clairent Kerin Sophia Amelia Clairent Kawulusan Kissi Parengkuan Laleno, Ellysa N. Landy A. Ch Lolaen Lestari, Monica D. Lestari, Monica Dewi Lidya Valda Mamoto Liling, Yessi Lily Ranti Goenawi Maalangen, Tiansi Mahendra Kusuma Nugraha Majid, Nurul Majid, Nurul S Malara, Jeril Riski Malota, Fiske W E Marhaeni Chintami Andries Marhaenus Rumondor Maria Efrani Tengor Mariana Gagola Max R J Runtuwene Max R.J. Runtuwene Max Revolta John Runtuwene Meilani Jayanti Miranty H Kadji Monalisa Karinda Monibala, Tiarma Mulalinda, Rafel D. Muzdhalifah, Balqis Nadhirah J. Mokoginta Nalang, Amelia Nangaro, Alfred Nangaro, Jesica Novel Kojong Nurjana Usman Nurnisa Mayningsih M S Ipa Onibala, Putri Marfanti Paulina yamlean Pelealu, Nancy Poddar, Sandeep Purwoko, Agus Rekanita Waney Rumondor, Erladys M. Rundengan, Gerald Rundengan, Gerald Edward Ruru, Ranny Inggrid Sari, Elmi Sari, Elmi N. Septi C. F. Hitto Sherina H. Karauwan Siampa, Jainer P Siampa, Jainer Pasca Siti Suhartini Sri Sudewi, Sri Sukandi, Gabrilia Sukandi, Gabrilia P. C. Tampa’i, Randy Tawalujan, Wulan P. Tiarma Tiarma Tulung, Gerald Tulung, Gerald N. P. Tumbel, Zefania M. Weny I Wiyono Weny Wiyono Wewengkang, Defny Widiastuti, Priskha Widya Astuty Lolo, Widya Astuty Widya Selawa Wiyono, Weny I. Wiyono, Weny Indayany