Susi Fitri
Program Studi Magister Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

The Developing a Pictured Story Book as Emotional Intelligence for Low Grade Elementary School Students Hazrati, Rima; Fitri, Susi; Wirasti, RA. Murti Kusuma
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 1 (2020): January 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i1.1962

Abstract

This study uses a type of research & development method or in English (Research and Development) terms. The development model in the study uses the Borg and Gall model, where this model comes from the results of thought, is still a concept that is empirically tested and its implementation organized from planning, implementation to evaluation of the results. The purpose of this study is to produce a product that is a picture story book about emotional intelligence that meets the criteria of feasibility aspects. Emotional intelligence should begin to be developed as early as possible because it can make children have high enthusiasm in learning or liked by their friends in the playground. The development of this illustrated storybook uses components or dimensions of emotional intelligence from Daniel Goleman. There are 5 dimensions that will be used for 5 themes in illustrated storybooks namely self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, social skills. The form of the book that will be created with hard cover and will be dominated by images. The goal of developing this storybook media is aimed at lower primary school students, which are around the ages of 6 to 9 years.
PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KECEMASAN SOSIAL PADA ANAK MENJELANG BEBAS DI LPKA Heni Mulyati; Susi Fitri; Zarina Akbar
Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan Konseling Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan Konseling
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/je.v6i1.5671

Abstract

This research is a literature study on social anxiety experienced by Class II Jakarta-assisted Child Development Institutions (Child Development Institutions) when they are free. Previously, LPKA was widely known by the public as Child Prison. Study of the theory of experts and related studies are used as the basis for reinforcing assumptions in the field. Social anxiety in this study focused on children approaching free in Class II LPKA Jakarta. The results of the study indicate the existence of social anxiety experienced by children approaching free. One technique that can be used to overcome social anxiety is social skills training. There are three aspects of social anxiety, namely: fear of negative evaluation, social avoidance and new distres, and social avoidance and general distres. Social skills training uses the following techniques: (1) Instructions, (2) Modeling, (3) Exercises, (4) Training, feedback, reinforcement, and (5) Homework. The next interesting study to be developed is the effectiveness of social skills training in overcoming social anxiety of LPKA children before being free.
PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN SEKSUAL DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL Brigitta Juliana Heryanti Tumilisar; Susi Fitri; R. A. Murti Kusuma Wirasti
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): Volume 4 Number 2, September 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.848 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v4i2.891

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan modul kurikulum pendidikan seksual yang memanfaatkan media sosial agar dapat digunakan bagi guru BK SMP yang mengalami kekurangan waktu layanan bimbingan klasikal. Pengembangan kurikulum pendidikan seksual ini diadaptasi dari International Technical Guidance on Sexual Education (ITGSE) yang merupakan panduan pendidikan seksual yang dikembangkan oleh UNESCO.  Rancangan penelitian menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah: Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Penelitian ini menghasilkan tiga buku panduan pendidikan seksual bagi guru SMP dalam melakukan layanan bimbingan klasikal yang kegiatannya menggunakan metode blended learning. Buku panduan ini diujicobakan pada ahli media, ahli materi, dan pengguna buku yaitu guru BK SMP. Hasil uji coba menunjukan bahwa buku panduan ini layak untuk digunakan tanpa ada revisi.
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE ROLE PLAY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PESERTA DIDIK UNTUK MENGHADAPI KONFLIK ORANGTUA – REMAJA Dwi Fitria; Meithy Intan; Susi Fitri
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 4 No 2 (2015): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.946 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.042.04

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan komunikasi antarpribadi peserta didik kelas X di SMA Negeri 53 Jakarta melalui layanan bimbingan kelompok dengan metode role play. Metode yang digunakan adalah kuasi ekperimen dengan pretest-posttest nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini mengggunakan purposive sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah duapuluh dua orang siswa kelas X SMA Negeri 53 Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen pretest dan posttest yang dikembangkan oleh peneliti mengenai keterampilan komunikasi antarpribadi berdasarkan teori dari Joseph DeVito. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik Mann Whitney U Test. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0.000, yang berarti melalui hasil perhitungan tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa pada keterampilan komunikasi antarpribadi Sig < 0,05, artinya peningkatan keterampilan komunikasi antarpribadi siswa kelompok treatment lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah membantu meningkatkan keterampilan komunikasi antarpribadi siswa untuk menghadapi konflik orangtua – remaja kelas X di SMA Negeri 53 Jakarta Timur. Melalui dinamika kelompok, layanan bimbingan kelompok dapat memfasilitasi siswa untuk mengenal dan mengekspresikan perasaan diri dan orang lain, berpendapat serta membina hubungan dengan sesama anggota. Kata kunci: bimbingan kelompok, komunikasi antarpribadi, konflik orangtua – remaja, role play
PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BODY IMAGE COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP SISWI SMK YANG MEMILIKI CITRA TUBUH NEGATIF Nurul Fazriah; Susi Fitri; Aip Badrudjaman
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 6 No 2 (2017): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.583 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.062.08

Abstract

Penelitian Quasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok dengan pendekatan Body Image Cognitive Behavioral Therapy (BI-CBT) terhadap Siswi kelas XI di SMK Negeri 1 Babelan yang Memiliki Citra Tubuh Negatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Babelan sebanyak 6 orang pada kelompok tretment dan 6 orang pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunaakan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan desain Quasi experimental design dan bentuk desain Non-equivalent Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner MBSRQ dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil analisis menunjukkan nilai sig.= 0.028 pada kelompok treatment yang berarti nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil analisis dapat diartikan bahwa Konseling kelompok pendekatan Body Image Cognitive Behavioral Therapy (BI-CBT) berpengaruh terhadap body image siswi kelas XI di SMK Negeri 1 Babelan. Siswi yang telah mengikuti Konseling kelompok dengan pendekatan Body Image Cognitive Behavioral Therapy (BI-CBT) dapat memahami dirinya dan mengendalikan pola pikir serta perasaannya terhadap caranya memandang dirinya dan tanggapan dari orang lain. Hal tersebut membuat siswi menjadi lebih mampu untuk menerima diri dan tampil lebih percaya diri.
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Problem Solving untuk Mengatasi Konflik antara Remaja yang Memiliki Insecure Attachment dengan Orang Tua Susi Fitri; Aulia Masturah
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 8 No 1 (2019): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.945 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.081.09

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok dengan teknik problem solving untuk mengatasi konflik antara remaja yang memiliki insecure attachment dengan orang tua. Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan bentuk pretest-posttest Nonequivalent Control Grup Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 10 peserta didik dengan skor level intensitas konflik yang tinggi. Sampel penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 5 orang dalam kelompok ekperimen dan 5 orang dalam kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah relationship styles questionnaireI(RSQ) dan issue checklist(IC). Pengujian hipotesis menggunakan teknik Mann Whitney U-Test. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig sebesar 0,008. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dibandingkan nilai signifikansi α (alpha) 0,05 yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok dengan teknik problem solving memberikan pengaruh yang signifikan dalam menurunkan skor intensitas konflik antara remaja yang mengalami insecure attachment dengan orang tua.
Pengembangan Buku Bantuan Diri untuk Membantu Remaja Memelihara Ikatan Kelekatan (Attachment Bond) yang Orangtuanya Bercerai SMA Se-DKI Jakarta Susi Fitri; Annisa Kusumaningtyas
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 8 No 1 (2019): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.581 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.081.07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu media berupa buku bantuan diri untuk membantu remaja SMA di DKI Jakarta yang orangtuanya bercerai memelihara ikatan kelekatan. Buku bantuan diri dapat digunakan secara individual maupun oleh guru bimbingan dan konseling dalam proses konseling. Buku bantuan diri yang dikembangkan terdiri dari tujuh bab. Bab 1 sampai dengan 4 merupakan pemahaman diri konseli mengenai perceraian dan perasaan peserta didik. Membantu peserta didik untuk menyadari, menerima, dan mengekpresikan perasaan. Pada bab 5 dan 6 merupakan treatment dalam buku. Membantu peserta didik memiliki harapan yang aman terhadap orangtua. Pada bab 7 yaitu mengenai pemeliharaan yang merupakan kesimpulan dan refleksi diri setelah merampungkan buku bantuan diri. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RnD) model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Tahapan model pengembangan yang dilakukan adalah analisis, desain, dan pengembangan. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa angket dan pedoman wawancara. Penilaian media dilakukan oleh validator yang terdiri dari ahli media, ahli materi dan peserta didik. Dari hasil uji validasi tersebut diperoleh rata-rata persentase dengan validasi ahli media 93,26%, validasi ahli materi 93,75%, peserta didik 91,77%, dan guru bimbingan dan konseling 92,04%. Hasil pengembangan buku bantuan diri untuk memelihara ikatan kelekatan bagi remaja yang orangtuanya bercerai dikategorikan layak. Kata Kunci : Ikatan Kelekatan (Attachment Bond), Buku Bantuan Diri, Model ADDIE, Perceraian ABSTRACT This study aims to develop a media that is a self help book to help high school adolescents in DKI Jakarta maintain attachment bond after their parents' divorce. The book can be used individually or by school counselors in the counseling process. The book consists of seven chapters. Chapters 1 to 4 discuss student's self-understanding of the divorce and their feelings. They help students realize, accept, and express their feelings. While chapters 5 and 6 are about treatments. They help students have secure expectancies to their parents. Chapter 7 is about self maintenance which is a conclusion and a self reflection after completing a self-help book. The method is Research and Development (RnD) with ADDIE model (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). The stages of the development model are analysis, design, and development. The technique of data collections is utilizing forms of questionnaires and interview. The evaluation of media was done by validators from the expert of media, the expert of material, students, and school counselors. Based on the validation test, it was obtained that the average percentage 93.75% of media expert, 93.75% of material expert, 91.77% of students, and 92.04% of school counselors. The result of the development of self help book is to help adolescents maintain attachment bond after their parents' divorce was categorized as appropriate. Keywords: Attachment Bond, Self Help Book, ADDIE Model, Divorce
Gambaran Self-Compassion Guru Bimbingan dan Konseling Pada Jenjang SMA Negeri se-DKI Jakarta Revitia Thalita Salsabila; Susi Fitri
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 9 No 2 (2020): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.991 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.092.08

Abstract

Latar Belakang: Tuntutan pekerjaan guru BK yang begitu berat dan beban kerja yang tinggi membuat guru BK rentan mengalami burnout dan compassion fatigue. Permasalahan tersebut dan banyaknya hambatan guru BK dalam menjalankan profesinya akan mempengaruhi tingkat self-compassion yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran self-compassion yang dimiliki guru BK pada jenjang SMA Negeri se-DKI Jakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 191 guru BK SMA Negeri se-DKI Jakarta yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan intrumen adaptasi self-compassion yang dikembangkan oleh Neff yang terdiri dari 26 butir pernyataan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rata-rata self-compassion dan persentase. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan 86% guru BK SMA Negeri se-DKI Jakarta memiliki self-compassion yang tinggi dan 14% guru BK memiliki self-compassion yang sedang dengan rata-rata skor 3.92. Hasil ini menggambarkan guru BK sudah mampu menerima diri mereka apa adanya, memahami bahwa setiap permasalahan merupakan hal yang wajar dialami oleh manusia, tidak melebih-lebihkan suatu permasalahan, dan tidak mudah terbawa suasana.
Pengaruh Sibling Relationship Terhadap Kesejahteraan Psikologis Peserta Didik SMA Negeri dJakarta Barat Nur Hasanah; Susi Fitri
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 9 No 2 (2020): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.25 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.092.07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pada dimensi sibling relationship (warmth, relative power, conflict dan rivalry) terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik SMA Negeri di Jakarta Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional. Sampel yaitu 356 peserta didik SMA Negeri di Jakarta Barat (132 laki-laki dan 224 perempuan), usia 15-17 tahun, memiliki saudara kandung. Penentuan sampel menggunakan teknik multistage random sampling. Pengumpulan data menggunakan angket adaptasi, Sibling Relatonship Questionnaire (SRQ) yang disusun oleh Furman dan Buhrmester (1990) sebanyak 48 item dan Scale of Psychological Well-Being (SPWB) milik Ryff (1989) sebanyak 84 item. Uji validitas menggunakan expert judgement dan uji coba instrumen dengan rumus Person’s Product Moment. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan SPSS v.25, diperoleh koefisien reliabilitas SRQ sebesar 0,916 dan SPWB sebesar 0,669. Teknik analisis data menggunakan Pearson’s Product Moment dan hipotesisnya diuji dengan One-Way ANOVA menggunakan program SPSS v.25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi warmth berpengaruh secara positif terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik (0,178 > 0,05), dimensi relative power berpengaruh secara positif terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik (0,109 > 0,05), dimensi conflict berpengaruh secara negatif terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik (-0,105 > 0,05) dan dimensi rivalry memiliki pengaruh negatif terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik (-0,114 > 0,05). Hasil uji hipotesis ANOVA menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel atau 4,786 > 2,39, dengan demikian sibling relationship secara keseluruhan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik SMA Negeri di Jakarta Barat. Namun, berdasarkan hasil Pearson Correlation dibandingkan dengan tabel koefisien korelasi, didapati bahwa pengaruh yang terjadi dari masing-masing dimensi pada sibling relationship terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik sangat rendah. Uji Tukey HSD juga menunjukkan bahwa hanya dimensi rivalry yang memiliki pengaruh berbeda dengan ketiga dimensi lainnya (warmth, relative power, conflict) terhadap kesejahteraan psikologis peserta didik SMA Negeri di Jakarta Barat. This study aims to determine the difference in affect of dimensions of sibling relationship (warmth, relative power, conflict and rivalry) on psychological well-being in senior high school students at West Jakarta. Suggestions used in this research are quantitative with correlational type. The samples were 356 high school students at West Jakarta (132 males and 224 females), age 15-17, has sibling. Determination of the sample multistage random sampling technique. Data collected by forms of an questionnaire which adapted, that is Sibling Relationship Questionnaire (SRQ) organized by Furman and Buhrmester (1990) amount 48 items, and Scale of Psychological Well-Being (SPWB) by Ryff (1989) amount 84 items. Validity test uses expert judgement and instrument testing with the Pearson’s Product Moment. Realibility test using the Cronbach Alpha with SPSS v.25 obtained the reliability coefficient SRQ is 0,916 and SPWB is 0.669. Data analyzed using Pearson’s Product Moment and the hypothesis was tested by One-Way ANOVA with SPSS v.25. The results showed that warmth dimension had a positive effect on psychological well-being of students (0,178 > 0,05), relative power dimension had a positive effect on psychological well-being of students (0,109 > 0,05), conflict dimension had a negative effect on psychological well-being of students (- 0,105 > 0,05), and rivalry dimension had a negative effect on psychological well-being of students (-0,114 > 0,05). Hypothesis test by ANOVA results that Fcount > Ftable or 4,786 > 2,39, means sibling relationship has a different effect on psychological well-being in senior high school students at West Jakarta. However, based on the results of Pearson Correlation compared to the correlational coefficient table, was found that the effect of each diomension of sibling relationship on psychological well-being of students was very low. Tukey HSD test also shows that only rivalry dimension has a different effect from the other three dimensions (warmth, relative power, conflict) on psychlogicall well-being in senior high school students at West Jakarta.
Pengaruh Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait and Factor Terhadap Kematangan Karir Siswa Kelas XII SMA Negeri 34 Jakarta Yuli Sugiati; Susi Fitri
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 9 No 1 (2020): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.38 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.091.01

Abstract

Kematangan karir siswa ditunjukkan oleh kemampuan siswa untuk mengukur diri, mengetahui potensi diri, penguasaan informasi jabatan atau pekerjaan, ketepatan dalam menentukan tujuan karir, kemampuan membuat perencanaan karir, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam berkarir dalam konteks ini adalah kemampuan memilih jurusan di pendidikan lanjut. Siswa yang menjadi sample penelitian adalah 5 orang siswa kelas XII MIPA yang dipilih menggunakan teknik purposive dengan keriteria skor kematangan karir terendah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling kelompok dengan pendekatan trait and factor terhadap kematangan karir peserta. Pada hasil ditemukan bahwa nilai t-hitung -6, 192 serta nilai sig. 0,003. Berdasarkan t tabel dengan df= n-k atau 5-2 atau t tabel 2,353 maka dengan nilai t-hitung sebesar -6,192 maka ho ditolak. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penerapan konseling kelompok dengan pendekatan trait and factor terhadap kematangan karir peserta didik kelas XII SMA.