Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh model Problem Based Learning (PBL) berbantuan PhET Simulation terhadap kemampuan berpikir komputasional peserta didik pada materi gerak dan gaya. Pendekatan kuasi-eksperimen dengan desain nonequivalent control group digunakan dalam penelitian ini. Sampel terdiri dari 64 peserta didik yang terbagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran PBL berbantuan PhET Simulation, sementara kelas kontrol menggunakan model Discovery Learning. Instrumen penelitian berupa tes pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji independent sample t-test dan effect size. Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan kemampuan berpikir komputasional antara kedua kelas (p = 0,001 0,05), dengan nilai effect size sebesar 0,74 (kategori sedang ke tinggi). Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen mencapai 83,59, meningkat dari 58,13, sedangkan kelas kontrol meningkat dari 57,81 menjadi 79,22. Indikator berpikir komputasional dengan peningkatan tertinggi adalah pengenalan pola. Temuan ini menunjukkan bahwa PBL berbantuan PhET Simulation efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir komputasional dan dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran inovatif di era abad ke-21.