Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Penerapan Family Centered Care terhadap kecemasan pasien hospitalisasi pada anak Khotimah, Khusnul; Wijayanti, Fiki; Devi O, Natalia
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v8i2.1126

Abstract

Anak yang dirawat di Rumah sakit akan mengalami stres karena lingkungan yang asing bagi anak Sakit dan merupakan krisis utama yang tampak pada anak. Jika seorang anak dirawat di rumah sakit, maka anak tersebut akan mudah mengalami krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan yang dialaminya. Upaya dari pihak kesehatan yang bisa dikembangkan untuk meminimalkan adanya dampak negatif dari perawatan pada anak, baik anak maupun kedua orang tua adalah dengan penerapan family centered care. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan family centered care terhadap kecemasan pasien hospitalisasi pada anak di RSUD Gondo Suwarno Ungaran. Provinsi Jawa Tengah. Penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental. Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pretest-posttest with control group design. Teknik pengambilan data purposive sampling, sampel penelitian 60 yang dibagi menjadi 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol. Istrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur kecemasan anak. Analisis data bivariat menggunakan uji independent T-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan family centered care terhadap kecemasan pasien hospitalisasi pada anak di RSUD Gondo Suwarno Ungaran dengan p value 0,12, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh penerapan pengaruh penerapan Family Centered Care terhadap kecemasan pasien pada anak di RSUD Gondo Suwarno Ungaran
Dukungan Orang Tua dengan Interaksi Sosial pada Anak Retardasi Mental : Parental Support with Social Interaction in Mentally Retarded Children Maura Fachriza Asral; Fiki Wijayanti
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 6 No. 1 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i1.400

Abstract

Parental support is important for the child's development process. Children with mental retardation really need parental support in terms of emotional support, instrumental, appreciation and informational support in helping children with mental retardation to interact socially with their environment. This study aims to determine the relationship between parental support and social interaction in mentally retarded children at SLB N Ungaran. This study used quantitative methods with a correlative research design using a crossectional approach. Samples were taken with total sampling technique with a total of 44 respondents. Data analysis in this study used kendall's tau b test. The results of research on 44 respondents Parental support obtained by 38 respondents (86.4%) good support and good social interaction with 36 respondents (81.8%) with p value (0.001) <0.05. This study has a correlation coefficient value of 0.509 which means that this study has a moderate relationship and leads to a positive relationship. Parental support obtained by 38 respondents (86.4%) good support and good social interaction with 36 respondents (81.8%). There is a relationship between parental support and social interaction of children with mental retardation in SLB N Ungaran. With this research, it is hoped that good parental support can be maintained or improved so that the social interaction of children with mental retardation is getting better ABSTRAK Dukungan Orang tua penting bagi proses perkembangan anak. Anak dengan retardasi mental sangat membutuhkan dukungan orang tua dari segi dukungan emosional, instrumental, penghargaan dan dukungan informasional dalam membantu anak dengan retardasi mental untuk berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan interaksi sosial pada anak retardasi mental di SLB N Ungaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian korelatif  menggunakan pendekatan crossectional. Sampel diambil dengan tehnik total sampling dengan total 44 responden. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji kendall’s tau b. Hasil penelitian pada 44 responden didapatkan dukungan orang tua sebesar 38 responden (86,4%) dukungan baik dan interaksi sosial baik dengan 36 responden (81,8%) dengan p value (0,001) < 0,05. Penelitian ini memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,509 yang memiliki makna bahwa penelitian ini memiliki hubungan cukup dan mengarah pada hubungan positif. Ada hubungan antara dukungan orang tua dengan interaksi sosial anak dengan retardasi mental di SLB N Ungaran. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dukungan orang tua yang baik mampu dipertahankan atau ditingkatkan agar interaksi sosial anak dengan retardasi mental semakin baik
Edukasi Diare Pada Anak Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa; Wijayanti, Fiki
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.053 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.759

Abstract

Diarrhea is a state of urination with a diluted consistency and frequency more three times a day and is a symptom of a particular disease or other disorder. Diarrhea can affect all ages from toddlers to the elderly. The case of diarrhea in a toddler or child is more dangerous if not treated immediately. Lerep village is one of the villages that is the majority of children, which is the local wisdom of lerep village many children who play outside and also snack haphazardly. The purpose of this activity is to improve the understanding of lerep villagers about diarrhea in children. The method used starts the pretest stage, the educational process and the postest. This activity was attended by 27 housewives. The implementation of this activity is carried out with youtube media that is broadcast live. Measure the success of this activity by comparing the results of the pretest and postest values. The result of this activity is obtained that the postest value is better than the pretest value. Thus it can be concluded that the absence of this activity can increase the knowledge of lerep villagers to the knowledge of diarrhea in children.AbstrakDiare merupakan suatu keadaan buang air dengan konsistensi encer dan frekuensi yang lebih tiga kali sehari dan merupakan gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare dapat menjangkit semua usia dari balita sampai lansia. Kejadiaan diare pada balita atau anak lebih berbahaya jika tidak segera ditangani. Desa Lerep merupakan salah satu desa yang mayoritas anak-anak, dimana merupakan kearifan lokal dari desa Lerep banyak anak-anak yang bermain diluar dan juga jajan sembarangan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa Lerep tentang diare pada anak. Metode yang digunakan dimulai tahap pretest , proses edukasi dan postest. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah 27 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan media youtube yang disiarkan secara langsung. Pengukuran keberhasilan kegiatan ini dengan membandingkan hasil dari nilai pretest dan postest. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa nilai postest lebih bagus dibandingkan nilai pretest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kegiatan ini dapat peningkatan pengetahuan masyarakat desa Lerep terhadap pengetahuan diare pada anak.
Penggunaan Video Tentang Pencegahan Covid 19 dapat Meningkatkan Pengetahuan pada Anak Usia Sekolah Natalia Devi Oktarina; Fiki Wijayanti; Eko Mardiyaningsih
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v6i1.2658

Abstract

Prevention of Covid 19 needs to be spread widely, especially to children. Animated video media is one of the media that can be used to provide information to children. The use of animated video media stimulates children's senses of sight and hearing, so that information is easily received by children. This research aims to increase the knowledge of school-aged children by using animated videos about preventing Covid-19. This research uses a quantitative approach, the research design used in this research is Quasy Experimental with a pretest-post test design without control group design. The population in this study were school age children in grades 4-6 with a sample size of 60 people. The sampling technique used was total sampling. The research carried out was providing education about preventing Covid-19 using animated videos with a duration of 15 minutes. The measuring instrument used to measure children's knowledge is in the form of a questionnaire which has been tested for validity and reliability before use. The statistical test used is the independent t test. The results of the research show that there is an increase in knowledge after being given health education using animated videos from 82.8 to 95, with a p value of 0.0001, so it can be concluded that there is a significant increase in knowledge about preventing Covid-19, and animated video media can be used to provide knowledge. about preventing Covid-19 in elementary school-aged children.   ABSTRAK                 Pencegahan covid 19 perlu disebarluaskan terutama pada anak-anak. Media video animasi merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam memberikan informasi kepada anak. Penggunaan media video animasi, merangsang indera penglihatan dan pendengaran anak, sehingga informasi mudah diterima oleh anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah dengan menggunakan video animasi tentang pencegahan covid 19.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Quasy Eksperimental dengan rancangan pretest-post test without control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah kelas 4-6 dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah dengan total sampling. Penelitian yang dilakukan yaitu memberikan edukasi tentang pencegahan covid 19 menggunakan video animasi dengan durasi waktu 15 menit. Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran pengetahuan anak yaitu berupa kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-dependent. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan  pendidikan Kesehatan menggunakan video animasi dari 82,8 menjadi 95, dengan nilai p 0,0001, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang pencegahan covid 19 yang signifikan, dan media video animasi dapat digunakan dapat memberikan pengetahuan tentang pencegahan covid 19 pada anak usia sekolah dasar.
Pendampingan Pencegahan Stunting pada kader Posyandu Balita dengan Optimalisasi Bahan Pangan Lokal di Desa Lerep Fiki Wijayanti; Puji Afiatna; Yohanes Romando Sipayung; Kanesya; Nopita
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3473

Abstract

Stunting is a serious public health issue in Indonesia, impacting children's health, brain development, and quality of life in the long term. Stunting refers to chronic malnutrition in infants during the first 1,000 days of life, leading to inhibited brain development and delayed physical growth, causing affected children to be shorter than the average height for their age. Health education for community health workers (cadres) serves as an initial step in identifying stunted children. Nutrition plays a critical role in enhancing child development, and education to reduce stunting can be achieved through Community Service (PKM) activities. This PKM project aimed to improve the skills of community health cadres in reducing stunting through training on anthropometric measurement, the preparation of supplementary feeding (PMT), and digitalizing posyandu data. The program was conducted in Lerep Village, East Ungaran District, Semarang Regency, targeting 20 community health cadres who work in posyandu (maternal and child health service centers). Methods included initial screening, education and training sessions, and monitoring and evaluation of implementation. Training sessions were held three times, covering stunting education, PMT preparation using local foods, and digital data management for posyandu. The results showed a 90% increase in cadre knowledge post-training. Cadres also improved their skills in anthropometric measurements and became adept at preparing PMT by optimizing local ingredients, such as moringa leaves.   ABSTRAK Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia karena dapat berdampak pada kesehatan anak-anak, perkembangan otak, dan kualitas hidup di masa depan.  Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Balita mengalami kekurangan gizi menahun, balita stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. Pendidikan kesehatan kepada kader menjadi tahap awal dalam deteksi balita dengan stunting. Selain itu makanan menjadi hal yang penting dalam meningatkan nutrisi pada balita. Edukasi dalam penurunan stunting dapat dilakukan melaui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Tujuan dalam PKM ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan kader dalam penurunan stanting melalui kegiatan pelatihan pengukuran antropometri, pelatihan pembuatan PMT dan pelatihan digitalisasi data posyandu. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan di desa Lerep, Kec Ungaran Timur Kab. Semarang. Sasaran dalam PKM ini adalah ibu kader posyandu balita sejumlah 20 ibu. Metode yang dilakukan adalah screening awal, penyuluhan dan pelatihan, dan monitoring evaluasi pelaksanaan. Penyuluhan dan Pelatihan dilakukan kepada kader balita posyandu di desa Lerep. Pelaksanaan dilakukan tiga kali yaitu penyuluhan stunting, pelatihan pembuatan PMT berbasis pangan lokal dan digitalisasi data posyandu. Jumlah kader dalam pelatihan adalah 20 ibu kader posyandu balita desa Lerep. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 90% sesudah dilakukan penyuluhan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengukuran antropometri dan kader dapat membuat PMT dengan optimalisasi pangan lokal menggunakan daun kelor.
Hubungan Peran Orang Tua dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Usia Prasekolah Evita Meriana; Fiki Wijayanti
Jurnal Informatika dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2025): IKN : Jurnal Informatika dan Kesehatan
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ikn.v2i1.3388

Abstract

Preschool children have the ability to move actively because their physical and motor development is getting better. During this period, significant biological, psychological, cognitive growth and development and socialization abilities occur.  Socialization ability is a child's ability to adapt to the wider social world. One of the factors that influences the socialization abilities of preschool children is the role of parents. Meanwhile, the impact of the lack of parental role is that children become egoistic and individualistic. The purpose of this research to determine the relationship between the role of parents and the socialization abilities of preschool children. This research usesCorrelational analyticswith approachcross sectional. The population of this research was 128 respondents. The sample in this research was 97 respondents. Sampling techniquepropotionate random sampling, data collection tools using questionnaires. Test analysis using testskendall’s tau-b with p < α 0.05. The research results showed that the role of parents was in the good category as many as 66 people (68.0%). Most children's socialization abilities are in the sufficient category, namely 51 people (52.6%). Obtaining a p value = 0.000 < 0.05, it can be concluded that there is a relationship between the role of parents and the socialization abilities of preschool children. . The correlation coefficient value for socialization ability is 0.356, so it can be concluded that the relationship between the socialization ability variables is quite strong at a significance of 0.05, and the two variables have a positive relationship. There is a relationship between the role of parents and the socialization abilities of preschool children. It is hoped that parents can maintain stimulation, especially in the socialization aspect, to optimize children's socialization abilities.   ABSTRAK Anak prasekolah mempunyai kemampuan untuk bergerak aktif karena perkembangan fisik – motoriknya sudah semakin baik. Pada masa ini, terjadi pertumbuhan dan perkembangan biologis, psikologis, kognitif, dan kemampuan sosialisasi yang begitu signifikan.  Kemampuan sosialisasi merupakan kemampuan anak dalam beradaptasi dengan dunia sosial yang lebih luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah adalah peran orang tua. Sementara itu, dampak dari kurangnya peran orang tua adalah anak-anak menjadi egoisme dan individualisme. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan  Analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi peneltian ini adalah 128 responden. Sampel dalam peneltian ini 97 responden Teknik pengambilan sampel propotionate random sampling, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Uji analisis menggunakan uji kendall’s tau-b dengan p < α 0,05 Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua dalam kategori baik sebanyak 66 orang (68,0%). Kemampuan sosialisasi anak paling banyak pada kategori cukup  yaitu 51 orang (52,6%). Diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah. . Nilai koefisiensi korelasi kemampuan sosialisasi sebesar 0,356 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan anatara variable kemampuan sosialisasi cukup kuat pada signifikansi 0,05, dan kedua variable memiliki hubungan yang positif. Ada hubungan peran orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah. Diharapkan orang tua dapat mempertahankan stimulasi terutama pada aspek sosialisasi untuk mengoptimalkan kemampuan sosialisasi anak.
DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA SEKOLAH Rizky Wahyu Adi Saputro; Fiki Wijayanti
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v10i1.138

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Perkembangan anak usia sekolah ditandai dengan terjadinya perkembangan psikososial. Dukungan orang tua sangat penting dalam perkembangan psikososial anak, karena pada masa ini anak usia sekolah akan peningkatan kemampuan dalam berbagai hal, termasuk interaksi dan prestasi belajar untuk menghasilkan suatu karya berdasarkan kemampuan diri sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua perkembangan psikososial anak usia sekolah. Metode: Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi yang digunakan 90 anak dengan jumlah sampel 90 responden dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner yang diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data yang digunakan adalah uji kendall tau. Hasil: Kategori dukungan orang tua di SDN Klepu 01 Kecamatan Pringapus pada kategori Sedang dengan jumlah 80 (88,9%) responden. Kategori perkembangan psikososial anak pada kategori sedang dengan jumlah 75 (83,3%) responden. Ada hubungan dukungan orang tua terhadap perkembangan psikososial anak di SDN Klepu 01 dengan nilai korelasi sebesar 0,76 dimana nilai ini berada dalam kategori adanya hubungan yang sangat kuat antar variabel. Kata kunci: anak, Dukungan orang tua, perkembangan psikososial
Hubungan Antara Perilaku Makan Orang Tua dengan Kejadian Picky Eater pada Anak Prasekolah di RA Hj Soebandi Vika Islamiati Putri; Fiki Wijayanti
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v8i1.3984

Abstract

Picky eater is a common eating pattern problem in preschool children. Parental eating behavior is a factor that influences picky eating. So parents provide role models in eating behavior is very important for children. Research used a descriptive correlational research design with a cross-sectional approach. The population of this study was 152 with a sample of 110 respondents. Parental eating behavior was measured using the Adults Eating Behavior Questionnaire (AEBQ) questionnaire. Picky eater behavior in preschool children was measured using the Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) questionnaire. Data were analyzed using the chi-square test. The results of good parental eating behavior was 61 respondents (55.5%). Children who did not experience picky eater behavior were 77 respondents (77.0%). There was a significant relationship between parental eating behavior and picky eater behavior in preschool children (3-4 years old) at RA Hj Soebandi. significant relationship between parental eating behavior and picky eater behavior in preschool children (3-4 years old) at RA Hj Soebandi, because the statistical test using the chi-square test has a significance value of 0.000 <0.05. Parents should pay attention to nutritious eating behavior and a variety of foods in choosing food based on the way the parents themselves eat, so that children do not become picky eaters. Abstrak Picky eater merupakan permasalahan pola makan yang umum terjadi pada anak prasekolah. Perilaku makan orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi dari picky eater. Sehingga orang tua memberikan role model dalam perilaku makan sangat penting bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku makan orang tua dengan kejadian picky eater pada anak prasekolah di TK RA Haji Soebandi di wilayah Kecamatan Bawen. Desain penelitian yaitu deskriptif korelasional Pendekatan dengan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 152 dengan jumlah sampel 110 responden. Perilaku makan orang tua dengan alat ukur menggunakan kuesioner Adults Eating Behavior Questionare (AEBQ). Perilaku picky eater pada anak prasekolah dengan alat ukur menggunakan kuesioner Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ). Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan perilaku makan orang tua dengan kategori baik sebanyak 61 responden (55,5%). Anak yang tidak mengalami perilaku picky eater sebanyak 77 responden (77.0%). Ada hubungan yang signifikan antara perilaku makan orang tua dengan kejadian picky eater pada anak prasekolah di RA HJ Soebandi Kecamatan Bawen dengan p-value 0,000 < 0,05. Orang tua di harapkan memperhatikan perilaku makan bergizi dan bervariasi makanan dalam pemilihan makanan dengan cara makan orang tua sendirinya, agar anak tidak menjadi picky eater.
Membangun Lingkungan Sekolah yang Bebas dari Bullying untuk Mencegah Gangguan Kesehatan Mental pada Siswa Sekolah Dasar Oktarina, Natalia Devi; Fiki Wijayanti; Zulmi Roestika Rini
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3889

Abstract

Bullying in the school environment has become one of the prominent social problems and has a major impact on the psychological development and mental health of students. Based on statistical data, in 2023, 21,241 children became victims of bullying and the highest bullying rate of 25% occurred in elementary school children. Children who experience bullying are at higher risk of experiencing mental health disorders such as anxiety, depression, social isolation, and decreased academic achievement. In the long term, these negative impacts can persist into adulthood, affecting the quality of life and mental well-being of children. Students who experience bullying at school, whether physical, verbal, or through social media (cyberbullying), often do not have access to psychological support or a safe complaint mechanism. This causes many cases of bullying to go unreported or handled properly. In addition, the involvement of parties in schools, such as teachers, other students, and parents, in preventing and handling bullying cases is often less than optimal. Bullying prevention education needs to be provided to students in elementary schools to prevent bullying in the school environment. The involvement of teachers and parents is needed to prevent bullying in the school environment. The purpose of this community service activity is to increase children's knowledge about anti-bullying and children can prevent bullying by playing games, so that they can prevent mental health disorders in school-age children.   ABSTRAK Bullying di lingkungan sekolah telah menjadi salah satu masalah sosial yang menonjol dan berdampak besar pada perkembangan psikologis serta kesehatan mental siswa. Berdasarkan data statistik, pada tahun 2023, 21241 anak menjadi korban bullying dan angka bullying tertinggi 25% terjadi pada anak sekolah dasar. Anak-anak yang mengalami bullying berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, isolasi sosial, hingga menurunnya prestasi akademik. Dalam jangka panjang, dampak negatif ini dapat bertahan hingga dewasa, memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan mental anak. Siswa yang mengalami bullying di sekolah, baik fisik, verbal, maupun melalui media sosial (cyberbullying), sering kali tidak memiliki akses terhadap dukungan psikologis atau mekanisme pengaduan yang aman. Hal ini menyebabkan banyak kasus bullying yang tidak dilaporkan atau ditangani dengan baik. Selain itu, keterlibatan pihak-pihak di sekolah, seperti guru, siswa lain, dan orang tua, dalam pencegahan dan penanganan kasus bullying sering kali kurang optimal. Edukasi pencegahan bullying perlu diberikan kepada siswa di sekolah dasar perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah. Perlu peran serta antara guru dan orangtua untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang anti bullying dan anak dapat melakukan pencegahan bullying dengan melakukan permainan, sehingga dapat mencegah gangguan kesehatan mental pada anak usia sekolah.  
Latihan Brain Gym Mendukung Kecerdasan Kinestetik pada Anak Prasekolah Oktarina, Natalia Devi; Wijayanti, Fiki; Nilawati, Ika
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i2.14

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan kinesteik bayi dan balita adalah dengan brain gym/senam otak. Brain Gym merupakan salah satu stimulasi motorik dan sensorik yang dapat merangsang perkembangan otak anak. Brain Gym dapat membantu optimalisasi fungsi dari otak manusia. Brain Gym mampu memperlancar oksigenasi ke otak sehingga mampu meningkatkan ingatan, konsentrasi, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi (Pramita, 2020). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan kepala sekolah TK Islam Nurul Izzah, didapatkan hasil beberapa anak masih belum bisa duduk diam disaat jam Pelajaran, sehingga mengganggu konsentrasi belajar teman-temannya. Sasaran program pengabdian kepada masyarakat ini yaitu anak usia prasekolah di TK Islam Nurul Izzah. Pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat dilakukan pada tanggal 19 Maret 2024 di TK Islam Nurul Izzah Candirejo. Pelaksanaan pengabdian dilakukan mulai dari pemberian edukasi kecerdasan kinestetik dan terapi bermain, serta melakukan latihan brain gym untuk mendukung kecerdasan kinestetik. Hasil dari program pengabdian ini yaitu anak-anak dapat melakukan latihan brain gym, sehingga disarankan bagi sekolah dapat meneruskan latihan brain gym untuk mendukung kecerdasan kinestetik pada anak.