Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Analysis of Slope Stability in Embankment Areas 'Shaiful Dump' at PT Agincourt Resources, North Sumatra Okky Chandra Perdana; Barlian Dwinagara; S Koesnaryo; Saptono Singgih
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 2 (2023): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i2.198

Abstract

The safety factor from the stability of a slope is one of the important things that must be considered, especially in open pit mine planning such as the system implemented by PT Agincourt Resource. Research on the "Syaiful Dump" dumping area aims to find the value Safety Factor (FK) on the embankment slopes, as well as evaluate the initial design plan that has been determined by the company at an Overall Slope angle of 12°. The research was carried out by making a redesign based on an evaluation of the initial slope design with an overall slope of 12°. Slope redesign made with overall slope values of 15°, 20°, 25° and 30°. Variation of slope angle aims to get a value FK which is close to or above a predetermined standard, namely FK> 1.3. The assumptions used in the modeling, namely the groundwater level is 3 MBGL, the seismic factor is 0.25 g, and the arc avalanche trajectory is assumed to cross colluvium material (low strength material). Using the Morgenstern – Price calculation method, the FK value for a slope angle of 12° is 1.7; 15° by 1.6; 20° by 1.4; 25° by 1.2; and for a slope angle of 30° the FK value is 1.0. From the calculation results, it can be recommended for an overall slope angle of 20° with a value of FK = 1.4. This value is by the standards set.
RANCANGAN TEKNIS PERBAIKAN JALAN ANGKUT UNTUK MENINGKATKAN USIA PAKAI BAN DUMP TRUCK DI PT DJAVA BERKAH MINERAL, PETASIA TIMUR, MOROWALI UTARA, SULAWESI TENGAH Thoat, Yusuf Abyan Satria; Dwinagara, Barlian; Ernawati, Rika; Winarno, Eddy; Herniti, Dwi
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11871

Abstract

PT Djava Berkah Mineral (PT DBM) merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. PT DBM saat ini melaksanakan kegiatan pada Blok Peboa yang baru dimulai pada Oktober 2022. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan kondisi jalan angkut kurang baik, yang berpotensi memengaruhi usia pakai ban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi jalan angkut terhadap usia pakai ban, dan mengupayakan perbaikan kondisi jalan angkut untuk meningkatkan usia pakai ban. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai total resistance pada unit Quester dan AXOR masing-masing sebesar 3164,60 lbs dan 2484,61 lbs dengan usia pakai ban yaitu 511,2 dan 409,6 jam. Setelah diupayakan perbaikan kondisi jalan angkut, grade jalan maksimal dapat ditekan dari 22% hingga 10% dan diketahui nilai total resistance pada unit Quester dan AXOR masing-masing menjadi sebesar 1460,93 dan 1141,02 lbs. Pada perhitungan Regresi Linear Sederhana diperoleh persamaan Y = -0,2284x + 1207,5 dengan nilai R2 sebesar 0,7752 dan berdasarkan persamaan tersebut diprediksi usia pakai ban pada unit Quester dan AXOR masing-masing sebesar 935,2 dan 884,9 jam, meningkat rata-rata sebanyak 97,67 %.  
ANALISIS KECEPATAN PENGEBORAN ANTARA JUMBO DRILL TIPE AXERA 7 DAN TIPE DD422I PADA AREA DEVELOPMENT DI TAMBANG BAWAH TANAH GBC-KL PT FREEPORT INDONESIA Saptono, Singgih; Azkiya, Ahmad Azkal; Dwinagara, Barlian; Wiyono, Bagus; Horman, Juanita R.
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13251

Abstract

     PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan khusus (IUPK) operasi produksi bijih tembaga dan emas melalui sistem penambangan bawah tanah. Salah satu area penambangan yang berada PTFI adalah tambang bawah tanah Grasberg Block Cave-Kucing Liar (GBC-KL). Sampai saat ini tambang bawah tanah GBC-KL masih terus melakukan kegiatan development. Dalam cycle time tahap development salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu proses drilling dimana alat yang digunakan yakni jumbo drill. Kegiatan pengeboran tersebut bertujuan untuk membuat lubang ledak yang akan digunakan pada proses peledakan nantinya.  PT Freeport Indonesia memiliki beberapa tipe jumbo drill diantaranya yaitu Axera 6, Axera 7, Axera 8, dan tipe baru yaitu DD422i. Penggunaan tipe jumbo drill ini disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lubang bukaan yang akan dilakukan pada proses pengeboran. Sehingga dengan adanya jumbo drill tipe baru ini diperlukan analisis terhadap kecepatan pengeboran jumbo drill tipe baru DD422i. Analisis tersebut dapat kita bandingkan terhadap jumbo drill tipe lama khususnya jumbo drill tipe Axera 7 yang memiliki spesifikasi dan ukuran yang mendekati tipe baru DD422i. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kecepatan pengeboran alat jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statistik dengan mengelompokkan nilai drill rate jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i yang telah diperoleh berdasarkan kondisi batuan area pengeboran. Kemudian dilakukan dilakukan analisis terkait faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh rata-rata drill rate jumbo drill antara tipe Axera 7 dan DD422i. Pada area good rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 1,58 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 1,63  meter/menit. Pada area fair rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,09 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,14 meter/menit. Pada area poor rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,14  meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,29 meter/menit. Jumbo drill tipe DD422i cenderung memiliki nilai rata-rata drill rate yang lebih tinggi daripada jumbo drill tipe Axera 7 pada berbagai kondisi batuan. Hubungan Drill Rate dengan Nilai RMR area pengeboran diperoleh persamaan y = -0,0184x + 3,0238. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran diantaranya yaitu Tipe jumbo drill yang digunakan, kedalaman lubang ledak, kondisi batuan area pengeboran, dan hambatan (delay) yang terjadi.
PENGARUH PENERAPAN METODE TOP AIR DECK TERHADAP TINGKAT DISTRIBUSI FRAGMENTASI PELEDAKAN DI PIT BUKIT OSHOR PT KARYA BHUMI LESTARI SITE PT KARTIKA SELABUMI MINING Ramadhan, Muhammad Raflie; Saptono, Singgih; Wiyono, Bagus; Dwinagara, Barlian; Metboki, Matilda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13239

Abstract

Penelitian dilakukan di PT Karya Bhumi Lestari yang merupakan perusahaan kontraktor pertambangan komoditas batubara yang berlokasi di Kecamatan Kotabangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan peledakan yang dilakukan di lokasi penelitian menerapkan metode bottom air deck dengan panjang satu meter untuk lubang ledak dengan kedalaman >6 meter. Metode yang diterapkan belum memenuhi target ukuran fragmentasi dan digging time alat gali muat yang ditetapkan oleh perusahaan dengan ukuran fragmentasi P85 sebesar 900,89 mm dan digging time alat gali selama 12,65 detik. Oleh karena itu, diperlukan perancangan geometri lubang ledak dengan penerapan metode airdeck sehingga memenuhi target fragmentasi dan digging time serta tidak mengganggu produktivitas dari kegiatan penambangan. Kegiatan peledakan yang diteliti menerapkan metode top air deck dengan rasio ADF 0,14 – 0,20 dengan penggunaan powder factor yang bervariasi antara 0,206 – 0,252 kg/m3. Penerapan metode top air deck dilakukan dengan pertimbangan peningkatan kualitas fragmentasi pada massa batuan bagian permukaan serta kemudahan dalam memodifikasi tinggi kolom udara dalam lubang ledak. Analisis tersebut menghasilkan data bahwa penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil fragmentasi dengan P85 <860 mm dan digging time alat gali muat <12 detik. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai ADF optimal pada lapisan overburden B3 adalah sebesar 0,170 yang menghasilkan fragmentasi P85 berukuran 821,28 mm dan digging time sebesar 11,64 detik. Besar nilai powder factor dapat direduksi menjadi 0,229 kg/m3 untuk lubang ledak dengan kedalaman 5,5 – 9 meter dengan geometri lubang ledak optimal dalam kondisi before gassing yaitu tinggi ADL 0,79 – 1,33 meter dan tinggi PC 2,20 – 3,67 meter. Sedangkan pada kondisi after gassing yaitu tinggi stemming 2,51 – 4,00 meter, tinggi ADL 0,50 – 0,85 meter dan tinggi PC 2,49 – 4,15 meter.
EVALUASI ANALISIS GEOTEKNIK PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA PIT NORTH WEST PT ANAK TAMBANG INDONESIA JOB SITE PT ADIMITRA BARATAMA NUSANTARA, KALIMANTAN TIMUR Parissing, Vinsentia; Hariyadi, Sundek; Saptono, Singgih; Dwinagara, Barlian
Indonesian Mining Professionals Journal Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/impj.v6i1.128

Abstract

On a mine slope there will be a driving force and a resisting force. The mine slope will collapse if the driving force is greater than the resisting force. Thus, the principle of mitigating mine slope failure is to reduce the driving force or increase the resisting force. PT Adimitra Baratama Nusantara intends to develop a new mining area in the North-West area within the IUP area. Therefore, it is necessary to carry out a geotechnical study that focuses on slope stability analysis to support open-pit coal mining plans based on data from geotechnical investigations in the field, secondary data and geotechnical laboratory test data. Geotechnical modeling for slope stability analysis was carried out using the Finite Element Method because the overburden and interburden sedimentary rocks of coal seams are considered to have behavior approaching elasto-plastic, so that it will provide results that are close to the actual situation in the field. Modeling and slope stability analysis of the mine opening design represented by section-01 and section-03 with the height of each opening being 126 m and 119 m shows that the high-wall and low-wall slope designs are not yet stable, so a re-design is necessary. with the mine opening floor simulated at level -110 and level -90.
PENGARUH PENERAPAN METODE TOP AIR DECK TERHADAP TINGKAT DISTRIBUSI FRAGMENTASI PELEDAKAN DI PIT BUKIT OSHOR PT KARYA BHUMI LESTARI SITE PT KARTIKA SELABUMI MINING Ramadhan, Muhammad Raflie; Saptono, Singgih; Wiyono, Bagus; Dwinagara, Barlian; Metboki, Matilda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13239

Abstract

Penelitian dilakukan di PT Karya Bhumi Lestari yang merupakan perusahaan kontraktor pertambangan komoditas batubara yang berlokasi di Kecamatan Kotabangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan peledakan yang dilakukan di lokasi penelitian menerapkan metode bottom air deck dengan panjang satu meter untuk lubang ledak dengan kedalaman >6 meter. Metode yang diterapkan belum memenuhi target ukuran fragmentasi dan digging time alat gali muat yang ditetapkan oleh perusahaan dengan ukuran fragmentasi P85 sebesar 900,89 mm dan digging time alat gali selama 12,65 detik. Oleh karena itu, diperlukan perancangan geometri lubang ledak dengan penerapan metode airdeck sehingga memenuhi target fragmentasi dan digging time serta tidak mengganggu produktivitas dari kegiatan penambangan. Kegiatan peledakan yang diteliti menerapkan metode top air deck dengan rasio ADF 0,14 – 0,20 dengan penggunaan powder factor yang bervariasi antara 0,206 – 0,252 kg/m3. Penerapan metode top air deck dilakukan dengan pertimbangan peningkatan kualitas fragmentasi pada massa batuan bagian permukaan serta kemudahan dalam memodifikasi tinggi kolom udara dalam lubang ledak. Analisis tersebut menghasilkan data bahwa penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil fragmentasi dengan P85 <860 mm dan digging time alat gali muat <12 detik. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai ADF optimal pada lapisan overburden B3 adalah sebesar 0,170 yang menghasilkan fragmentasi P85 berukuran 821,28 mm dan digging time sebesar 11,64 detik. Besar nilai powder factor dapat direduksi menjadi 0,229 kg/m3 untuk lubang ledak dengan kedalaman 5,5 – 9 meter dengan geometri lubang ledak optimal dalam kondisi before gassing yaitu tinggi ADL 0,79 – 1,33 meter dan tinggi PC 2,20 – 3,67 meter. Sedangkan pada kondisi after gassing yaitu tinggi stemming 2,51 – 4,00 meter, tinggi ADL 0,50 – 0,85 meter dan tinggi PC 2,49 – 4,15 meter.
ANALISIS KECEPATAN PENGEBORAN ANTARA JUMBO DRILL TIPE AXERA 7 DAN TIPE DD422I PADA AREA DEVELOPMENT DI TAMBANG BAWAH TANAH GBC-KL PT FREEPORT INDONESIA Saptono, Singgih; Azkiya, Ahmad Azkal; Dwinagara, Barlian; Wiyono, Bagus; Horman, Juanita R.
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13251

Abstract

     PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan khusus (IUPK) operasi produksi bijih tembaga dan emas melalui sistem penambangan bawah tanah. Salah satu area penambangan yang berada PTFI adalah tambang bawah tanah Grasberg Block Cave-Kucing Liar (GBC-KL). Sampai saat ini tambang bawah tanah GBC-KL masih terus melakukan kegiatan development. Dalam cycle time tahap development salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu proses drilling dimana alat yang digunakan yakni jumbo drill. Kegiatan pengeboran tersebut bertujuan untuk membuat lubang ledak yang akan digunakan pada proses peledakan nantinya.  PT Freeport Indonesia memiliki beberapa tipe jumbo drill diantaranya yaitu Axera 6, Axera 7, Axera 8, dan tipe baru yaitu DD422i. Penggunaan tipe jumbo drill ini disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lubang bukaan yang akan dilakukan pada proses pengeboran. Sehingga dengan adanya jumbo drill tipe baru ini diperlukan analisis terhadap kecepatan pengeboran jumbo drill tipe baru DD422i. Analisis tersebut dapat kita bandingkan terhadap jumbo drill tipe lama khususnya jumbo drill tipe Axera 7 yang memiliki spesifikasi dan ukuran yang mendekati tipe baru DD422i. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kecepatan pengeboran alat jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statistik dengan mengelompokkan nilai drill rate jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i yang telah diperoleh berdasarkan kondisi batuan area pengeboran. Kemudian dilakukan dilakukan analisis terkait faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh rata-rata drill rate jumbo drill antara tipe Axera 7 dan DD422i. Pada area good rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 1,58 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 1,63  meter/menit. Pada area fair rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,09 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,14 meter/menit. Pada area poor rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,14  meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,29 meter/menit. Jumbo drill tipe DD422i cenderung memiliki nilai rata-rata drill rate yang lebih tinggi daripada jumbo drill tipe Axera 7 pada berbagai kondisi batuan. Hubungan Drill Rate dengan Nilai RMR area pengeboran diperoleh persamaan y = -0,0184x + 3,0238. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran diantaranya yaitu Tipe jumbo drill yang digunakan, kedalaman lubang ledak, kondisi batuan area pengeboran, dan hambatan (delay) yang terjadi.
Evaluasi Teknis Geometri Loading Front untuk Meningkatkan Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut di Pit North Main Ridge PT J Resources Bolaang Mongondow Site Bakan, Sulawesi Utara Pinontoan, Vhinsky Efraim; Dwinagara, Barlian; Haq, Shofa Rijalul; Titisariwati, Indun
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 2 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i2.14545

Abstract

PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) site Bakan adalah salah satu anak perusahaan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), yang merupakan perusahaan tambang komoditas emas, dengan sistem tambang terbuka (surface mining) dan metode penambangan open pit. Dalam kegiatan penggalian dan pemuatan di PT JRBM khususnya di pit North Main Ridge digunakan excavator Volvo EC480D dan Hitachi Zaxis 870LCH. Kedua alat tersebut memiliki target produktivitas yang sudah ditetapkan, yaitu masing-masing 350 ton/jam dan 650 ton/jam. Sedangkan dalam kegiatan pengangkutan, alat angkut yang digunakan adalah dump truck Liugong DW90A, serta articulated dump truck (ADT) Volvo A40G dan A60H. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan hasil pengolahan data, beberapa alat gali muat di pit North Main Ridge belum memenuhi target produktivitas yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi front penambangan yang terlalu sempit dan rendah sehingga menyebabkan penurunan produktivitas alat gali muat. Selain itu, loading front yang sempit juga dapat meningkatkan waktu maneuver alat angkut sehingga produktivitasnya berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan geometri loading front yang ideal untuk diterapkan di pit North Main Ridge, menganalisis pengaruh tinggi dan lebar loading front terhadap produktivitas alat gali muat, serta menganalisis pengaruh lebar loading front terhadap produktivitas alat angkut. Pada loading front excavator Volvo EC480D, tinggi loading front yang diamati berkisar dari 1,46 – 2,15 meter dan lebar loading front berkisar dari 10,86 – 19,49 meter. Sedangkan untuk excavator Hitachi ZAXIS 870LCH tinggi loading front yang diamati berkisar dari 1.71 – 3.55 meter dan lebar loading front berkisar dari 9.03 – 27.17 meter. Namun berdasarkan hasil perhitungan, geometri optimal loading front adalah 2,5 meter untuk tinggi, dan 17-21 meter untuk lebar. Setelah dilakukan perbaikan geometri loading front, produktivitas alat gali muat mencapai 105-155% dari target yang ditetapkan. 
Rancangan Ulang Lereng Low Wall Berdasarkan Analisis Balik Pada Pit 1 di PT Banjar Bumi Persada, Banjar, Kalimantan Selatan Gosin, Misba; Wiyono, Bagus; Dwinagara, Barlian; Linggasari, Shenny; Titisariwati, Indun
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 11 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v11i1.14881

Abstract

PT Banjar Bumi Persada (PT BBP) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang terletak di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Metode penambangan yang diterapkan adalah open pit sehingga menghasilkan lereng penambangan berupa low wall, high wall, dan side wall. Berdasarkan historikal dan kondisi lapangan, kejadian longsor telah terjadi pada tiga titik di low wall Pit 1, sedangkan penelitian ini hanya membahas longsor di low wall sisi tengah. Longsor pada low wall sisi tengah terjadi pada lapisan claystone dan sandstone yang telah tersingkap setelah penambangan coal seam 40 dan 41. Kejadian longsor tersebut perlu dilakukan analisis balik untuk mengetahui perubahan material properties setelah longsor dan sebagai bahan evaluasi usulan pembentukan geometri lereng sesuai desain final pit. Metode analisis yang digunakan adalah Finite Element Method (FEM) dengan bantuan software Rocscience RS2 untuk analisis balik, serta Limit Equilibrium Method (LEM) dengan software Rocscience Slide2 untuk analisis kestabilan lereng. Pendekatan analisis balik menggunakan direct approach dengan kriteria strain-based approach serta divalidasi melalui displacement pada titik pemantauan lereng. Metode kestabilan lereng menggunakan Bishop Simplified, dan analisis probabilitas longsor dilakukan dengan metode Monte-Carlo menggunakan fungsi distribusi dari analisis MATLAB. Kriteria keruntuhan yang diterapkan adalah Mohr-Coulomb. Evaluasi lereng dilakukan pada kondisi jenuh berdasarkan rembesan pada elevasi 41 mdpl. Hasil analisis balik menunjukkan penurunan nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam (ϕ), yaitu claystone 48,5 kPa dan 6,5°, sandstone 30,3 kPa dan 4,8°, serta coal 100,86 kPa dan 10,33°. Regangan yang terjadi sebesar 1,65% dengan jenis longsor busur. Parameter material ini digunakan untuk merancang geometri lereng low wall dengan sudut kemiringan tunggal 30°, tinggi 8 m, dan lebar jenjang 8 m,sehingga lereng keseluruhan memiliki tinggi 104 m dengan sudut kemiringan 18° diperoleh nilai Faktor Keamanan(FK) 1,306 dan Probabilitas Longsor (PoF) 0%.