Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMILIHAN TAMBANG BAWAH TANAH UNDERHAND CUT AND FILL BERDASARKAN TEKNIK PEMBOBOTAN PADA PT. CIBALIUNG SUMBERDAYA Isser Samuel Tumalang; Barlian Dwinagara; Ponco Sujarmiko; Ansyarullah[ Ansyarullah[; Arga Satria Tama
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.1993

Abstract

Pada awal kegiatan penambangan bawah tanah kita selalu diperhadapkan dengan masalah dengan metode penambangan apa yang akan diambil guna mendapatkan keuntungan dengan semua resiko yang dihadapi maka perlu dilakukan sebuah perhitungan. Perhitungan yang dimaksud adalah sebuah metode pembobotan yang mencakup aspek geologi, geometri cebakan, distribusi kadar dan karakteristik mekanika batuan. Secara teknis, teknik pembobotan ini dapat digunakan juga pada penentuan pemilihan tahap awal yaitu prospeksi untuk menentukan apakah perlu dilakukan tambang terbuka atau tambang bawah tanah. Fokus daerah yang diteliti adalah daerah Cikoneng vein timur 1. Pada penambangan blok Cikoneng vein timur 1, diperhadapkan sebuah masalah apakah akan dilakukan keberlanjutan pola penambangan cut and fill seperti yang sudah dilakukan. Maka kemudian dilakukan sebuah (100) perhitungan pembobotan untuk memilih tambang bawah tanah yang cocok dengan kedalaman lebih dari 100 meter. Cara pembobotan ini dilakukan dengan batuan software surpac untuk membuat block model. Maka kemudian dilakukan analisa terhadap blok model itu dengan memasukkan data vein timur 1 dan composite lubang bor sehingga bisa melihat bentuk zonasi RMR. Hasil dari perhitungan pembobotan itu didapat metode cut and fill tetap menempati ranking pertama dengan nilai 35, diikuti sub level stoping dan Open pit dengan nilai 27 (100). Pada penilaian pembobotan itu terdapat urutan Ranking yang dibuat, yakni; preferred (3-6), probable (1-2), unlikely (0), reduced (-10) dan eliminated (-49). Maka kesimpulan yang diambil adalah cut and fill sebagai metode penambangan lanjutan.
ANALISIS DAMPAK PENAMBANGAN BATU GRANIT TERHADAP PENINGKATAN DEBU (TSP) DAN KEBISINGAN DI IJIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) PT ABC Dewi Ayu Kusumaningsih; Oktarian Wisnu Lusantono; Barlian Dwinagara
Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.05 KB) | DOI: 10.15408/jipl.v2i1.24467

Abstract

Kegiatan penambangan batu granit di PT ABC menimbulkan dampak lingkungan seperti peningkatan debu dan kebisingan. Adanya rencana peningkatan produksi dari 6 juta ton/tahun menjadi 12 juta ton/tahun mengakibatkan perlunya analisis dampak lingkungan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kadar debu dan tingkat kebisingan saat kegiatan penambangan beroperasi, memprakirakan dampak peningkatan debu dan kebisingan saat peningkatan produksi, dan merekomendasi pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak. Metode pengukuran debu menggunakan alat dust sampler, sedangkan kebisingan menggunakan alat sound level meter. Lokasi pengambilan sampel terdapat 7 (tujuh) titik yang meliputi lokasi penambangan, rencana penambangan, jalang angkut, pengolahan dan pemukiman sekitar. Hasil analisis data peningkatan debu dan kebisingan kemudian dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 untuk debu dan MENLH Nomor Kep. 48/MENLH/11/1996 untuk tingkat kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan kadar debu saat kegiatan penambangan dengan target produksi 6 juta ton/tahun masih memenuhi baku mutu lingkungan, sedangkan tingkat kebisingan terdapat lokasi yang melebihi nilai baku mutu lingkungan yaitu pada lokasi pemukiman. Analisis prakiraan dampak menunjukkan kadar debu dan kebisingan pada lokasi rencana penambangan melebihi baku mutu lingkungan. Upaya pengelolaan lingkungan yang dapat diupayakan oleh perusahaan dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan teknologi, sosial dan institusi.
ANALISIS PENGARUH PERSISTENSI BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG BATUAN TERKEKARKAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Donald R Nainggolan; S Koesnaryo; Barlian Dwinagara
JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Geominerba - 2020
Publisher : PPSDM Geominerba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6553.468 KB)

Abstract

This research was conducted in an quarry andesite mining, which has a single slope with a height of 46m-48m. the degree of slope approximately from 860-900. The rock mass condition at the research location is a jointed rock with joint length was recorded along the scanline between 0.5 m-17m and have a joint spacing between 6cm-190cm. At shallow depths, the rock failure are more controlled by discontinuities. The research is concern on the relationship between slope stability and the persistence condition (K) of the discontinuous. Persistence (K) is the ratio between the joint length (JL) to the length of the failure plane, the failure plane is a combination of the length of joint and the rock bridge. Rock bridge (RBR) is defined as an area of intact rock that separates coplanar and non-coplanar discontinuous planes in the rock mass. To determine the effect of discontinuous persistence on slope stability, persistence modeling was carried out using the average of joint length measurement results and analyzed using the finite element method. The final results of the study showed that an increase in the average persistence of 10% affected a decrease in the safety factor (FK) by 6.7%, an increase in the value of landslide probability (PL) by 59%, and an increase in normal stress by 7.3%. There was a significant change in FK and PL when the persistence is greater than 80%.
Pengaruh Diskontinuitas Terhadap Kestabilan Lereng Batuan Terkekarkan Studi Kasus Kuari Andesit PT Lola Laut Timur Kabupaten Bogor Andesta Granitio Irwan; S. Koesnaryo; Barlian Dwinagara; Singgih Saptono
PROMINE Vol 9 No 2 (2021): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/promine.v9i2.2433

Abstract

Diskontinuitas pada suatu massa batuan memberikan pengaruh pada kestabilan suatu lereng batuan karena merupakan salah satu faktor pengendali dari keruntuhan lereng. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap peran diskontinuitas yaitu kekar dan intrusi terhadap kestabilan lereng serta pengaruh parameter persisten dan kekasaran kekar terhadap nilai faktor keamanan lereng serta kekuatan massa batuan. Analisis yang digunakan yaitu pengaruh intrusi, persisten serta nilai kekasaran kekar terhadap nilai faktor keamanan lereng. Pengolahan data kestabilan lereng menggunakan Software Rocscience RS2 dengan pemodelan Metode Elemen Hingga dengan pemodelan massa batuan yang digunakan dalam analisis yaitu Model Paralel Deterministik dan Model Veneziano.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan intrusi pada lereng memberikan penurunan nilai faktor keamanan lereng hingga 0,95%. Pengaruh parameter persistensi terhadap faktor keamanan lereng diperoleh bahwa semakin meningkat nilai persistensi maka akan menurunkan nilai faktor keamanan lereng hingga 5,3 – 5,8% dan perubahan nilai JRC menurunkan nilai faktor keamanan hingga 3,2%. Pengaruh persistensi dan kekasaran kekar (JRC) terhadap kekuatan massa batuan diperoleh bahwa adanya peningkatan nilai persistensi akan menurunkan kekuatan massa batuan hingga 1,94% dan penurunan nilai kekasaran kekar akan menurunkan kekuatan massa batuan hingga 1,63%.
Pengaplikasian permodelan air tanah pada lingkungan pertambangan satria fitrio; Tedy Agung Cahyadi; Barlian Dwinagara
Retii 2020: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-15
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simulations in open pit drainage/dewatering, flooding, and environmental impact assessments were carried out using groundwater flow models. In mining hydrogeology, the utility of numerical models is very limited because of the uncertainty associated with the assumptions of hydrogeological parameters and boundary conditions. Among them is a lack of data in identifying hydrogeological conditions, changes in rainfall and evaporation cycles, changes due to land management due to mining activities, changes in mining work schedules, and post-mining void flooding. Numerical modeling is a tool used in diagnosing, managing, and predicting water behavior in soil, which has become increasingly important in recent years. Although mathematical modeling has its advantages, mathematical modeling cannot be the source of all answers to all questions related to groundwater. Modelling is a dynamic tool that must always be developed for the continuous improvement process, to become a representation of natural phenomena. Thus, this review presents a methodological approach to find out the numerical model, overcoming its capabilities and limitations, in the case of different applications in the mining industry, such as open-pit drainage/dewatering and heap leach. Therefore, the purpose of this study through a literature review conducted is to determine how the application of groundwater modeling in an open-pit mining environment is based on the case study examples in this literature.
Analisis Kestabilan Lereng dengan Pendekatan Probabilitas Longsor pada Penambangan Batubara Pit 8an East Block PT Indominco Mandiri Ilham Firmansyah; Barlian Dwinagara; Untung Sukamto; Bagus Wiyono; Tedi Agung Cahyadi
Retii 2020: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-15
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The stability analysis of the design of the mining slope at Pit 8AN East Block PT. Indominco Mandiri refers to the old regulation, namely using the Safety Factor in determining the slopes are safe or not. Meanwhile, according to the Minister of Energy and Mineral Resources Decree No. 1827 K/30/MEM In 2018, the determination of safe slopes or not is based on the Safety Factor (SF) and the Probability of Failure (PoF). This research was conducted to analyze the stability of the final pit slope design so that the slope design can be categorized as safe or unsafe. Based on geotechnical investigations and field observations, the types of failure that occur are a circular failure for slopes highwall and plane failure for slopes lowwall. Slope stability analysis using the limit equilibrium method (Bishop Simplified) assisted by software Slide v.8.0 (Rocscience). Meanwhile, the probability of failure analysis uses the Monte Carlo method. Based on the analysis, it is known that the design of the final mining slope, both Slope A and Slope B, are categorized as safe. Variations were made to the design of the two final mining slopes by increasing the overall slope angle. On slope A by increasing the angle of the single-slope and on slope B by reducing the width of the berm. Thus, the value of the slope safety factor decreases to be more than or equal to 1.3, and the probability of failure value increases to a maximum limit of 10%. The impact of slope optimization is an increase in coal reserves. Keywords: Limit Equilibrium Method, Safety Factor, Probability of Failure, Slope A, Slope B
ANALISIS FRAGMENTASI BATUAN HASIL PELEDAKAN MENGGUNAKAN METODE SCREENING DI GUNUNG REGO KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Wanda Suratman; Suratman; Barlian Dwinagara
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scattering of rocks can be done in various ways depending on the characteristics of the rock to be crushed. Blasting activities aim to remove or scatter material from the parent rock so that the size of the resulting fragmentation can facilitate further mining activities. The data used in this study is primary data. blasting geometry needs to modify the spacing because it affects the size of the rock, using a small level of space density will get a smaller rock size and reduce the number of rock boulders or bolder. The results of blasting 1 - 3 are calculated directly after blasting using the screening method with a size of 5 x 5 meters, the rock size is <20 cm = 22.60 percent, 21-40 cm = 25.34 percent, 41-60 cm = 28.08 percent, 61-80 cm = 22.60 percent, and 80 > cm = 1.37 percent. After accumulating the percentage, the size 0-60 = 76.03 percent, 61-80 cm = 23.97 percent, there are still 23.97 percent of rocks whose size is above 60 cm. The size of the retained rock is 61-80 cm = 23.97 percent, because the rock is still above 20 percent, it is necessary to destroy the rock using a mechanical method using a heavy rock breaker.
Analysis of Stress and Pillar Strength in Underground Coal Mines Ilep Prengki; Barlian Dwinagara; S Koesnaryo; Singgih Saptono; Eddy Winarno
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 2 (2023): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i2.188

Abstract

Underground coal mining is located in Tanah Kuning, Batu Tanjung Village, Talawi District, Sawahlunto City. Some constraints arose in a CV. BMK is the existence of several mining fronts on mining blocks that have started to become critical and fail. It can be seen from the condition of the supports in some places that they have started to crook and break. In addition, in several locations, many rocks were found hanging (wedges) on the roof of the openings that could be seen between the rows of supports. This indicates a significant change in strain around the coal pits and pillars. The research was carried out by testing in situ stresses using Flat-jack, observing the condition of the rock mass, and testing the physical and mechanical properties of the rock. The purpose of this study was to find out the magnitude of the strength and stress on the pillarbased on the theory of tributary area loading, to provide safe and economical pillar geometry recommendations, and to discover the causes of rock mass movements. Based on the results of the analysis using the Tributary Area theory, the Safety factor Pillar 1 obtained was categorized as unsafe based on the reference value of the safety factor. The most ideal pillar size recommendation based on previous geotechnical studies was 9 m x 9 m with a maximum recovery of 38% and a safety factor of 1.7. Based on the results of the calculation of strength and loading on the pillars, the value of Pillar 1 strength is 6.0 MPa, Pillar 2 strength was 9.57 MPa, and Pillar 3 was 10.9 MPa with the value of Pillar load for Pillar 1 = 5.1 MPa, Pillar 2 = 4.47 MPa and Pillar 3 = 5.58 Mpa.
Rancangan Jalan Angkut Untuk Mencapai Target Produktivitas Alat Angkut Komatsu Hd785-7 Pada Pengangkutan Overburden Di Pit Kgu Pt Putra Perkasa Abadi Jobsite Pt Borneo Indobara, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Naomita Salsavilla Nova Regiana; Barlian Dwinagara; Rika Ernawati; Indri Lesta Siwidiani
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i1.10531

Abstract

PT Putra Perkasa Abadi (PPA) merupakan salah satu perusahaan kontraktor pada PT Borneo Indobara (BIB) yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Aktivitas penambangan meliputi pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Pengangkutan overburden menjadi salah satu faktor yang penting dalam mencapai target produksi. Salah satu syarat pada kegiatan pengangkutan yaitu dibutuhkan jalan angkut yang baik. Produktivitas alat angkut aktual dengan jarak angkut 2,3 km hanya mencapai 84,38% dari target produktivitas yang ditentukan perusahaan. Faktor penyebab tidak tercapainya target produktivitas adalah pada waktu edar alat angkut, terutama pada waktu pengangkutan muatan dan kembali kosong. Hal ini dikarenakan terdapat segmen jalan angkut dengan geometri tidak standar menyebabkan rata-rata kecepatan alat angkut tidak dapat memenuhi target kecepatan. Rencana kemajuan penambangan pada bulan Maret 2023 juga akan mendesak segmen jalan angkut tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan geometri jalan angkut sesuai standar parameter perusahaan dan mengetahui produktivitas alat angkut setelah dilakukan alternatif pembuatan jalan baru. Lebar minimum pada jalan lurus diperoleh sebesar 25 m dan lebar minimum pada jalan tikungan sebesar 28 m. Pada rancangan jalan angkut baru ini direncanakan dengan geometri lebar lurus dan tikungan sebesar 30 m dengan pertimbangan agar tidak mengganggu lalu lintas pengangkutan ketika dilakukan perbaikan jalan. Geometri radius tikungan dibuat sebesar 50 m sesuai standar perusahaan, superelevasi 4% dengan beda tinggi tepi dan dalam tikungan sebesar 1,2 m menyesuaikan dengan radius tikungan dan kecepatan maksimum yang direncanakan sebesar 40 km/jam, cross slope sebesar 2% dengan beda tinggi pada bagian tengah jalan sebesar 30 cm, dan grade jalan maksimum 7% menyesuaikan kondisi topografi. Pembentukan jalan angkut menggunakan metode cut and fill dengan volume material hasil pemangkasan sebesar 75.354,12 BCM, sedangkan kebutuhan volume untuk penimbunan adalah sebesar 8.022,51 BCM, dan sisa material hasil pemangkasan sebesar 67.331,61 BCM dibuang pada disposal. Produktivitas alat angkut setelah dilakukan alternatif pembuatan jalan angkut baru berdasarkan simulasi rimpull sebesar 116,45 BCM/jam atau mencapai 103,62% dari target produktivitas sebesar 112,38 BCM/jam
Kajian Teknis Produksi Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Pada Kegiatan Pengupasan Overburden Di Pit Blok 4 PT Inti Bara Perdana, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Sabrina Sabrina; Ketut Gunawan; Barlian Dwinagara; Inmarlinianto Inmarlinianto; Kristanto Jiwo Saputro
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i1.10523

Abstract

PT Inti Bara Perdana (PT IBP) merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan komoditas batubara yang berada di Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai produksi alat mekanis yang digunakan dalam pengupasan lapisan tanah penutup di tambang batubara Pit Blok 4 PT IBP. Target produksi sebesar 766.800 BCM/bulan yang ditetapkan pada bulan Januari 2023 tidak tercapai pada tiga unit excavator Caterpillar 395, yang merupakan unit terbesar perusahaan. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, pengambilan data primer dan sekunder melalui observasi lapangan, serta pengolahan dan analisis data untuk menemukan solusi terhadap masalah yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai produksi alat gali muat dan alat angkut pada pengupasan overburden hanya mencapai 70% dan 69% dari target yang ditetapkan. Untuk meningkatkan produksi alat, dilakukan beberapa upaya perbaikan. Pertama, dilakukan perbaikan front penambangan dan menerapkan metode pemuatan double back-up loading. Selain itu, dilakukan penambahan jumlah curah pemuatan alat angkut pada fleet 2 dan fleet 3. Selanjutnya, dilakukan perbaikan lebar jalan angkut untuk meningkatkan waktu edar alat angkut, serta menggunakan simulasi rimpull untuk memperoleh nilai travel time baru. Setelah implementasi upaya perbaikan tersebut, hasil produksi secara teoritis mengalami peningkatan. Nilai produksi alat gali muat meningkat menjadi 775.106,35 BCM/bulan, sementara nilai produksi alat angkut meningkat menjadi 767.741,20 BCM/bulan. Persentase pencapaian produksi setelah perbaikan mencapai 101% dan 100% dari target produksi yang ditetapkan. Penelitian ini memberikan rekomendasi perbaikan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan ketidakcapaian target produksi. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh PT IBP untuk meningkatkan nilai produksi alat pada setiap fleet penambangan, mencapai target produksi yang ditetapkan, dan mengatasi masalah yang dihadapi.