Penelitian ini bertujuan untuk memetakan aset dan potensi ekonomi lokal masyarakat Dusun Pardomuan Nauli, Desa Selayang Baru, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, dengan menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Dusun Pardomuan Nauli memiliki karakteristik unik karena mayoritas penduduknya berasal dari etnis Batak dengan tradisi adat yang masih kental, serta homogen secara agama (Kristen dan Katolik). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Narasumber utama dalam penelitian ini adalah Kepala Dusun Pardomuan Nauli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki enam kategori aset utama, yaitu aset alam berupa 65 hektar sawah produktif, perkebunan karet dan sawit; aset manusia dengan dominasi usia produktif (20–50 tahun) dan aspirasi pendidikan tinggi; aset sosial berupa Serikat Tolong Menolong (STM) yang berperan dalam solidaritas adat dan sosial; aset budaya berupa tradisi Batak yang masih terjaga dalam pernikahan, kematian, dan sistem silsilah; aset religius berupa sembilan gereja sebagai pusat spiritual dan sosial; serta aset fisik berupa mesin pompa air dan pemotong padi. Namun, masyarakat juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain ketergantungan pada pertanian padi yang rawan gagal panen akibat hama, mahalnya pupuk dan pestisida, minimnya peran pemuda dalam organisasi sosial, serta terbatasnya fasilitas kesehatan dan infrastruktur jalan. Berdasarkan temuan ini, strategi pemberdayaan yang relevan adalah dengan memobilisasi aset lokal melalui pembentukan koperasi petani berbasis STM dan gereja, diversifikasi produk pertanian, penguatan peran pemuda, serta pengembangan tradisi Batak sebagai potensi wisata budaya. Dengan demikian, penerapan pendekatan ABCD di Dusun Pardomuan Nauli dapat memperkuat kemandirian ekonomi sekaligus menjaga identitas budaya masyarakat.