Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud

Implementasi Pengasuhan Bahasa Cinta dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Hasna Marwah; Enoh; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1753

Abstract

Abstract. Common problems with children's emotional intelligence are caused by parenting and incorrect communication interactions. One aspect that significantly affects children's growth and development is emotional development. The upbringing of love languages is used as an improvement competency for teachers in Raudatul Atfal Al-Mukaromah to improve children's emotional intelligence. In the application of love language parenting, there is a rule where teachers are prohibited from being angry, forbidding, commanding, and pointing at students. This study uses a qualitative approach with a case study method. The purpose of this study is to determine the planning and the implementation of the results of the implementation of love language parenting in developing the emotional intelligence of children aged 4-5 years and find out the supporting factors and inhibiting factors. Based on the findings of the research data, it was concluded that planning emphasizes the process of character education. Love language parenting at RA Al-Mukaromah is carried out in learning activities and parenting training. The results of the implementation of love language parenting on children's emotional intelligence are found in the report on children's learning outcomes. The supporting factor lies in the self-upgrading of the teacher while the inhibiting factor lies in the environment. Teachers use positive words and lighter sentences in the application of love language upbringing Solutions to further improve the effectiveness of love language parenting are: (1) there needs to be a benchmark in love language parenting planning for teachers to see the appropriateness in the application of love language parenting activities (2) the use of media in love language parenting such as visual images pasted in the classroom that show affection, and various emotions (3) the creation of Standard Operating Procedures (SOPs) specifically for love language parenting methods (4) implementation training activities that need to be carried out twice to see the development. Abstrak. Permasalahan umum tentang kondisi kecerdasan emosional anak disebabkan pola asuh dan interaksi komunikasi yang salah. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak ialah aspek perkembangan emosional. Pengasuhan bahasa cinta dijadikan kompetensi peningkatan bagi guru di Raudatul Atfal Al-Mukaromah dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional anak. Penerapan pengasuhan bahasa cinta terdapat sebuah aturan dimana guru dilarang untuk marah, melarang, memerintah, dan menunjuk kepada peserta didik. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia 4-5 tahun, dan mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat. Berdasarkan hasil temuan data penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perencanaannya menekankan pada proses pendidikan karakter. Pengasuhan bahasa cinta di RA Al-Mukaromah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan training parenting. Hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta terhadap kecerdasan emosional anak terdapat pada laporan capaian pembelajaran anak. Faktor pendukung terletak pada self-upgrading guru sedangkan faktor penghambat terdapat pada lingkungan. Guru menggunakan kata positif dan kalimat pemantik dalam penerapan pengasuhan bahasa cinta. Solusi untuk lebih meningkatkan efektivitas pengasuhan bahasa cinta ini adalah: (1) perlu adanya tolok ukur dalam perencanaan pengasuhan bahasa cinta terhadap guru melihat kesesuian dalam penerapan pengasuhan bahasa cintakegiatan (2) penggunaan media dalam pengasuhan bahasa cinta seperti gambar visual yang ditempelkan dalam kelas yang menunjukkan kasih sayang, dan macam-macam emosi (3) pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk metode pengasuhan bahasa cinta (4) pelaksanaan kegiatan training yang perlu dilaksanakan dua kali guna melihat perkembangannya.
Implementasi Pengasuhan Bahasa Cinta dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Hasna Marwah; Enoh; Huriah Rachmah
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1753

Abstract

Abstract. Common problems with children's emotional intelligence are caused by parenting and incorrect communication interactions. One aspect that significantly affects children's growth and development is emotional development. The upbringing of love languages is used as an improvement competency for teachers in Raudatul Atfal Al-Mukaromah to improve children's emotional intelligence. In the application of love language parenting, there is a rule where teachers are prohibited from being angry, forbidding, commanding, and pointing at students. This study uses a qualitative approach with a case study method. The purpose of this study is to determine the planning and the implementation of the results of the implementation of love language parenting in developing the emotional intelligence of children aged 4-5 years and find out the supporting factors and inhibiting factors. Based on the findings of the research data, it was concluded that planning emphasizes the process of character education. Love language parenting at RA Al-Mukaromah is carried out in learning activities and parenting training. The results of the implementation of love language parenting on children's emotional intelligence are found in the report on children's learning outcomes. The supporting factor lies in the self-upgrading of the teacher while the inhibiting factor lies in the environment. Teachers use positive words and lighter sentences in the application of love language upbringing Solutions to further improve the effectiveness of love language parenting are: (1) there needs to be a benchmark in love language parenting planning for teachers to see the appropriateness in the application of love language parenting activities (2) the use of media in love language parenting such as visual images pasted in the classroom that show affection, and various emotions (3) the creation of Standard Operating Procedures (SOPs) specifically for love language parenting methods (4) implementation training activities that need to be carried out twice to see the development. Abstrak. Permasalahan umum tentang kondisi kecerdasan emosional anak disebabkan pola asuh dan interaksi komunikasi yang salah. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak ialah aspek perkembangan emosional. Pengasuhan bahasa cinta dijadikan kompetensi peningkatan bagi guru di Raudatul Atfal Al-Mukaromah dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional anak. Penerapan pengasuhan bahasa cinta terdapat sebuah aturan dimana guru dilarang untuk marah, melarang, memerintah, dan menunjuk kepada peserta didik. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia 4-5 tahun, dan mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat. Berdasarkan hasil temuan data penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa perencanaannya menekankan pada proses pendidikan karakter. Pengasuhan bahasa cinta di RA Al-Mukaromah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan training parenting. Hasil implementasi pengasuhan bahasa cinta terhadap kecerdasan emosional anak terdapat pada laporan capaian pembelajaran anak. Faktor pendukung terletak pada self-upgrading guru sedangkan faktor penghambat terdapat pada lingkungan. Guru menggunakan kata positif dan kalimat pemantik dalam penerapan pengasuhan bahasa cinta. Solusi untuk lebih meningkatkan efektivitas pengasuhan bahasa cinta ini adalah: (1) perlu adanya tolok ukur dalam perencanaan pengasuhan bahasa cinta terhadap guru melihat kesesuian dalam penerapan pengasuhan bahasa cintakegiatan (2) penggunaan media dalam pengasuhan bahasa cinta seperti gambar visual yang ditempelkan dalam kelas yang menunjukkan kasih sayang, dan macam-macam emosi (3) pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk metode pengasuhan bahasa cinta (4) pelaksanaan kegiatan training yang perlu dilaksanakan dua kali guna melihat perkembangannya.
Analisis Penyebab Keterlambatan Berbicara pada Salah Satu Anak Usia Dini Anisa Putri Alya; Enoh; Dewi Mulyani
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1778

Abstract

Abstrak. Penelitian ini berpusatkan pada bagaimana menganalisis penyebab keterlambatan berbicara (Speech Delay) pada salah satu anak usia dini berusia 4 tahun di daerah sekemerak kabupaten bandung, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi apa saja yang menjadi penyebab keterlambatan berbicara pada anak usia 4 tahun, bagaimana pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak usia 4 tahun yang mengalami keterlambatan berbicara, bagaimana cara stimulasi secara sederhana yang diberikan agar mengurangi keterlambatan berbicara pada anak usia 4 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi penyebab keterlambatan berbicara pada anak usia 4 tahun adalah terdapat kelainan organ bicara pada gigi depan, pengasuhan yang diberikan oleh orang tua kurangnya memberikan stimulasi dan motivasi yang kurang diberikan. Abstract. This research is estimated at how to analyze the causes of delay in speaking "Speech Delay" in one of the 4 year old children in the Sekemerak area of Bandung district, this study aims to identify what are the causes of speech Delay in children aged 4 years, how is the parenting done by parents of children aged 4 years who experience speech Delays, how simple stimulation is given to reduce speech Delays in children aged 4 years. This study uses a qualitative method with the type of case study research. Data collection techniques used are interviews and observation. The results of the study showed that the causes of speech Delays in children aged 4 years were speech organ abnormalities in the front teeth, care provided by parents did not provide enough stimulation and motivation.
Pola Asuh Orang Tua pada Anak dengan Temper Tantrum Gulfi Nur Asyifa; Enoh; Dewi Mulyani
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1779

Abstract

Abstrak. Penelitian ini berdasarkan atas fenemona yang terjadi di lapangan yang menunjukan pola asuh orang tua dengan anak temper tantrum. Anak dengan ciri-ciri suka mengamuk, berteriak, memukul orang tuanya ketika keinginannya tidak terpenuhi,sering berebut dengan saudaranya, memaki dan merenggut barang jika apa yang di inginkan tidak terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi tingkah laku temper tantrum anak, mengetahui pola asuh orang tua, mengetahui faktor-faktor penyebab anak mengalami temper tantrum, dan strategi yang dilakukan orang tua saat anak mengalami temper tantrum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis data dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh terhadap perilaku temper tantrum karena orang tua menerapkan pola asuh yang berbeda saat anak mengalami temper tantrum yaitu Ibu cenderung menerapkan pola asuh otoriter dengan cara memperhatikan kesalahan anak dan memberi hukuman sedangkan Bapak cenderung menerapkan pola asuh permisif, karena selalu menuruti keinginan anak sehingga pada saat keinginannya tidak terpenuhi, anak akan berperilaku temper tantrum agar keinginannya terpenuhi. Strategi yang dilakukan orang tua pada saat mengalami temper tantrum yaitu menuruti keinginannya, jika tidak bisa menuruti keinginanya mengalihkan dengan yang lebih baik, memberi hukuman agar jera, memberi pelukan, dan memberi nasihat. Abstract. This study is based on phenemona that occurs in the field which shows the parenting patterns of parents with temper tantrum children. Children with traits like to go berserk, scream, beat their parents when their wishes are not fulfilled, often scramble with their siblings, curse and snatch things if what they want is not fulfilled. The purpose of this study is to determine the condition of children's temper tantrum behavior, to find out parental parenting, to find out the factors that cause children to experience temper tantrums, and strategies that parents do when children experience temper tantrums. The type of research used is research using the case study method. Data analysis in this study is descriptive qualitative. The results of this study show that parental parenting affects temper tantrum behavior because parents apply different parenting patterns when children experience temper tantrums, namely mothers tend to apply authoritarian parenting by paying attention to children's mistakes and giving punishment while fathers tend to apply permissive parenting, because they always obey the wishes of the child so that When the wish is not fulfilled the child will behave in a temper tantrum so that his wish can be fulfilled. The strategy that parents do when experiencing a temper tantrum is to obey their wishes if they can't obey their wishes to divert better, to punish them to deter, to give hugs, and to give advice.
Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru PAUD untuk Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak 5-6 Tahun Alisan Ridha Mushthafa; Enoh; Dewi Mulyani
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1783

Abstract

Abstract.This study entitled "Implementation of PAUD Teacher Personality Competence to Develop Self-Confidence in Children Aged 5 - 6" purposed to find out the implementation of personality competencies as reflected by the teacher to develop the self-confidence of children aged 5 - 6 years in X Kindergarten. This study use a mixed method, concurrent embedded model, which combines quantitative and qualitative methods in an unbalanced manner. This research is descriptive type research. Quantitative data analysis using descriptive statistical analysis. The data source used in this research is primary data obtained through observation and interviews, while secondary data is obtained through library research. Data collection techniques through questionnaires to one respondent. Statements in questionnaire were measured using a Likert scale to find out how the research subjects carried out the indicators listed on the questionnaire in teaching and learning activities. The results showed that implementation of teacher personality competencies to develop children's self-confidence was carried out through various activities such as singing, telling stories, and participating in competitions. The efforts made by teachers to develop personality competencies are by participating in training, comparative study activities, seminars, competitions, or being active in teacher training organizations for self-development. Abstrak. Penelitian ini berjudul “Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru PAUD untuk Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Usia 5 - 6 Tahun”. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pelaksanaan implementasi kompetensi kepribadian yang dicerminkan oleh guru untuk mengembangkan rasa percaya diri anak usia 5 - 6 tahun di TK X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed method) model campuran tidak seimbang (Concurrent Embedded), yaitu menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif secara tidak seimbang. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner terhadap satu orang responden. Pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala Likert untuk mengetahui bagaimana subjek penelitian melaksanakan indikator yang tertera pada kuesioner dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kompetensi kepribadian guru untuk mengembangkan rasa percaya diri anak dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti bernyanyi, bercerita, dan mengikuti perlombaan. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kompetensi kepribadian yaitu dengan mengikuti pelatihan, kegiatan studi banding, seminar, perlombaan, atau aktif di dalam organisasi keguruan untuk pengembangan diri.