Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN CANGKANG DAN SERABUT SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA PLTU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK MASYARAKAT KABUPATEN BUNGO erhaneli erhaneli
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 19, No 1 (2017):
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.675 KB)

Abstract

Kabupaten Bungo merupakan suatu daerah yang memiliki lahan perkebunan sawit ± 169.111 Ha. Hal  ini berpeluang besar memanfaatkan cangkang dan serabut sawit sebagai bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bungo. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah daya yang dapat dihasilkan dari cangkang dan serabut sawit yang nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bungo. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh potensi daya yang dihasilkan dari cangkang sawit sebesar  21.397,565 MW/tahun dengan menggunakan cangkang sawit sebanyak 49.214.400 kg, dan potensi daya yang dihasilkan serabut sawit sebesar 49.214,4 MW/tahun dengan menggunakan serabut sawit sebanyak 127.957.440 kg, daya ini dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sebesar 3.135,911588 MW/tahun di Kabupaten Bungo. Potensi daya yang bisa digunakan pada PLTU untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bungo adalah 8 MW/jam yang bersumber dari cangkang sawit sebesar 2,4 MW dengan menggunakan cangkang sebanyak 5.520 kg dan serabut sawit sebesar 5,6 MW dengan menggunakan serabut sebanyak 14.560 kg .Biaya pembangkit yang diperlukan pada PLTU untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bungo adalah Rp 2.964/kWh dan jumlah air yang dibutuhkan pada PLTU tersebut adalah 48.481.193,15 kg.
PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI Erhaneli Erhaneli; Aldi Riski
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 15, No 2 (2013): Volume 15 No 2 Agustus 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.563 KB)

Abstract

Perkembangan sistem kelistrikan saat ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dalam penyaluran energi listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan mengurangi rugi daya dan meminimalkan drop tegangan pada jaringan.Drop tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi pada jaringan tegangan menengah (JTM), transformator distribusi, jaringan tegangan rendah (JTR) dan saluran rumah. PT. PLN Rayon Kersik Tuo terletak di daerah pegunungan di wilayah Kabupaten Kerinci yang memiliki sebuah Feeder yang berkarakteristik jaringan radial murni. Feeder Kersik Tuo memiliki panjang jaringan tegangan menengah 96,8 KMS dengan beban 4,795 MVA. Karena meningkatnya pertumbuhan beban listrik maka dilakukan penambahan beban sebesar 0,8 MVA dengan panjang jaringan 10,2 KMS. Dengan penambahan jaringan ini apakah berpengaruh terhadap drop tegnagan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung drop tegangan yang terjadi pada Feeder Kersik Tuo sebelum dan sesudah panambahan jaringan, dan membandingkan hasil perhitungan dengan standar drop tegangan yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Kersik tuo sesuai dengan TMP ( Tingkat Mutu Pelayanan ) PLN Setempat yaitu 17 KV – 20 KV. Dari hasil perhitungan sebelum penambahan jaringan pada Feeder Kersik Tuo , tegangan diujung terima 17,103 kV dengan drop tegangan 14,483 %, dan setelah dilakukan penambahan jaringan maka tegangan pada ujung saluran sebesar 16,70 kV dengan drop tegangan 16,49%. Hal ini jelas tidak sesuai lagi dengan TMP setempat, dan memerlukan kajian lebih lanjut untuk mengatasi permaslan ini.
PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2013-2022 DENGAN SIMULASI SPSS Erhaneli Erhaneli; Oki Irawan
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 2 (2015): Volume 17 No. 2 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3259.665 KB)

Abstract

Kemajuan teknologi di segala bidang yang meningkat dengan cepat serta pertumbuhan ekonomi dan penduduk membawa konsekuensi peningkatan kebutuhan akan daya listrik termasuk di Kabupaten Sijunjung. Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik tersebut, pembangunan dan pengembangan sistem kelistrikan yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) perlu dikembangkan sehingga mampu melayani perkembangan beban listrik dimasa datang. Salah satu cara adalah dengan melakukan prediksi perkembangan beban listrik untuk beberapa tahun ke depan sehingga diperoleh perkiraan kebutuhan akan daya listrik di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini memprediksi perkembangan beban listrik sektor rumah tangga di Kabupaten Sijunjung tahun 2013 - 2022 berdasarkan data yang dirangkum dari data Sijunjung Dalam Angka BPS Sijunjung dari tahun 2003- 2012. Metode yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana dengan simulasi Program SPSS. Hasil perhitungan didapat beban listrik sektor rumah tangga di Kabupaten Sijunjung pada periode 2003-2012 untuk jumlah pelanggan adalah sebesar 210.025 pelanggan, daya tersambung sebesar 162.356.829 VA dan konsumsi listrik sebesar 181.436.794 kWH, sedangkan prediksi beban listrik sektor rumah tangga di Kabupaten Sijunjung periode 2013- 2022 adalah untuk jumlah pelanggan sebesar 332.513 pelanggan, daya tersambung sebesar 274.528.888 VA dan konsumsi listrik sebesar 501.746.829 kWH
ANALISA PENGARUH CUACA TERHADAP LOSSES DAN PENURUNAN EFFISIENSI AKIBAT KORONA PADA SUTT 150 KV Arfita Yuana Dewi; Asnal Effendi; Erhaneli Erhaneli; Febtria Gita
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 21, No 2 (2021): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36275/stsp.v21i2.401

Abstract

Saluran transmisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyaluran energi listrik ke konsumen. Saluran yang memiliki tegangan tinggi ini bertujuan  untuk memperkecil rugi- rugi daya (losses), tetapi dengan tingginya tegangan akan menimbulkan permasalahan baru yaitu timbulnya korona yang akan menyebabkan timbulnya losses, noise, interferensi terhadap saluran komunikasi. Rugi-rugi korona dipengaruhi oleh jari-jari kawat, jarak antar kawat, keadaan permukaan kawat dan pengaruh temperatur atau cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh cuaca terhadap losses dan penurunan effisiensi yang diakibatkan oleh korona pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV pada GI Payakumbuh – GI Koto Panjang dengan panjang saluran 84,84 km. Hasil penelitian pada cuaca baik losses akibat korona tertinggi pada suhu maksimum sebesar 755,92 kW dan terendah pada suhu udara minimum sebesar 702,47 kW. Sedangkan effisiensi tertinggi terjadi pada suhu minimum sebesar 96,89%. terendah terjadi pada suhu maksimum  sebesar 96,62 %. Dengan adanya penurunan effisiensi maka losses yang terjadi mencapai 3,38 % .Pada cuaca buruk losses yang disebabkan oleh korona tertinggi pada suhu maksimum sebesar 262,15 kW. Dengan adanya penurunan effisiensi maka losses yang terjadi akibat korona mencapai 1,02 % , yang masih dalam keadaan stabil dimana belum melebihi Standar SPLN No.72 Tahun 1987 yakni sebesar 5%, namun untuk meminimalisir losses dapat dilakukan dengan memperkecil nilai tahanan kawat atau menambah jumlah kawat per-phasa.
ANALISA RUGI-RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) GARDU HUBUNG PANTI ULP LUBUK SIKAPING MENGGUNAKAN ETAP 12.6 Aisya Ilyana Adfin; Erhaneli Erhaneli; Sepannur Bandri; Zuriman Anthony
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 3, No 1 (2022): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gardu Hubung Panti ULP Lubuk Sikaping merupakan unit pelayanan yang bertanggung jawab atas pendistribusian listrik ke konsumen. Untuk mengoptimalkan pelayanan distribusi listrik ke konsumen pengguna listrik, maka diperlukan pendistribusian yang aman dan andal. Hal yang perlu diperhitungkan pada penyaluran daya listrik kekonsumen adalah rugi-rugi daya dan drop tegangan. Berdasakan SPLN No.72 Tahun 1987 batasan drop tegangan +5% dan -10% dan rugi-rugi daya 5%. Penelitian yang dilakukan adalah menentukan rugi-rugi daya dan drop tegangan pada GH Panti ULP Lubuk Sikaping Feeder Kauman, Feeder Tapus dan Feeder Panti. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rugi daya pada Feeder Kauman 2,8 % , Feeder Tapus 3,33% dan Feeder Panti 1,78 %. Sedangkan drop tegangan Feder Kauman 3,5% , Feeder Tapus 3,6 % dan Feeder Panti 0,2%. Walaupun dalam perhitungan yang sudah dilakukan terhadap rugi-rugi daya dan drop tegangan belum melebihi starndar yang ditetapkan, tetapi bedasarkan perhitungan yang dilalukan sesuai beban maksimum pada GH Panti didapat arus maksimumnya adalah 188 Amper, sedang jumlah arus beban pada ketiga feeder adalah 97,91 Amper. Sehingga beban pada kondisi saat ini adalah 52%. Kata kunci : Drop Voltage; ETAP 12.6; Rugi-rugi daya.
Analisis Pengaruh Tegangan Terhadap Rugi Daya Akibat Korona Pada SUTET 275 kV Payakumbuh – Kiliranjao Erhaneli Erhaneli; Andrian Putra
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 3, No 1 (2022): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Analisis Pengaruh Tegangan Terhadap Rugi-rugi Daya Akibat Korona Pada SUTET 275 kV Payakumbuh Ke Kiliranjao dengan menggunakan Metode Peek yang bertujuan menghitung dan menganalisis rugi-rugi daya dan efisiensi. Dalam proses perhitungan memerlukan data konfigurasi SUTET 275 kV Payakumbuh ke Kiliranjao dan data profil daya dengan variasi tegangan sistem terhadap jenis konduktor ACSR 430/40 mm2 dengan luas penampang yang sama. Menampilkan pengaruh variasi tegangan sistem yang dinaik dan turunakan untuk melihat besar/kecil korona yang muncul dan diikuti dengan rugi-rugi daya serta efisiensinya.Jenis penelitian ini merupakan studi kasus tentang korona yang terjadi pada konduktor SUTET 275 kV Payakumbuh ke Kiliranjao dengan memvariasikan tegangan . Hasil perhitungan rugi-rugi daya yang diperoleh dari variasi tegangan sistem mulai dari 300 kV (maksimum) sampai 255 kV minimum) didapat pada tegangan maksimum 300 kV rugi-rugi dayanya sebesar 3293,7312 kW, dan pada tegangan minimum 255 kV rugi-rugi dayanya sebesar 54,6048 kW. Sedangkan hasil perhitungan efisiensi (%) yaitu pada tegangan maksikum 300 kV didapat effisiensinya 97,7 %, dan pada tegangan minimum 255 kV didapat effisiensinya 99,9 %. Semakin besar tegangan sistem dengan luas penampang konduktor tetap maka rugi-rugi daya semakin besar begitu juga efisiensinya berkurang. Sebaliknya semakin kecil tegangan sistem dengan luas penampang konduktor tetap maka rugi-rugi daya semakin kecil dan efisiensi semakin baik. Kata kunci : Tegangan sistem, Korona, Rugi-rugi daya, Efisiensi 
A new windings design for improving single-phase induction motor performance Zuriman Anthony; Erhaneli Erhaneli; Yusreni Warmi; Zulkarnaini Zulkarnaini; Anggun Anugrah; Sepannur Bandri
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 12, No 6: December 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v12i6.pp5789-5798

Abstract

Single-phase induction (asynchronous) motors are widely used at home. These motors have two windings and usually operate at a lower performance than 3-phase asynchronous motors which have three windings. For this reason, this study aims to design a new winding of a single-phase asynchronous motor by increasing the number of phases in the motor windings in order to increase the performance of the motor. This research was focused on 36 slot capacitor-start capacitor-run asynchronous motor. The design used 4 non-identical windings in the motor, where three windings acted as auxiliary windings and one winding acted as main winding. The rated current of the designed motor winding was 2.74 A for the main winding and 3.15 A for the auxiliary winding. The performance of the designed motor compared to the traditional single-phase asynchronous motor with the same structure of stator, rotor, and rated current. A traditional single-phase asynchronous motor had data: 1 HP, 220 V, 8.3 A, 1440 RPM, 50 Hz, and 4 poles. The results of this study indicated that the designed motor operated with power factors almost close to unity and had higher output power, torque, and efficiency than the traditional single-phase asynchronous motors.
ANALISA PEMILIHAN METODE PETERSON DAN PEEK TERHADAP RUGI-RUGI DAYA AKIBAT KORONA PADA SUTET 275 KV PAYAKUMBUH - KILIRANJAO Andrian Putra; Erhaneli Erhaneli
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 22, No 2 (2022): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36275/stsp.v22i2.504

Abstract

The transmission line is a channel that connects the generating unit with the distribution unit in distributing electrical energy to consumers or loads with high voltage intermediaries of the type of overhead line. Transmission lines have criteria, namely short, medium and long channels. The longer the transmission line, the more cases that occur. One of them is found especially in air ducts in the form of corona events caused by weather conditions, cross-sectional area used, distance between beam conductors, surface conditions of conductors or insulators and system voltage. The purpose of this study was to see the effect of weather, cross-sectional area used, distance between beam conductors, surface conditions of conductors or insulators and system voltage on power losses and decreased efficiency caused by corona at SUTET 275 kV Payakumbuh - Kiliranjao with a line length of 126 ,4 km. Corona is characterized by the presence of a very visible purple (Violet) light that can be seen at night and causes power losses. Power losses caused by the corona in the Extra High Voltage Air Line (SUTET) must be taken into account, because at voltages above 100 kV the corona symptoms have started to get serious. Calculations were carried out using the Peterson equation based on technical data and power profile of the 275 kV Payakumbuh to Kiliranjao SUTET and temperature data. From the calculation it can be concluded that the power losses obtained from the Peterson equation with the same efficiency value (94.8 kW and 99 %). This is influenced by the temperature, which from August 2021 to July 2022 the temperature value is almost the same and results in the same destructive critical stress value.
PENINGKATAN TORSI MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN DESAIN 6 FASA 6 MEDAN FLUKS Firman Agung; Zuriman Anthony; Erhaneli Erhaneli; Arfita Yuana Dewi; Anggun Anugrah
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 No. 3 Edisi 1 April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.63 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i3.1616

Abstract

Penelitian ini untuk mengkaji pengaruh desain 6 fasa dengan 6 medan fluks terhadap torsi dan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan sistem desain satu lapis simetris. Dimana motor ini tetap disuplay dengan sumber 3 fasa. Penelitian dilakukan di laboratorium sistem tenaga Teknik Elektro Institut Teknologi Padang. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kinerja motor induksi 3 fasa yang didesain 6 fasa dengan desain satu lapis simetris. Kajian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh torsi dan kecepatan motor induksi 3 fasa konvensional terhadap desain 6 fasa satu lapis simetris. Kumparan pada desain 6 fasa dengan lapisan simetris yang digunakan adalah desain 1 lapisan kumparan pada motor induksi 3 fasa. Motor induksi yang menjadi objek penelitian adalah motor induksi 3 fasa, 0,75 KW, 1 HP,380 V/Y, 1,3 A, 50 HZ dan 1440 rpm. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil data torsi dan kecepatan yang sedikit berbeda untuk kedua motor. Hal ini dikarenakan pada motor desain 6 fasa 6 medan fluks menghasilkan kecepatan sedikit meningkat jika dibandingkan dengan motor induksi 3 fasa konvesional. hal ini terjadi pada kerapatan fluks pada motor induksi 6 fasa adalah 60º sedangkan pada motor induksi 3 fasa konvensional kerapatan fluks nya adalah 120º.
ANALISA PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN SUDUT FASA PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA MENGGUNAKAN MATLAB Zadil Hafis; Erhaneli Erhaneli; Anggun Anugrah; Sapannur Bandri
Rang Teknik Journal Vol 6, No 2 (2023): Vol. 6 No. 2 Juni 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.648 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v6i2.4144

Abstract

Ketidakseimbangan sudut fasa akan mempengaruhi motor induksi . Pada kondisi ini dapat menyebabkan kecelakaan pada motor induksi yang membuat mesin menjadi cepat panas, sehingga mengurangi kekuatan dan kemampuan motor tersebut. Definisi ketidakseimbang ditentukan berdasarkan metode NEMA. Simulasi dengan Matlab Simulink dilakukan untuk menganalisis dampak sudut fasa seimbang pada motor induksi 3 fasa dengan ketidakseimbangan 5%, dimana Phase A= 6o, Phase B = 120o, dan Phase = 240o. Pada saat sudut fasa tidak seimbang terjadinya perbedaan signifikan terhadap gelombang torsi dan kecepatan motor, dimana grafik  torsi dan kecepatan motor mengalami osilasi yang mengakibatkan getaran pada motor semakin besar. Ketidakseimbangan sudut fasa menyebabkan peningkatan nilai torsi dan kecepatan motor. Pada tanpa beban torsi bernilai 660 Nm dan kecepatan bernilai 1501 Rpm.  Sehingga dengan semakin naiknya nilai beban maka nilai torsi akan meningkat dan nilai pada kecepatan akan menurun. NEMA membuat motor dapat beroperasi secara normal spesifikasinya jika unbalace voltage tidak lebih dari 1%. Ketika ketidakseimbangan sudut fasa adalah 5% akan menyebabkan panas berlebihan dan kerugian pada motor meningkat. Untuk mengatasi ketidakseimbangan sudut fasa dengan cara dereating atau menurunkan peringkat motor. Ketika sudut fasa melebihi 1% maka motor harus melambat agar motor dapat berjalan dengan baik