Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Analisa Pengaruh Desain Kumparan 9-Fasa Simetris Dengan Sistem Desain-3 Lapis dan Kutub Berurutan Terhadap Torsi dan Kecepatan Motor Induksi 3-Fasa Sidiq, Rasyid N; Erhaneli, Erhaneli; Anthony, Zuriman; Syofian, Andi; Amalia, Sitti
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4833

Abstract

Penelitian ini untuk mengkaji pengaruh desain kumparan 9-fasa simetris dengan  menggunakan sistem desain 3 lapis kumparan pada motor induksi 3-fasa terhadap torsi dan kecepatan motor, dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kinerja motor konvesional 3 fasa dengan motor desain kumparan 9-Fasa. Untuk Mengetahui dan menganalisa pengaruh desain kumparan 9 fasa simetris terhadap torsi dan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan menggunakan sistem desain 3 lapis kutup dibuat secara berurutan. Menentukan kumparan yang ditempatkan dan dirancang dalam motor kumparan 9 fasa simetris dengan 3 lapis, serta mengatur kutub dalam urutan tertentu. Perancangan ini penting karena mempengaruhi kumparan pada medan magnet dan arus yang dihasilkan. Motor diuji di laboratorium dengan mengukur torsi, kecepatan, dan efisiensi di berbagai kondisi operasi. Uji eksperimental dilakukan untuk membandingkan hasil simulasi dengan kinerja motor aktual. Data pengujian mencakup pengukuran torsi dan kecepatan dari hasil penelitian ini didapatkan hasil data torsi dan kecepatan yang tidak sama untuk percobaan kedua motor.
Monitoring dan Analisa Daya Pengaplikasian Pembangkit Listrik Hybrid PLTS dan PLTB pada Penerangan Jalan Umum Berbasis IoT Ibrahim, Maulana Malik; Effendi, Asnal; Dewi, Arfita Yuana; Erhaneli, Erhaneli; Anugrah, Anggun
Journal of Humanities Education Management Accounting and Transportation Vol 2, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/hemat.v2i1.5061

Abstract

Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan fasilitas penting yang membutuhkan solusi efisien dan berkelanjutan. Penelitian ini mengembangkan sistem PJU berbasis energi hybrid (PLTS dan PLTB) menggunakan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan stabilitas energi. Sistem ini memonitor dan mencatat output energi secara otomatis, memungkinkan pengawasan jarak jauh melalui aplikasi Blynk. Penelitian dilakukan di Kampus 2 Institut Teknologi Padang (ITP) menggunakan metode kuantitatif dengan pengukuran harian output energi. Hasil menunjukkan daya tertinggi PLTS berdasarkan sensor adalah 65,39 Watt, dan alat ukur mencatat 68,13 Watt pada 27 Agustus 2024. Turbin angin menghasilkan daya tertinggi 3,78 Watt (sensor) dan 3,99 Watt (alat ukur) pada hari yang sama. Kesimpulannya, sistem PJU hybrid berbasis IoT mampu mendukung pemanfaatan energi terbarukan secara efisien dan optimal.
ANALISIS KINERJA SISTEM PENERANGAN LED TERHADAP KONSUMSI DAYA LISTRIK GEDUNG D INSTITUT TEKNOLOGI PADANG Abdul Rohim; Arfita Yuana Dewi; Erhaneli Erhaneli
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.40903

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja lampu LED yang digunakan di Gedung D Institut Teknologi Padang, dengan fokus pada konsumsi energi, efisiensi energi, serta dampak ekonomi dan lingkungan. Data yang dikumpulkan mencakup jumlah lampu, jenis lampu, daya listrik, dan keluaran cahaya (lumen). Perbandingan dilakukan antara lampu LED dan lampu konvensional, seperti lampu TL, untuk menghitung penghematan biaya operasional dan efisiensi energy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total daya lampu di Gedung D mencapai 2.163 watt, dengan konsumsi energi bulanan sebesar 648,9 kWh, yang setara dengan biaya listrik sekitar Rp 1.038.240 per bulan, berdasarkan tarif Rp 1.600 per kWh. Lampu LED terbukti memiliki efisiensi lebih tinggi, yaitu antara 88,89 hingga 94,44 lumen per watt, dibandingkan lampu TL yang hanya 75 lumen per watt. Dengan waktu penggunaan 10 jam per hari, lampu LED dapat bertahan hingga 17 tahun, sedangkan lampu TL hanya bertahan sekitar 5,1 tahun. Penggunaan lampu LED menghasilkan penghematan signifikan dalam hal biaya listrik dan ketahanan masa pakai, serta memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca. Analisis return on investment (ROI) menunjukkan bahwa investasi pada lampu LED di Gedung D memberikan pengembalian sebesar 15% per tahun. Meskipun demikian, beberapa ruangan memerlukan penyesuaian lebih lanjut dalam jumlah lampu atau efisiensi lumen untuk mencapai tingkat pencahayaan yang optimal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lampu LED merupakan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan lampu konvensional, dan berpotensi diterapkan lebih luas di berbagai gedung untuk penghematan energi yang lebih besar.
Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Section Technique dan Failure Mode Effect Analysis Wibowo, Tiur Lestari; Dewi, Arfita Yuana; Erhaneli, Erhaneli; Syofian, Andi
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 3, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v3i1.5767

Abstract

Berdasarkan data gangguan PT. PLN (Persero) ULP Sabang Januari - Desember 2024 gangguan paling sering terjadi pada penyulang Balohan. Mengacu pada SPLN 68-2 : 1986 indeks keandalan SAIDI yang diizinkan sekitar 21,09 Jam/Pelanggan/Tahun, dan indeks keandalan SAIFI yang diizinkan adalah 3,2 Kali/Perpelanggan/Tahun. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi 20 kV menggunakan metode Section Technique dan Failure Mode Effects Analysis (FMEA). Setelah dilakukan perhitungan metode section technique didapatkan indeks SAIDI sebesar 8,728083 Jam/Pelanggan/Tahun dan SAIFI 2,022955 Kali/Perpelanggan/Tahun. Sedangkan perhitungan dengan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA) didapatkan indeks SAIDI sebesar 15,437189 Jam/Pelanggan/Tahun dan indeks SAIFI sebesar 4,6024053 Kali/Perpelanggan/Tahun. Jika dibandingkan antara SPLN 68-2 : 1986 dengan metode section technique dan Failure Mode Effects Analysis (FMEA), maka metode section technique dapat dikategorikan andal karena tidak melebihi standar, sedangkan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA) untuk indeks SAIFI tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Analisa Pengaruh Arus Bocor Terhadap Daya Tahan Dielektrik pada Isolator Berlumut 150 Kv Saluran Transmisi Koto Panjang -Payakumbuh Hilmi, Halisa; Amalia, Sitti; Warmi, Yusreni; Dewi, Arfita Yuana; Erhaneli, Erhaneli
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 3, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v3i1.5860

Abstract

Saluran transmisi 150 kV di Koto Panjang - Payakumbuh, Sumatera Barat, menghadapi tantangan akibat tingginya aktivitas petir, dengan rata-rata laju petir tahunan mencapai 173 hari/tahun. Panjang saluran 86 km dan 248 menara yang sebagian besar berada di perbukitan, isolator rentan terhadap kontaminasi lumut, terutama saat cuaca lembab. Lumut yang menempel dapat menurunkan kualitas isolasi dan meningkatkan risiko flashover serta arus bocor. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh arus bocor terhadap daya tahan dielektrik isolator lumut menggunakan Metode Anderson yang di validasi menggunakan nilai ESDD dan NSDD serta dengan hasil pengujian eksperimen. Metode Anderson ini diharapkan dapat menghasilkan perhitungan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi arus bocor maka daya tahan dieletrik semakin menurun. Berdasarkan hasil dari perhitungan Anderson dan ekperimen yang telah dilakukan, hasil menunjukkan bahwa arus bocor yang sangat rendah (0,82 mA dan 0,86 mA) menyebabkan penurunan daya tahan dielektrik sebesar 20,4 kV dan 19,4 kV, mengindikasikan isolator masih dapat menahan tegangan meskipun arus bocor meningkat. Namun, penurunan signifikan terjadi saat arus bocor mencapai titik kritis sekitar 12 mA, dengan penurunan sebesar 13,8 kV yang menandakan kerusakan pada isolator. Penurunan daya tahan dielektrik berlanjut, mencapai risiko kegagalan yang meningkat berdasarkan standar IEC untuk BIL isolator, dengan penurunan daya tahan mencapai 18,3% hingga 10,3% pada titik terendah. Ini menegaskan bahwa peningkatan arus bocor berdampak serius pada kinerja isolator dan menunjukkan perlunya pemeliharaan berkelanjutan untuk mengurangi risiko gangguan pada sistem transmisi listrik. Penelitian ini penting untuk meningkatkan keandalan sistem dengan memahami interaksi antara arus bocor dan daya tahan dielektrik dalam kondisi lingkungan yang ekstrim.
OPTIMALISASI SISTEM PENTANAHAN UNTUK MENGURANGI BACK FLASHOVER AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA TOWER SUTT PENGHANTAR SENTUL - CIBINONG Muha, Tun Sri Rajunul; Warmi, Yusreni; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Dewi, Arfita Yuana; Erhaneli, Erhaneli
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 3 Juli (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transmisi.27.3.130-139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perbaikan sistem grounding terhadap tegangan crossarm dan potensi terjadinya back flashover pada jaringan transmisi tenaga listrik. Pada kondisi awal, resistansi pentanahan mencapai 33,2 Ω, yang melebihi standar IEEE Std 80-2000, dengan arus sambaran diasumsikan antara 20 kA hingga 80 kA. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan crossarm mencapai 1493,715 kV, melebihi batas tegangan lompat api sebesar 1440,439 kV. Setelah dilakukan perbaikan dengan menambah panjang elektroda pentanahan, resistansi menurun menjadi 7,489 Ω secara simulasi dan 5,20 Ω di lapangan. Tegangan crossarm turun menjadi 1438,829 kV dan 1433,947 kV, mendekati atau di bawah tegangan lompat api. Hasil ini menunjukkan bahwa perbaikan grounding efektif dalam menurunkan risiko back flashover, sehingga dapat meningkatkan keandalan sistem transmisi tenaga listrik.
Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Menggunakan Metode Section Technique dan Failure Mode Effect Analysis Wibowo, Tiur Lestari; Dewi, Arfita Yuana; Erhaneli, Erhaneli; Syofian, Andi
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 3, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v3i1.5767

Abstract

Berdasarkan data gangguan PT. PLN (Persero) ULP Sabang Januari - Desember 2024 gangguan paling sering terjadi pada penyulang Balohan. Mengacu pada SPLN 68-2 : 1986 indeks keandalan SAIDI yang diizinkan sekitar 21,09 Jam/Pelanggan/Tahun, dan indeks keandalan SAIFI yang diizinkan adalah 3,2 Kali/Perpelanggan/Tahun. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi 20 kV menggunakan metode Section Technique dan Failure Mode Effects Analysis (FMEA). Setelah dilakukan perhitungan metode section technique didapatkan indeks SAIDI sebesar 8,728083 Jam/Pelanggan/Tahun dan SAIFI 2,022955 Kali/Perpelanggan/Tahun. Sedangkan perhitungan dengan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA) didapatkan indeks SAIDI sebesar 15,437189 Jam/Pelanggan/Tahun dan indeks SAIFI sebesar 4,6024053 Kali/Perpelanggan/Tahun. Jika dibandingkan antara SPLN 68-2 : 1986 dengan metode section technique dan Failure Mode Effects Analysis (FMEA), maka metode section technique dapat dikategorikan andal karena tidak melebihi standar, sedangkan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA) untuk indeks SAIFI tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Analisa Pengaruh Arus Bocor Terhadap Daya Tahan Dielektrik pada Isolator Berlumut 150 Kv Saluran Transmisi Koto Panjang -Payakumbuh Hilmi, Halisa; Amalia, Sitti; Warmi, Yusreni; Dewi, Arfita Yuana; Erhaneli, Erhaneli
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 3, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v3i1.5860

Abstract

Saluran transmisi 150 kV di Koto Panjang - Payakumbuh, Sumatera Barat, menghadapi tantangan akibat tingginya aktivitas petir, dengan rata-rata laju petir tahunan mencapai 173 hari/tahun. Panjang saluran 86 km dan 248 menara yang sebagian besar berada di perbukitan, isolator rentan terhadap kontaminasi lumut, terutama saat cuaca lembab. Lumut yang menempel dapat menurunkan kualitas isolasi dan meningkatkan risiko flashover serta arus bocor. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh arus bocor terhadap daya tahan dielektrik isolator lumut menggunakan Metode Anderson yang di validasi menggunakan nilai ESDD dan NSDD serta dengan hasil pengujian eksperimen. Metode Anderson ini diharapkan dapat menghasilkan perhitungan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi arus bocor maka daya tahan dieletrik semakin menurun. Berdasarkan hasil dari perhitungan Anderson dan ekperimen yang telah dilakukan, hasil menunjukkan bahwa arus bocor yang sangat rendah (0,82 mA dan 0,86 mA) menyebabkan penurunan daya tahan dielektrik sebesar 20,4 kV dan 19,4 kV, mengindikasikan isolator masih dapat menahan tegangan meskipun arus bocor meningkat. Namun, penurunan signifikan terjadi saat arus bocor mencapai titik kritis sekitar 12 mA, dengan penurunan sebesar 13,8 kV yang menandakan kerusakan pada isolator. Penurunan daya tahan dielektrik berlanjut, mencapai risiko kegagalan yang meningkat berdasarkan standar IEC untuk BIL isolator, dengan penurunan daya tahan mencapai 18,3% hingga 10,3% pada titik terendah. Ini menegaskan bahwa peningkatan arus bocor berdampak serius pada kinerja isolator dan menunjukkan perlunya pemeliharaan berkelanjutan untuk mengurangi risiko gangguan pada sistem transmisi listrik. Penelitian ini penting untuk meningkatkan keandalan sistem dengan memahami interaksi antara arus bocor dan daya tahan dielektrik dalam kondisi lingkungan yang ekstrim.
Enhance the performance of 3-phase induction motors with the utilization of a 9-phase winding design Zulkarnaini, Zulkarnaini; Bandri, Sepannur; Erhaneli, Erhaneli; Anthony, Zuriman; Warmi, Yusreni; Rachman, Arfita Yuana Dewi
International Journal of Power Electronics and Drive Systems (IJPEDS) Vol 16, No 3: September 2025
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijpeds.v16.i3.pp1528-1536

Abstract

Because of its sturdy design, affordability, and convenience of use, the three phase induction motor is a common kind of electric motor, especially in the industrial sector. This motor design is still being improved to make it work better. For example, permanent magnets are being added to the rotor, control systems are getting better, the number of phases is being increased, and motor winding designs are developing. Nevertheless, the creation of the motor winding design is the least expensive aspect of all these endeavors. By creating a nine-phase winding configuration with a three-layer design in the motor, this study aims to enhance the performance of a three-phase induction motor. This study examined output power, speed, mechanical torque, and motor efficiency in a 3-phase system operation. The study's results indicated that the new design motor worked better, with higher output power (4.27%), rotor speed (0.61%), and mechanical torque (3.47%), despite a minor reduction in efficiency relative to conventional 3-phase induction motors (-0.24%).
Studi Analisa Pengaruh Desain Kumparan 9-Fasa Simetris Dengan Sistem Desain-3 Lapis dan Kutub Berurutan Terhadap Torsi dan Kecepatan Motor Induksi 3-Fasa Sidiq, Rasyid N; Erhaneli, Erhaneli; Anthony, Zuriman; Syofian, Andi; Amalia, Sitti
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4833

Abstract

Penelitian ini untuk mengkaji pengaruh desain kumparan 9-fasa simetris dengan  menggunakan sistem desain 3 lapis kumparan pada motor induksi 3-fasa terhadap torsi dan kecepatan motor, dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kinerja motor konvesional 3 fasa dengan motor desain kumparan 9-Fasa. Untuk Mengetahui dan menganalisa pengaruh desain kumparan 9 fasa simetris terhadap torsi dan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan menggunakan sistem desain 3 lapis kutup dibuat secara berurutan. Menentukan kumparan yang ditempatkan dan dirancang dalam motor kumparan 9 fasa simetris dengan 3 lapis, serta mengatur kutub dalam urutan tertentu. Perancangan ini penting karena mempengaruhi kumparan pada medan magnet dan arus yang dihasilkan. Motor diuji di laboratorium dengan mengukur torsi, kecepatan, dan efisiensi di berbagai kondisi operasi. Uji eksperimental dilakukan untuk membandingkan hasil simulasi dengan kinerja motor aktual. Data pengujian mencakup pengukuran torsi dan kecepatan dari hasil penelitian ini didapatkan hasil data torsi dan kecepatan yang tidak sama untuk percobaan kedua motor.