Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PENGARUH GYPSUM DAN SERBUK BESI TERHADAP TAHANAN PENTANAHAN DI PERUMAHAN BAKRIE Saiful Ade Putra; Erhaneli Erhaneli
Rang Teknik Journal Vol 6, No 2 (2023): Vol. 6 No. 2 Juni 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.802 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v6i2.4146

Abstract

Sistem pembumian memegang peran yang sangat penting dalam usaha pengamanan dan perlindungan perangkat listrik dari gangguan lonjakan arus listrik, Salah satu upaya  menurunkan nilai tahanan tanah adalah dengan  menambahkan gypsum dan serbuk besi sebagai solusi  menurunkan nilai tahanan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai tahanan pembumian dengan penambahan zat aditif berupa gypsum, serbuk besi dan campuran. Jadi teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir yaitu metode Observasi, Pengukuran, dan Dokumentasi pada pentanahan rumah tangga dengan pemakaian daya 900 VA. Dari hasil pengukuran yang dilakukan maka nilai tahanan gypsum lebih besar dari pada nilai tahanan pentanahan dalam keadaan normal, diberi serbuk besi dan campuran, hasil pengukuran dapat dilihat bahwa bahan campuran gypsum dan serbuk besi lebih baik dari pada bahan gypsum dan serbuk besi dari pengukuran sebelum dan sesudah diberi gypsum, serbuk besi dan campuran maka keadaan sebelum diberi gypsum lebih kecil dari pada sesudah diberi gypsum, dan keadaan sebelum diberi serbuk besi dan campuran lebih besar dari pada sesudah di beri serbuk besi dan campuran, maka dari seluruh percobaan penambahan zat adiktif berupa gypsum, serbuk besi dan campuran bahan yang paling bagus digunakan untuk penurunan nilai tahanan pentanahan adalah campuran gypsum dengan serbuk besi.
Analisa Pengaruh Desain 6 Fasa dengan Sistem 1 Lapis dan 3 Medan Fluks pada Motor Induksi 3 Fasa Terhadap Torsi dan Kecepatan Motor Dolly Yoga Pratama Rambe; Zuriman Anthony; Erhaneli Erhaneli; Arfita Yuana Dewi; Zulkarnaeni Zulkarnaeni
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 5 No. 2 (2023): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Februar
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.779 KB) | DOI: 10.38035/rrj.v5i2.744

Abstract

This study aims to examine the effect of a 6-phase design on the torque and speed of a 3-phase induction motor with a symmetrical single-layer design system. The research was conducted in the Power Systems Laboratory of Electrical Engineering, Padang Institute of Technology by continuing to operate a 3-phase induction motor with this 6-phase design in this 3-phase electric power system. Then it is compared with the performance of a conventional 3-phase induction motor and focuses on the torque and speed of the motor. The induction motors that are the object of research are 3-phase induction motors, 0.75 KW, 1 HP, 380 V/Y, 1.3A, 50 HZ, and 2880 RPM. The results of the study indicate that there is a decrease in torque in the 1-layer symmetrical 6-phase design motor with 3 flux fields due to a decrease in the ability of the motor with increasing speed. This is due to the occurrence of a flux field attached to one of the two coils which is serialized to the other 2 coils with different types of magnetic poles so that they weaken each other which affects the decrease in the ability to drive the motor so that the torque prod. used decreases
ANALISA EKONOMI TEKNIK PDA STASIUN PENGISIAN KENDARAAN LISTRIK UMUM Ilham Saputra; Andi Syofian; Anggun Anugrah; Sepannur Bandri; Erhaneli Erhaneli
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 4 (2023): Vol. 5 No. 4 Edisi 1 Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i4.1618

Abstract

Diprediksi tidak lebih dari 50 tahun lagi energi fosil di dunia akan habis. Selain karena akan habis, energi fosil juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil berdampak pada pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim,dengan potensi peningkatan penggunaan kendaraan listrik maka dibutuhkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum sebagai prospek penggunaan jangka panjang kendaraan listrik untuk mempecepat merealisasikan pembangunan spklu dengan cara mengajak badan usaha dan pelaku usaha lainnya untuk beriventasi pada spklu,metopde penelitian menggunakan metode nilai bersih sekarang(NPV),metode Internal rate of return(IRR),benefit cost ratio(BCR)dan periode pengembalian(PP)Dimana hasil penelitian mendapatkan nilai NPV Rp.10.660.171.856 dimana NPV>0,nilai IRR 65,24%,nilai BCR 2.9 pada pembangunan spklu 10 unit 2×100kw dan periode pengembalian selama 40 bulan dari penelitian yang telah dilakukan mendapatkan modal investasi untuk 10 unit spklu 2×100Kw sebesar Rp.12.532.631.351 dan berdasarkan pada analisa kelayakan investasi dari aspek finasial dengan nilai MARR 60% dan proyek spklu ini sangat layak dilanjutkan dan sangat menguntungkan dari analisa yang dilakukan maka saran yang diberikan adalah perlunya perencanaan yang matang dalam pembangunan SPKLU dan lebih banyak lagi meninjau dalam bidang teknik elektro nya seperti distribusi tegangan dari PLN ke SPKLU.
EVALUASI PEMASANGAN KAPASITOR BANK 3x300kVAR PADA FEEDER B3 DI PT. PLN ULP PAINAN Rinaldi Rinaldi; Arfita Yuana Dewi; Erhaneli Erhaneli; Andi M Nur Putra
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 4 (2023): Vol. 5 No. 4 Edisi 1 Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i4.1634

Abstract

Kapasitor bank membawa manfaat bagi pengoperasian sistem distribusi tenaga, dimana kapasitor bank dapat mengurangi rugi-rugi, meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi jatuh tegangan. Penempatan bank kapasitor yang optimal diperlukan untuk mengatasi masalah drop tegangan yang terjadi baik pada saluran transmisi tegangan tinggi maupun saluran distribusi tegangan menengah. Kajian ini membahas tentang analisis optimasi penempatan kapasitor bank pada penyulang jaringan tegangan menengah 20 kV B3 ULP Painan. Untuk memperbaiki penurunan tegangan, dibuat posisi dan kapasitas optimal bank kapasitor cabang B3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi yang bertujuan untuk menemukan gambaran besar dengan sistem kecil atau sederhana. Dari hasil simulasi yang di dapat Setelah dilakukan pemasangan kapasitor bank pada feeder B3 section 5 dengan tegangan sebelm pemasangan 18,88 kV menjadi 19,39 kV, feeder B3 section 6 juga mengalami kenaikan tegangan 18,82 kV menjadi 19,32kV dan juga pada feeder B3 section 7 18,84 kV menjadi 19,35 kV. Jadi untuk kapasitas kapsitor dengan 3x300 kVar sudah dapat menaikkan tegangan pada feeder B3 section 5, section 6 dan section 7 dari simulasi ETAP 19.0.1.
ANALISA PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN SUDUT FASA PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA 100HP/75KW SAAT STARTING DAN STEADY STATE MENGGUNAKAN MATLAB SIMULINK Zadil Hafis; Erhaneli Erhaneli; Anggun Anugrah; Sapannur Bandri
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 4 (2023): Vol. 5 No. 4 Edisi 1 Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i4.1638

Abstract

The unbalanced phase angle will affect the stator, torque and speed of the motor. This condition can cause accidents in 3-phase induction motors which make the engine heat up quickly, thereby reducing the actual productivity of the machine. This phase angle deviation will affect the performance of the induction motor which can reduce the strength and ability of the motor. The definition of unbalance is determined based on the NEMA (National Equipment Manufacturer's Association) method. Calculation simulations with Matlab Simulink are carried out for analysis of the impact of balanced phase angles on 3-phase induction motors with an imbalance of 5%, where Phase A = 6⸰, Phase B = 120⸰, and Phase = 240⸰. When the phase angle is not balanced, there is a significant difference in the torque waveform and motor speed, where the wave graph of the torque and motor speed experiences oscillations which results in greater vibration in the motor. Unbalanced phase angle causes an increase in the value of torque and motor speed. At no load the torque is 660 Nm and the speed is 1501Rpm, and at 360 Nm the torque is 1016 Nm. rated motor speed 1497 Rpm,. So that as the load value increases, the torque value will increase and the speed value will decrease. NEMA allows the motor to operate normally under its specifications if the unbalance voltage is not more than 1%. When the unbalanced phase angle is 5% it will cause overheating and losses in the motor increase. To overcome the phase angle imbalance by dereating or lowering the motor rating. When the unbalanced phase angle exceeds 1%, the motor must slow down so that the motor can run properly.
ANALISIS PENGARUH JARAK ANTAR FASA TERHADAP RUGI KORONA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 275 kV KILIRAN JAO PAYAKUMBUH Ahmat Ihsan; Erhaneli Erhaneli; Zuriman Anthony; Sepannur Bandri
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 1 (2023): Vol. 6 No. 1 Edisi 1 Oktober 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i1.1914

Abstract

Penelitian ini membahas tentang rugi-rugi daya dan efisiensi terhadap variasi nilai jarak antar fasa pada SUTET dengan kapasitas tegangan 275 kV Kiliran Jao ke Payakumbuh dengan panjang saluran 126,4 km. Munculnya korona dengan ditandai adanya bunyi bising, berbau ozon, dan cahaya ungu pada penghantar. Korona dapat menyebabkan rugi-rugi daya dan efisiensi mengakibatkan daya yang dikirim ke konsumen tidak sesuai. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai rugi-rugi daya dan efisiensi dengan metode analisis perhitungan matematis persamaan Peek dan lainnya. Perhitungan berdasarkan data yang diperoleh saat melakukan penelitian dengan divariasikan nilai jarak antar fasa dari 4 meter - 8 meter. Hasil yang diperoleh bahwa rugi-rugi daya maksimum terjadi pada jarak antar fasa 4 meter (suhu maksimum) yaitu 1880,832 kW dan rugi efisiensi 1,3 %. Rugi-rugi daya minimum terjadi pada jarak antar fasa 8 meter (suhu minimum) yaitu 21,2352 kW dan rugi efisiensi yaitu 0,1 %. Hal tersebut disebabkan oleh suhu yang lebih rendah mengakibatkan penghantar tidak terlalu panas dan cuaca baik (cerah) menyebabkan rugi-rugi daya dan rugi efisiensi kecil. faktor yang paling signifikan adalah jarak antar fasa, semakin jauh jarak antar fasa semakin kecil rugi-rugi daya dan rugi efisiensi. Sebaliknya semakin dekat jarak antar fasa, semakin besar rugi-rugi daya dan rugi efisiensi.
Analisis Pengaruh Jarak Antar Fasa Terhadap Rugi Korona Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 KV Ahmat Ihsan; Erhaneli Erhaneli; Zuriman Anthony
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 2: September 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v22i2.22805

Abstract

Penelitian ini membahas tentang rugi-rugi daya dan rugi efisiensi terhadap variasi nilai jarak antar fasa pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kapasitas tegangan 275 kV. Tempat aplikasi dari stasiun transmisi Kiliran Jao ke stasiun transmisi Payakumbuh dengan panjang saluran 126,4 km. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi itu, terjadi permasalahan munculnya korona dengan ditandai adanya bunyi bising, berbau ozon, dan cahaya ungu pada penghantar. Korona dapat menyebabkan rugi-rugi daya dan rugi efisiensi mengakibatkan daya yang dikirim ke konsumen tidak sesuai. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai rugi-rugi daya dan efisiensi dengan menggunakan metode analisis perhitungan matematis persamaan Peek dan lainnya. Perhitungan dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh saat melakukan penelitian dengan divariasikan nilai jarak antar fasa dari 4 meter sampai dengan 8 meter. Hasil yang diperoleh bahwa rugi-rugi daya maksimum terjadi pada jarak antar fasa 4 meter (suhu maksimum) yaitu 1880,832 kW dan rugi efisiensi 1,3 %. Rugi-rugi daya minimum terjadi pada jarak antar fasa 8 meter (suhu minimum) yaitu 2,195 kW dan rugi efisiensi yaitu 0,1 %. Hal tersebut disebabkan oleh suhu yang lebih rendah mengakibatkan penghantar tidak terlalu panas dan cuaca baik (cerah) menyebabkan rugi-rugi daya dan rugi efisiensi kecil. faktor yang paling signifikan adalah jarak antar fasa, semakin jauh jarak antar fasa semakin kecil rugi-rugi daya dan rugi efisiensi. Sebaliknya semakin dekat jarak antar fasa, semakin besar rugi-rugi daya dan rugi efisiensi.
Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan - Backpropagation dalam Pengenalan Flashover Isolator 150 kV: Studi Kasus : Payakumbuh – Koto Panjang M. Farhan Kamil; Sitti Amalia; Yusreni Warmi; Andi Syofian; Erhaneli
ELECTRON Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 4 No 2: Jurnal Electron, November 2023
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/electron.v4i2.59

Abstract

The 150 kV Koto Panjang - Payakumbuh transmission line is a transmission line with a total length of 86 km. Environmental factors greatly influence the formation of a layer of contaminants on the surface of insulators, this is one of the causes of flashover in insulators. This research was carried out using the artificial neural network method - backpropagation in the introduction of 150 kV insulator flashover against temperature and humidity contaminated with moss and dust. So the flashover results obtained using artificial neural networks - backpropagation are compared with experimental flashover. Therefore, the implementation of an artificial neural network - backpropagation for the introduction of flashover of the 150 kV Payakumbuh - Koto Panjang insulator was successfully implemented by achieving flashover values with a small difference in the output so that the error obtained by training and testing the artificial neural network was also small. This means that the flashover voltage can be recognized by artificial neural network testing. The moss test parameter values are measured by the number of epochs with an average of 197.57, performance with an average of 17.8E-05 and gradient with an average of 27.38E-05. dust test parameters were measured by the number of epochs with an average of 101.85, performance with an average of 75.3E-06 and gradient with an average of 33.78E-05
ANALISIS PENGARUH ARUS DAN FAKTOR DAYA TERHADAP JATUH TEGANGAN PADA UJUNG PENGHANTAR SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH PT. PLN ULP LIWA Rizal, Rahman; Erhaneli, Erhaneli; Dewi, Arfita Yuana; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Bandri, Sepannur
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 1 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i2.2089

Abstract

Although Indonesia has a considerable potential for New Renewable Energy (EBT), its development has not yet reached the level necessary for future optimization. The Batang Merangin River in Kerinci Regency is a location where a Micro Hydro Power Plant (PLTMH) could be constructed. Calculating the potential output of electrical power is the goal of this study. In order to fully utilize the electrical energy potential in the area around the Batang Merangin River, this research will be very beneficial for achieving regional electricity independence. The PLTMH design, which specifies the kind of water turbine (Francis) and the size of the turbine, is based on the results of measuring the water output and the height of the water fall. The research approach that will be used is a planning approach that makes use of both field research and mathematical computations. The potential power generated is quite great if the created water discharge is sufficient. The research's findings led to a 5,278.272 kW power capacity with a 43.4 m-high water fall. With the right machinery and parts, the power produced improves as more water enters the turbine in the power plant. The study's findings suggest that the effectiveness of each PLTMH component should be prioritized while planning the PLTMH.Keywords : EBT, Microhydro, Electrical Energy, Flow Rate, Francis Type Water Turbine
PENGARUH JARAK KONDUKTOR BERKAS TERHADAP RUGI DAYA PADA SUTET 275 KV KILIRAN JAO - PAYAKUMBUH Dawati, Gustinel; Erhaneli, Erhaneli; Bandri, Sepannur; Dewi, Arfita Yuana; Zulkarnaini, Zulkarnaini
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 1 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i2.2078

Abstract

The goal of the research on the effect of beam conductor distance on power losses on the 275 kV Kiliran Jao to Payakumbuh SUTET's 126.4 km long line is to determine the inductive reactance value based on power losses on inductive resistance and reactance rather than distance. The inductive reactance value is not based on the beam conductor distance of XL= 0,3111 km with a total inductive reactance value of Xtotal= 39,323Ω/km , according to the findings of the calculations performed. Based on the beam conductor distances of XR=0.238 km on distance (s)=0.06m, XL=0,3111 Ω/km on phase distance(s) = 0.26m (distance at system),and XL=0,2931 Ω/km on distance (s)=0.46m, the inductance reactance value is calculated. In the meantime, inductive reactance has a value of 34,8 MW in power loss, resistance has a value of 122 MW in power losses and capasitive reactance has a value 31,5MW in power loss. According to the calculation's findings, large currents and resistance can affect the amount of power lost in resistance, whereas the radius of the conductor wire, the spacing between conductors, and the number of layers of conductor wire can affect the amount of power lost in inductive reactance.Keywords : Conducting wire, Inductive reactance value, Power losses