Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Workshop Ecoprint Dan Pengolahan Tanaman Mangrove Sebagai Pewarna Alami: Dukungan Untuk Ekowisata Risnasari, Iwan; Slamet, Bejo; Jumilawaty, Erni; Rangkuti, Ahmad Baiquni; Siregar, Etti Sartina; Elfiati, Deni; Yunasfi; Basyuni, Mohammad; Nauly, Meutia
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 6 No Risdamas (2024): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 6 Vol. Risdamas Desember, 2024
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v6iRisdamas.202

Abstract

Desa Bagan Kuala di Serdang Bedagai memiliki banyak potensi ekowisata salah satunya adalah ekosistem mangrove. Namun pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan belum diterapkan dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam pemanfaatan tanaman mangrove sebagai pewarna alami dan praktik ecoprint. Dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat ekonomi lokal, workshop ini melibatkan pelatihan teknik ecoprint menggunakan pewarna yang berasal dari ekstrak mangrove, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hasil pewarnaan kain memiliki variasi warna dan motif. Keterlibatan masyarakat dalam workshop ini juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove dan membuka peluang bisnis baru untuk mendukung ekowisata di daerah tersebut. Pengetahuan peserta terkait zat warna alam (ZWA) mengalami peningkatan dari 20% menjadi 100% peserta yang tahu tentang ZWA. Pengetahun peserta terhadap manfaat mangrove untuk batik yang awalnya hanya 6% meningkat menjadi 80%. Pengetahuan bahwa mangrove dapat dibuat untuk pewarnaan kain yang bukan batik juga mengalami peningkatan dari yang awalnya hanya 6% meningkat menjadi 87%. Pengetahun tentang ecoprint juga mengalami peningkatan pesat yang awalnya hanya 6% menjadi 100%. Diharapkan bahwa program ini akan menjadi langkah awal dalam menggabungkan pengembangan ekonomi berbasis masyarakat dengan pengelolaan lingkungan
Pemberdayaan dan kemandirian Desa Binaan Bagan Kuala, Kabupaten Serdang Bedagai melalui inisiatif pengabdian masyarakat yang berfokus pada ekowisata dan pengembangan produk pewarna alami ecoprint Basyuni, Mohammad; Risnasari, Iwan; Slamet, Bejo; Elfiati, Deni; Yunasfi, Yunasfi; Rangkuti, Ahmad Baiquni; Jumilawaty, Erni; Siregar, Etti Sartina; Siregar, Ameilia Zuliyanti; Mubaraq, Alfian; Aznawi, Andi Aznan; Nauly, Meutia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27477

Abstract

Abstract Pemberdayaan masyarakat dan kemandirian ekonomi merupakan elemen penting dalam pembangunan berkelanjutan. Pengabdian ini bertujuan menganalisis keberhasilan pemberdayaan dan penguatan kemandirian masyarakat Desa Bagan Kuala, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia melalui inisiatif yang berfokus pada ekowisata dan pengembangan produk pewarna alami ecoprint. Program ini melibatkan 50 peserta lokal yang terbagi ke dalam dua kelompok mitra: Kelompok Pengrajin Ecoprint dan Kelompok Pengelola Ekowisata Mangrove. Kedua kelompok ini mendapatkan pelatihan intensif tentang pembuatan produk ecoprint ramah lingkungan menggunakan pewarna alami dari flora lokal, serta manajemen ekowisata berbasis konservasi lingkungan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan keterampilan kelompok mitra sebesar 70%, dengan diversifikasi produk ecoprint meningkat dari tiga jenis menjadi tujuh jenis, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan pengrajin hingga 20%. Selain itu, Kelompok Pengelola Ekowisata berhasil menarik lebih dari 200 pengunjung dalam enam bulan pertama, memberikan tambahan pendapatan sebesar 15% bagi desa. Inisiatif pemberdayaan ini juga meningkatkan kemandirian ekonomi kelompok mitra dengan membekali mereka untuk mengelola usaha secara mandiri, termasuk pemasaran produk ecoprint dan paket wisata mangrove. Program ini memperkuat kapasitas organisasi kelompok mitra dalam manajemen bisnis berkelanjutan serta meningkatkan kesadaran lingkungan melalui kegiatan konservasi seperti penanaman mangrove. Dengan partisipasi aktif masyarakat, inisiatif ini berhasil meningkatkan hasil ekonomi sekaligus mempromosikan upaya konservasi lingkungan jangka panjang di Desa Bagan Kuala. Program ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) PBB, terutama TPB 1 (Tanpa Kemiskinan), TPB 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan TPB 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan). Kata kunci: pemberdayaan; kemandirian; ecoprint; ekowisata; konservasi mangrove Abstract Community empowerment and economic independence are essential for sustainable development. This study analyzes the success of empowering and fostering independence within the community of Bagan Kuala Village, Serdang Bedagai, through initiatives focused on ecotourism and the development of natural dye ecoprint products. The program involved 50 local participants organized into two partner groups: the Ecoprint Artisan Group and the Mangrove Ecotourism Management Group. Both groups underwent intensive training on producing eco-friendly ecoprint products using natural dyes from local flora, as well as managing ecotourism that emphasizes environmental conservation. Results of community service indicated a 70% improvement in the skills of the partner groups, with product diversification increasing from three to seven types of ecoprint, leading to a 20% increase in artisan income. Additionally, the Ecotourism Management Group attracted over 200 visitors within the first six months, contributing a 15% boost to village revenue. The empowerment initiatives enhanced the economic independence of the partner groups, allowing them to manage their businesses autonomously, including marketing ecoprint products and mangrove tour packages. The program also strengthened the groups’ organizational capacity in sustainable business management while fostering environmental awareness through conservation activities like mangrove planting. Through active community participation, this initiative successfully improved economic outcomes and promoted long-term environmental conservation efforts in Bagan Kuala. This program aligns with several United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 1 (No Poverty), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), and SDG 11 (Sustainable Cities and Communities). Keywords: empowerment; independence; ecoprint; ecotourism; mangrove conesrvation
The Empowerment and Independence of Assisted Village, Bagan Kuala Through Various Community Services on Ecotourism, Ecoprint Development, Waste Management, and Malaria Eradication: Pemberdayaan dan Kemandirian Desa Binaan Bagan Kuala Melalui Berbagai Inisiatif Masyarakat yang Berfokus Pada Ekowisata, Pengembangan Ecoprint, Pengelolaan Sampah, dan Pemberantasan Malaria Basyuni, Mohammad; Mubaraq, Alfian Mubaraq; Slamet, Bejo Slamet; Rangkuti, Ahmad Baiquni; Jumilawaty, Erni Jumilawaty; Elfiati, Deni Elfiati; Risnasari, Iwan Risnasari; Aznawi, Andi Aznan; Sivaipram, Itchika Sivaipram; Nauly, Meutia Nauly; Siregar, Ameilia Zuliyanti; Arrasyid, Nurfida Khairina; Ritarwan, Kiking Ritarwan; Susilowati, Arida Susilowati; Delvian, Delvian; Siregar, Etti Sartina; Hanafiah, Diana Sofia
CONSEN: Indonesian Journal of Community Services and Engagement Vol. 5 No. 1 (2025): Consen: Indonesian Journal of Community Services and Engagement
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57152/consen.v5i1.1738

Abstract

This community service examines the empowerment and independence of Desa Binaan Bagan Kuala in the Tanjung Beringin Sub-district of Serdang Bedagai Regency, North Sumatra, through the implementation of ecotourism, ecoprint development activities, appropriate waste management, and malaria eradication initiatives. The objectives of this research are to assess the socio-economic impacts of these initiatives on the local community and evaluate their contributions to sustainable development. The research utilized a mixed-methods approach, collecting both qualitative and quantitative data from 150 households in the village through surveys and interviews. The findings indicate that ecotourism initiatives have generated a 30% increase in local income, attracting over 1,000 visitors annually and creating approximately 50 jobs. The ecoprint development activities have empowered 40 local artisans, resulting in a 25% increase in their income and the production of over 2,000 ecoprint items in the past year. Moreover, the implementation of appropriate waste management practices has led to a 40% reduction in local waste pollution, with 75% of households participating in waste segregation and recycling programs. Malaria eradication efforts have also shown significant results, with reported malaria cases decreasing by 60% over the last two years due to community engagement in health education and the distribution of insecticide-treated nets. This comprehensive approach to community empowerment not only enhances economic independence but also promotes environmental sustainability and public health. The success of these initiatives demonstrates the potential for rural communities in Indonesia to achieve sustainable development through participatory strategies that address both economic and health-related challenges.