Abstrak Nagari (Desa) Garagahan adalah nagari tertua di Kecamatan Lubuk Basung. Nagari ini memiliki alam yang indah dan sangat cocok untuk dikembangkan potensi pariwisatanya. Selain wisata alam dan budaya, Nagari Garagahan terkenal memiliki UMKM Cincau Hijau, yang memasok 80% dari cincau hijau yang ada dipasaran Lubuk Basung. Namun demikian seluruh potensi tersebut belum ada upaya yang lebih masif untuk menggali dan mengelola, hal ini dikarenakan kurangnya sumberdaya manusia serta sense of belonging masyarakat yang masih belum terbangun secara maksimal. Dari permasalahan diatas maka kegiatan pengabdian ini akan terinternalisasi kedalam Rencana Jangka Menengah (RPJM) Nagari, sehingga pengabdian ini memiliki urgensi untuk dilaksanakan. Untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh mitra maka tim pengabdian Universitas Negeri Padang menyusun solusi sebagai berikut: (1) Pendampingan penentuan lokasi wisata berbasis budaya Nagari garagahan, (2) Melakukan pelatihan manajemen wisata kepada anggota pojok sadar wisata (Pokdarwis), (3) Melakukan Pelatihan Manajemen UMKM. Untuk mencapai hasil tersebut, tim pengabdian menggunakan tiga metode pendekatan, yaitu: survey lapangan, pendampingan, pelatihan, dan praktek langsung. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah, (1) Pemetaan lokasi wisata di Nagari Garagahan, (2) Peningkatan keberdayaan Masyarakat Nagari Garagahan melalui Pariwista dan Pengembangan UMKM. Kata kunci: sustainable tourism; UMKM; manajemen. Abstract Nagari Garagahan is the oldest village in Lubuk Basung District. This village has beautiful nature and is very suitable for developing its tourism potential. In addition to natural and cultural tourism, Nagari Garagahan is famous for having an MSME that produces Green Grass Jelly, which supplies 80% of the green grass jelly available on the Lubuk Basung market. However, there has been no more massive effort to explore and manage all of this potential, due to the lack of human resources and the community's sense of belonging which has not been optimally built. From the problems above, this community service activity will be internalized into the Village Medium-Term Plan (RPJM), so that this activity has an urgency to be implemented. To overcome various problems faced by Nagari Garagahan, the community service team has prepared the following solutions: (1) Assistance in determining cultural-based tourism locations in Nagari Garagahan, (2) Conducting tourism management training for members of the Tourism Awareness Corner (Pokdarwis), (3) Conducting MSME Management Training. To achieve these results, the community service team used three approaches: field surveys, mentoring, training, and direct practice. The outputs are (1) Mapping of tourist locations in Nagari Garagahan, (2) Increasing the empowerment of the Nagari Garagahan community through tourism and UMKM development. Keywords: sustainable tourism;  MSME; management.