Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok B TK Aisyiyah Parigi Ulfa, Ulfa
Bungamputi Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas. Permasalahan dalam  penelitian  ini  adalah  apakah kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui metode pemberian tugas pada kelompok B di TK Aisyiyah Parigi. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah Parigi, melibatkan 15 orang anak terdiri atas 6 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian  ini  menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri  atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat  tahap  yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui  observasi selanjutnya diolah secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penilaian dipindahkan ke dalam bentuk kuantitatif, untuk mengatahui kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas  pada kelompok B di Aisyiyah Parigi. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan kemampuan anak dalam menyusun balok menjadi suatu bangunan kategoti BSB 6,67%, BSH 13,33%, MB 20%, dan BB 60%, kemudian kemampuan anak yang mengikat tali sepatu kategori BSB 6,67%, BSH 13,33%, MB 26,67%, BB 53,33%, dan kemampuan anak memakai baju kemeja dengan kategori BSB 6,67%, BSH 20%, MB 33,33%, BB 40%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak, terbukti ada peningkatan kemampuan dari siklus I ke siklus II dalam menysusn balok menjadi suatu bangunan kategori sangat baik dan baik dari 40% menjadi 80% (30%), kemampuan dalam mengikat tali sepatu kategori sangat baik dan baik dari 40% menjadi 80% (30%), kemampuan dalam memakai baju kemeja kategori sangat baik dan baik dari 46,67% menjadi 86,67% (40%).  Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 33,33% dari siklus satu ke siklus dua, walaupun masih ada anak yang belum meningkat motorik halusnya  tetapi hanya berkisar 6,67% dari masing-masing aspek yang diamati dengan kategori kurang. Kata Kunci :  Kemampuan Motorik  Halus,  Metode Pemberian Tugas
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Di Kelompok B TK Aisyiyah Parigi Ulfa, Ulfa
Bungamputi Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas. Permasalahan dalam  penelitian  ini  adalah  apakah kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui metode pemberian tugas pada kelompok B di TK Aisyiyah Parigi. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah Parigi, melibatkan 15 orang anak terdiri atas 6 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian  ini  menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri  atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat  tahap  yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui  observasi selanjutnya diolah secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penilaian dipindahkan ke dalam bentuk kuantitatif, untuk mengatahui kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas  pada kelompok B di Aisyiyah Parigi. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan kemampuan anak dalam menyusun balok menjadi suatu bangunan kategoti BSB 6,67%, BSH 13,33%, MB 20%, dan BB 60%, kemudian kemampuan anak yang mengikat tali sepatu kategori BSB 6,67%, BSH 13,33%, MB 26,67%, BB 53,33%, dan kemampuan anak memakai baju kemeja dengan kategori BSB 6,67%, BSH 20%, MB 33,33%, BB 40%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak, terbukti ada peningkatan kemampuan dari siklus I ke siklus II dalam menysusn balok menjadi suatu bangunan kategori sangat baik dan baik dari 40% menjadi 80% (30%), kemampuan dalam mengikat tali sepatu kategori sangat baik dan baik dari 40% menjadi 80% (30%), kemampuan dalam memakai baju kemeja kategori sangat baik dan baik dari 46,67% menjadi 86,67% (40%).  Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 33,33% dari siklus satu ke siklus dua, walaupun masih ada anak yang belum meningkat motorik halusnya  tetapi hanya berkisar 6,67% dari masing-masing aspek yang diamati dengan kategori kurang. Kata Kunci :  Kemampuan Motorik  Halus,  Metode Pemberian Tugas
PERAN KELUARGA DALAM PROSES SOSIALISASI PERILAKU MORAL ANAK DI DESA PINOTU KECAMATAN TORIBULU Ulfa, Ulfa
EDU CIVIC Vol 5, No 1 (2017): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.873 KB)

Abstract

PERAN KELUARGA DALAM PROSES SOSIALISASI PERILAKUMORAL ANAK DI DESA PINOTU KECAMATAN TORIBULU   Ulfa[1]Ali Jennah[2]Imran[3]                                                                                                                        ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperan keluarga dalam proses sosialisasi perilaku moral anakdi Desa Pinotu Kecamatan Toribulu. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana peran keluarga dalam proses sosialisasi perilaku moral anak di desa Pinotu Kec.Toribulu. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memilih dan memusatkan data yang muncul dari catatan lapangan, selanjutnya menyusun pola hubungan dari hasil penelitian dalam bentuk naratif, menarik kesimpulan dari data-data yang diperoleh secara verifikasi yang dilakukan dalam bentuk penyajian dan penarikan kesimpulan dari data-data yang telah dikumpulkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas keluarga yang mempunyai anak di Desa PinotuKecamatan Toribulu sudah melaksanakan perannya dengancukup baik dalam proses sosialisasiperilaku moral anak. Nilai-nilai moral yang di berikan adalah memberikan contoh yang baik kepada anak, kedekatan orang tua dengan anak, komunikasi yang baik, dan membimbing anak  Kata Kunci: Peran Keluarga;Perilaku Moral. [1] A 321 12 057 Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP, Universitas Tadulako[2] Pembimbing I[3] Pembimbing II
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DEBITUR TERHADAP KREDIT BERMASALAH PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG PALU Ulfa, Ulfa
Katalogis Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Katalogis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.591 KB)

Abstract

Problems in credit repayment derived from internal and external factors of a bank. External factors such as interest rates, foreign exchange rates, and inflation cannot be controlled by the bank so that when non-performing loan occurred due to external factors, it is considered reasonable because the risk is difficult to be predictedand minimized. This study is aimed to analyze the influence of internal debtor on non performing loans at PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch Palu. The variables of debtor internal defined as the 5C principle in credit analysis. Variables of non-performing loans include accident, death and divorce (for individual borrowers); credit missmaangement, lack of knowledge and experience of the company’s management, as well as fraud (for corporate debtor). Data used in this study consistsof primary and secondary data, wich attained from questionnaires, interviews and documentation. The results based on multiple linear regressions analysis non-performing loans indicate that internal influence simultaneously has significant influence on non performing loans at PT. BNI Branch Palu. Partial test shows that character capacity and capital has positive and significant influence on performing loans; collateral and condition has insignificant influence on non performing loans at PT. BNI Branch Palu.
KONTRIBUSI ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN DAN KECEPATAN REAKSI TANGAN TERHADAP PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENISMEJA PADA SISWA SMA NEGERI 1 MARIORIAWA KABUPATEN SOPPENG Syamsuddin, Nurliati; Hamdiana, Hamdiana; Ulfa, Ulfa
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 10, No 3 (2018): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.26 KB) | DOI: 10.26858/com.v10i3.13193

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi koordinasi mata tangan dan kecepatan reaksi tangan terhadap pukulan forehand dalam permainan tenismeja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif berkorelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki SMA Negeri 1 Marioriawa Kabupaten Soppeng dengan jumlah sampel penelitian 40 orang yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan program SPSS Versi 21.00 pada taraf signifikan 95% atau a0,05. Bertolak dari hasil  analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Koordinasi mata tangan berkontribusi secara signifikan terhadap pukulan forehand dalam permainan tenismeja sebesar 69,1%; (2) Kecepatan reaksi tangan berkontribusi secara signifikan terhadap pukulan forehand dalam permainan tenismeja sebesar 52,8%; dan (3) Koordinasi mata tangan dan kecepatan reaksi tangan berkontribusi secara signifikan terhadap pukulan forehand dalam permainan tenismeja sebesar 69,5%
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SDN 54 PONTIANAK BARAT Ulfa, Ulfa; Marli, Suhardi; Kresnadi, Hery
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 6 (2019): JUNI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.711 KB)

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze the influence of the Jigsaw learning model on the learning outcomes of Social Sciences of fifth grade students of West Pontianak 54 Elementary School. The research method used was an experiment, a form of Quasi Experimental type of non equivalent group design. The study population was all fifth grade students of West Pontianak Elementary School 54 of 54 students. The sampling technique uses purposive sampling. The technique used is direct observation and measurement. Data collection tools in the form of observation sheets and multiple choice tests. The results of data analysis are, the average score of the control class post-test is 62 and the experiment is 67.61. Based on the results of the t-test calculation obtained by tcount 2.90> ttable 1.98, then Ha is accepted. This shows that there are differences in the learning outcomes of the control class students with the experimental class. Calculation of effect size is 0.77 with medium criteria. The conclusion of this study is that there is the influence of the Jigsaw learning model on the learning outcomes of Social Sciences in fifth grade students of West Pontianak 54 Elementary School in the medium category. Keywords: Model learning for Jigsaw, Learning outcomes, Social sciences
HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI PENGUNGSIAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI Ulfa, Ulfa; Budiman, Budiman; Andri, Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.373 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.830

Abstract

Penyakit ISPA yaitu penyakit yang menyerang di saluran pernafasan bagian atas yang disebabkan oleh virus, kuman dan bakteri yang menyerang di bagian hidung, tenggorokan serta paru-paru. Kasus ISPA masih menjadi paling teratas dari sepuluh penyakit yang lainya pasca bencana, bisa dilihat dari laporan Dinas Kesehatan  Kota Palu. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan ISPA dengan ukuran tenda,ukuran ventilasi, suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembapan serta jumlah KK (kepala keluarga) dalam tenda. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini observasional bersifat analitik dengan menggunakan metode cross sectional dengan mencari hubungan antara variabel independen dan dependen kemudian kedua variabel diamati dalam waktu bersamaan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara pendekatan secara multi stage sampling, pertama menggunakan propotional sampling untuk mengambil sampel dengan memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori di dalam populasi kemudian mengunakan sampel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak.Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ISPA dengan ventilasi diperoleh p value =0,790 yang artinya tidak ada hubungan dengan ISPA dengan ventilasi, menunjukan bahwa ISPA dengan suhu diperoleh dengan p value = 0,656 yang artinya tidak ada hubungan ISPA dengan suhu, kemudian variabel pencahayaan p value= 0,634 yang artinya tidak ada hubungan dengan ISPA, kelembapan p value= 0,352 yang artinya tidak ada hubungan ISPA dan kepadatan hunian p value = 0,438 yang artinya tidak ada hubungan dengan ISPA.Ditunjukan bagi pihak puksesmas kamonji agar dapat mengontrol di setiap pengungsian yang terkena ISPA untuk tetap menjaga kebersihan serta melakukan (phbs) perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak menularkan ke orang lain untuk mengurangi penderita. Kata Kunci : Ventilasi, suhu, kepadatan hunian, pencahayaan, kelembapan
MODEL PENGEMBANGAN INSTRUMEN SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING Ulfa, Ulfa; Sugiyo, Sugiyo; Purwanto, Edy
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.053 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) memberikan gambaran model instrumen supervisi BK yang diterapkan selama ini, (2) menghasilkan model instrumen supervisi BK yang handal yang dapat menggali lebih dalam unjuk kerja profesional guru BK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen supervisi BK yang dikembangkan mampu menggali semua komponen unjuk kerja profesional guru BK sebagaimana yang diatur dalam Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Kompetensi Konselor yang penjabaran layanannya merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81.A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, khususnya pada lampiran IV bagian VIII, memanifestasikan komponen arah pelayanan program BK pada lima komponen pelayanan.This reaserch is purposed to: (1) to depict the model of the supervision instrument of guidance and counselling teachers which is currently implemented, (2) to create the smarter model of the supervision instrument of guidance and counselling which is able to dig up deeper skill and more profesional guidance and counseliing teachers. Result of the research describes that the developed supervision instrument of the job of professional guidance and counselling teacher which is related to the regulation of the Natural Ministry of Education (Permendiknas) number 27, 2008 on the subject of the standard of academic qualification of the counsellor competence, which its implementation related to the regulation of the Ministry of Education and Culture number 81A, 2013 on the subject of the curriculum implementation, especially on the attachment IV article VIII to conclude the componence aimed to service programme on guidance and counselling which contains of five components.
Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam melalui Pembelajaran Al-Qur’an pada Anak Usia Dini Ulfa, Ulfa
ACIECE Vol 2 (2017): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Early childhood they are in the golden age, because at this time, child is like a white paper thatis not stained, Parents and teachers who are responsible for giving them a good life color. Islamis a religion whose teachings are perfect, it will not be lost in the child's life if they are givenknowledge about Islamic religious education. So it is very easy to provide Islamic religiouseducation, In this case through learning the Qur'an, because in learning the Qur'an there arevarious materials given to the child either that way of reading the Qur'an is good and correctalso learning about the content of the content contained in the Qur'an. the internalization of thevalue of Islamic religious education is very easy to be accepted by the early childhood, in thehope that in the future they can become good Muslims, who are obedient to their religion, sothat he achieves happiness in the world and in the afterlife.
Language Politeness of Presidential and Vice Presidential Candidates 2024-2029 Period in Campaign Impressions on TikTok Social Media Ulfa, Ulfa; Syuroyah, Do'atusy; Jaja, Jaja; Rosmaya, Elin
Allure Journal Vol 4, No 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/allure.v4i2.19273

Abstract

To attract public attention, presidential and vice-presidential candidates conduct campaign activities as a form of introduction and delivery of their work programs through 'sweet message and promise'. In delivering these messages, intentionally or unintentionally, sometimes the candidates use language that is less polite. This is interesting to study from the aspect of politeness. Therefore, the researchers were interested in examining the language politeness This research was conducted using descriptive research approach. The theory used was Leech's politeness principle. The research data were in the form of expressions containing the maxims of politeness sourced from TikTok social media campaign showed and obtained using documentation techniques with the instrument of documentation study guidelines. Then, the data were processed using the extra lingual pairing method. From the results of the study, it is concluded that the maxim of generosity is the most widely used maxim in the campaign for the election of the president and vice president of Indonesia for the 2024 elections. Through the use of this maxim, candidates try to humble themselves in the hope of gaining public sympathy so as to get a lot of votes and win the contestation. The contemporary context, the specific application of politeness theory to political campaigns on a modern social media platform became the novelty of this study. By pursuing these avenues, future researchers can deepen the understanding of political communication strategies and their effects on the electorate.