Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian

MODIFIKASI MODEL HIDROGRAF ALIRAN PERMUKAAN WOODING UNTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI DI DAERAH TROPIS Wagiono -; Nurpilihan Bafdal; Ramdhon Bermanakusumah; Chay Asdak
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model hidrograf debit aliran permukaan yang dimodifikasi dari model Wooding, untuk kejadian hujan di daerah tropis, luas DAS yang lebih besar dan diharapkan lebih baik tingkat ketelitiannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Desember 2004.Percobaan kalibrasi model telah dilakukan pada  plot percobaan berbentuk ellips dengan panjang sumbu pendek 2,0 m  dan sumbu panjang 3,0 mdi Jatinangor untuk memperoleh parameter yang akan memberikan estimasi hasil hidrograf terbaik, dan validasi model untuk menguji keandalan model pada skala DAS  di sub DAS Cigulung seluas 36,8 km2 dan sub DAS Cikapundung Maribaya seluas 76,7 km2.          Hasil kalibrasi plot percobaan mendapatkan η (koefisien detention) terpakai sebesar - 0,5 dan pengujian keandalan model definitif menunjukkan hidrograf debit aliran permukaan yang dihitung dengan menggunakan model definitip  tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap hidrograf debit aliran permukaan hasil pengukuran lapangan. Sedangkan analisa sensitivitas menunjukkan perubahan luas DAS dan intensitas hujan akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan debit aliran permukaan model. Kata kunci: Hidrograf aliran permukaan  
Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Bandung Barat Yohanes Christian; Chay Asdak; Dwi Rustam Kendarto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 15, No 1 (2021): TEKNOTAN, Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol15n1.3

Abstract

Kebutuhan hidup pada Kabupaten Bandung Barat akan bertambah seiring dengan tingginya pertumbuhan jumlah penduduk. Oleh karena itu, pembangunan akan bertambah seiringnya meningkatnya jumlah penduduk, sehingga perlu adanya pertimbangan keseimbangan lingkungan agar memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Perubahan tataguna lahan menjadi konsekuensi dengan adanya pembangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola perubahan penggunaan lahan dan menganalisis penggunaan lahan wilayah Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dengan menggunakan fakta-fakta yang ada dengan menggunakan data hidroklimatologi, tataguna lahan, dan jenis tanah. Software ArcGis 10.3 digunakan untuk mengolah data spasial, melakukan analisis spasial, mencakup pembuatan peta, penentuan luas daerah, overlay peta dan penyajian peta. Selama dalam kurun waktu 7 tahun terdapat banyak perubahan tataguna lahan yang ada pada wilayah Kabupaten Bandung Barat berbentuk hutan, perkebunan, pertanian lahan kering dan basah, serta lahan terbangun. Terdapat beberapa pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi. Terdapat 11.000 ha lebih perubahan yang ada pada wilayah Kabupaten Bandung Barat. Penggunaan yang berubah terdapat pada Tanaman Pertanian Lahan kering dan basah, Perkebunan, Hutan, dan lahan terbangun. Perkebunan mengalami perubahan yang cukup banyak, dikarenakan banyaknya profesi dari masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang menjadi petani, dan mengsumberkan mata pencarian dari hasil kebun.
ANALISIS JEJAK AIR PRODUKSI BERAS ORGANIK DI KABUPATEN TASIKMALAYA Fifi Dwi Pratiwi; Chay Asdak; Pari kesit
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi beras organik diduga berdampak terhadap ketersediaan air.  Penelitian menggunakan pendekatan analisis jejak air (water print) untuk mengidentifikasi total konsumsi air  dalam proses produksi beras organik di Desa Mangunreja dan Desa Salebu, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya. Hasil perhitungan nilai water footprint pada proses budidaya dan proses produksi beras organik di kedua desa menunjukan bahwa Nilai water footprint beras organik lebih kecil (822,2 m3/ton) daripada nilai water footprint beras non-organik (2.304,6 m3/ton). Kata kunci: jejak air, produksi beras organik, konsumsi sumber daya air
Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Bandang Menggunakan Metode Flash Flood Potential Index (Studi kasus: Sub DAS Cipeles, DAS Cimanuk) Suryadi, Dede; Asdak, Chay; Kendarto, Dwi Rustam
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 3 (2024): TEKNOTAN, Desember 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n3.10

Abstract

Sub DAS Cipeles merupakan wilayah yang secara rutin mengalami kejadian banjir bandang setiap tahun pada musim penghujan. Dampak-dampak yang ditimbulkan dari banjir bandang tersebut meliputi korban jiwa, kerusakan pada lahan pertanian, fasilitas umum, dan organisasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam dan pemetaan tingkat kerawanan terhadap banjir bandang di Sub DAS Cipeles, serta untuk menjelaskan dan menggambarkan kondisi wilayah ini berdasarkan faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya banjir bandang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FFPI (Indeks Potensi Banjir Bandang), sebuah metode analisis tingkat kerawanan terhadap banjir bandang yang menggunakan lima faktor.Faktor-faktor yang digunakan meliputi kemiringan lereng, nilai angka kurva (CN), indeks curah hujan sebelumnya (API), potensi pergerakan tanah, dan jenis litologi batuan. Setiap parameter yang diberi bobot dan skor menggunakan metode penilaian (metode pembobotan dan penilaian), kemudian ditumpang tindihkan (overlay) untuk menghasilkan nilai FFPI. Hasil utama dari penelitian ini adalah peta kerawanan banjir bandang yang mempertahankan tingkat kerawanan di berbagai wilayah di Sub DAS Cipeles. Peta ini dapat digunakan sebagai alat mitigasi bencana yang efektif untuk mengurangi dampak yang mungkin timbul akibat banjir bandang.