Claim Missing Document
Check
Articles

SIMULASI PARTIAL SHADING PADA SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING ARRAY - PHOTOVOLTAIC DENGAN METODE HIBRID PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) DAN FUZZY LOGIC CONTROL (FLC) Marcelino Dendy Ramadhani; Hadi Suyono; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi energi surya yang cukup besar membuat sistem photovoltaic (PV) sangat cocok digunakan di Indonesia. Namun, terdapat permasalahan utama dalam penggunaan sistem photovoltaic (PV) ini, yaitu kondisi partial shading. Kondisi tersebut menyebabkan nilai iradiasi pada setiap modul PV berbeda akibat tertutup bayangan pohon, awan, bururng, dll. yang menimbulkan banyak puncak pada kurva karakteristik PV. Pada penelitian ini akan membandingkan performansi algoritma PSO dan PSO-FLC dalam melacak global peak. Simulasi kondisi partial shading pada penelitian ini menggunakan 5 modul PV dan 6 percobaan dengan iradiasi yang berbeda-beda di setiap modulnya Pengujian simulasi penelitian ini menggunakan software MATLAB. Hasil simulasi MPPT menunjukkan bahwa dari percobaan pada 6 pola shading pengujian, efisiensi rata-rata algoritma PSO sebesar 95,5946% ± 6,6597. Sedangkan efisiensi rata-rata algoritma PSO-FLC sebesar 98,5910% ± 1,256 sehingga diperoleh persentase keunggulan algoritma PSO-FLC terhadap algoritma PSO sebesar 3,0768%.   Kata Kunci – Photovoltaic (PV), array PV, shading parsial, Maximum Power Point Tracking (MPPT), puncak lokal, puncak global, PSO, PSO-FLC ABSTRACT The potential for solar energy is large, making photovoltaic (PV) systems very suitable for use in Indonesia. However, there is a major problem in using this photovoltaic (PV) system, namely the partial shading condition. This condition causes the irradiation value for each PV module to be different due to being covered by shadows of trees, clouds, clouds, etc. which gives rise to many peaks on the PV characteristic curve. This study will compare the performance of the PSO and PSO-FLC algorithms in tracking global peaks. The simulation of partial shading conditions in this study used 5 PV modules and 6 experiments with different irradiation in each module. The simulation test of this study used MATLAB software. The MPPT simulation results from the 6 test shading patterns in each test shading pattern shows that, the average efficiency of the PSO algorithm is 96.0609%. While the average efficiency of the PSO-FLC algorithm is 98.6314%. Thus, there is a percentage of excellence of PSO-FLC algorithm against PSO algorithm of 2,5704%.   Keywords - Photovoltaic (PV), PV array, partial shading, Maximum Power Point Tracking (MPPT), local peak, global peak, PSO, PSO-FLC
ANALISIS TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA PEMBANGUNAN GARDU INDUK KALASAN DI YOGYAKARTA Malinda Dinna Auliya; Hadi Suyono; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan GI Kalasan diantaranya bertujuan untuk pertambahan kebutuhan tenaga listrik, memperbaiki mutu dan keandalan penyaluran tenaga listrik ke konsumen serta mendekatkan GI ke arah pelanggan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Newton Rhapson yang ada pada program PSS®E v.33.0. Pada hasil simulasi keadaan setelah dibangun GI Kalasan, nilai tegangan mengalami kenaikan dan rugi-rugi daya menurun. Rata-rata kenaikan nilai tegangan untuk beban maksimum, rata-rata dan minimum berturut-turut sebesar 1.93 kV, 0.04 kV dan 0.15 kV. Penurunan rugi-rugi daya untuk beban maksimum, rata-rata dan minimum berturut-turut sebesar 30.94%, 15.51% dan 15.03% dari keadaan sebelum dibangun GI Kalasan. Kontingensi terjadi pada keadaan setelah dibangun GI Kalasan di saluran dari bus 1 ke bus 15 dan dari bus 6 ke 15 dimana nilai tegangannya menurun dan rugi-rugi daya naik. Rata-rata penurunan nilai tegangan saat terjadi kontingensi di saluran dari bus 1 ke bus 15 dan dari bus 6 ke bus 15 berturut-turut untuk beban maksimum adalah 1.84 kV dan 1.57 kV, untuk beban rata-rata adalah 2.29 kV dan 2.06 kV dan untuk beban minimum adalah 1.57 kV dan 1.40 kV. Sedangkan untuk kenaikan rugi-rugi daya pada beban maksimum sebesar 39.76% dan 36.39%, pada beban rata-rata sebesar 48.61% dan 46.17% dan pada beban minimum sebesar 40.05% dan 38.01%.Kata kunci: Newton Raphson, tegangan, rugi-rugi daya, kontingensi.
KAJIAN IMPLEMENTASI HIBRID KAPASITOR BANK DAN TAP TRAFO UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG SUMBERMANJING WETAN Luthfan Akbar Azizan Firdaos; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 5 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKecamatan Sumbermanjing Wetan mendapatkan suplai daya energi listrik dari Gardu Induk Gondang Legiyang lokasinya berada jauh dari kecamatan Sumbermanjing Wetan. Hal ini Selain itu, daerah pesisir pantaimempunyai pola pemukiman penduduk yang memanjang sesuai garis pantai dan saling berjauhan. Karena lokasisuplai daya dan penyaluran energy listrik yang jauh, maka dibutuhkan system distribusi listrik yang optimal. Dengan adanya kondisi tersebut diperlukan evaluasi dan perencanaan kembali yang memperhatikan kriteria-kriteria perencanaan seperti jatuh tegangan yang diizinkan oleh PLN dan kelangsungan pelayanan listrik sehingga muncul optimasi pada jaringan yang dipakai. Proses perbaikan jatuh tegangan pada jaringan distribusi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengaturan tegangan yaitu dengan memanfaatkan komponen kapasitor.Proses perbaikan jatuh tegangan pada jaringan distribusi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metodepengaturan tegangan yaitu dengan memanfaatkan komponen kapasitor bank dan tap transformator. Pada penelitian ini, menggunakan software matlab untuk mengetahui oerbaikan profil tegangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 4 gardu hubung megalami kenaikan nilai tegangan setelah dilakukan pemasangan kapasitorbank dan tap trafo. Untuk itu dapat kita nyatakan bahwa gardu hubung yang sangat membutuhkan kapasitor bankdan tap trafo adalah gardu hubung 1,2,3, dan 4 ini mengalami perbaikan tegangan yang signifikan. Jika mengacukepada SPLN terkait tegangan yang diizinkan sebesar +5% dari tegangan nominal dan -10% dari tegangannominal, maka dapat dinyatakan bahwa 4 gardu hubung tidak memenuhi standar operasionalKata kunci: Profil Tegangan, Kapasitor Bank, Tap TransformatorABSTRACTSumbermanjing Wetan sub-district gets its electrical energy supply from the Gondang LegiSubstation, which is located far from Sumbermanjing Wetan sub-district. In addition, the coastal areahas a residential pattern that extends along the coastline and is far from each other. Due to the remotelocation of the power supply and distribution of electrical energy, an optimal electricity distribution system is needed. With these conditions, it is necessary to evaluate and re-planning that takes intoaccount the planning criteria such as the voltage drop permitted by PLN and the continuity of electricityservices so that optimization of the network used appears. The process of improving the voltage dropon this distribution network can be done using the voltage regulation method, namely by utilizing capacitor components. The process of improving the voltage drop on the distribution network can bedone using the voltage regulation method, namely by utilizing the capacitor bank and transformer tapcomponents. In this study, using Matlab software to determine the voltage profile improvement. Theresults showed that the 4 substations experienced an increase in the value of the voltage after thecapacitor bank and transformer tap were installed. For that we can state that the substations that reallyneed capacitor banks and transformer taps are substations 1,2,3, and 4 that have experienced significantvoltage improvements. If referring to the SPLN regarding the permissible voltage of +5% of the nominal voltage and -10% of the nominal voltage, it can be stated that the 4 substations do not meet theoperational standardsKeywords: Voltage Profile, Capacitor Bank, Tap Transformer.
PERBANDINGAN OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS STATIC SYNCHRONOUS COMPENSATOR (STATCOM) DAN UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Ibadi Mulyatama; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lajunya pertumbuhan di bidang industri membuat kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat, hal ini memiliki dampak yaitu sistem akan bekerja secara berlebihan dan dapat menimbulkan masalah seperti rugi daya pada saluran yang dapat diperbaiki menggunakan sebuah alat dan pengoptimasian untuk memeperbaiki profil serta rugi daya, oleh karena itu tujuan dari Penelitian skripsi ini adalah simulasi pemasangan dan mengoptimisasi dua jenis alat Flexible Alternative Current Transmition System (FACTS) yaitu Static Synchronous Compensator(STATCOM) dan Unified Power Flow Controller(UPFC) di sistem tenaga listrik Jawa Bali 500kV tahun 2016 untuk mengurangi rugi daya dengan menggunakan sebuah Artificial Inteligence(AI) yang bernama Algoritma Genetika. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa pemasangan FACTS pada sistem Jawa Bali 500kV dapat mengurangi rugi daya aktif 265,108 MW menjadi 235,24 MW untuk pemasangan STATCOM dan mengurangi menjadi 228,031untuk pemasangan UPFC. Untuk perbaikan profil tegangan awalnya terendah yaitu 0,922 pu di gardu induk Tasikmalaya kemudian tegangan terendah menjadi 0,954 pu di gardu induk yang sama untuk pemasangan STATCOM, serta tegangan terendah menjadi 0,956 pu di gardu induk Mandiracan untuk pemasangan UPFC. Kata Kunci : STATCOM, UPFC, Peralatan FACTS, Algoritma Genetika     ABSTRACT The growth in the industry increases the demand for electrical energy, this has an impact for the system and forcing to work excessively and can cause problems such as power losses in the line that can be repaired using a tool and optimization to improve the voltage profile and power losses, therefore the purpose of this thesis research is to simulate the  installation and optimize two types of Flexible Alternative Current Transmission System (FACTS) tools namely Static Synchronous Compensator (STATCOM) and Unified Power Flow Controller (UPFC) in the Java-Bali 500kV power system in 2016 to reduce power loss by using an Artificial Intelligence (AI) called Genetic Algorithm. From the simulation results it was found that the installation of FACTS on the Java-Bali 500kV system could reduce the active power loss of 265,108 MW to 235.24 MW for the installation of STATCOM and reduce it to 228,031 for installation of UPFC. To improve the lowest initial stress profile, namely 0.922 pu at the Tasikmalaya substation, the lowest voltage was 0.954 pu at the same substation for STATCOM installation, and the lowest voltage was 0.956 pu at the Mandiracan substation for UPFC installation. Keyword : STATCOM, UPFC, FACTS devices, Genetic Algorithm
PENINGKATAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DENGAN RELOKASI SECTIONALIZER PADA PENYULANG PUJON MENGGUNAKAN METODE BAT ALGORITHM DAN CUCKOO SEARCH ALGORITHM Wildan Alfi Syahri; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi Listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat saat ini sehingga diperlukan penyediaan energi listrik dengan tingkat keandalan yang baik. Peningkatkan nilai keandalan pada jaringan distribusi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti peletakan sectionalizer dan penambahan pembangkit terdistribusi. Indeks keandalan yang umum digunakan antara lain SAIFI, SAIDI, dan CAIDI. Indeks keandalan tersebut dapat dihitung berdasarkan frekuensi kegagalan dan durasi gangguan yang terjadi dalam satu tahun. Tingkat keandalan dinyatakan lebih baik apabila nilai dari SAIFI, SAIDI, dan CAIDI lebih kecil dari kondisi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi penempatan terbaik sectionalizer pada Penyulang Pujon yang terhubung dengan pembangkit terdistribusi. Metode yang digunakan adalah bat algorithm dan cuckoo search algorithm menggunakan software Matlab R2016b. Penyulang Pujon disuplai dari Gardu Induk Sengkaling, Penyulang ini memiliki 8 buah sectionalizer yang tersebar disepanjang saluran. Kondisi eksisting Penyulang Pujon menunjukkan nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) sebesar 7,2355 kali/tahun, 21,4085 jam/tahun, dan 2,9588 jam/tahun. Berdasarkan hasil penelitian kondisi penambahan pembangkit terdistribusi (wind turbine) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi eksisting, hal ini ditunjukkan dengan turunnya nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) menjadi 6,6209 kali/tahun, 19,5527 jam/tahun, dan 2,9532 jam/tahun. Namun dikarenakan hasilnya belum memenuhi standar PLN maka dilakukan relokasi sectionalizer pada Penyulang Pujon dengan relokasi 13 sectionalizer dan penambahan pembangkit terdistribusi. Menggunakan metode bat algorithm didapatkan nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) sebesar 6,44 kali/tahun, 19,2473 jam/tahun, dan 2,9887 jam/tahun dengan waktu eksekusi ± 16 detik sedangkan untuk metode cuckoo search algorithm didapatkan nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) sebesar 6,428 kali/tahun, 19,1662 jam/tahun, dan 2,9817 jam/tahun dengan waktu eksekusi ± 153 detik. Berdasarkan hasil diatas didapatkan metode cuckoo search algorithm memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan bat algorithm tetapi untuk waktu eksekusi bat algorithm lebih cepat dibandingkan dengan cuckoo search algorithm. Kata kunci: sectionalizer, keandalan, pembangkit terdistribusi, bat algorithm, cuckoo search algorithm ABSTRACT Electricity energy is a necessity for the people today, so it is necessary to provide electricity that has a good level of reliability. Increasing the value of reliability can be done in several ways such as relocation sectionalizers and adding distributed generations. Both methods can increase the reliability index on the distribution network. Reliability index commonly used include SAIFI, SAIDI, and CAIDI. The reliability index can be calculated based on the failure rate and average outage time that occurs in one year. The level of reliability is stated to be better if the values ​​from SAIFI, SAIDI, and CAIDI are smaller than the previous conditions. This research aimed to determined the placement of sectionalizer in Pujon feeder that connected with distributed generation. The method used are Bat Algorithm and Cuckoo Search Algorithm using matlab R2016b software.Pujon feeder is supplied from Sengkaling Substation, this feeder has 8 sectionalizers spread along the canal. The existing condition of Penyulang Pujon shows the reliability index values ​​(SAIFI, SAIDI, and CAIDI) of 7.2355 times / year, 21.4085 hours / year, and 2.9588 hours / year. Based on the results of the research, the condition of the addition of distributed generation (wind turbine) shows better results compared to the existing conditions, this is indicated by the decrease in the reliability index (SAIFI, SAIDI, and CAIDI) to 6.6209, times / year, 19,5527 hour / year, and 2,9532 hours / year. However, because the results do not meet PLN standards, relocation of sectionalizers is carried out on Pujon Feeders by relocating 13 sectionalizers and adding distributed generation. Using the bat algorithm method, the reliability index values ​​(SAIFI, SAIDI, and CAIDI) were 6.44 times / year, 19.2473 hours / year, and 2.9887 hours / year with ± 16 seconds execution time while the cuckoo search algorithm method the value of the reliability index (SAIFI, SAIDI, and CAIDI) was 6.6428 times / year, 19.1662 hours / year, and 2.9817 hours / year with ± 153 seconds. Based on the above results, the cuckoo search algorithm method has the best results compared to the bat algorithm, but for bat algorithm execution time is faster than the cuckoo search algorithm. Keywords: sectionalizer, reliability, distributed generation, bat algorithm, cuckoo search algorithm
ANALISIS STABILITAS TRANSIEN SISTEM INTERKONEKSI JAWA BALI 500 kV SETELAH PENAMBAHAN UNIT PEMBANGKIT BARU TAHAP 1 DAN TAHAP 2 PADA PLTGU-GRATI Yanuar Alfa Tri Susanto; Hadi Suyono; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebutuhan daya listrik meningkat 8% setiap tahunnya. Sehingga pemerintah pada akhir tahun 2019 menargetkan tingkat rasio elektrifikasi menjadi 97,35%. Untuk memenuhi kebutuhan listrik dan target rasio elektrifikasi yang telah ditentukan, pada tahun 2015 pemerintah dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan program 35.000 MW. Salah satu bentuk program 35.000 MW yang dilakukan PLN yaitu penambahan pembangkit pada sistem interkoneksi Jawa Bali 500 kV sebesar 450 MW Grati. Penambahan tersebut terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sebesar 300 MW dibangun pada tahun 2017 dan tahap kedua 150 MW pada tahun 2018. Dengan adanya pembangkit baru tersebut maka perlu dilakukan analisis ulang terhadap kinerja sistem secara keseluruhan, meliputi rugi daya sistem, stabilitas sudut rotor, stabilitas tegangan dan stabilitas frekuensi.  Dari hasil simulasi menggunakan software ETAP 12.6, menunjukkan bahwa nilai rugi daya sistem mengalami penurunan setelah penambahan pembangkit tahap 1 sebesar 0,015% saat beban puncak dan 0,003% saat beban dasar dan setelah penambahan pembangkit tahap 2 sebesar 0,057% saat beban puncak dan 0,012% saat beban dasar. Setelah mengalami gangguan tiga fasa pada bus grati, respon sudut rotor, tegangan dan frekuensi sistem setelah penambahan pembangkit tahap 1 dan tahap 2 tetap dapat kembali ke kondisi stabil. Untuk kasus gangguan tiga fasa dan lepasnya unit pembangkit baru, respon stabilitas tegangan sistem memiliki nilai kestabilan tegangan baru di bawah nilai tegangan nominal sistem, namun masih sesuai dengan dengan batas minimum nilai tegangan kerja yang ada pada aturan jaringan. Waktu pemutusan kritis kondisi sistem setelah penambahan pembangkit baru tahap 1 dan tahap 2 lebih cepat jika dibandingkan dengan kondisi sebelum penambahan pembangkit baru baik untuk kondisi beban puncak dan beban dasar.   Kata kunci: analisis aliran daya, rugi-rugi, Stabilitas transien, sudut rotor generator, frekuensi, tegangan, Interkoneksi Jawa Bali 500 kV, waktu pemutusan kritis   ABSTRACT Based on data from Ministry of Energy and Mineral Resources, electricity power requirements increases 8% every year. Thus, The Government targets the level of electrification ratio to be 97.35% by the end of 2019. In order to supply the electricity requirements and electrification ratio’s target that has been assigned, in 2015 The Government and The National Electricity Company (PLN) launched 35.000 MW’s Program. One of the realization of 35.000 MW’s Program carried out by PLN is the addition Java Bali 500 kV  interconnection system of 450 MW of Grati. The addition consists of 2 phase, the first phase 300 MW was constructed in 2017 and the second phase 150 MW was constructed in 2018. With the existence of the new generator, it is necessary to re-analyze the overall system performance, including system power losses, rotor angle stability, voltages stabilitiy, and frequency stability. From the simulation results using ETAP 12.6 software, it shows that the system power loss value is decreasing after the addition of the phase 1’s generator by 0.015% on full load and 0.003% on base load and after the addition of the phase 2’s generator become 0.057% on full load, and 0.012% on base load. After having three phase interference in the Grati Bus, the rotor angle response, the voltage and frequency of the system after the addition of phase 1’s generator and phase 2’s generator can still be returned to stable conditions. In the case of three-phase interference and the release of a new generating unit, the system's voltage stability response has a new voltage stability value below the nominal value of the system, but still in accordance with the minimum working voltage values that exist in the network rules. The critical termination time of system condition after the addition of new generator phase 1 and phase 2 is quicker compared to conditions prior to the addition of new generator, both for peak load condition and base load condition. Keywords: Load Flow Analysis, Losses, Transient Stability, generator rotor angle, frequency, voltage, Jawa-Bali 500 kV Interconnection System, Critical Clearing Time
PENGGUNAAN FIREWORKS ALGORITHM UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI Radian Hepta Martha Hardaka; Hadi Suyono; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 6 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Semakin bertambahnya kebutuhan tenagalistrik menuntut sistem distribusi tenaga listrik untuk mempunyaitingkat keandalan yang lebih baik. Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik, PT. PLN (Persero) menggunakansectionalizer pada jaringan listriknya. Penentuan posisisectionalizer dan jumlah sectionalizer sangat penting dalam keandalan sistem tenaga listrik. Indeks keandalan yang umum digunakan adalah SAIFI dan SAIDI. Indeks keandalan SAIFI danSAIDI dapat dihitung berdasarkan frekuensi kegagalan dandurasi gangguan yang terjadi dalam satu tahun. Jika nilai dariSAIFI dan SAIDI lebih kecil, maka keandalan disimpulkan lebihbaik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi penempatan sectionalizer terbaik pada penyulang Pujon yang terhubung dengan pemangkit terdistribusi. Metode yang digunakan adalah Firework Algorithm menggunakan software Matlab 2017a. Hasil penelitian menunjukan nilai indeks keandalan (SAIFI dan SAIDI) sebesar 7,073558 kali/tahun dan21,63946 jam/tahun. Nilai indeks keandalan penelitian kondisi penambahan pembangkit terdistribusi (mikrohidro dan sel surya)menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan kondisi eksisting,dengan nilai indeks keandalan (SAIFI dan SAIDI) sebesar6,852492 kali/tahun dan 19,91051 jam/tahun. Skenario penambahan jumlah sectionalizer menjadi 16, didapatkan nilaiindeks keandalan yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu nilaiSAIFI sebesar 5,8169 kali/tahun dan nilai SAIDI sebesar 18,7953jam/tahun.Kata kunci—sectionalizer, indeks keandalan, pembangkitterdistribusi, Fireworks AlgorithmAbstract—The increasing demand for energy electricity demands the electric power distribution system to have better level of reliability. To increase reliability of the electric power system, PT. PLN (Persero) uses sectionalizer on the power grid. Positioning sectionalizer and the number of sectionalizers are very important in reliability of the electric power system. Common reliability index used are SAIFI and SAIDI. SAIFI reliability index and SAIDI can be calculated based on the frequency of failure and duration of the disturbance in one year. If the value of SAIFI and SAIDI are smaller, then reliability is concluded to be higher good. This study aims to determine the location of the best sectionalizer placement on the Pujon feeder connected to a distributed generator. Which method used is Firework Algorithm using software MATLAB 2017a. The results showed the index value reliability (SAIFI and SAIDI) of 7.073558 times/year and 21,63946 hours/year. Condition research reliability index value addition of distributed generation (micro hydro and solar cells) shows better results than the existing conditions, with a reliability index value (SAIFI and SAIDI) of 6.852492 times/year and 19.91051 hours/year. Scenario the addition of the number of sectionalizers to 16, obtained the value of reliability index that is better than before, namely the value of SAIFI is 5,8169 times/year and the SAIDI value is 18,7953 hours/year.Keywords—sectionalizer, reliability index, generator distributed, Fireworks Algorithm 
PENGARUH JUMLAH SIRIP PERMUKAAN ISOLATOR POLIETILEN TERHADAP TINGKAT ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA KONDISI KERING DAN BASAH Muhammad Ghufron Auliya Rahman; Mochammad Dhofir; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 5 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolator merupakan alat listrik yang digunakan untuk mengisolasi, yaitu memisahkan secara elektris dua buah penghantar atau lebih yang berdekatan, sehingga tidak terjadi kebocoran arus atau dalam hal gradien tinggi berupa lompatan api (flashover). Pada penelitian ini akan diuraikan pengaruh dari jumlah sirip permukaan isolator terhadap distribusi medan listrik, tingkat arus bocor, dan tegangan flashover dalam kondisi kering dan basah. Material penyusun isolator yang digunakan adalah polietilen, dengan tiga variasi jumlah sirip yaitu 1 sirip, 2 sirip, dan 3 sirip. Jarak antar elektroda dan jarak rambat dari isolator dibuat sama, dengan pembuatan dimensi yang memperhatikan standar IEC. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengambil data arus bocor dan tegangan flashover secara langsung di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Universitas Brawijaya, serta dilakukan simulasi distribusi medan listrik pada masing-masing variasi isolator menggunakan software FEMM 4.2. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi AC, dengan variasi tegangan uji 2, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 14, 15, 20, dan 25 kV. Pada pengujian kondisi basah, digunakan tiga variasi debit pembasahan, yaitu 10, 30, dan 60 mL/s yang mengacu pada tren curah hujan di Indonesia. Pada penelitian ini didapatkan bahwa semakin banyak jumlah sirip isolator dengan jarak rambat dan jarak vertikal yang sama akan membuat distribusi medan maksimum dan arus bocornya semakin kecil, sedangkan tingkat homogenitas dan tegangan flashover akan semakin besar. Debit pembasahan juga berpengaruh terhadap arus bocor, dimana peningkatan debit pembasahan berbanding lurus dengan tingkat arus bocor dan berbanding terbalik dengan ketahanan suatu isolator menahan tegangan flashover, hasil ini mampu didapatkan dengan baik karena objek uji pada penelitian ini memiliki sifat pencucian alami yang baik dan tidak mengalami hubung singkat lokal. Kata kunci: Isolator polietilen, jumlah sirip isolator, arus bocor, tegangan flashover ABSTRACT An insulator is an electrical device used to isolate, which is to electrically separate two or more adjacent conductors, so that there is no leakage current or in the case of high gradients in the form of a flashover. This research will describe the effect of the number of surface fins of the insulator on the distribution of the electric field, the level of leakage current, and the flashover voltage in dry and wet conditions. The materials used  for the insulator is polyethylene, with three variations in the number of fins, namely 1 fin, 2 fins, and 3 fins. The distance between the electrodes and the propagation distance of the insulator is made the same, with IEC Standards as dimension manufacturing reference. The research method used is to take the leakage current and flashover voltage data directly at the High Voltage Engineering Laboratory of Brawijaya University, and simulate the distribution of the electric field on each variation of the insulator using the FEMM 4.2 software. The test was carried out using a high AC voltage, with variations in the test voltage of 2, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 14, 15, 20, and 25 kV. In wet condition test, three variations of wetting discharge is used, namely 10, 30, and 60 mL/s which refers to the trend of rainfall in Indonesia. In this study, it was found that greater number of insulator fins with the same propagation and vertical distance, resulted in smaller maximum field distribution and the leakage current, while greater value was found in the homogeneity level and the flashover voltage. Wet discharge also affects the leakage current, where the increase in wetting discharge is directly proportional to the level of leakage current and inversely proportional to the resistance of an insulator that withstand flashover voltage, this result can be obtained properly because the test object in this study has good natural washing properties and does not experience local short circuit. Keywords : Polyethylen insulator, number of insulator fins, leakage current, flashover voltage
ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DI KABUPATEN JEMBER Ahmad Fadly Irawan; Mochammad Dhofir; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.86 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan analisis untukpenghematan penggunaan energi listrik lampupenerangan jalan umum yang terdapat di KabupatenJember, terdapat dua jenis data yang dibutuhkan yaitudata primer dan data sekunder, untuk mengolah datadigunakan analisis teknis, finansial dan kelayakan.Metode penghematan PJU terdiri dari tiga metode yaitumetode diskriminasi tingkat penerangan berdasarkan jamoperasi dua lampu dengan daya berbeda, metodediskriminasi beban berdasarkan jam operasi, dan metodepenggantian lampu. Total konsumsi energi listrik PJU12.476.484 kWh. Sasaran potensi penghematan terbesaradalah pada lampu SON-T dan merkuri yang konsumsienergi listriknya mencapai 12.208.683 kWh (97,9%) dalamsatu tahun dari total konsumsi energi listrik. Penerapanmetode didapatkan penghematan energi listrik sebesar5.324.716 kWh, 3.185.093 kWh , dan 6.306.377 kWh dalamsatu tahun berturut-turut dari setiap metode. Biayapenghematannya berturut-turut dari setiap metode Rp.44.363.455.340, Rp. 25.602.871.420, dan Rp. 6.287.457.869.Periode pengembalian investasi dari setiap metode untukmasa akhir proyek 25 tahun adalah 12 tahun untukmetode diskriminasi tingkat penerangan berdasarkan jamoperasi 2 lampu dengan daya berbeda, 9 tahun untukmetode diskriminasi beban berdasarkan jam operasi, dan16 tahun untuk metode penggantian lampu. Metodepenghematan PJU yang layak untuk diterapkan padapenerangan jalan umum di Kabupaten Jember yaitumetode diskriminasi tingkat penerangan berdasarkan jamoperasi dua lampu dengan daya berbeda, metodediskriminasi beban berdasarkan jam operasi, dan metodepenggantian lampu.Kata Kunci— Energi listrik, Efisiensi, Penerangan JalanUmum (PJU)
ANALISIS ECONOMIC DISPATCH PADA PEMBANGKIT THETRMAL 500kV JAWA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Muhammad Syaiful Arifin; Hadi Suyono; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan  pembangkit listrik untuk memikul beban menentukan keandalan sistem energi listrik, sehingga selalu diupayakan besar daya yang dibangkitkan harus sama dengan besar kebutuhan di sisi beban setiap saat. Terutama unit pembangkit termal yang berbahan bakar fosil sangat tergantung pada bahan bakar, pertambahan beban akan mendorong pertambahan kuantitas (jumlah) bahan bakar per satuan waktu yang akan meningkatkan pertambahan biaya per satuan waktu. Fluktuasi kebutuhan energi listrik di sisi beban akan menimbulkan fluktuasi biaya bahan bakar, berkaitan dengan hal tersebut perlu ditentukan pola korelasi keduanya, yang biasa disebut input-output suatu pembangkit tenaga listrik. Pada sistem tenaga listrik, unit-unit pembangkit tidak berada dalam jarak yang sama dari pusat beban dan biaya pembangkitan tiap-tiap pembangkit pun berbeda. Pada kondisi operasi normal sekalipun, kapasitas pembangkitan harus lebih besar dari jumlah beban dan rugi-rugi daya pada sistem. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu pengaturan terhadap pembangkitan. Analisis aliran daya optimal adalah suatu perhitungan untuk meminimalkan suatu fungsi tujuan yaitu biaya pembangkitan atau rugi-rugi transmisi dengan mengatur daya aktif dan daya reaktif pembangkitan tiap pembangkit sistem tenaga yang terinterkoneksi dengan memperhatikan batas-batas tertentu. Biaya total bahan bakar 6 unit pembangkit thermal  sistem 500 KV Jawa-Bali dengan menggunakan Algoritma Genetika selama 24 jam adalah Rp.115.379.855.898. Apabila dibandingkan dengan data riil sistem yang menghasilkan total biaya sebesar Rp.150.371.894.794, maka  penjadwalan  unit pembangkit dengan algoritma genetika memberikan hasil 23,27% lebih ekonomis. Kata Kunci :Algoritma Genetika, Economic Dispatch
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abraham Latumahina Abraham Lomi Achmad Yahya Chasanuddin Adharul Muttaqin Adhi Purbo Putranto Agam Rido Priawan Ahmad Fadly Irawan Ahmad Faisol Ahmad Fajar Robiyanto Ahmad Hadid Muntaha Ahmad Reza Yahya Aji Rizky Hakim Alan Stevrie Balantimuhe Alfian Nur Ferdianzah Alfian Sakti Pamungkas Amrizal Karim Amrulloh Anargya Widyatma Anthony Wijoyo Anthony Wijoyo Ardiyallah Akbar Arnold J. Kastanja Aswin, Muhammad Aulia, Fitrah Bambang Siswojo Boby Satriya Nugraha Budi Agung Raharjo Chandra Wiharya Cita Rahiim Tama Dheo Kristianto Dhofir, Mochammad Dicky Indratama Dikma Hartanjung Dimas Mudya Permadi Dimas Nofiantoro Dinda Oki Prabawanti Dwi Cahya Ramadhan Dwi Indra Kusumah Eko Kuncoro Engga Kusumayoga Erlangga Dinda Permana Erwin Hery Setiyawan Fairuz Milkiy Kuswa Faiz Yusky Ahlian Fajariyah Mulyani Fauzan, Vito Faza Azmi Hidayat Fitriana Suhartati Gahara, Ahda Galuh Prawestri Citra Handani Gatut Yulisusianto Hafidh Fadhlir Rahman Hakim, Luqman Halomoan Marthin Muskita Hari Santoso HARRY SOEKOTJO DACHLAN Harry Soekotjo Dachlan Hasanah, Rini Nur Hasmaini Mohamad Hatorangan, Orlando Hazlie Mokhlis Helmy Mukti Himawan Hendra Sumitro Sinurat Hery Purnomo I Kadek Adi Satya Putra Ibadi Mulyatama Iksan , Santoso Ilham Ramadhan Maulana Imam Suwandi Indah Permata Sari Safti Indratama, Dicky Indri Kusuma Dewi Ismail Musirin Ismail Musirin Ismail Musirin Jasri Kariadi Ginting Johanis Tupalessy Kevin Rachman Firdaus Khusnul Hidayat Kosa Shantia Laksono, Mico Norman Lilik J. Awalin Liza Putri Dafroni Lukman Hakim Lunde Ardhenta Luthfan Akbar Azizan Firdaos M Fauzan Edy Purnomo M. Aziz Muslim M. Fauzan Edy Purnomo M. Rif’an Mahdin Rohmatillah Mahfudz Shidiq Mahfudz Shidiq Malinda Dinna Auliya Mamdouh Abdel-Akher Marcelino Dendy Ramadhani Markus D. Letik Mas Ahmad Baihaqi Maulana, Eka Moch Fahrulrozi Moch. Dhofir Moch. Dofir Moechammad Sarosa Mohamad Khairuzzaman Mohamad Zamani Mohamad Najib Priyo Prakoso Mohamed Zellagui Mohammad Salman Abdurrohim Mu'ammar Faris L. Muammar Zainuddin Muchammad Ali Mudjirahardjo, Panca Muhamad Hazim Lokman Muhammad Arsyad Muhammad Fadillah Kurniawan Muhammad Fauzan Edy Purnomo Muhammad Ghufron Auliya Rahman Muhammad Rahmatullah Al-Qaedi Muhammad Rizky Wira Utomo Muhammad Sholikhin Muhammad Syaiful Arifin Muhammad Syarifuddin Anshor Mujib Ridwan Muslimin Muslimin n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Wijono Nadila Adza Savira Yaniar Nico Gautama Ginting Nur Vidya Ramadhani Nur Zahirah Mohd Ali Nurwati, Tri Olivia Ferlita Onny Setyawati Pristian, Candra Adha Putera, R. P. Ravie O. Mucheyz R. A. Setyawan Raden Arief Setyawan Radian Hepta Martha Hardaka Rahmadwati, n/a Rendy Hari Widodo., Hari Widodo Riko Nur Akbar Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hassanah Rizki Chandra Maulana Rizki Tirta Nugraha Rizky Adhiputra Wallad Rudy Yuwono S. Irawan, Yudy Saiful Firdaus Abd Shukor Saiful Izwan Suliman Saiful Izwan Suliman Salim, Mohammad Agus Septi Uliyani Septian Kevin Aditama Sharifah Azma Syed Mustafa Sholeh Hadi Pramono Sigi Syah Wibowo Soleman Sesa Subekti, Elditya Suci Imani Putri Surya Adi Purwanto Syaiful Amri Syamsu Dhuha Tasnim Tasnim Tay Lea Tien Teguh Utomo Thoriq Kamal Septianhasri Triyudha Yusticea Sulaksono Tumpak Samosir Uliyani, Septi Unggul Wibawa Usman Nurhasan Wardana, ING Widyananda, Eka Putra Widyananda., Putra Widyatama, Anargya Wijono Wijono Wijono Wijono Wilda Faradina Wildan Alfi Syahri Wira R. A., Imantaka Wisnu Adi Suryo Yakin Gabrielsa Yamadika Okto Ahiro Yanuar Alfa Tri Susanto Yoga Candra Setyawan Yoga Prasetya Yuniar Adi Setiawan Zainuri, Akhmad Zulkifli Abd Hamid