Claim Missing Document
Check
Articles

ASPIRASI KELUARGA PETANI MENYEKOLAHKAN ANAK KE SEKOLAH KEJURUAN DI DESA BUNTALO KABUPATEN BOLAANG MANGONDOW Windy Evanjel Runtuwene; Ferdinand Kerebungu; Zoni Singal
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 2 No. 2 (2021): (DESEMBER 2021) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v2i2.1953

Abstract

The problem in this study is that Buntalo Village is a village located in Lolak sub-district, where most of the people are in low economic conditions, although there are also people who have good economic conditions. Buntalo village people who have a mediocre income or family economy are farmers who work in the fields where their income depends on the availability of jobs from the owners of the fields. With mediocre economic income, it also has an impact on children's education, where the education of children in Buntalo village is not at a good level of education, where the education level in Buntalo village is only up to elementary and junior high school levels. The research method used in this research is qualitative research. The level of income is one measure to see the level of community welfare. Especially for lowland rice farmers with narrow lands, whose access to land owned is very limited. However, it does not mean that they belong to the poor group because they have other accesses (education, labor) and can be utilized.
NILAI-NILAI RELIGI PADA TRADISI HADRAT DI DESA GANDASULI KECAMATAN BACAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA Taufik Saman; Ferdinand Kerebungu; Veronika E. T. Salem
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 3 No. 1 (2022): (JUNI 2022) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v3i1.2246

Abstract

The hadrat tradition is a religious tradition of the Butonese community in Gandasuli village. With the intention to commemorate Eid al-Adha and prevent people from things that are not wanted. Literally, hadrat can be interpreted as a sacrifice by the Gandasuli community. This study aims to reveal how the Gandasuli village community interprets the hadrat tradition. And also to find out the origin of the birth of this hadrat tradition. The method approach used in this study is a qualitative method which aims to provide a systematic, factual, and accurate description. By describing the data obtained, it is analyzed qualitatively. From the results of this study, it has been found that the Gandasuli village community interprets this tradition as a form of their identity and also how they express their love for the Buton people tradition. However, there are also shortcomings in understanding the meaning of this tradition, especially for the younger generation, this is due to the lack of knowledge of the gandasuli culture. Meanwhile, there are three meanings contained in the hadrat tradition based on the analysis and research results, namely; meaning of unity, religious meaning and aesthetic meaning
KEBUTUHAN LAYANAN AIR BERSIH PADA MASYARAKAT DI DESA KEDI KECAMATAN LOLODA KABUPATEN HALMAHERA BARAT Yuner Harimisa; Ferdinand Kerebungu; Abdul Rasyid Umaternate
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 3 No. 1 (2022): (JUNI 2022) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v3i1.3910

Abstract

This research aims to find out how the perception of the people of Kedi Village towards the needs of clean water services and to find out why there is no direct conflict between the people of Kedi Atas and the people of Kedi Bawa (Medo RT 1) in meeting the needs of clean water, this research was conducted in Kedi Village, South Loloda District, West Halmahera Regency. The research method used is qualitative research by collecting observation data and in-person interviews with several informants. The results of research in general show that clean water is the most important and important need for the people of Kedi Village but the people of Kedi Atas are very difficult to access clean water and still rent vehicles and power to get water. while the people of Kedi Bawa (Medo RT 1) are very easy to get clean water. The people of Kedi Atas and Kedi Bawa do not conflict directly in meeting the needs of clean water located in Kedi Bawa because there are factors that become binders in the social life of the people of Kedi Village, namely family between kedi Atas and Kedi Bawa people working together and please help if there are families who experience shortages. 
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru IPS di SMP Negeri 1 Kabupaten Pulau Morotai Dego, Andreas; Santie, Yoseph D.A.; Deehop, Sem; Kerebungu, Ferdinand
SOCIUS Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v6i2.151

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru IPS di SMP Negeri 1 Pulau Morotai selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan kompetensi pedagogik guru sosial ketika menerapkan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi langsung (observasi), wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru IPS di SMP Negeri 1 Kabupaten Pulau Morotai dalam melaksanakan pembelajaran di kelas cukup baik, dari lima indikator kompetensi pedagogik, hanya satu indikator yang belum sepenuhnya dikuasai oleh guru IPS yaitu pemahaman terhadap peserta didik, guru tidak benar-benar memahami karakteristik peserta siswa dan juga manajemen kelas yang perlu ditingkatkan lagi, sedangkan dalam indikator perancangan pembelajaran, menerapkan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, guru telah memenuhi keempat indikator dengan cukup baik.
Perilaku Belajar Mahasiswa Batak Toba di Universitas Negeri Manado Hutagalung, Dahlia Morina; Kerebungu, Ferdinand; Lamadirisi, Maryam
SOCIUS Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i1.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perilaku belajar mahasiswa Batak Toba di Perguruan Tinggi. Tujuan tersebut berdasarkan permasalahan yaitu terdapat perubahan perilaku belajar mahasiswa Batak Toba di Universitas Negeri Manado dibandingkan ketika masih duduk dibangku SMA. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui fenomena perilaku belajar mahasiswa Batak Toba Universitas Negeri Manado yang mengalami perubahan cara belajar dan prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif menurut Milles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terjadi perubahan perilaku belajar pada mahasiswa Batak Toba di perguruan tinggi khususnya di Universitas Negeri Manado, jika dibandingkan ketika masih duduk di bangku SMA. Perubahan perilaku belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang menurun, faktor penyebabnya yaitu perilaku malas mengikuti perkuliahan yang disebabkan karena lingkungan pergaulan, jauh dari pengawasan atau kontrol langsung orang tua dan tidak mampu mengatur waktu belajar. Prestasi belajar yang menurun dapat dlihat dari indeks prestasi semester mahasiswa Batak Toba yang berdampak pada tidak dapat menyelesaikan masa studi tepat waktu.
Competition for Social Status in the Indigenous North Toraja Communities (A Study in Tondon Matallo Village, Tondon District, North Toraja District) Kerebungu, Ferdinand; Sakka, Senden; Salem, Veronika E. T.; Fathimah, Siti
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 2 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 0173/C3/DT
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v13i2.6656

Abstract

This research delves into the social status competition observed in Tondon Matallo. The primary focus of the competition revolves around the pricing and quantity of buffaloes purchased and slaughtered during this significant ceremony. Notably, the acquisition of a substantial number of buffaloes, often involving significant financial investment, does not necessarily alter individuals' social status. Consequently, the study aims to elucidate the dynamics of social status competition and identify the factors influencing it in North Toraja, employing Lewis Coser's conflict theory. Adopting a qualitative research methodology. The findings show that social values that previously focused on aspects of togetherness are now prioritised. The rambu solo becomes the main stage for economic competition. The dynamics of social interaction have become more structured and focused on aspects related to competition, creating relationship dynamics that are different from everyday situations. Perceptions of social status that were previously influenced by age, wisdom or positive contributions to the community, are now more related to the financial ability to purchase and slaughter buffalo, creating a shift in perceptions of what is considered prestigious and contributes to social status. As such, social values that previously focussed on aspects of togetherness have shifted during the rambu solo ceremony creating a new perspective on how cultural change can affect community dynamics. This reflects an evolution in the values recognised and valued by the community during such special events.
Pengembangan Industri Pariwisata Budaya dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Manado Kerebungu, Ferdinand
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6 No. 1 (2008)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu kota yang memiliki multi dimensi dan multikultural. Keanekaragaman masyarakat dan budaya yang ada di kota manado merupakan salah aset yang dapat dikembangkan menjadi industri pariwisata budaya. Penelitian merupakan penelitian pengkajian aset pariwisata budaya yang terdapat di Kota Manado, dalam rangka pengembangan dan persiapan kota manado menuju Kota Pariwisata Dunia 2010. Wisata budaya merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan selain pariwisata alam (Laut Bunaken) yang dapat mendatangkan devisa bagi daerah khususnya peningkatan PAD. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan survey dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, di kota Manado terdapat banyak aset pariwisata budaya yang dapat dikembangkan untuk menjadi obyek wisata, di antaranya piguran, tulude, maengkel, tari dondo, dan lain sebaginya. Aset ini merupakan warisan budaya dari masing-masing etnis yang terdapat di kola manado.
Pergeseran Nilai-Nilai Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Desa Kauditan 1 Kabupaten Minahasa Utara: Kajian Tentang Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Mapalus Katuuk, Dessy Trully Caterine; Kerebungu, Ferdinand; Pangkey, Itje; Tuerah, Paulus R.
Abdurrauf Science and Society Vol. 1 No. 4 (2025): Abdurrauf Science and Society
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/asoc.v1i4.327

Abstract

This research examines the shift of Mapalus cultural values in the life of the people of Kauditan 1 Village, North Minahasa Regency. The focus of the research includes identification of Mapalus values, analysis of its shift, and efforts to preserve it. Qualitative research method with the determination of research subjects by purposive method. Data collection techniques are observation, interviews, documentation using qualitative analysis according to Milles and Hubberman. The research results are as follows: 1) The types of Mapalus activities that exist in the life of the Kauditan 1 Village community, namely: Mapalus activities in farming, Mapalus activities in social life: helping when there is a natural disaster, death, or accident, Mapalus activities in building houses, repairing roofs, digging wells, Mapalus activities in terms of parties, such as weddings, circumcisions, and Mapalus activities to make irrigation, bridges, and build or repair roads. 2) Mapalus culture that is considered important in the life of the community, namely: Mapalus farming, Mapalus culture in social activities such as death, marriage, and repairing public facilities or what is known as social service. 3) Shifts or changes in cultural values in Mapalus activities, namely Changes in Mapalus work replaced with money (paying services and wages), The existence of organic solidarity, which considers hiring labour more practical, The fading of the value of togetherness in society, and Changes in social behaviour, and 4) Efforts to preserve cultural values in Mapalus or mapalus activities in community life, namely: as follows: a) Providing learning mapalus values to the general public, b) Socialisation process to the community about the values of togetherness, c) Strengthening existing Mapalus or mapalus activities, and d) Reviving Mapalus or mapalus activities. Abstrak: Penelitian ini mengkaji pergeseran nilai-nilai budaya mapalus dalam kehidupan masyarakat Desa Kauditan 1 Kabupaten Minahasa Utara. Fokus penelitian meliputi identifikasi nilai-nilai Mapalus, analisis pergeserannya, dan upaya pelestariannya. Metode penelitian kualitatif dengan penentuan subyek penelitian dengan cara pusposive. Teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dokumentasi menggunakan analisis kualitatif menurut Milles dan Hubberman. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Jenis-jenis kegiatan mapalus yang ada dalam kehidupan masyarakat desa kauditan 1, yakni: kegiatan mapalus dalam bercocok tanam, kegiatan mapalus dalam kehidupan sosial: membantu saat ada bencana alam, kematian, atau kecelakaan, kegiatan mapalus dalam membangun rumah, memperbaiki atap, menggali sumur, kegiatan mapalus dalam hal pesta, seperti pernikahan, khitanan, dan kegiatan mapalus membuat irigasi, jembatan, dan membangun ataupun memperbaiki jalan. 2) Budaya mapalus yang dianggap penting dalam kehidupan masyarakat yakni: mapalus bercocok tanam, budaya mapalus dalam kegiatan sosial seperti kematian, pernikahan, dan memperbaiki fasilitas umum atau yang dikenal dengan kerja bakti sosial. 3) Pergeseran atau perubahan nilai-nilai budaya dalam kegiatan mapalus yakni terjadi perubahan kerja mapalus diganti dengan uang (membayar jasa dan upah), adanya solidaritas organik, yang menganggap sewa buruh lebih praktis, lunturnya nilai kebersamaan dalam masyarakat, dan perubahan perilaku sosial, dan 4) Usaha melestarikan nilai- nilai budaya dalam kegiatan mapalus atau mapalus dalam kehidupan bermasyarakat yakni: a) Pemberian pembelajaran nilai-nilai mapalus pada masyarakat umum, b) Proses sosialisasi kepada masyarakat tentang nilai-nilai kebersamaan, c) Penguatan kegiatan mapalus atau mapalus yang ada, dan d) menghidupkan kegiatan mapalus atau mapalus. Kata kunci: Pergeseran nilai, Nilai budaya, Mapalus
Upaya Orang Tua Dalam Membina Remaja Untuk Menghindari Mengkonsumsi Alkohol (Cap Tikus) Di Kelurahan Bumi Nyiur Kota Manado Tumuju, Christalia Berlian; Kerebungu, Ferdinand; Salem, Veronika E. T.
Tumoutou Social Science Journal Vol. 2 No. 2 (2025): Tumoutou Social Science Journal
Publisher : CV. Kurnia Grup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61476/mt4jzv07

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kenakalan remaja yang terjadi diakibatkan oleh konsumsi minuman keras (miras), akibat yang ditimbulkan dari mengkonsumsi miras yaitu terjadinya pelanggaran norma hukum, norma agama, maupun norma sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui upaya orang tua dalam membina remaja untuk menghindari mengkonsumsi alkhohol (cap tikus) di kelurahan bumi nyiur kota manado. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif, pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua perlu menjadi support sistem bagi anak, dalam hal ini support sistem yang dimaksud adalah orang tua membina anak melakukan hal yang positif. Hal-hal positif tersebut antara lain: mengembangkan minat dan bakat anak dengan mengisi waktu luang menemani anak berolahraga, perlu mengawasi aktivitas mereka guna memantau pergaulan anak, serta memberikan beberapa aturan tegas dan bersanksi. Seperti mengatur waktu makan, waktu tidur dan waktu bermain. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah orang tua berperan sebagai teman, orang tua berperan sebagai pendidik, orang tua sebagai pemantau, orang tua sebagai pengawas, dan orang tua berperan sebagai pendorong.