Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

The effect of stress on the epilepsy recurrence Hartinah, Dewi; Tristanti, Ika; Yulisetyaningrum, Yulisetyaningrum; Annisah, Yuni
South East Asia Nursing Research Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.5.4.2023.7-14

Abstract

Epilepsy is a health problem that is both a medical problem and a social problem. This study aimed to determine the relationship between stress levels and recurrence rates in epilepsy patients at Dr Loekmonohadi Kudus Hospital. This research uses a descriptive correlation type of research, the approach method uses cross-sectional, the population in this study are all epilepsy patients and are registered in the medical record at Dr Loekmonohadi Kudus Regional Hospital in the period August 2023, there are 51 patients with a sample of 45 respondents. The measuring instrument used is the test. Spearman Rank Correlation. The results of the analysis showed a p-value of 0.094 > (α = 0.05). It can be concluded that Ha was rejected and Ho was accepted, so there is no relationship between stress levels and recurrence rates in epilepsy patients at Kudus Hospital in 2023
Factors Affecting the Healthy Lifestyle Implementation: A Case Study in Klampok Lor Village, Demak, Jawa Tengah Purnomo, Muhammad; Tristanti, Ika; Hartinah, Dewi; Setyaningrum, Yuli
Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 2 No. 03 (2023): Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/bikk.v2i03.425

Abstract

This research investigates the factors affecting the implementation of Health Regulation (No. 2269/2011) within families in Klampok Lor Village, Kebonagung, Demak. The study examines the relationships between maternal education levels, family income, family decision-making, and Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) as specified by the regulation. The research employs a cross-sectional approach, gathering data through questionnaires distributed to 85 respondents within the village. The key findings indicate that most mothers in Klampok Lor Village possess only a primary education level, with a minority having advanced education. Family income levels predominantly fall below the Minimum Regional Wage (UMK). Moreover, most families in the village make decisions jointly between spouses. However, implementing Health Regulation within families shows room for improvement, with the majority demonstrating less satisfactory compliance. The research reveals significant relationships between maternal education, family income, decision-making, and CHLB compliance. Mothers with advanced education tend to exhibit better compliance with the regulation, emphasising the role of education in improving health outcomes. Families with higher incomes are more likely to follow CHLB, while collaborative decision-making within families contributes to enhanced compliance. This research underscores the complex interplay of socioeconomic factors, decision-making processes, and health regulation adherence within families. It emphasises the importance of education, economic support, and collaborative decision-making in promoting healthier practices. These findings can inform targeted interventions to bridge socioeconomic gaps and enhance health practices in Klampok Lor Village and similar communities.
Health Literacy and Early Detection Skills of Dengue Hemorrhagic Fever in Adolescents Putra, Ilham Syarochman; Hartinah, Dewi; Jauhar, Muhamad
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v8i1.5981

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a significant public health problem in Indonesia, especially in tropical areas such as Jepara Regency. The increase in DHF cases in adolescents is caused by low health literacy and a lack of confidence in early detection skills that play an important role in preventing DHF. The impact is the occurrence of complications to the economic impact of the community in the treatment phase. This study aims to analyze the relationship between health literacy with early detection skills for DHF in adolescents. This study aims to analyze the relationship between health literacy and health beliefs with early detection skills of DHF in adolescent groups at SMAN 1 Tahunan, Jepara Regency. This study used a correlational analytical design with a cross-sectional approach. Independent variables are health literacy Dependent variables are early detection skills of DHF. This study was conducted in November at SMAN 1 Tahunan, the number of samples was 93 students selected using purposive sampling techniques. The research instrument used health literacy instruments (HLS-12Q),), and early detection behavioral skills of DHF. Data analysis was carried out using the chi-square test. The results of the study showed that there was a significant relationship between health literacy and early detection skills of DHF with a p-value = 0.000, health literacy is related to early detection skills. With this, schools and health centers can collaborate in improve health literacy, skills and early detection of DHF.
Hubungan antara Body Image dan Self Esteemdengan Fear of Rejection Pada Remaja Putri di SMP Islam Al-Hikmah Mayong Kabupaten Jepara Permatasari, Inggit Dyah; Hartinah, Dewi; Rahmawati, Ashri Maulida
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah remaja di Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya masalah kesehatan mental. Banyak remaja yang mengalami Body Image negatif dan Self Esteem yang rendah, hal ini mempengaruhi kemampuan remaja dalam berinteraksi sosial, terutama terkait dengan rasa takut akan penolakan (Fear Of Rejection). Jika ketakutan ini tidak teratasi dapat menyebabkan kecemasan sosial, penarikan diri dan depresi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross section sampel diambil dengan Teknik stratified random sampling. Populasi pada penelitian ini sebanyak 237 siswi di SMP Islam Al-Hikmah Mayong dengan jumlah sampel 148 siswi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner lalu dilakukan pengolahan data dengan pemeriksaan data (editing), pemberian kode (coding), memasukan data (entry data) dan dianalisis menggunakan chi square.
Jalan Kaki 30 Menit terhadap Penurunan Berat Badan dan Tingkat Kebahagiaan Pada Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Kudus Fauziyah, Aulia; Hartinah, Dewi; Karyati, Sri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemantauan berat badan secara berkala penting untuk mencegah obesitas. Di Indonesia, prevalensi obesitas mencapai 21,8%, sementara 35,5% orang dewasa mengalami kelebihan berat badan. Berbagai faktor termasuk kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada masalah ini. Salah satu aktivitas fisik yang sederhana dan mudah dilakukan adalah berjalan kaki. Aktivitas ini tidak hanya membantu menurunkan berat badan dan membakar kalori, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati melalui pelepasan hormon kebahagiaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jalan kaki selama 30 menit terhadap penurunan berat badan dan tingkat kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu/Quasi Eksperiment Desaign dengan menggunakan rancangan Non Equivalent Control Group, Sampel berjumlah 32 orang, Instrumen yang digunakan adalah timbangan berat badan digital dan kuesioner Oxford Happiness Questionnary, analisis data menggunakan metode distribusi frekuensi, uji wilcoxon dan uji mann-whitney. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa intervensi jalan kaki 30 menit efektif menurunkan berat badan (uji Wilcoxon, asymp sig. = 0,000) dan meningkatkan tingkat kebahagiaan (uji Wilcoxon, asymp sig. = 0,005) pada mahasiswa S1 Keperawatan. Kelompok intervensi menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol (uji Mann-Whitney, Sig. = 0,000 untuk berat badan, uji Mann-Whitney, Sig. = 0,037 untuk kebahagiaan). Penelitian ini menunjukkan bahwa jalan kaki 30 menit efektif menurunkan berat badan dan meningkatkan kebahagiaan mahasiswa, dengan potensi besar sebagai intervensi kesehatan yang mudah diakses di kampus.
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Community Acquired Pneumonia (CAP) Ramadin, Fariza Ainur; Hartinah, Dewi; Rusnoto, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CAP menurut Infectious Diseases Society of America (IDSA) adalah keadaan paru dimana terdapat infeksi akut parenkim paru yang ditandai dengan adanya infiltrat baru ditemukan pada foto toraks atau ditemukannya pada perubahan bunyi napas ronkhi basah lokal pada pemeriksaan fisik paru-paru yang konsisten dengan pneumonia pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala. Menurut World Health Organization (WHO), Pneumonia menjadi penyebab dari 14% kematian anak- anak dibawah 5 tahun dengan jumlah korban sebanyak 740.180 anak-anak di tahun 2019. Oleh karena itu dengan adanya asuhan keperawatan diharapkan dapat mengurangi adanya keluhan pada pasien dengan community acquired pneumonia atau CAP. Tujuan: Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan community acquired pneumonia (CAP). Metode: pengkajian diidentifikasi mulai dari identitas, riwayat kesehatan. Pola fungsional dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah itu pendokumentasian. Hasil: Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada kasus community acquired pneumonia masalah yang muncul didapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu Bersihan jalan nafas tidak efektif , gangguan pertukaran gas, dan nyeri akut, Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan sesuai intervensi dengan baik maka dari itu sebagian masalah dapat teratasi sepenuhnya. Kesimpulan: Dalam melakukan asuhan keperawatan ini kerja sama yang baik dengan pasien dan tenaga medis diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan. Asuhan Keperawatan dilakukan sesuai intervensi dengan baik akan mengatasi masalah yang muncul.
Hubungan Tingkat Stres dengan Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi di Desa Langkir Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang Paksi, Dewi Purwanti Kartika Eka; Hartinah, Dewi; Suwandi, Edi Wibowo
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang menjadi tantangan signifikan di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah stres. Stres yang dialami seseorang dapat memicu peningkatan tekanan darah melalui mekanisme yang melibatkan peningkatan kadar adrenalin. Ketika stres melanda, saraf simpatis terstimulasi, yang mengakibatkan meningkatnya tekanan darah serta curah jantung. Semakin tinggi tingkat stres, semakin besar pula resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung yang meningkat, sehingga merangsang saraf simpatis lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan tekanan darah pada klien hipertensi di Desa Langkir. Desain penelitian ini adalah analisis korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Variabel independent penelitian ini tingkat stres dan variabel dependent tekanan darah. Lokasi penelitian di Desa Langkir Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Waktu dalam penelitian ini yaitu pada bulan November 2024. Sampel penelitian sebanyak 75 responden melalui teknik Random Sampling. Kriteria inklusi penelitian ini responden harus bersedia berpartisipasi dalam penelitian, responden yang tidak mempunyai komplikasi penyakit. Kriteria eksklusi penelitian ini responden mengundurkan diri mengikuti penelitian yang disebabkan oleh: responden yang tidak mengisi kuesioner penelitian dengan lengkap, responden sakit mendadak. Instrument dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner stres yang menggunakan Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS 42) dan tekanan darah menggunakan tensimeter digital merk Omron HEM-7120. Prosedur dalam penelitian ini adalah survey ke tempat penelitian, menyusun rumusan masalah, menentukan hipotesis, perizinan, pengumpulan data, melakukan observasi dan menyebarkan kuesioner, analisis data, interpretasi hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan analisi univariat dan bivariat. Analisis univariat berisi jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat stress, tekanan darah, dalam bentuk frekeunsi dan persentase. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara tingkat stres dengan tekanan darah pada klien hipertensi di desa Langkir Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang (pvalue=0,001).
Pengaruh Stabilitas Sampel Darah EDTA Terhadap Pemeriksaan Hemoglobin dan Hematokrit pada Karyawan Puskesmas Kedung II Metode Otomatis Anjani, Anisa Ayu; Hartinah, Dewi; Kurnia, Shinta Dwi; Rusidah, Yunita; Saputro, Arief Adi
Jaringan Laboratorium Medis Vol 7, No 1 (2025): May 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v7i1.12872

Abstract

This study aims to determine the effect of EDTA blood sample stability on hemoglobin (Hb) and hematocrit (Ht) examination results using an automatic method. EDTA blood samples from 38 employees of Kedung II Public Health Center were examined immediately (0 hours), after a 1-hour delay at room temperature (17–210C), and after a 1-hour delay in a refrigerator (2–80C). The results were analyzed using a Two-Way ANOVA test. The study showed no significant differences in hemoglobin and hematocrit levels between the three storage conditions (ρ 0.05). The average hemoglobin levels were 12.834 g/dL at 0 hours, 12.797 g/dL after 1 hour at room temperature, and 12.829 g/dL after 1 hour in the refrigerator. The average hematocrit levels were 38.484% at 0 hours, 38.321% after 1 hour at room temperature, and 38.434% after 1 hour in the refrigerator. The conclusion of this study is that storing EDTA blood samples for 1 hour, whether at room temperature or in the refrigerator, does not significantly affect hemoglobin and hematocrit examination results.
Faktor yang Mempengaruhi Periode Penyapihan Ventilator Pasien Post OP Laparotomi di Ruang ICU Muttaqim, M; Hartinah, Dewi; Masithoh, Anny Rosiana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus laparotomi di Indonesia merupakan kasus bedah 3 besar. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 28 Juni 2024 di dapatkan data pasien yang menjalani operasi laparotomi dari bulan Januari 2024 sampai bulan Juni 2024 sebanyak 32 pasien yang menggunakan ventilator. Berdasarkan catatan rekam medis pasien terdapat 3 pasien menggunakan ventilator selama 5-7 hari, 5 pasien menggunakan ventilator selama 3-5 hari dan 17 pasien menggunakan ventilator selama 2 - 3 hari dan 3 pasien mengunakan ventilator selama 3 jam. Tujuan Penelitian adalah menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi periode penyapihan venbtilator pasien pos op laparotomi di ruang ICU. Metode Penelitian : Jenis penelitian menggunakan desain penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien post op laparotomy yang menggunakan ventilator yang telah di rawat di ruang ICU. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 79 responden, sampel di ambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji statistic Chi Square dan Fisher’s Exact test. Hasil penelitian menunjukkan dari 79 responden post op laparotomy di ruang ICU, didapatkan hasil hubungan yang signifikan hanya usia dengan lama penggunaan ventilator sebesar 0,017 (>0.005), sedangkan untuk faktor lainnya tidak ada hubungan yang signifikan terhadap lema penggunaan ventilator pada pasien post op laparotomy di ruang ICU. Kesimpulan, tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, diagnose medis dan penyakit penyerta dengan lama penggunaan ventilator pada psien post op laparotomy di ruang ICU.
Asuhan Keperawatan pada Nn. A dengan Kasus Acute Myeloid Leukimia di Ruang Fresia 2 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Putri, Aristya Vika Aprilia; Hartinah, Dewi; Rusnoto, R
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leukemia Myeloid Akut (AML) adalah salah satu jenis kanker darah yang ditandai dengan proliferasi sel myeloid yang tidak normal di sumsum tulang, sehingga dapat mengganggu produksi sel darah normal dan berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Di Indonesia, AML merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker darah, terutama pada pria dewasa. Penulisan ini bertujuan untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien AML di Ruang Fresia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, meliputi proses pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan proses keperawatan lima langkah, berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder dari pasien, keluarga dan rekam medis. Didapatkan data pasien mengalami nyeri, kelelahan dan gangguan pernafasan. Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain intoleransi aktivitas, gangguan pertukaran gas, risiko perdarahan. Intervensi keperawatan fokus pada manajemen energi farmakologis dan nonfarmakologis, termasuk kegiatan pengajaran secara bertahap. Evaluasi menunjukkan perbaikan subjektif dalam kenyamanan pasien. Asuhan keperawatan yang tepat dan terpadu sangat penting dalam menunjang proses penyembuhan pasien AML. Intervensi nonfarmakologis seperti berlatih beraktivitas secara bertahap dapat menjadi alternatif yang efektif untuk manajemen energi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.