Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pembuatan Protipe Sarana Air Bersih Sebagai Solusi Alternatif Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Pacitan Deti Rahmawati; Eddy Setiadi Soedjono; Soedarso Soedarso; Nastasia Festy Margini; Mukodi Mukodi
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.127-138

Abstract

Kasus stunting di Kabupaten Pacitan Tahun 2022 mencapai 22,77% angka tersebut merupakan angka yang cukup tinggi dan melampaui ambang batas yang ditetapkan oleh WHO yakn sebanyak 20%. Hasil penelitian kami di Kabupaten Pacitan faktor utama penyebab kasus stunting adalah adanya kemiskinan yang membuat efek domino pada hal lainnya, Minimnya asupan gizi pada anak serta adanya budaya pernikahan dini dibeberapa daerah. Dalam jangka Panjang, stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak yang kemudian akan berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan baik secara fisik maupun mental. Kondisi stunting sangat erat kaitanya dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat seeprti tidak tersedianya sarana air bersih dan sanitasi yang layak. Oleh karena itu, dilakukan upaya untuk menyediakan sarana air bersih di 10 desa lokus stunting melalui program Prototipe sarana air bersih. Program ini dilakukan oleh dosen, mahasiswa, dan masyarakat desa secara swadaya. Pembangunan prototipe sarana air bersih ini diharapkan mampu membuka akses masyarakat terhadap air bersih sehingga angka prevalensi stunting di Pacitan dapat diturukan.
Optimasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Pemerahan Sapi menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor Adhiola Kusumoningrat Nugroho; Eddy Setiadi Soedjono
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.92449

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Pemerahan Sapi dengan sistem lumpur aktif seringkali mengalami masalah, salah satunya adalah masalah sludge bulking. Permasalahan sludge bulking menyebabkan pengendapan lumpur sangat buruk dan lumpur aktif melimpah menuju outlet bak sedimentasi menuju unit selanjutnya. Hal ini mengakibatkan kualitas pengolahan lumpur aktif tidak berjalan optimal dan hasil pengolahan masih sering keruh dan berbau. Salah satu solusi untuk mengurangi kondisi sludge bulking adalah penggunaan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Pertumbuhan mikroorganisme akan menerapkan sistem terlekat pada media MBBR, sehingga produksi lumpur dapat berkurang, kualitas pengendapan lumpur lebih baik, dan mengurangi kondisi sludge bulking. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemampuan MBBR dalam meningkatkan penyisihan COD dan mengurangi sludge bulking, menganalisa waktu aerasi optimum dan menganalisa media filling ratio optimum. Contoh uji air limbah diambil dari Bak Kontrol CIP IPAL Milking PT X. Sumber mikroorganisme berasal dari bio-starter EM4. Penelitian dilakukan pada reaktor dengan sistem continous flow. Reaktor teridiri dari reaktor MBBR yang terbuat dari bak plastik berdiameter 24 cm dengan tinggi air efektif 22,5 cm dan bak sedimentasi dari bak plastik dengan tinggi air efektif 13,5 cm. Variasi waktu aerasi adalah 4 jam; 8,5 jam; dan 17 jam. Variasi volume pengisian media atau media filling ratio adalah 25%, 40%, dan 50% dari volume reaktor. Media MBBR menggunakan Media Kaldness K1. Parameter yang dianalisis adalah COD, Amonia, TSS, dan Kekeruhan sebelum air limbah diolah dan sesudah air limbah diolah secara time series. Berdasarkan hasil penelitian, waktu aerasi optimum adalah pada 8,5 jam. Media filling ratio optimum adalah 40% untuk parameter COD dan TSS, 50% untuk SVI dan Kekeruhan, serta 25% untuk Ammonia.
Studi Pustaka: Teknologi Pengolahan Air Limbah pada Industri Penyamakan Kulit Yusita Mega Kuncoro; Eddy Setiadi Soedjono
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.99654

Abstract

Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri di Indonesia yang mengalami peningkatan cukup pesat dan keberadaannya didominasi wilayah Magetan, Garut, dan Yogyakarta. Air limbah penyamakan kulit mengandung polutan organik dan kimia dengan kuantitas besar, serta termasuk limbah berbahaya dan beracun. Sebagian besar air limbah industri kecil penyamakan kulit belum dilakukan pengolahan dan langsung dibuang ke badan air. Adapun industri penyamakan lainnya yang telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), namun terdapat kualitas efluen air limbah yang masih tinggi dan melebihi baku mutu. Berdasarkan permasalahan yang ada, diperlukan kajian pustaka mengenai teknologi pengolahan yang tepat dalam mengolah air limbah penyamakan kulit. Dalam mendukung pembahasan mengenai penentuan teknologi pengolahan, diperlukan analisis karakteristik air limbah dari beberapa industri penyamakan kulit berdasarkan klasifikasi skala industri, kemudahan operasional, dan biaya investasi. Karakteristik air limbah penyamakan kulit dikelompokkan dalam tiga skala industri, diantaranya industri skala kecil, besar, dan klaster. Studi kasus yang digunakan dalam studi ini, yaitu industri skala kecil Kamila Leather, skala besar PT. Adi Satria Abadi, dan skala klaster LIK Magetan. Debit yang dihasilkan dari ketiga industri memiliki nilai beragam, diantaranya industri kecil sebesar 3 m3/hari, industri besar sebesar 61,83 m3/hari, dan industri klaster sebesar 594,4 m3/hari. Terdapat sepuluh teknologi pengolahan yang telah digunakan pada industri penyamakan kulit, salah satunya Advanced Oxidation Processes (AOPs) yang paling banyak digunakan. Dari hasil analisis perbandingan teknologi pengolahan, didapatkan rekomendasi teknologi pengolahan yang tepat untuk ketiga skala industri, diantaranya industri kecil menggunakan unit adsorpsi, industri besar menggunakan tambahan unit wetland, dan industri klaster menggunakan tambahan unit adsorpsi.
Pengaruh Pengendalian Tekanan Aliran pada Penurunan Kehilangan Air Fisik (Studi Kasus: Perumda Air Minum Tirta Kahuripan) Adrial Munis; Eddy Setiadi Soedjono
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.457 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.4484

Abstract

Jalur Baru Cabang Kedung Halang merupakan salah satu pipa distribusi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan yang memiliki Non-Revenue Water (NRW) 70,42% dengan tingkat kehilangan air fisik rata-rata 19.114 m3/bulan atau 24,69% dari debit air produksi. Salah satu upaya untuk menurunkan NRW adalah dengan mengurangi tingkat kehilangan air fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengendalian tekanan aliran terhadap penurunan kehilangan air fisik. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan simulasi hidrolis sistem distribusi menggunakan program Epanet 2.2. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa dengan mengendalikan tekanan aliran menggunakan Pressure Reducing Valve (PRV) dan mengatur jam operasi pompa berdasarkan peak hour dan minimum hour dapat menurunkan kehilangan air fisik 4,38% atau terdapat potensi penyelamatan air sebesar 40.656 m3/tahun.
Kajian Penghematan Energi Sistem Pompa Distribusi Jalur Kaum Pandak Kabupaten Bogor Maharani, Astri; Soedjono, Eddy Setiadi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.126 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.4487

Abstract

Berdasarkan penilaian kinerja BUMD Air Minum Tahun 2020, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor memiliki biaya energi di atas rata-rata nasional. Biaya energi terbesar dalam SPAM dialokasikan dalam sistem perpompaan. Salah satu pompa di Perumda Air Minum Tirta Kahuripan yang sudah bekerja cukup lama adalah pompa distribusi Jalur Kaum Pandak. Setelah dilakukan pengukuran selama tiga hari didapati bahwa pemakaian energi dan efisiensi kinerja pompa distribusi Jalur Kaum Pandak didapati bahwa nilai pemakaian energi untuk masing-masing pompa 1 dan 2 adalah 0,4 kWh/m3 dan efisiensi kinerja masing-masing pompa berada di bawah 50%, yakni 44,38% untuk pompa 1 dan 43,02% untuk pompa 2. Dari hasil pengolahan data ini disusunlah sebuah rencana penghematan energi yang dilakukan yakni dengan melakukan penggantian pompa yang ternyata dapat menghemat 2.198,18 kWh per bulan atau senilai Rp2.498.301,36 selama satu bulan.
STUDI PENURUNAN TINGKAT KEHILANGAN AIR FISIK DMA GBR III CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT PERUMDA AIR MINUM TIRTA RAHARJA Arvilia Hatma; Muhammad Sundoro; Eddy Setiadi Soedjono
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i1.3067

Abstract

District Meter Area (DMA) Graha Bukit Raya III (GBR III) berada pada Zona Cisarua Wilayah IV Perumda Air Minum Tirta Raharja. DMA dibentuk pada tahun 2008 dengan kondisi eksisting jaringan perpipaannya adalah Polyvinyl Chloride (PVC). Pada neraca air periode Mei 2022, tingkat NRW DMA GBR III adalah 61,0% (masih di atas target RPJMN 2020-2024 yaitu 25%). Dari 21.206 m³ air yang terdistribusi terdapat kehilangan air sebesar 12.936 m³ dengan kehilangan air fisik 54,37 %. Perbedaan elevasi yang sangat ekstrim antara inlet DMA dengan daerah layanan menyebabkan tingginya tekanan pada jaringan pipa distribusi. Maka apabila terdapat kebocoran pada pipa, dengan tingginya tekanan tersebut jumlah air yang hilang akan semakin banyak. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kondisi eksisting DMA GBR III terhadap kriteria DMA yang ada dalam literatur dan menganalisis jaringan pipa distribusi menggunakan software EPANET 2.2. Hasilnya adalah sebagian besar kriteria DMA telah dipenuhi oleh DMA GBR III dan yang belum terpenuhi adalah variasi permukaan tanah dan tinggi hidraulis pipa. Optimalisasi DMA GBR III dilakukan melalui manajemen tekanan yaitu pemasangan PRV (Pressure Reducing Valve). Alternatif yang dipilih adalah penambahan 3 buah PRV sebagai rekomendasi karena mampu menurunkan tingkat kehilangan air menjadi 12,16 % sehingga mampu menyelamatkan air sebanyak 107.428,2 m³/tahun dan memberikan potensi tambahan profit sebesar 217,2 juta rupiah/tahun serta potensi penambahan pelanggan 856 SR.
KAJIAN POTENSI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) BORANG DI PDAM TIRTA MUSI KOTA PALEMBANG Nanda Putri Anindita; Ade Syaiful Rachman; Eddy Setiadi Soedjono
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 2 (2023): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i2.3008

Abstract

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Borang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Kota Palembang, terus mengalami peningkatan Specific Energy Consumption (SEC) dari tahun 2018 hingga tahun 2021. Peningkatan SEC tersebut dapat mengindikasikan adanya inefisiensi yang terjadi didalam IPA Borang yang merupakan bagian dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Borang. Maka dari itu dilakukan sebuah kajian pada SPAM Borang untuk mengetahui penyebab peningkatan konsumsi energi dan potensi penghematan energi. Metode penelitian yang digunakan berupa pengukuran pada parameter kelistrikan, debit dan head dari 4 pompa air baku dan 4 pompa distribusi, analisis efisiensi pompa, analisis SEC, dan analisis potensi penghematan yang dapat dilakukan. Dari kajian didapati bahwa 5 pompa memiliki efisiensi kinerja pompa dibawah kriteria efisiensi energi 60%, pompa air baku P.1 dan P.2 memiliki nilai efisiensi 32,034% dan 11,132%, dan pompa distribusi CP 1, CP 3, dan CP 4 memiliki nilai efisiensi energi 12,563%, 48,885%, dan 24,85%, namun semua nilai SEC masih berada dibawah parameter kriteria efisiensi energi SEC <0,4 kWh/m3. Dari hasil kajian tersebut kemudian disusun rencana penghematan energi berupa penggantian pompa P.1 dan P.2 dengan potensi penghematan total sebesar 5.039,73 kWh/bulan atau senilai Rp 5.998.295,5/bulan.
Strategi Penanganan BABS Melalui Penyediaan Sanitasi Sehat di Permukiman Semampir Widodo Sukrisdiyanto; Eddy Setiadi Soedjono
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.16713

Abstract

Pada tahun 2021, tercatat masih terdapat  9.127 rumah tangga/kepala keluarga yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS) di permukiman kumuh Kota Surabaya. Jumlah ini paling banyak terdapat di Surabaya utara, terutama Kecamatan Semampir dengan jumlah tertinggi sebanyak 1.243 KK. Penelitian ini bertujuan menginvetarisasi infrastruktur sanitasi yang belum sesuai standar di Kecamatan Semampir; mengeksplorasi faktor-faktor penyebab perilaku BABS di kawasan permukiman Kecamatan Semampir; dan merumuskan strategi penanganan perilaku BABS melalui penyediaan sanitasi sehat di permukiman Kecamatan Semampir. Teknik wawancara dilakukan dengan beberapa responden yakni dinas dan pemangku kepentingan lain terkait. Disebarkan juga kuesioner yang memuat aspek sosial dan ekonomi, peran serta masyarakat, aspek teknologi, aspek tata kelola, aspek hukum kepada masyarakat setempat sebagai responden. Selanjutnya, identifikasi faktor-faktor penyebab perilaku BABS di kawasan permukiman Kecamatan Semampir dilakukan dengan analisis SWOT. Setelahnya, dilakukan perumusan konsep penanganan perilaku BABS di Kecamatan Semampir dengan analisis deskriptif kualitatif dan teknik triangulasi, dengan penggunaan data yang terkait permasalahan sanitasi permukiman di wilayah penelitian, kriteria dan prinsip program jamban sehat dan stop BABS, best practice (dalam dan luar negeri), serta kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan penyediaan sanitasi di Kota Surabaya. Strategi yang didapat hasil analisis SWOT bersifat komprehensif mulai dari penyediaan basis data terkait BABS, pemberian bantuan jamban sehat dan sosialisasi sanitasi, hingga penguatan hukum dan kelembagaan yang menangani sanitasi. Selain itu, disediakan pula ilustrasi 3D tangki septik beserta denah tangki septik sebagai bagian suatu kesatuan sistem.
Pencarian Kehilangan Air Fisik di DMA 420 dengan Metode Step Test PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin Qoyyum Rachmalia; Eddy Setiadi Soedjono; Gabriel Novianus Rumambo Pandin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.485 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i2.6238

Abstract

PDAM Kota Banjarmasin memiliki prosentase kehilangan air (Non-Revenue Water) saat ini sebesar 27,61% (lebih besar dari standar nasional 20%) dengan 176,264 SL. Studi kasus dilakukan di DMA 420 berada di Zona Banjarmasin Utara dengan NRW bulan januari 2021 adalah 50,27% atau diatas standar toleransi nasional 20%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebocoran air secara fisik dengan penerapan step-test. Dari hasil analisa step test, terdapat 5 segmen dari 9 segmen dengan kategori kebocoran tinggi dan 4 segmen dengan kategori sedang, dengan potensial kebocoran sebesar 43.578m3 per bulan.
Analysis of The Predicted Volume of Domestic Household Waste in the Communities of Das Bila and Its Impact on The Siltation of Lake Tempe Akbar Sudarmo; Eddy Setiadi Soedjono
Journal of Social Research Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Social Research
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/josr.v2i9.1361

Abstract

The substantial waste production in the Bila watershed poses a severe threat to the area. This not only negatively affects the environment but also leads to sediment buildup in Lake Tempe. Managing the lake's health entails not solely addressing the lake itself, but also evaluating the impact within the encompassing river basin. This research examines the anticipated waste volume that could potentially contribute to sedimentation in Lake Tempe. The approach taken employs spatial analysis, utilizing a 20-meter buffer surrounding the water body. This buffer represents the zone within which the population is assumed to dispose of waste into the river. The accuracy of the findings was verified through interviews with residents residing within this 20-meter radius. The predominant source of the waste responsible for sedimentation is inorganic in nature, as it doesn't undergo natural decomposition. The study's projection suggests that by 2031, the cumulative volume of waste-triggered sedimentation will reach 1408.63 cubic meters. Addressing the burgeoning waste issue in the Bila watershed is paramount to preserving the integrity of Lake Tempe. By adopting a comprehensive perspective that encompasses both the lake and its surrounding river basin, effective strategies can be devised to mitigate sedimentation and ensure the longevity of this crucial ecosystem.