Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Phosphate Potential from Septic Tank in Surabaya City, Indonesia Ghina Rizqina Ersa; Eddy Setiadi Soedjono; Agus Slamet; Ervin Nurhayati
Rona Teknik Pertanian Vol 16, No 1 (2023): Volume No. 16, No. 1, April 2023
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v16i1.30556

Abstract

AbstractPhosphate scarcity will occur if humans do not currently manage the phosphates available in nature with good management. Phosphorus rocks are a natural source of phosphates, whose availability in nature is dwindling due to the large demand for phosphates in the world, especially in agriculture. It is necessary to launch a renewal that involves the recovery of phosphates from fecal sludge. Fecal sludge contains a lot of nutrients that have accumulated from the food we eat. Due to the lack of sewage system distribution in Indonesia, phosphate recovery uses septic tank sludge that has been transported to the Fecal Sludge Treatment Plant. This is one of the potential resources. The purpose of this study was to see the potential (presence) of phosphates in domestic wastewater in Surabaya City, Indonesia. This research was carried out by accidental sampling and the measurement of total phosphate using a spectrophotometer, according to the APHA Method 45001-P standard. The initial characteristics of the sample consisted of liquid phases and solids that were brownish-black and smelly. The phosphate levels in fecal sludge are between 110.42 mg/L and 4572.64 mg/L, with an average value of 1016.77 mg/L. AbstrakKelangkaan fosfat terjadi jika manusia saat ini tidak mengelola fosfat yang tersedia di alam dengan baik. Batuan fosfor adalah sumber fosfat alami, yang ketersediaannya di alam berkurang akibat besarnya permintaan fosfat di dunia, terutama di bidang pertanian. Sehingga diperlukan suatu inovasi baru yang melibatkan recovery fosfat dari lumpur tinja. Lumpur tinja mengandung banyak nutrisi yang terakumulasi dari makanan yang dikonsumsinya. Selain itu, dengan rendahnya sistem pengelolaan air limbah di Indonesia, recovery fosfat dapt dilakukan menggunakan lumpur tinja dari tangki septik yang telah diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Hal ini merupakan salah satu sumber daya yang potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur potensi (keberadaan) fosfat dalam air limbah domestik di Kota Surabaya, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara accidental sampling dan pengukuran total fosfat menggunakan spektrofotometer, sesuai standar APHA Metode 45001-P. Karakteristik awal sampel terdiri dari fase cair dan padatan yang berwarna hitam kecoklatan dan berbau. Konsentrasi fosfat dalam lumpur tinja berkisar antara 110,42 mg/L dan 4572,64 mg/L, dengan nilai rata-rata sebesar 1016,77 mg/L. 
Evaluation of the Primary Pipe Network at Banua Anyar Booster Pump as an Effort to Reduce Water Loss in the Service area of Northern Banjarmasin, South Kalimantan Hendra Arya Pratama; Eddy Setiadi Soedjono
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 6 No 1 (2023): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v6i1.215

Abstract

Recorded as the best PDAM in South Kalimantan in Banjarmasin City. PT. Bandarmasih Perseroda Drinking Water (PAM Bandarmasih) is still facing the problem of high water loss rates of 29.07% in 2022, which is still far above the National Medium Term Development Plan (RPJMN) target with a minimum water loss value of 20%. One of the ways PDAM can reduce water loss is by evaluating the pipe network in a District Meter Area (DMA). This research focuses on evaluating the primary pipe network in the area served by the Banua Anyar booster which serves 18 DMAs. Network evaluation using EPANET 2.0 software. The evaluation results show that the diameter of the primary pipe from the booster pump to the Banua Anyar pipe bridge has quite high unit-head loss and flow velocity values due to flow friction with the pipe surface. It is necessary to change the diameter of the primary pipe used in the Banua Anyar booster network from a diameter of 400 mm to 600 mm which can reduce the rate of water loss by 6.3%. In the future, it is hoped that the value of water loss at PDAM Banjarmasin City can be reduced and the affordability of drinking water services for the people of Banjarmasin City can increase.
Penguatan Kapasitas Masyarakat: SASIH (Hilirisasi air bersih) Hilirisasi Pengadaan Infrastruktur Air Bersih Dalam Rangka Pengentasan Daerah Rawan Air di Kabupaten Pacitan Rahmawati, Deti; Sutikno; Soedjono, Eddy Setiadi; Moerad, Sukriyah Kustanti; Nisa, Khairun; Harmadi, Sonny Harry B; Handayeni, Ketut Dewi Martha Erli; Firmansyah, Fendy; Satiawan, Putu Rudy
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.824

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan krusial bagi hidup setiap orang, keberlanjutan kehidupan sangat ditentukan oleh tersedianya air bersih untuk kehidupan. Pada musim kemarau, beberapa daerah di Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan. Salah satu daerah yang sering mengalami krisis air bersih dan kekeringan adalah Desa Mantren di Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Pacitan. Abmas ini berupaya memberikan solusi berupa dengan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi yaitu MCK dan Sumber Mata Air Abadi. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi persiapan awal, yakni survei lapangan. Selanjutnya dilakukan dialog melalui FGD (Focus Group Disscussion) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan program. Pada pelaksanaan program, dilakukan pembuatan infrastruktur air dan sanitasi. Kemudian dilakukan pendampingan untuk memastikan penduduk Desa Mantren dapat mempergunakan infrastruktur dengan baik. Monitoring dan evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan memantau hasil pembangunan sarana air bersih yang telah terbangun. Evaluasi dilakukan setelah mendapatkan data hasil monitoring dan menilai tingkat keberhasilan dari program infrastruktur air. Pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu membantu aksesibiltas masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan akan air bersih dan sanitasi.
Pengembangan Infrastruktur Air Bersih dalam Upaya Pengentasan Krisis Air Bersih di Pondok Pesantren Kedunglo Miladiyah Rahmawati, Deti; Soedarso; Nisa, Khairun; Nisa, Ainul Firdatun; Soedjono, Eddy Setiadi
Sewagati Vol 8 No 5 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i5.2025

Abstract

Akselerasi terhadap infrastruktur terhadap sanitasi lingkungan merupakan hal sangat substansial karena berkaitan dengan kualitas hidup manusia. Kondisi sanitasi di Pondok Pesantren Kedunglo Miladiyah, Kediri, Jawa Timur, perlu mendapat perhatian serius karena keterbatasan infrastruktur air bersih dan penggunaan air minum oleh santri yang kurang memadai. Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti scabies dan infeksi jamur dan diare yang umum terjadi di lingkungan dengan kepadatan tinggi dan akses terbatas terhadap air bersih. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap ketersediaan air bersih di pondok pesantren melalui pemasangan sistem filtrasi air. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan meliputi analisis kebutuhan, pemilihan teknologi filtrasi, desain sistem filter, pemasangan, serta edukasi PHBS bagi pondok pesantren. Implementasi sistem RO diharapkan dapat meningkatkan kualitas air bersih, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kesehatan serta kualitass hidup santri. Hasil dari kegiatan ini berupa infrastruktur air bersih yang dipergunakan untuk keberlangsungan kehidupan di pondok pesantren serta telah dilakukan juga pendampingan dalam pengelolaan air bersih untuk mitra. Mitra telah berhasil menggunakan filter air dan sudah memanfaatkannya untuk kegiatan sehari-hari. Infrastruktur air yang terbangun dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan dan lingkungan penghuni pondok pesantren serta lingkungan sekitarnya.
PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR DI ZONA BSBG PT. AIR MINUM BANDARMASIH KOTA BANJARMASIN Marthin, Ivany Cicilia; Hastuti, Dian Suci; Kurnia, Ferry Adhitya; Soedjono, Eddy Setiadi
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.4004

Abstract

PT. Air Minum Bandarmasih (Perseroda) merupakan penyelenggara sistem penyediaan air minum di Kota Banjarmasin yang berkinerja sehat. Salah satu kategori yang dinilai adalah tingkat Air Tak Berekening (ATR) sebesar 29,04% yang mengakibatkan potensi kehilangan pendapatan perusahaan sebesar 137 milyar/tahun. Zona Banjarmasin Selatan layanan Booster Gerilya (BSBG) merupakan wilayah pelayanan terluas dengan jumlah pelanggan aktif sebanyak 20.003 sambungan rumah. Tingkat ATR Zona BSBG pada bulan Mei tahun 2023 mencapai 46,26% atau sebanyak 252.644,49 m3/bulan air yang tak berekening, dan berkontribusi 5% terhadap tingkat ATR keseluruhan sistem. Tingkat ATR saat ini belum memenuhi target RPJMN 2020 – 2024 yaitu 25% sehingga perlu dilakukan pengendalian kehilangan air. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif secara kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis yang dilakukan yaitu analisis kondisi eksisting dan alternatif penurunan kehilangan air menggunakan pemodelan EPANET 2.2. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ATR terbesar berada pada kehilangan air fisik yang mencapai 44,02% atau sebanyak 240.404 m3/bulan dengan sebagian besar pelanggan memiliki tekanan minimum kurang dari 5 meter. Alternatif yang diberikan yaitu melakukan pembentukan District Meter Area (DMA), optimalisasi jaringan perpipaan, pengendalian kebocoran aktif, dan manajemen tekanan dengan volume air yang terselamatkan sebanyak 128.196 m3/bulan. Besarnya tingkat kehilangan air fisik yang dapat diturunkan sebesar 23,47%.
PENGARUH SISTEM PENGALIRAN AIR DENGAN ELEVATED RESERVOIR DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI PADA ZONA BANJARMASIN UTARA Monangin, Galvani Amideo; Soedjono, Eddy Setiadi; Raharjo, Novi Dwi
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 2 (2024): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i2.4277

Abstract

Salah satu permasalahan booster yang dialami oleh BUMD air minum adalah kurangnya efisiensi operasional yang berdampak pada kurangnya pembiayaan perusahaan air minum dalam pengembangan sistem penyediaan air minum. Kurangnya efisiensi operasional BUMD air minum dapat disebabkan oleh tingginya beban energi karena penggunaan energi yang tidak efisien. Topografi wilayah Kota Banjarmasin merupakan dataran sehingga sistem pengaliran menggunakan sistem perpompaan. Pompa booster Banua Anyar merupakan pompa distribusi yang mengalirkan air ke sebagian zona Banjarmasin Utara. Booster Banua anyar memiliki 3 buah pompa dengan efisiensi ketiganya dibawah 60 persen. Dibandingkan juga dengan 2 pompa booster lainnya yaitu booster S.Parman dan Gerilya, nilai SEC booster Banua Anyar adalah yang tertinggi dengan nilai sebesar 0,13. Biaya listrik pompa booster Banua Anyar pada tahun 2022 mencapai Rp. 1.521.737.167. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan efisiensi energi booster Banua Anyar.Perlunya upaya peningkatan efisiensi energi dengan melakukan pengukuran pemakaian energi, efisiensi kinerja pompa, dan analisis kondisi eksisting berupa simulasi hidrolis jaringan dengan menggunakan EPANET 2.2. Hasil tersebut akan digunakan sebagai dasar penentuan strategi peningkatan efisiensi energi jaringan distribusi dari pompa booster Banua Anyar. Salah satu strategi tersebut dengan pembangunan elevated reservoir. Upaya peningkatan efisiensi energi dikaji secara teknis dan finansial untuk mengetahui kelayakannya. Hasil dari penelitian ini adalah adanya upaya peningkatan efisiensi energi berupa pembangunan elevated reservoir sebesar Rp. 194.983.560. Analisis aspek teknis layak karena memenuhi syarat tekanan minimum sebesar 7,5 meter. Analisis aspek finansial menunjukkan bahwa pembangunan elevated reservoir layak secara finansial untuk dilaksanakan sehingga menjadi rekomendasi untuk dapat diterapkan di Perusahaan Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin.
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo Suning; Eddy Setiadi Soedjono; Erwin Thyo Andrianto
Jurnal Penataan Ruang Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurnal Penataan Ruang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v19i2.2801

Abstract

Tingginya populasi di Kabupaten Sidoarjo yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan luas lahan pertanianberkurang rata-rata 1% - 2% setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kesesuaian lahanpertanian, nilai daya dukung lahan pertanian, serta menentukan prioritas kebijakan daya dukung lahan pertanian terhadap ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis peta overlay, perhitungan daya dukung lahan pertanian, dan teknik Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelas kemampuan lahan, yaitu kemampuan pengembangan lahan sedang (C) yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan yang meliputi Porong, Krembung, dan Jabon. Kemampuan pengembangan lahan cukup tinggi (D) yang tersebar di 7 (tujuh) kecamatan yang meliputi Porong, Krembung, Jabon, Balongbendo, Wonoayu, Prambon, dan Sukodono. Kemampuan pengembangan lahan sangat tinggi (E) yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Arahan kesesuaian lahan pertanian rata-rata berada pada kemampuan lahan yang sangattinggi (E). Oleh karena itu, arahan pengembangannya adalah untuk tanaman musiman (padi). Arahan kebijakan prioritasuntuk daya dukung lahan pertanian terhadap ketahanan pangan dapat dilakukan dengan: 1) meningkatkan indeks produksi tanaman pangan sebesar 55,3%, 2) mempertahankan lahan pertanian pangan sebesar 29,0%, dan 3) memberikan insentif kepada petani yang mempertahankan lahannya sebesar 15,6%.
Pelatihan bagi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kabupaten Gresik Marhendra, Bara Awanda; Soedjono, Eddy Setiadi; Slamet, Agus; Masduqi, Ali; Marsono, Bowo Djoko; Yuniarto, Adhi; Purnomo, Alfan; Nurhayati, Ervin; Amalludin, Fahmi Ikhlasul; Wahyuni, Afrinda Dwi; Arliyani, Isni
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2597

Abstract

Pengelolaan air limbah yang efektif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. Untuk mendukung hal ini, Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dari Laboratorium Teknologi Pengolahan Air, Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bekerja sama dengan Dinas Cipta Karya Kabupaten Gresik, mengadakan pelatihan bagi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pelatihan ini mencakup penyampaian materi, diskusi, dan praktik langsung terkait sistem pengelolaan limbah domestik, pemanfaatan hasil olahan, serta perawatan IPAL komunal. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta, yang diukur melalui sesi diskusi. Sebanyak 40 peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan. Program ini berkontribusi pada peningkatan akses sanitasi yang aman di Kabupaten Gresik, sekaligus mendukung pencitraan daerah sebagai wilayah yang peduli lingkungan. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan kepada peserta, sehingga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola air limbah secara berkelanjutan.
Pelatihan Pengelolaan Air Limbah Domestik Bagi Developer Perumahan Di Kota Surabaya Yuniarto, Adhi; Soedjono, Eddy Setiadi; Slamet, Agus; Masduqi, Ali; Marsono, Bowo Djoko; Purnomo, Alfan; Nurhayati, Ervin; Marhendra, Bara Awanda; Amalludin, Fahmi Ikhlasul; Wahyuni, Afrinda Dwi; Arliyani, Isni
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2613

Abstract

Permasalahan sanitasi, khususnya pengelolaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), menjadi isu penting di Indonesia. Tantangan utama mencakup kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman pengelola SPALD-T, yang menyebabkan pengelolaan air limbah belum optimal. Dampaknya termasuk penyebaran bau dan risiko penyumbatan. Untuk mengatasi hal ini, diadakan pelatihan dan edukasi bagi pengelola SPALD-T di Surabaya. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan air limbah, prinsip operasional SPALD-T, metode pemeliharaan, serta langkah pemantauan. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan memperoleh pengetahuan lebih baik dan keterampilan praktis yang mumpuni, sehingga mampu mengelola air limbah secara optimal. Hasilnya, kinerja SPALD-T dapat ditingkatkan, dengan mengurangi masalah bau dan penyumbatan serta mendukung keberlanjutan sistem pengelolaan. Program ini juga mendukung pencapaian target pemerintah dalam menyediakan akses sanitasi layak dan aman. Dengan pengelolaan yang lebih efektif, manfaat sanitasi yang lebih baik dapat dirasakan oleh masyarakat.
Strategi Penurunan Non Revenue Water (NRW) di DMA Graha Permata Kota (GPK) PT Air Minum Giri Menang (Perseroda) Jurmawanti, Jurmawanti; Soedjono, Eddy Setiadi; Hastuti, Dian Suci
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 13, No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v13i2.95513

Abstract

Water loss in clean water distribution systems includes both physical and non-physical losses, which affect service efficiency and financial performance. One of the key indicators of such losses is Non-Revenue Water (NRW), defined as water that is produced but does not generate revenue. The Graha Permata Kota District Metered Area (DMA GPK), managed by PT Air Minum Giri Menang (Perseroda), recorded the highest NRW level at 38.63%. This study aims to evaluate the condition of water loss in DMA GPK, identify its causes, and formulate mitigation strategies using water balance analysis and the SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) approach. Primary data were collected from 24-hour monitoring of pressure and flow, while secondary data included pipeline maps, inlet volumes, and operational records from January 2024 to March 2025. The analysis revealed that most losses were due to physical leakage in aging PVC pipelines. DMA GPK falls under SWOT Quadrant II (Weaknesses–Opportunities), indicating the need for a WO strategy. Key strategies include the implementation of SCADA and IoT technologies, digitalization of consumption metering, and risk-based pipe replacement planning to improve water distribution efficiency.