hasyimkan hasyimkan
Unknown Affiliation

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Penggunaan Metode Demonstrasi Digunakan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA N 1 Seputih Raman Ni Made Dwi Septianingsih; Hasyimkan Hasyimkan; I Wayan Mustika
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.327 KB)

Abstract

The formulation of the problem in this research is how the process and the result of learning the dance of the bedana using the demonstration method on extracurricular activities in SMA Negeri 1 Seputih Raman. This study aims to determine the use of demonstration methods on the learning of motion dance variety in extracurricular activities to improve student learning activities in SMA N 1 Seputih Raman Lampung Tengah. Teachers have applied demonstration methods to every learning process, but teachers also use other methods of lecture method and audio visual media method that support dance learning using demonstration method. Sources of data in this study were 8 students of class X who followed extracurricular activities and extracurricular tutors. This research design using descriptive qualitative research type. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil pembelajaran tari bedana menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Seputih Raman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran ragam gerak tari bedana dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di SMA N 1 Seputih Raman Lampung Tengah. Guru telah menerapkan metode demonstrasi pada setiap proses pembelajaran, namun guru juga menggunakan metode lain yaitu metode ceramah dan metode media audio visual yang menunjang pembelajaran tari menggunakan metode demonstrasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah 8 siswi kelas X yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan guru pembimbing ekstrakurikuler. Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Kata kunci : pembelajaran, metode demonstrasi, tari bedana.
Kecerdasan Sosial dalam Pembelajaran Tari Bedana di SMP Global Madani Bandar Lampung Dirga Harto Pratomo; Hasyimkan Hasyimkan; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.712 KB)

Abstract

This research discusses about social intelligence in learning of bedana dance in SMP Global Madani Bandar Lampung. The formulation of the problem in this research is how sosial intelligence indicator in the study of bedana dance using cooperative learning model group investigation at SMP Global Madani Bandar Lampung. This study aims to describe sosial intelligence indicator in the study of bedana dance using cooperative learning model group investigation at SMP Global Madani Bandar Lampung. Data colletion techniques used in this research are observation, interview, documentation and non test. The study of bedana dance using the investigation group strategy lasted for five meetings. Aspects of social Intelegency are assessed from the first meeting to the last meeting, with the results of all aspects can be done by learners well and the investigasi group strategy is good used in exctracurricular attivities. Penelitian ini membahas tentang kecerdasan sosial dalam pembelajaran tari bedana di SMP Global Madani Bandar Lampung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana indikator kecerdasan sosial dalam pembelajaran tari bedana yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation di SMP Global Madani Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan indikator kecerdasan sosial dalam pembelajaran tari bedana yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation di SMP Global Madani Bandar Lampung. Sumber data dalam penelitian ini adalah 7 peserta didik dan pendidik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan non tes. Pembelajaran tari bedana yang menggunakan strategi grup investigasi berlangsung selama lima kali pertemuan. Aspek kecerdasan sosial dinilai dari pertemuan pertama samapai pertemuan terakhir, dengan hasil seluruh aspek  dapat dilakukan oleh peserta didik dengan baik dan strategi grup investigasi baik digunakan pada kegiatan ekstrakurikuler. Kata kunci: tari bedana, kecerdasan sosial, pembelajaran
PEMBELAJARAN TARI BEDANA MENGGUNAKAN MULTI METODE (CERAMAH, DEMONSTRASI, DRILL) DI SMK NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG Asep Supriadi; I Wayan Mustika; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.93 KB)

Abstract

This research aims to describe the learning process conducted by the teachers using multi method in SMK Negeri 3 Bandar Lampung. This research uses descriptive methods through a qualitative approach. The theory of learning used is the theory of constructivism with the approach of lecture, demonstration and drill methods. The data sources in this study were teachers and students amounting to 33 students. The data collection techniques in this study are observations, interviews and documentation. Based on the learning outcomes with lecture methods, demonstrations and drill show that students are able to demonstrate the movement of Bedana dance taught by the teacher well. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan multi metode di SMK Negeri 3 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Teori pembelajaran yang digunakan yaitu teori konstruktivisme dengan pendekatan metode ceramah, demonstrasi dan drill. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pembelajaran dengan metode ceramah, demonstrasi dan drill menunjukkan bahwa siswa mampu memperagakan gerak tari bedana yang diajarkan oleh guru dengan baik. Kata kunci: pembelajaran metode ceramah, demonstrasi, drill, tari bedana  Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta.Mustika, I Wayan. 2012 Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Bandar Lampung: Aura.Sukarya, Zakaria, dkk. 2010. Pendidikan Seni. Jakarta: Direktortat Jenderal.Siddig, M. Djauhar. 2009. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta:Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Roestiyah. N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka CiptaSugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD. Alfabeta:Bandung.Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung. 
PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA DI SMP XAVERIUS METRO Elisabeth Hesti; Hasyimkan Hasyimkan; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 1, No 4 (2013): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.828 KB)

Abstract

This research aims to describe the role of the teacher in teaching bedana dance at VIIA grade of SMP Xaverius Metro. In this research the researcher explain about the role of teacher and students learning outcomes in learning bedana dance at VIIA grade of SMP Xaverius Metro. This research used descriptive qualitative method approach. The subject of this research is the dance teacher and students at VIIA class. In order to get data, the researcher used observation, interviews, documentation, and practice test. From the result of research, the teacher got 73,8 score in the criteria considered sufficient. The result of students assessment practice test scored on average of 68 for motion technique in sufficient criteria, 71,1 scored for rote motion and classified in sufficient criteria, 66 score for music instrument is sufficient criteria calssified, 53,3 score for facial exspressions is classified as less criteria.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru dalam pembelajaran gerak tari bedana siswa kelas VIIA di SMP Xaverius Metro. Hal yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah peranan guru serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari bedana siswa kelas VIIA SMP Xaverius Metro. Metode yang digunakan adalah deskriptif, pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni tari dan siswa kelas VIIA. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mendapat nilai 73,8 yang tergolong dalam kriteria cukup. Hasil penilaian tes pratik siswa mendapat nilai rata-rata 68 untuk teknik gerak dan tergolong dalam kriteria cukup, 71,1 untuk hafalan gerak dan tergolong dalam kriteria cukup, 66 untuk iringan musik dan tergolong dalam kriteria cukup, 53,3 untuk ekspresi wajah dan tergolong dalam kriteria kurang.Kata kunci: peranan guru, SMP xaverius metro, tari bedana.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SMAN 1 SEPUTIH AGUNG LAMPUNG TENGAH Rahmawati pamungkas; Susi Wendhaningsih; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.111 KB)

Abstract

The problem in the research is how the role of teacher in learning of dance in SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah. This is study aims to describe the role of teacher in the art of dance in SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah. This research uses descriptive qualitative. The theory used in this study is the learning and the role of teachers. Data collection techniques used in this research is observation, interview, and documentation. The results of the role of the teacher in learning the art of dance in high school shows that teachers can run 10 role of 13 the of teacher is proofreader, informator, organizer, motivator, mentors, managers of the classroom, supervisior, and evaluators, and 3 roles that have not been executed are a mediator, initiator, and inspiration.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran guru dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran dan peran guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dari peran guru dalam pembelajaran seni tari di SMA N 1 Seputih Agung Lampung Tengah menunjukkan bahwa guru dapat menjalankan 10 peran dari 13 peran yang harus dijalankan dalam pembelajaran seni tari, yaitu guru sebagai korektor, guru sebagai informator, guru sebagai organisator, guru sebagai motivator, guru sebagai fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengelola kelas, guru sebagai supervisior, guru sebagai evaluator, 3 peran yang belum dijalankan yaitu, guru sebagai mediator, guru sebagai inisiator, guru sebagai inspirator.Kata kunci: peran guru, pembelajaran, seni tari.
PENGGUNAAN METODE BERMAIN DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI KANGGURU DI TK ABA LAMPUNG SELATAN Vita Fauzia Ulfa; Fitri Daryanti; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4.397 KB)

Abstract

The research was aimed to describe the using of playing method in the learning process motion of Kangguru dance in TK ABA South Lampung. This research used a qualitative descriptive method. Technique used to collect the data in this research are observation, documentation, interviews and non-test. The used of playing method were very helpful to giving spirit of delight learning. The results showed that learning kangguru dance of aspects fine motor movement and gross motor skills using playing method was good, because students were able to demonstrate motion kangguru dance that locomotor gross motor movements that teacher had tought.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan metode bermain dalam pembelajaran proses gerak tari kangguru di TK ABA Lampung Selatan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, dokumentasi, wawancara dan nontes. Penggunaan metode bermain sangat membantu memberikan semangat dalam pemebelajaran yang menyenangkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran gerak tari kangguru menggunakan metode bermain baik, karena siswa mampu memeragakan gerak tari kangguru dari motorik kasar yaitu lokomotor dan nonlokomotor serta motorik halus sesuai yang diajarkan guru.Kata kunci : gerak tari kangguru, metode bermain, pembelajaran
Pembelajaran Tari Batin Menggunakan Metode Demonstrasi Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Batu Brak Lampung Barat Ari Widodo; Dwiyana Hapsary; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 4 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.002 KB)

Abstract

This study aims to describe the process and results of learning Batin dance using the method of demonstration in extracurricular activities at senior high school 1 Batu Brak, West Lampung. This study uses qualitative descriptive methods. the theory used in the research is behavioristic theory. Sources of data in the study were artists and students who took part in extracurricular dance activities at Batu Brak 1 Public High School, totaling 11 students. Data collection techniques in this study are observation, interviews, and documentation. the learning activities of the artists provide material for the variety of movements in students, the variety of movements that are taught, namely lapah, kenui melayang, and sembah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Batin menggunakan metode demonstrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Batu Brak, Lampung Barat. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif kualitatif. teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori behavioristik. Sumber data dalam penelitian adalah guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Batu Brak, yang berjumlah 11 siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru memberikan materi ragam gerak pada siswa, ragam gerak yang di ajarkan yaitu lapah, kenui melayang, dan sembah.  Kata Kunci: Pembelajaran, Tari Batin, Metode Demonstrasi
PEMBELAJARAN TARI MULI SIGER MENGGUNAKAN MODEL DIRECTIVE LEARNING DI SD N 2 Resa Dwi Cahyani; hasyimkan hasyimkan; fitri daryanti
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.474 KB)

Abstract

In this research, the background of problem was how to be able learning muli siger dance using directive learning model especially at class VI of SD N 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung academic year 2014/2015. The research purpose was to describe the process and the learning result of muli siger dance by using directive learning model at SD N 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung. The theories which were used in this research were learning, dance, muli siger dance, and directive learning model. The data was collected by observation, interview, documentation, practice test, and non-test by using descriptive qualitative research design. The learning result of muli siger dance was very good criteria with score of 88 and the students activity was very good criteria with score of 84.Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran tari muli siger menggunakan model directive learning di kelas VI C SD N 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil belajar tari muli siger menggunakan model directive learning di kelas VI C SD N 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran, seni tari, tari muli siger dan model directive learning. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik, dan nontest dengan menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Hasil pembelajaran tari muli siger memperoleh kriteria baik sekali dengan nilai 88, dan aktivitas siswi memperoleh kriteria baik sekali dengan nilai 84. Kata kunci: model directive learning, pembelajaran, tari muli siger.
Pembelajaran Tari Muli Siger Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Group To Group Exchange Di Sma Negeri 7 Bandar Lampung I Made Andi Setiawan; I Wayan Mustika; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.088 KB)

Abstract

Group to group exchange (GGE) is one of the cooperative learning models that emphasizes student-centered learning and requires students to exchange knowledge among groups. Implementation of GGE model in dance learning is not only done by imitating repetitive motion imitated by teacher (imitation), but students exchange knowledge both with their group and information obtained from other group. Research type descriptive research through qualitative approach by observing directly the process and learning outcomes muli siger dance using GGE cooperative learning model type. The results in this study indicate that the learning process undertaken by teachers using the GGE method is to conduct activities to form groups, dividing the different material realm in each group, then share knowledge to other groups or transfer knowledge, discussion, after that practice the movement with the group. Learning outcomes were measured using visual activity indicators, motor activities, and oral activities and with practice compliance tests.Group to group exchange (GGE) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif  yang  mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menuntut siswa untuk saling bertukar pengetahuan antar kelompok. Penerapan model GGE dalam pembelajaran tari tidak hanya dilakukan dengan proses menirukan gerak yang dicontohkan secara berulang-ulang oleh guru (imitasi), namun siswa saling bertukar pengetahuan baik bersama kelompoknya maupun informasi yang didapat dari kelompok lain. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru menggunakan metode GGE yaitu dengan melakukan kegiatan membentuk kelompok, membagi ranah materi yang berbeda-beda disetiap kelompok, kemudian membagikan ilmu kepada kelompok lain atau menransfer ilmu, berdiskusi, setelah itu mempraktikkan gerak bersama kelompok. Hasil pembelajaran diukur dengan menggunakan indikator visual activities, motor activities, dan oral activities serta dengan tes pengamatan praktik.Kata kunci: metode kooperatif, group to group exchange, tari muli siger.
pembelajaran tari muli siger menggunakan media audio-visual pada ekstrakurikuler di smk muhammadiyah 1 pringsewu atika nur tsabita; susi wendhaningsih; hasyimkan hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.772 KB)

Abstract

Research on the use of audio-visual media and the learning process of muli siger dance in extracurricular activities at SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu. This research was conducted to describe the learning process of muli siger dance using audio-visual media. This type of research is descriptive qualitative. The theory used is the theory of constructivism. Data collection techniques were carried out by observation, interviews and documentation. The results of the study there are 6 aspects of the use of audio-visual media, aspect of students observing the muli siger dance video, aspect is the seriousness of students in participating in the learning of muli siger dance, aspect is the activeness of students in asking questions, aspect is understanding the range of motion material in the learning of muli siger dance given by the teacher, aspect is students 'enthusiasm in using media, the sixth aspect is students' ability to utilize learning media. Student learning outcomes in learning muli siger dance get good assessment criteria. Penelitian mengenai penggunaan media audio-visual dan proses pembelajaran tari muli siger pada ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tari muli siger menggunakan media audio-visual. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian terdapat 6 aspek penggunaan media audio-visual yaitu siswa mengamati video tari muli siger, keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran tari muli siger, keaktifan siswa dalam bertanya, pemahaman materi ragam gerak pada pembelajaran tari muli siger yang diberikan oleh guru, antusias siswa dalam menggunakan media, aspek keenam kemampuan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari muli siger mendapat kriteria penilaian baik. Kata kunci: Pembelajaran, Media audio-visual, Tari Muli Siger.