Claim Missing Document
Check
Articles

Perencanaan Gedung Park and Ride di Stasiun Rawa Buntu Kota Tangerang Selatan Aditya Ihdhar Hadyan; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.52892

Abstract

Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota pendukung bagi Kota Jakarta yang biasa dikenal dengan Bodetabek. Dengan luas wilayah 147,2 km2, Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak lebih dari 1,6 juta jiwa. Seiring dengan bertambahnya penduduk kota ini, berkembang pula perekonomian penduduk setempat yang mengakibatkan bertambahnya jumlah pemilik dan pengguna kendaraan pribadi dengan pesat. Karena pertumbuhan jumlah pemilik kendaraan pribadi ini tidak dibarengi dengan penambahan fasilitas transportasi yang seimbang, maka sering terjadi kemacetan pada wilayah kota Tangerang Selatan. Salah satu solusi untuk memaksimalkan fasilitas penunjang transportasi adalah dengan dibangunnya gedung park and ride pada Stasiun Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Data didapatkan berupa volume kendaraan tiap jamnya di lahan parkir eksisting, kondisi lahan parkir eksisting yang diambil dengan bantuan Google earth, jumlah penumpang per-tahun di Stasiun Rawa Buntu, dan layout lahan parkir eksisting yang diambil dari internet. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut didapatkan jumlah demand pengguna park and ride untuk umur rencana 5 tahun sebesar 400 sepeda motor dan 700 mobil. Dari jumlah demand tersebut direncanakan gedung park and ride dengan kapasitas parkir 400 sepeda motor dan 779 mobil, dengan jumlah lantai parkir 3 lantai dan 1 lantai dasar.
Analisis Kinerja Transportasi BRT Damri Pemadu Moda Kota Makassar Terhadap Segi Kepuasan Penumpang Naufal Yasir Faisal; Wahju Herijanto; Anak Agung Gde Kartika
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55480

Abstract

Kota Makassar merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dengan jumlah penduduk pertahun 2016 sebanyak 1.469.601 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,65% pertahun. Jumlah dan laju penduduk yang terus meningkat tidak diimbangi dengan fasilitas transportasi umum yang memadai dan ditandai dengan hanya ada satu koridor BRT yang beroperasi yaitu BRT dengan rute Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Pusat Kota. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi dalam menggunakan transportasi umum baik dari segi kinerja operasional maupun kepuasan pelanggan. Dalam rangka mengantisipasi ketiadaan fasilitas angkutan umum dan untuk mendukung terciptanya moda transportasi umum yang lebih baik, dibutuhkan analisis untuk mengetahui serta mengevaluasi kinerja BRT. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuadran Importance-Performance yang datanya berasal dari 77 penumpang yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner serta wawancara dimana pertanyaan yang diberikan harus meliputi 5 dimensi untuk mengukur kualitas jasa. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 16 variabel kepuasan penumpang yang ditinjau, terdapat 8 variabel yang memiliki kinerja yang baik dan 6 variabel yang kinerjanya belum optimal sehingga diperlukan perbaikan kinerja. Untuk kinerja operasional, waktu tempuh rata-rata BRT pada hari kerja sebesar 1 jam 3 menit dengan rute berangkat dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Halte Pusat Kota sedangkan untuk hari libur dengan rute yang sama sebesar 58 menit. Untuk rute pulang (Halte Pusat Kota-Bandar Udara Sultan Hasanuddin) via jalan tol, waktu tempuh rata-rata pada hari kerja sebesar 28 menit dan untuk hari libur sebesar 27 menit. Headway yang dimiliki oleh BRT baik pada hari kerja maupun libur sebesar 29 menit dan waiting time sebesar 14 menit untuk hari kerja maupun hari libur.
Studi Demand Pengembangan Moda Transportasi Angkutan Umum Berbasis Rel untuk Rute Stasiun Gubeng – Terminal 1 Bandara Juanda Melalui Jalan DR. IR. H. Soekarno Surabaya Fianda Eka Widyanto; Wahju Herijanto; Budi Rahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58002

Abstract

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Salah satu permasalahan transportasi yang terjadi di Surabaya adalah keterbatasan akses penghubung antara Stasiun Gubeng dengan Bandara Juanda yang hanya dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum yang telah ada seperti taksi dan bis damri. Apabila direncana untuk membuat angkutan umum berbasis rel yang menghubungkan antara Stasiun Gubeng-Bandara Juanda maka perlu ada analisis yang bertujuan untuk mengetahui besarnya demand yang memanfaatkan angkutan umum tersebut. Beberapa tahapan untuk mencapai tujuan tersebut. Tahap pertama adalah dengan melakukan kuesioner kepada para pengguna jasa angkutan umum dan kendaraan pribadi di lokasi tinjauan. Tahap kedua adalah menganalisis data yang telah terkumpul dengan menggunakan metode stated preference. Tahap ketiga adalah kompilasi data yang dilakukan terhadap angkutan umum berbasis rel dengan kendaraan pribadi yang kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan regresi. Kompilasi data untuk pendekatan regresi ini dilakukan dengan menggunakan paket program regresi. Tahap keempat adalah memahami perubahan nilai probabilitas pemilihan angkutan umum berbasis rel seandainya dilakukan perubahan nilai atribut pelayanannya. Tahap terakhir adalah menganalisis jumlah masyarakat yang berpindah dari pengguna kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum berbasis rel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik penumpang, jumlah perpindahan penumpang menggunakan angkutan umum berbasis rel dari pengguna mobil pribadi terhadap perjalanan harian sebesar 1.361 dan perjalanan bandara sebesar 70, kemudian jumlah perpindahan dari pengguna angkutan umum lain menggunakan angkutan umum berbasis rel terhadap perjalanan harian sebesar 560 dan perjalanan bandara sebesar 13 dan dalam sepuluh tahun kedepan penumpang angkutan umum berbasis rel diramalkan sebesar 7.175 terhadap perjalan harian dan 174 terhadap perjalanan bandara.
Studi Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Lentur Bojonegoro Outer Ring Road (BORR) Wahbi Ubaidulloh; Wahju Herijanto; Anak Agung Gde Kartika
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.59833

Abstract

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016, Kabupaten Bojonegoro menduduki peringkat ke 2 dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Timur. Dalam perancangan ini berpedoman pada Peraturan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997 untuk pemilihan trase yang baik, perhitungan alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal. Perhitungan pembebanan lalu lintas (trip assigment) menggunakan metode Smock (1962). Pada perencanaan perkerasan lentur menggunakan pedoman Manual Desain Perkerasan Jalan No.04/SE/Db/2017 untuk mendapatkan tebal perkerasan sesuai umur rencana. Perencanaan drainase mengacu pada peraturan Pd-T-02-2006-B, dan untuk rambu lalu lintas menggunakan peraturan Menteri Perhubungan 2014. Serta peraturan rencana anggaran biaya total menggunakan HSPK Kabupaten Bojonegoro yang diperlukan pada perencanaan ini. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan didapatkan desain geometrik jalan menggunkanan tipe 4/2D dengan lebar jalur 7,5 m dengan dengan lebar lajur 3,5 m. Alinyemen horizontal didapatkan 8 tikungan dengan tipe Spiral-Circle-Spiral. Hasil trip assignment menggunakan metode smock didapatkan perpindahan kendaraan ke jalan rencana sebesar 83 %. Susunan lapis perkerasan lentur didapatkan lapis AC-WC dengan tebal 40 mm, lapis AC-WC dengan tebal 60 mm, lapis AC Base dengan tebal 245 mm, dan lapis LPA dengan tebal 300 mm. Perhitungan dimensi saluran dengan tipe saluran trapesium didapatkan 7 tipe saluran. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) didapatkan biaya sebesar Rp 436.991.205.600,49.
Evaluasi Kinerja Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Rute Semarang – Kendal Ma`ruf Tsaghani Purnomo; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63585

Abstract

Trans Jateng adalah suatu sistem bus rapid transit (BRT) yang difungsikan sebagai angkutan aglomerasi perkotaan di Provinsi Jawa Tengah. Salah satu rute yang dioperasikan Trans Jateng adalah rute Semarang – Kendal. Pelaksanaan operasional dan fasilitas di lapangan masih memiliki kondisi yang kurang memadai, sehingga diperlukan pendalaman dan evaluasi terhadap kinerja BRT Trans Jateng rute Semarang – Kendal. Studi yang dilakukan di dalam tugas akhir ini ialah melakukan perhitungan kinerja operasi berdasarkan aspek-aspek kinerja operasi yang tertera dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.687/AJ.206/DRJD/2002. Lalu, perhitungan kinerja kenyamanan kendaraan menggunakan perumusan menurut Vuchic (2007). Kinerja yang telah didapatkan dari perhitungan kinerja, survei lapangan, dan instansi terkait dilakukan penilaian dengan standar kinerja. Standar kinerja yang digunakan ialah Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 27 Tahun 2015 dan The BRT Standard 2016. Hasil perhitungan dan penilaian kinerja dibandingkan dengan kepuasan dan harapan penumpang terhadap kinerja tersebut yang dianalisis dengan metode importance-performance analysis (IPA). Dari hasil studi diperoleh kinerja operasi BRT Trans Jateng rute Semarang – Kendal berupa faktor muat, waktu tempuh, kecepatan perjalanan, waktu antara, frekuensi, dan waktu tunggu penumpang berdasarkan jam puncak pagi, non puncak, dan jam puncak sore. Tingkat kenyamanan yang belum memenuhi standar kenyamanan ialah tingkat kenyamanan tempat duduk dan tingkat kenyamanan tempat berdiri berdasarkan kapasitas aktual. Nilai kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 27 Tahun 2015 adalah sebesar 73 dan berdasarkan The BRT Standard 2016 sebesar 11. Kinerja yang perlu dijadikan prioritas peningkatan berdasarkan tingkat kepuasan dan harapan penumpang adalah kenyamanan halte, jarak antar halte, ketersediaan media informasi pelayanan di halte, kemudahan penyandang disabilitas, lanjut usia, dan wanita hamil dalam mengakses halte, kelayakan jam operasional, dan integrasi dengan transportasi umum lain.
Perencanaan Gedung Park and Ride di Terminal Benowo Kecamatan Benowo Kota Surabaya Dimas Dzaky Alhadi; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63687

Abstract

Kota Kota Surabaya merupakan kota terbesar ke-2 di Indonesia. Jumlah penduduk pada kota Surabaya semakin meningkat. Pada Bulan Januari 2019 Jumlah penduduk kota Surabaya sebanyak 3,095,026 jiwa ( BPS, 2019 ) . Meningkatnya jumlah penduduk di Kota Surabaya mengakibatkan meningkatnya pergerakan masyarakat yang terjadi di kota ini. Kemacetan juga bertambah karena banyaknya jumlah kendaraan yang masuk ke Surabaya. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan Gedung Park and Ride di Terminal Benowo untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke pengguna kendaraan umum.Dalam perencanaan Gedung Park and Ride diperlukan beberapa data pendukung untuk mempermudah pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa data volume penumpang dan survei kuisioner penumpang. Data ini diperoleh dengan cara melakukan survei langsung di lokasi perencanaan pada pukul 06.00-09.00 di Terminal benowo. Data disebut dianalisis dengan melakukan pengolahan data hasil survai kuisioner, perhitungan demand dan melakukan Analisa forecasting. Dari hasil pengolahan data tersebut menggunakan software Microsoft Excel didapatkan jumlah demand calon pengguna fasilitas park and ride untuk pengendara mobil pribadi sebesar 128 kendaraan, sedangkan untuk sepeda motor sebesar 2715 kendaraan dengan umur rencana hingga tahun 2026 (5 tahun). Dari jumlah demand tersebut direncanakan gedung Park and Ride yang dapat menampung 2.846 sepeda motor dan 148 mobil dengan jumlah lantai 9 dan 1 lantai untuk akses menuju Angkutan umum.
Perencanaan Lay-Out Gedung Parkir Berdasarkan Analisis Kebutuhan Ruang Parkir di Stasiun Wonokromo Surabaya Edna Rochmad Hermansyam; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.64373

Abstract

Stasiun Wonokromo merupakan salah satu stasiun kelas besar tipe C yang berada di Provinsi Jawa Timur dengan tingkat pertumbuhan penumpang yang semakin bertambah tiap tahun. Sejalan dengan tingkat pertumbuhan penumpang, penggunaan kendaraan pribadi ataupun yang masuk wilayah stasiun semakin bertambah. Hal ini mengakibatkan perlu adanya penanganan terhadap fasilitas parkir untuk memberikan kenyamanan dan keamanan yang layak kepada para penumpang. Bersumber pada kondisi yang ada, perlu dilakukan analisis fasilitas parkir guna mengetahui gambaran kapasitas parkir serta kebutuhan ruang parkir yang ada. Untuk memperoleh alternatif tersebut, analisis yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah diberikan pada pedoman perencanaan parkir. Pedoman yang akan digunakan “Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota 1998”, serta beberapa referensi lain yang berkaitan dengan analisa parkir. Data-data yang dibutuhkan dalam analisa parkir pada Tugas Akhir ini adalah data primer yang terdiri dari data survei waktu masuk dan keluar kendaraan bermotor di lokasi lahan parkir Stasiun Wonokromo. Untuk data sekunder terdiri dari jadwal keberangkatan kereta api di Stasiun Wonokromo, jumlah data penumpang di Stasiun Wonokromo dan jumlah data karyawan yang bekerja di Stasiun Wonokromo. Dari hasil pengolahan data tersebut menggunakan bantuan program aplikasi Microsoft Excel didapatkan jumlah demand calon pengguna fasilitas lahan parkir mobil pribadi sebesar 78 kendaraan, sedangkan untuk sepeda motor sebesar 2.058 kendaraan dengan rencana penerapan double-track. Dari jumlah demand tersebut direncanakan gedung parkir yang dapat menampung 83 mobil dan 2.264 sepeda motor dengan jumlah 1 lantai dasar dan 5 lantai parkir.
Perencanaan Gerbang Tol Probolinggo - Banyuwangi Fajar Ihsan Kresnandi; Wahju Herijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.65488

Abstract

Transportasi secara umum adalah perpindahan manusia ataupun benda dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Jalan tol adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih (mobil, truk trailer, bis, dll.) dan bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain. Namun seringkali jalan tol yang bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu mengalami hambatan. Hambatan terjadi karena antrian yang panjang di gerbang tol, oleh karena itu diperlukan perencanaan gerbang tol agar dapat menjawab permasalahan diatas. Metode yang digunakan dalam perencanaan gerbang tol Probolinggo - Banyuwangi adalah First In First Out (FIFO) dan untuk struktur dasar antrian menggunakan Single Channel – Single Phase sebagai struktur dasar dalam proses antrian yang menggunakan 3 sistem yaitu Gerbang Tol Otomatis, On Board Unit (OBU), Single Lane Free Flow dengan menggunakan aplikasi FLO, dan sesuai dengan yang direncanakan pemerintah yaitu Multi Lane Free Flow. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara melakukan survey pelayanan waktu gerbang tol yang akan dilaksanakan di gerbang tol Cengkareng. Metode survey yang digunakan adalah menghitung durasi waktu pelayanan menggunakan stopwatch. Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan metode First In First Out (FIFO), didapatkan hasil untuk perencanaan gerbang tol Probolinggo – Banyuwangi pada gerbang Kraksaan arah masuk dan keluar terdapat 2 Gardu Tol Otomatis khusus, 2 Gardu Tol Otomatis, 1 gardu SLFF, dan 1 gardu OBU. Pada gerbang tol Paiton arah masuk dan keluar terdapat 1 Gardu Tol Otomatis khusus, 2 Gardu Tol Otomatis, 1 gardu SLFF, dan 1 gardu OBU. Pada gerbang tol Besuki arah masuk dan keluar terdapat 1 Gardu Tol Otomatis khusus, 2 Gardu Tol Otomatis, 1 gardu SLFF, dan 1 gardu OBU. Sedangkan untuk perencanaan Multi Lane Free Flow didapatkan hasil antrian 0 kendaraan dan delay 1-2 detik pada gerbang Kraksaan, antrian 0 kendaraan dan delay 1-2 detik pada gerbang Paiton, antrian 0 kendaraan dan delay 1-2 detik pada gerbang Besuki.
Analisis Kelayakan Dari Segi Ekonomi dan Finansial Teman Bus dengan Program Buy the Service Rute Terminal Purabaya-Kenjeran Thobie Rahardian Priyandono; Wahju Herijanto; Anak Agung Gde Kartika
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.70489

Abstract

berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi daerah karena mengakomodir kegiatan penduduk yang menggerakkan perkonomian di Surabaya khususnya transportasi umum. Kementrian Perhubungan akan memberikan bantuan operasional angkutan perkotaan dengan program Buy The Service (BTS) dengan nama TEMAN Bus di Surabaya pada tahun 2021. Dengan keunggulan, rencana rute, dan konektivitasnya dengan angkutan umum lain diharapkan bisa mengakomodir dan meningkatkan minat dari masyarakat Kota Surabaya untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Sebelum itu perlu dilakukan analisis dari segi ekonomi dan finansial untuk mengetahui kelayakan dari angkutan umum TEMAN Bus ini, Untuk segi ekonomi, digunakan parameter BCR dan NPV untuk acuan kelayakan. Sementara untuk segi finansial digunakan parameter BCR, NPV, IRR, dan Payback Period. Selain melakukan analisis kelayakan, juga perlu dianalisis untuk calon penumpang (demand) dari TEMAN Bus di masa yang akan datang dengan data yang didapatkan melalui formulir survei penumpang. Dari analisi kelayakan ekonomi, didapatkan BCR didapatkan sebesar 3,35>1 dengan nilai NPV sebesar Rp2.364.901.287.965>0. Sementara untuk segi finansial, didapatkan BCR didapatkan sebesar 1,092>1, NPV sebesar Rp92.353.413.952>0, IRR sebesar 6,61%>4,37%, payback period pada tahun ke-26 bulan ke-7 < masa konsesi 29 tahun. Sehingga dari segi ekonomi dan finansial dapat dikatakan layak.
Perencanaan Gerbang Tol Serang - Panimbang Satrio Luhur Wicaksono; Wahju Herijanto; Agung Gde Kartika
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.72736

Abstract

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar. Sedangkan, arti dari tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. Jalan tol dibuat bertujuan untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu, jalan tol harus menyediakan arus yang bebas hambatan agar tujuan dari dibuatnya jalan tol dapat tercapai sebagaimana mestinya. Untuk mencapai tujuannya dibutuhkannya gerbang tol sebagai penghubung jalan arteri dan jalan tol yang dapat berfungsi secara optimum. Perencanaan gerbang tol Serang - Panimbang ini merencanakan jumlah gerbang tol pada tahun 2021. Metode yang digunakan dalam perencanaan gerbang tol Serang - Panimbang adalah First In First Out untuk disiplin antrian dan Single Channel – Single Phase sebagai struktur dasar dalam proses antrian dengan menggunakan 2 sistem gerbang tol Gardu Tol Otomatis (GTO) dan On Board Unit (OBU). Metode survei yang digunakan adalah menghitung durasi waktu pelayanan menggunakan alat pengukur waktu stopwatch. Perencanaan gerbang tol ini mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol dan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Di dalam penelitian ini juga merencanakan Multi Lane Free Flow (MLFF). Perencanaan MLFF menghitung data masukan lalulintas pada jam puncak, mengitung kapasitas jalan, dan juga menghitung derajat kejenuhan. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif perancangan gerbang tol untuk rute jalan tol Serang - Panimbang yang efisien dan optimal. Selain itu dalam penelitian ini juga memberikan data dan perhitungan yang optimal dalam menentukan jumlah gardu yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat volume kendaraan. Selain itu juga memberikan kajian tentang MLFF untuk perencanaan pada gerbang tol ini.
Co-Authors Ade Wisnu Muktyarso Aditya Ihdhar Hadyan Agathakarien, Yudhistira Muharram Agung Gde Kartika Aldila Riana Prabawati, Aldila Riana Alkahfian Ramadhani Wiasanto Alyssa Dewiputri Herdiana Andini, Ratna Andrian, Felix Annisa Nur Sakinah Atikah Safitri Bayu Rosida Sumantri Budi Rahardjo Budi Rahardjo Budi Raharjo Cahya Buana Catur Arif P. Catur Arif P., Catur Catur Arif Prastyanto, Catur Arif Catur Arif, Catur Catur Prastyanto Cut Munawwarah Data Iranata Dimas Dzaky Alhadi Dyah Ayu Risnu Indahsari Edna Rochmad Hermansyam Fajar Ihsan Kresnandi Farida Rahmawati Fianda Eka Widyanto Firda Aurellia Darmawan Gunarta, I Ketut Gurning, Raja Oloan Saut Hera Widyastuti Hermansyam, Edna Rochmad Indrasurya B Mochtar Indrasurya B. Mochtar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar Istiar, Istiar Joko Purwanto Kusmarini, Esti Peni M. Jufry, M. Makruf, Martin Mawikere, William Aldrian Imanuel Ma`ruf Tsaghani Purnomo Mohamad Bagus Ansori Muhammad Adnan Muhammad Hadid Muhammad Hadid, Muhammad Muhammad Nadim Cundoko Muhammad Zainal Muttaqin Naufal Yasir Faisal Prastyanto, Catur Arif Rendy Prasetya Rachman Ricky Achmad Subagya Rizki Alfiansyah Rizki Gusti Safira Nur&#039;irqoh Sjadja&#039;ah Salman Al Farisi Salman Alfarizi Sari, Putu Tantri Kumala Satrio Luhur Wicaksono Thobie Rahardian Priyandono Umboro Lasminto Ummatus Sholikhah, Ummatus Ummatus Solikhah, Ummatus Videla Denastyan Agpenta Putra Wahbi Ubaidulloh Wantoro, Dimas Wicaksono, Achmad Widiastuti, Hera Wisnu Hardian Pradito Zuhri Muhis