Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Toksisitas Perkembangan Ekstrak Daun Torbangun: Pengaruhnya terhadap Persentase Kematian dan Keterlambatan Osifikasi Fetus Mencit Elma Alfiah; Rizal Damanik; Katrin Roosita; Mokhamad Fahrudin
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 8 No. 3 (2020): November 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.8.3.8-14

Abstract

Daun torbangun (Coleus amboinicus Lour.) memiliki berbagai manfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia, namun belum terdapat penelitian yang memberikan informasi mengenai keamanan penggunaan daun torbangun pada masa kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian ekstrak daun torbangun pada masa kebuntingan mencit terhadap perkembangan fetus yang digambarkan dengan kematian sebelum dan setelah implantasi, serta keterlambatan osifikasi rangka pada fetus mencit. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor mencit betina bunting yang diberikan ekstrak daun torbangun dari hari pertama hingga hari ke-18 kebuntingan. Dosis yang diberikan adalah sebanyak 0; 0.56; 1.68; dan 3.36 g/kg berat badan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak dengan dosis 3.36 g/kg BB menunjukkan perbedaan dalam peningkatan jumlah kematian sebelum dan setelah implantasi (P<0.05) dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Pemberian ekstrak dengan dosis minimum 0.56 g/kg BB dapat menyebabkan keterlambatan osifikasi pada fetus. Persentase fetus dengan keterlambatan osifikasi meningkat seiring dengan penambahan dosis. Konsumsi ekstrak daun torbangun pada masa kehamilan perlu dihindari karena berpotensi menyebabkan efek samping berupa kematian dan keterlambatan osifikasi pada fetus.
Ketahanan Keluarga melalui Program Pengolahan Limbah Air Wudhu Berbasis Masjid di DKI Jakarta Nita Noriko; Nurfadillah Nurfadillah; Firmansyah Alamsyah; Abdullah Hakam Syah; Bahrul Ulum; Liana Mailani; Elma Alfiah; Muchammad Nasucha
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i1.1012

Abstract

Pemanfaatan air bersih yang berasal dari tanah di DKI Jakarta semakin meningkat, akan tetapi sangat disayangkan tidak diikuti dengan upaya pengembalian ke dalam tanah. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal semakin meningkat sehingga berdampak pada semakin menurunnya lahan terbuka untuk peresapan air hujan. Dampak yang terjadi dari kondisi ini adalah penurunan muka air tanah dan intrusi air laut. Keadaan ini perlu segera diatasi dengan teknologi tepat guna dan aplikatif yaitu instalasi pengolahan limbah air wudhu terintegrasi dengan sistem akuaponik. Selain itu instalasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk menampung air hujan. Masjid dan mushola sangat berpotensi untuk menerapkan teknologi instalasi yang terintegrasi dengan akuaponik. Oleh sebab itu masjid dapat berperan sebagai penyangga ekologis bagi lingkungan sekitarnya. Sistem akuaponik dapat menjadi contoh program ketahanan keluarga dari aspek kesehatan khususnya untuk kecukupan zat gizi. Potensi fungsi lain dari masjid adalah sebagai solusi terhadap masalah sosial dan ekonomi terutama dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Hal yang ditemukan di masyarakat terkait dampak tersebut adalah kemiskinan, kasus kekerasan rumahtangga, perceraian, kriminalitas dan kenakalan remaja. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu adanya pemberdayaan masyarakat yang di pelopori dari masjid yang merupakan basis umat. Sejauh ini, peranan masjid sebagai penyangga ekologis, fungsi ketahanan keluarga, solusi bagi permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat belum optimal khususnya untuk memberdayakan zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf). Mitra dalam pengabdian masyarakat adalah masjid yang berada di DKI Jakarta yaitu At Tawab di Cakung, Al Hikmah di Cijantung dan Abu Bakar Ash Shiddiq di Pasar Rebo, Al Ikhwan Semanan di Cengkareng dan Istiqomah di Tanah Kusir. Metode yang digunakan adalah program ketahanan keluarga yang terdiri atas penerapan instalasi terintegrasi dengan akuaponik, dan program psikoedukasi termasuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui zakat, infak, sedekah dan wakaf, komunikasi dan hukum. Program ini akan dilaksanakan selama 3 minggu. Luaran yang ditargetkan adalah 1 artikel ilmiah, dan 8 video yang terdaftar sebagai HKI.Kata kunci: air bersih, air wudhu, masjid, instalasi, ketahanan keluarga
Status Anemia dan Skor Diet Quality Index (DQI) pada Remaja Putri di SMP Ibnu Aqil, Bogor Elma Alfiah; Andi Mukramin Yusuf; Amalina Ratih Puspa
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v6i1.467

Abstract

Anemia is a global health problem, which occurs in both developed and developing countries. The Indonesian Basic Health Research showed that the prevalence of anemia in adolescent girls aged 15-24 years was 48.9% in 2018. This study aimed to analyze the anemia status and diet quality index (DQI) of adolescent girls. The study was a cross-sectional conducted at Ibnu Aqil Junior High School, Ciomas District, Bogor from March to September 2019. The number of students involved as respondents in this study was 84 students. The results show that the prevalence of anemia in adolescent girls was 16.7%, with the mean Diet Quality Index (DQI) score indicating a low diet quality category (55.9 out of 100). There was no significant relationship between hemoglobin levels and DQI scores, but several indicators such as variations in protein source groups, fiber adequacy, iron adequacy, calcium adequacy, total fat moderation, and saturated fat moderation on adolescent girls who suffered anemia showed lower values than with those who didn’t suffer from anemia. The high prevalence of anemia could be caused by poor diet quality aspects, thus diet-based intervention should be the strategic solution to solve this problem. The high prevalence of anemia could be caused by poor diet quality aspects, thus diet-based intervention should be the strategic solution to solve this problem.Keyword - Adolescence, Anemia, Diet quality, DQI, Supplementation
UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIALISASI SUMBER BAHAN PANGAN MENYEHATKAN (TEPUNG CANNALINA) Nita Noriko; Elma Alfiah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i1.366

Abstract

AbstrakDusun Teluk Bunder Desa Dewisari, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat terletak di DAS Citarum yang masyarakatnya sudah terpapar pola makan masyarakat perkotaan yang cenderung mengkonsumsi  garam, gula, lemak, tinggi, serta rendah serat dan protein. Jika tidak ada upaya perbaikan perspektif tentang  pola makan makan  di masyarakat maka  akan memicu timbulnya penyakit hipertensi dan  diabetes mellitus tipe 2 (T2DM). Komplikasi  yang dapat timbul dari kedua penyakit tersebut adalah berbagai keluhan  cardiac, stoke, glaucoma, neuropathy dan stroke.  Kondisi ini dapat menurunkan kualitas dan produktifitas SDM. Upaya untuk memperbaiki pola makan masyarakat dalam bentuk monitoring  status kesehatan dengan parameter  tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, dan berat badan serta edukasi  pola makan sehat kepada masyarakat diperlukan. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk  meningkatkan status kesehatan masyarakat. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah monitoring status kesehatan masyarakat, pemberian edukasi mengenai pola makan sehat, jenis makanan yang menyehatkan seperti yang berasal dari  tepung komposit ganyong spirulina atau  (Tepung Cannalina) dan evaluasi hasil edukasi. Kondisi kesehatan para ibu rumah tangga menunjukkan banyaknya kelainan metabolik seperti gula darah, kolesterol dan asam urat di atas normal serta gemuk dan obesitas.Kata kunci : Cannalina,  Hipertensi, Pola makan, Teluk bunder, T2DM Abstract Teluk Bunder, Dewisari Village, Rengasdengklok, Karawang, West Java is located in the Citarum watershed where the community ha been exposed to the eating patterns of urban communities who tend to consume salt, sugar, fat, high, and low in fiber and protein. If there is no effort to improve perspective on eating patterns in the community it will trigger the onset of hypertension and type 2 diabetes mellitus. Complications that can arise from the two diseases are various cardiac diseases, stroke, glaucoma, neuropathy and, stroke. This condition can reduce the quality and productivity of human resources. Efforts to improve community eating patterns in the form of monitoring health status with parameters of blood pressure, blood sugar, uric acid, cholesterol, and body weight and education on healthy eating patterns to the community are needed. The aim of community services was to improve the health status of the community. The method of implementation carried out was monitoring public health status, providing education about healthy eating patterns, types of healthy foods such as canna spirulina flour or (Cannalina Flour) and evaluation of educational results. The health conditions of housewives showed a number of metabolic abnormalities such as blood sugar, cholesterol and uric acid above normal as well as fat and obesity.Keywords: Cannalina, Hypertension, Diet, Bunder bay, T2DM
Persepsi Mahasiswa Program Studi Gizi Terhadap Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Lingkungan Universitas Al-Azhar Indonesia Amalina Ratih Puspa; Elma Alfiah
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 7, No 2 (2022): Juli 2022 (Edisi Khusus MBKM)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v7i2.1007

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) is the Right to Study for Three Semesters Outside the Study Program. The MBKM policy is expected to be able to answer challenges and opportunities for the development of innovation, creativity, capacity, personality, and student needs, as well as develop independence in seeking and finding knowledge through realities and field dynamics. The purpose of this population survey is to determine the impact of MBKM in the Nutrition Study Program, Faculty of Science and Technology, Al Azhar University Indonesia, and provide policy recommendations from the study program level related to the implementation of MBKM at Al Azhar University Indonesia. The perception of most students of the Nutrition Studies Program, Faculty of Science and Technology, University of Al Azhar Indonesia towards the MBKM was the program is important, and it can provide additional competencies (problem-solving, problem analysis, and work ethics) and train students' soft skills. However, on the other hand, there are obstacles to its implementation, considering that the Nutrition Study Program is one of the Health Study Programs. In addition, the socialization of the MBKM program related to health study programs is still minimal so the Nutrition Study Program has not been able to fully implement and feel the benefits. It is necessary to have a university policy that accommodates the MBKM program for health study programs.Keywords - Benefit, MBKM, Nutrition Study Program, Recommendation, Universitas Al Azhar Indonesia
Pemanfaatan Animasi Digital sebagai Media Edukasi Gizi Seimbang sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Gizi Anak Usia Dini di TK Islam Qolbus Salim Lusi Anindia Rahmawati; Amalina Ratih Puspa; Elma Alfiah; Zakia Umami; Siti Muslimah Sulaeman; Diamarella Rizkiyah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i1.1769

Abstract

Usia prasekolah merupakan periode vital dalam perkembangan perilaku seseorang. Kebiasaan dan preferensi makan anak akan terbentuk pada usia prasekolah. Kebiasaan makan pada anak juga dapat dipengaruhi oleh pengetahuan gizi yang mereka miliki. TK Islam Qolbus Salim merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan formal untuk anak-anak usia 3-6 tahun. . TK Islam Qolbus Salim selama ini memiliki program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilaksanakan sebulan sekali. Banyak permasalahan dialami selama program ini berjalan, salah satunya anak-anak yang cenderung picky eater pada saat PMT. Kebiasaan makan pada anak, salah satunya picky eater ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan gizi yang mereka miliki. Oleh karena itu, salah satu solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalah tersebut adalah berupa edukasi gizi pada anak dengan media animasi digital untuk meningkatkan pengetahuan gizi anak. Total peserta yang bergabung dalam kegiatan edukasi gizi berjumlah 20 anak. Edukasi gizi dengan media animasi digital yang dilakukan mampu meningkatkan skor rata-rata pengetahuan gizi anak sebesar 13.2%. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada skor pengetahuan gizi sebelum dan sesudah edukasi gizi (p<0.05). Edukasi gizi yang telah diberikan ini diharapkan tidak hanya sekedar meningkatkan pengetahuan gizi anak, namun juga dapat mengubah perilaku makan anak yang sebelumnya memiliki kebiasaan picky eater menjadi lebih baik dengan adanya dukungan dari berbagai pihak.Kata Kunci: Animasi Digital, Pendidikan Gizi, Pra-Sekolah
Ramadan Fasting Did Not Lessen Vegetable and Fruit Consumption, Sleep Duration, and Physical Activity on Adolescents in Al-Azhar Indonesia University Afradina Septiasari; Elma Alfiah; Andi Mukramin Yusuf; Amalina Ratih Puspa
Indonesian Journal of Public Health Nutrition (IJPHN) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/ijphn.v4i1.6877

Abstract

AbstractMuslims do Ramadan fasting for around 12 hours (between dawn and sunset). Apart from changing meal times, Ramadan fasting also has the potential to change sleep duration due to sahoor (before the dawn) activities that must be done. The ideal amount and frequency of vegetables and fruit consumption in the national guideline were illustrated by the three main meals a day. The different conditions occurred when doing Ramadan fasting, which was predicted to have less vegetable and fruit consumption than the normal days, especially Muslim adolescents. This research analyzed the difference between the consumption of vegetables and fruit, sleep duration, and physical activity during and after Ramadan fasting among adolescents in Universitas Al-Azhar Indonesia. The research used a quasi-experimental study without a control group, with thirty-five samples. The data collection used a structured 2 x 24-hour recall questionnaire and the Wilcoxon Test to identify the differences. Results showed there were no significant differences between vegetable and fruit consumption, sleep duration, and physical activity during and after Ramadan fasting. Based on the results, the conclusion is that Ramadan fasting had no impact on reducing vegetable and fruit consumption, sleep duration, and physical activity among adolescents in Universitas Al-Azhar Indonesia. Keywords: Adolescent, Ramadan fasting, food consumption. AbstrakUmat muslim melaksanakan puasa Ramadan selama kurang lebih 12 jam (dari matahari terbit hingga tenggelam). Aktivitas puasa Ramadan selain mengubah jam makan, juga berpotensi mengubah pola tidur karena aktivitas sahur yang harus dijalani. Dalam pedoman gizi seimbang, frekuensi konsumsi sayur dan buah digambarkan melalui 3 kali waktu makan utama dalam sehari. Kondisi yang berbeda terjadi saat menjalankan ibadah puasa yang berpotensi dapat mengurangi asupan sayur dan buah dibandingkan hari biasa khususnya pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan antara konsumsi sayur dan buah, durasi tidur, serta aktivitas fisik, saat dan setelah puasa Ramadan pada remaja di Universitas Al-Azhar Indonesia Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen semu tanpa kelompok kontrol, dengan melibatkan 35 mahasiswa/i di Universitas Al-Azhar Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner recall 2 x 24 jam dan menggunakan uji beda Wilcoxon untuk menganalisis perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumsi sayur dan buah, durasi tidur, serta aktivitas fisik, saat dan setelah puasa Ramadan.Puasa Ramadan tidak berdampak terhadap penurunan konsumsi sayur dan buah, durasi tidur, serta aktivitas fisik pada remaja di Universitas Al-Azhar Indonesia.   Kata Kunci: Remaja, puasa Ramadan, konsumsi makanan
Akselerasi Gaya Hidup Sehat dan Halal Melalui Kelompok Masyarakat Terintegrasi di Desa Pagelaran Andi Mukramin Yusuf; Elma Alfiah; Andi Muh. Asrul Irawan; Yoedo Shambodo; Maulaya Nabiha Khoirunnisa; Anisa Aulia; Octavia Wulandari
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 2, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v2i1.1637

Abstract

Mitra yang terlibat dalam kerjasama pengabdian masyarakat ini adalah mitra dengan kategori kelompok masyarakat non produktif (masyarakat umum) yaitu Pemerintah desa Pagelaran dengan sasaran, meliputi kader posyandu, pondok pesantren dan karang taruna. Pondok pesantren yang akan menjadi bagian dari kegiatan adalah Pondok Pesantren Jam’iyyatul Mubtadi Tsani. Secara historis Pondok Pesantren Jam’iyyatul Mubtadi Tsani Kp. Simpang POM Desa cilangkahan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak-Banten, telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam dunia pendidikan untuk skala Kabupaten Lebak, sehingga berpotensi besar untuk dilibatkan sebagai kader dari kegiatan ini. Berdasarkan permasalahan mitra yang ada saat ini, solusi yang ditawarkan untuk pemecahannya adalah dengan pola pemberdayaan kelompok masyarakat terintegrasi yang melibatkan karang taruna, kader posyandu, dan santri/santriwati pondok pesantren untuk mewujudkan desa sehat dan mandiri secara ekonomi. Pendekatan pemberdayaan kelompok masyarakat terintegrasi ini dipilih karena melihat prioritas masalah yang lintas sektoral baik itu pada bidang kesehatan, wirausaha dan akses informasi terhadap kesehatan dan gizi. Solusi yang akan diterapkan adalah pelatihan emo demo, pelatihan pengukuran status gizi serta penyuluhan gizi dan kesehatan, penyuluhan standar produksi pangan yang halal dan thoyyib, serta pembuatan media edukasi berupa video. Kegiatan diselenggarakan selama 8 bulan dengan luaran berupa artikel jurnal, publikasi pada media massa. Program pengabdian masyarakat di Desa Pagelaran ini telah dilaksanakan dengan menjalankan program terkait edukasi, yaitu edukasi mengenai pengukuran serta edukasi antropometri dan anemia untuk santri dan santriwati di Pondok Pesantren, edukasi halal untuk karang taruna dan UMKM, serta emo demo untuk Ibu Kader Posyandu. Dari ke-3 kegiatan yang dilakukan dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dari 3 kelompok sasaran. Kemudian ke-3 kelompok sasaran pada saat diberikannya edukasi memiliki respon yang sangat positif dan responsif sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Adapun saran yang dapat dilakukan untuk kegiatan selanjutnya yaitu iharapkan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilakukan di desa lainnya. Selain itu, juga diharapkan jangka waktu kegiatan dapat diperpanjang mengingat adanya kendala teknis yang dapat terjadi dalam pelaksanaan program yang berkelanjutan.Kata kunci: Halal, Media Edukasi, Pagelaran, Sehat
Family Vulnerability and Children’ Nutritional Status during COVID-19 Pandemic Yusuf, Andi Mukramin; Tenrisau, Dhihram; Hidayanti, Healthy; Ibrahim, Abdul Haris; Bahar, Ardiansyah; Sarifudin, Sarifudin; Tahir, Yoesrianto; Adhyanti, Adhyanti; Alfiah, Elma
Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region Vol 5, No 2 (2022): Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region
Publisher : Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jphtcr.v5i2.13758

Abstract

Introduction: COVID-19 infected millions of people and became the main mortality worldwide. COVID-19 also affected other health problems, including nutritional problems. This study aimed to find the factors that affected the nutritional and socio-economic status during the COVID-19 pandemic in a neighborhood of DKI Jakarta.Methods: This study utilized a cross-sectional design. Total sampling method on all families who had children in the 9th Neighborhood, Cawang Sub-District, DKI Jakarta was used. A total of 72 families were involved in this study, and the informants of this study were mothers of under five children. This study utilized a modified questionnaire from the Indonesian National Socio-Economic Survey (Susenas) and the Indonesian Nutritional Status Study (SSGI). This study utilized bivariate and multivariate logistic regression analysis.Results: From all of 72 families with children, it was found that eight children were wasting. The Job-Loss (PHK) has an OR of 37.8 (95%CI: 5.87-748.53; p=0.001), while below poverty line had an OR of 14.24 (95%CI: 3.55-170.35; p=0.004) to be wasted. The multivariate analysis had included covariates such as parental occupation, parental education, and antenatal care (ANC). Job-Loss and Below Poverty Line were the main factors in increasing the risk of malnutrition cases after controlled by covariates. Conclusion: The decrease in socio-economic status of a family during the pandemic, increased the risk of wasted children. Improvements in policy interventions and socio-economic aids are necessary to improve the nutritional status of under five children in the lower-middle class during the COVID-19 pandemic.
Nutri Edu Fun as Strategy to increase Knowledge of Health and Nutrition in the Community Yusuf, Andi Mukramin; Alfiah, Elma; Puspa, Amalina Ratih; Prasetyawati, Annisa Dini; Orchidhea, Khalda Rahmah; Denaneer, Kyla; Rosyidi, Muhammad Naufal; Azzahra, Nabila Widya; Patricia, Wulandari
Media Karya Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v7i1.52200

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition in the first 1000 days of life. The aim of implementing Nutri Edu Fun is to increase public awareness regarding the importance of a healthy and nutritious lifestyle, consuming halal food and thayyib to prevent stunting. Activities will be carried out on August - September 2023 in Cibening Village, Bekasi, West Java. The Nutri Edu Fun program consists of a village potential survey, Focus Group Discussion (FGD), collecting data on social mapping and household food security status, anthropometric measurements at posyandu, apart from that, additional activities are also carried out by PMT cooking competitions and demonstrations, follow-up FGDs at Cibening Village Office, and making the book "BERPANGKAL" (PMT Recipe Book with Local Food Ingredients). The results of measuring the food security status of 32 respondents in Cibening Village revealed that 13 respondents experienced food insecurity. After a Focus Group Discussion was conducted with stakeholders in Cibening Village, it was discovered that 6 toddlers were stunted. One of the reasons is that the provision of PMT (Additional Feeding) at Posyandu is still not optimal. The pre-test and post-test results showed that there was no significant increase in knowledge (p>0.05) after giving Nutri Edu Fun, this could be due to the fairly short duration of the intervention. However, it is hoped that the use of the Nutri Edu Fun module will become a source of information related to health and nutrition that is easy for the community to understand. Keywords: Food security, halal food and thayyib, stunting.