Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI KEMAMPUAN KOLABORASI SISWA DALAM PEMBUATAN HERBARIUM MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Khilma Vita Nurmayasari; Yuni Pantiwati; Sri Wahyuni; Rr. Eko Susetyarini; Iin Hindun
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.109 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kolaborasi belajar siswa dalam membuat herbarium pada materi klasifikasi tumbuhan sub bahasan herbarium. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan menggambarkan secara detail kemampuan kolaborasi siswa dalam membuat herbarium pada materi klasifikasi makhluk hidup. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Batu yang berjumlah 23 siswa. Cara pengambilan data kemampuan kolaborasi dengan menggunakan lembar observasi dengan menggunakan 4 indikator dan 10 deskriptor. Data penelitian dianalisis menggunakan presentase rata-rata skor pada indikator keterampilan kolaborasi. Diperoleh nilai rata-rata presentase kemampuan kolaborasi siswa pada pembelajaran pertama dan kedua yaitu 64,12% dengan kategori kolaboratif. Berdasarkan hasil rata-rata nilai presentase pada pembelajaran pertama dan kedua indikator yang paling banyak dilakukan siswa yaitu dapa indikator A dengan rata-rata presentase 100% dan deskriptor yang paling sedikit dilakukan siswa yaitu pada deskriptor J 13,04%. Implikasi dari penelitian ini yaitu model Project Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam bekerjasama menyelesaikan tugas proyek yang diberikan sehingga dapat meningkatkan sikap aktif untuk berkolaborasi pada siswa yang dibuktikan dari kenaikan nilai presentase pada pembelajaran pertama dan kedua.
MODEL PROJECT BASED LEARNING : MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DAN KETERAMPILAN MEMBUAT HERBARIUM Wiranti Mulyandari; Yuni Pantiwati; Sri Wahyuni; Rr. Eko Susetyarini; Iin Hindun
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.056 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3682

Abstract

Pemahaman siswa yang rendah pada materi klasifikasi makhluk hidup disebabkan karena pembelajaran yang konvensional (tidak kontekstual) serta siswa masih menghafal ciri-ciri makhluk hidup tanpa mengetahui bentuk aslinya. Penelitian ini bertujuan 1) meningkatkan kognitif siswa 2) keterampilan siswa dalam membuat herbarium dengan model Project Based Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, melibatkan siswa SMP Muhammadiyah 2 Batu TA 2021/2022. Sampel yang digunakan 23 siswa kelas 7 (kelas tahfidz), diambil dengan teknik cluster random sampling. Pengambilan data melalui lembar observasi dan pre- post test. Prosedur penelitian tindakan kelas dilakukan 2 siklus setiap siklus diberikan pre-post test dan pembuatan herbarium. Teknik analisis data menggunakan deskripsi kualitatif. Hasil penelitian yaitu 1) model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kognitif siswa materi klasifikasi makhluk hidup, dengan peningkatan skor dari siklus I (8,70%) ke siklus II (86,96%) termasuk kategori sangat baik 2) Siswa terampil dalam pembuatan herbarium yang dilihat dari setiap indikator proses pembuatan dan hasil akhir produk sebesar 87%. Oleh karena itu, dengan menggunakan model PjBL pada materi klasifikasi makhluk hidup, tepat untuk digunakan karena meningkatkan kognitif siswa dan terampilnya siswa dalam membuat herbarium.
Basic teaching skills of prospective teacher students based on the TBLA (Transcript Based Lesson Analysis) communication pattern at SMP Muhammadiyah 02 Batu Amira Salsabilla; Sri Wahyuni; Yuni Pantiwati; Eko Susetyarini; Iin Hindun; H. Husamah
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 10, No 2: April 2022
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3526.704 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v10i2.4870

Abstract

Teachers play an important role in transferring or sharing knowledge shared with students. In sharing this knowledge, it is necessary to have a teacher's initial ability in basic teaching skills. Study aimed to obtain an overview of the basic taught skills of prospective Biology Education teacher students at UMM based on the communication pattern of Transcript Based Lesson Analysis. This study used a descriptive approach involving subjects and the Lesson Study team. Data collection obtained from documentation includes video & audio recorder. Data through learning videos and audio were transcribed into writing according to all activities during the learning process. Furthermore, the learning transcripts were analyzed into descriptive data. The results showed that prospective teachers had mastered the nine components of basic teaching skills, namely opening lessons, questioning skills, improving skills, making variations, skills guiding small group discussion skills, small group and individual teaching skills, and class management skills and close the lesson. However, several indicators of the nine components have not been met, such as the skills to ask questions, explain, and guide small group discussions. Thus, this deficiency makes the teacher's activity more dominant than the students which are known through the word count graph of the Transcript Based Lesson Analysis.
Desain dan Optimasi Primer Gen Pengkode MRPA Trypanosoma evansi dan Penerapan pada Pembelajaran Biologi Molekuler Nuryady, Moh. Mirza; Husamah, H.; Miharja, Fuad Jaya; Hindun, Iin; Patmawati, P.
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 4 No. 2: July 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i2.217

Abstract

Penelitian molekuler untuk menemukan gen pengkode resistensi Multidrug Resistance Prtotein A (MRPA) T. evansi dan perbanyakan gen secara Polimeration Chain Reaction (PCR)  masih sedikit dilakukan  dan sangat penting untuk dipahami oleh mahasiswa calon guru biologi.  Kajian ini bertujuan untuk menganalisis proses desain dan optimasi primer untuk gen target MRPA T. evansi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar mahasiswa pendidikan biologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai tahapan mendesain primer secara online, optimasi primer secara laboratorium serta kajian mengenai pentingnya penerapan hasil studi ini dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga desain primer yang memenuhi syarat, selanjutnya dari tiga primer tersebut hasil optimasi di laboratorium menunjukkan hanya terdapat dua primer yang menunjukkan hasil yang baik dan dapat digunakan untuk penelitian amplifikasi gen MRPA T. evansi, yaitu primer pertama (F1’, R1’) dan primer kedua (F2’, R2’). Hasil kajian desain dan optimasi primer ini menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan biologi sangatlah penting untuk memahami konsep terkait dengan pekerjaan molekuler seperti mendesain dan optimasi primer, dikarenakan mereka memiliki tuntutan untuk menjadi seorang calon pendidik atau sebagai calon peneliti dimasa depan.Design and Optimization of Trypanosoma evansi MRPA Primer Coding Genes and Application to Molecular Biology LearningAbstractMolecular research to find Multidrug Resistance Prtotein A (MRPA) resistance coding genes and gene propagation by Polimeration Chain Reaction (PCR) is still little done and is very important to be understood by prospective biology teacher students. This study aims to analyze the design and primary optimization process for the T. evansi MRPA target gene that can be used as a learning resource for biology education students. This research was a descriptive study to described the step of primer design and optimization due to the importance of this steps to be applied as learning source. The results showed that there were 3 primer designs that qualified, then after the optimizing step there were only two primers that showed a good result, the first primer (F1, R1) and second primer (F2', R2). The results of this study showed the importance of biology education students to understand the concepts related to molecular work because in the future they are not only become prospective educators, they also have demands as prospective researchers.
Peningkatan Kualitas Implementasi Project-Based Learning Pada Guru IPA Sekolah Muhammadiyah Kota Batu Wahyuni, Sri; Hindun, Iin; Nurwidodo, N.
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2024): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i3.1711

Abstract

Majelis Pendidikan dasar dan Menengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Batu memiliki program peningkatan kualitas pembelajaran untuk semua bidang studi. Rintisan program ini dimulai dengan pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA sangat relevan bila dibelajarkan menggunakan model Project-based Learning (PjBL) yang  direkomendasikan oleh kurikulum merdeka. Permasalahan yang dijumpai pada mitra adalah guru yang dimiliki kurang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengimplementasikan PjBL. Masalah ini perlu dicarikan solusi, oleh karena itu tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan implementasi model PjBL. Kegiatan ini telah dilaksanakan di SMP, SMA dan SMK Muhammadiyah Kota Batu dengan langkah terdiri atas sosialisasi pelatihan, workshop, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Sosialisasi dilakukan dengan ceramah terkait PjBL dan strategi pengabdian, workshop dilakukan dengan penyusunan rencana pembelajaran model PjBL. Pendampingan dilakukan dengan lesson study (plan, do, see). Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan refleksi atas pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang dan mengimplementasikan PjBL. Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peingkatan pemahaman, keterampilan dan sikap guru terhadap PjBL yang diindikasikan dari peningkatan skor kualifikasi peformansi guru dalam menyusun modul maupun praktek real teaching PjBL. Improving the Quality of Implementation of Project-Based Learning in Science Teachers at Muhammadiyah Schools in Batu City Abstract The Elementary and Secondary Education Council, Muhammadiyah Regional Leadership of Batu City has a program to improve the quality of learning for all fields of study. The pilot program begins with science learning. Science learning is very relevant when taught using the Project-based Learning (PjBL) model recommended by the independent curriculum. The problem encountered by partners is that the teachers they have lack the knowledge, skills and experience in implementing PjBL. This problem needs to be solved, therefore the purpose of this community service activity is training and mentoring in implementing the PjBL model. This activity has been carried out in junior high schools, senior high schools and vocational schools of Muhammadiyah Batu City with steps consisting of training socialization, workshops, mentoring, monitoring and evaluation. Socialization is carried out with lectures related to PjBL and service strategies, workshops are carried out by preparing a PjBL model learning plan. Mentoring is carried out with lesson study (plan, do, see). Monitoring and evaluation are carried out by reflecting on the teacher's understanding and skills in designing and implementing PjBL. It can be concluded that there has been an increase in teachers' understanding, skills and attitudes towards PjBL as indicated by an increase in teachers' performance qualification scores in compiling modules and real PjBL teaching practices.
Penguatan Performa Guru IPA di SMA dan SMK Muhammadiyah Kota Batu dalam Mengimplementasikan Model Problem-Based Learning Hindun, Iin; Nurwidodo, N.; Wahyuni, Sri
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i2.14450

Abstract

Background: Pembelajaran IPA di SMA dan SMK Muhammadiyah Kota Batu direkomendasikan menerapkan model problem-based learning (PBL) oleh yayasan yang menaunginya. Namun demikian, hampir semua guru belum memahami model PBL dengan benar, sehingga akan berpengaruh terhadap performa guru dalam pembelajaran. Tujuan: tujuan kegiatan ini adalah penguatan performa guru IPA di SMA dan SMK Muhammadiyah Kota Batu dalam mengimplementasikan model PBL. Metode: Metode kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan implementasi model PBL. Kegiatan ini telah dilaksanakan di SMA dan SMK Muhammadiyah Kota Batu dengan langkah sosialisasi pelatihan, workshop, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Jumlah peserta adalah empat orang guru model. Tim pelaksana adalah tiga orang dosen dari Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Hasil: Sosialisasi dilakukan dengan ceramah terkait PBL dan strategi pengabdian, workshop dilakukan dengan penyusunan rencana pembelajaran model PBL, pendampingan dilakukan dengan pendekatan lesson study (plan, do, see), monitoring dan evaluasi dilakukan dengan refleksi atas pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah. Kesimpulan: kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan performa 100% guru mitra dalam implementasi model PBL, dilihat dari pemahaman, keterampilan dan sikap guru terhadap PBL dalam menyusun modul pembelajaran dan real teaching.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI PESERTA DIDIK KELAS V DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI TUNJUNGSEKAR 1 Rohmah, Nurlia Ni’matur; Iin Hindun
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 19 No. 2 (2024): Oktober: Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v19i2.163

Abstract

The development of the current digital era makes literacy and numeracy of human resources a competency that needs to be mastered. However, the level of literacy in Indonesia is still below average. This is shown by the evidence that most students from class V SD Tunjungsekar 1 did not succeed in achieving the minimum score that has been set, especially in learning mathematics. Therefore, researchers applied PBL (Problem Based Learning) to improve numeracy literacy skills, especially for fifth grade students of SD Tunjungsekar 1. This study used qualitative and quantitative methods. The process of obtaining data is done through observation and interviews that produce numerical data which is analysed to conclude the results of the study. The implementation of this study showed success as evidenced by the increase in the scores of grade V students after the PBL learning method so that it can be concluded that Problem Based Learning applied by researchers succeeded in improving the literacy skills of grade V students of SD Tunjungsekar 1
Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Berbasis Solar Cell untuk Mengatasi Permasalahan IRT Nelayan Sapeken Kabupaten Sumenep Hindun, Iin; Mulyono, M.; Husamah, H.
International Journal of Community Service Learning Vol. 3 No. 4 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.587 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i4.21791

Abstract

Artikel ini bertujuan menganalisis implementasi pemanfaatan TTG berbasis solar cell untuk mengatasi permasalahan IRT Nelayan Sapeken. Mitra kegiatan yaitu Dapoer Emmak dan Sapeken Sejahtera. TTG yang diimplementasikan berupa alat pembuat abon dan perahu. Instrumen kegiatan meliputi materi presentasi, produk, alat dokumentasi, buku catatan, dan instrumen evaluasi. Metode pengabdian adalah survey, demonstrasi, dan praktek langsung, dan evaluasi. Data dikumpulkan dengan terlibat langsung dalam aktivitas masyarakat, pengambilan sampel produk dan perekaman dokumen serta kegiatan. Data dianalisis secara deskriptif. Kegiatan dianggap berhasil bila TTG mahir digunakan oleh mitra, persentase keterlibatan dan keaktifan mencapai ≥75%, ada peningkatan kuantitas dan kualitas produk/hasil usaha, income meningkat, dan semua tahapan kegiatan terlaksana. Berbagai kegiatan dilakukan pengabdi, yaitu koordinasi dan konsolidasi tim, serta penyamaan persepsi dengan mitra, pendesainan, penyiapan, dan pembuatan, penyerahan TTG, pelatihan, dan pemanfaatan TTG oleh mitra, serta monitoring dan evaluasi. Dpat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian telah dilaksanakan dengan sangat baik, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.  Kata Kunci: Abon, perahu, Sapeken, solar cell, teknologi tepat guna. 
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPA di MTs Muhammadiyah 1 Malang Hindun, Iin; Wahyuni, Sri; Miharja, Fuad Jaya; Mashuri, Mashuri; Nurwidodo, Nurwidodo; Husamah, Husamah
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.307 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v9i1.21463

Abstract

This assistance aims to improve the quality of science learning in MTs Muhammadiyah 1 Malang. This assistance is motivated by the limitations of LS assistance services from tertiary institutions to elementary and secondary schools. Whereas learning innovations such as LS really need to be disseminated, maintained, strengthened, and improved in their field implementation so that the achievement of quality in learning is guaranteed. Assistance is carried out with the method of socialization, implementation, monitoring, evaluation and follow-up. Assistance was followed by a group of science teachers in Matsamutu and was conducted for one semester. The results of the mentoring, the socialization phase included the Matsamutu LS team in the MEPS, conducted socialization and assisted teachers in preparing lesson plans for 2 lessons, carried out an open plan with the model teacher from the school, implemented learning reflections and documented the results of the mentoring implementation and compiled collaborative publication articles. . It can be concluded that the assistance has provided benefits in increasing understanding of the procedures, principles of implementation, and scientific work resulting from the implementation of the LS
Pendampingan Implementasi Pembelajaran EMKONTAN Untuk Penguatan Literasi Perubahan Iklim di SMP Muhammadiyah Kota Batu Hindun, Iin; Wahyuni, Sri; Nurwidodo, Nurwidodo
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v10i1.2650

Abstract

Sustainable Development Goal bidang 13 (SDG 13) mengenai perubahan iklim menekankan pentingnya peningkatan literasi perubahan iklim secara komprehensif. Seluruh lapisan masyarakat, termasuk sekolah dan siswa, memiliki tanggung jawab terhadap perubahan iklim yang terjadi secara global. Untuk memperkuat tanggung jawab tersebut, diperlukan pembelajaran yang sistematis dan komprehensif melalui model EMKONTAN. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu, dengan serangkaian tahapan meliputi sosialisasi, pelatihan, workshop, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Sosialisasi dilakukan melalui ceramah mengenai peningkatan kualitas pembelajaran dengan mengimplementasikan model EMKONTAN. Selanjutnya, workshop diselenggarakan untuk merancang implementasi model ini, diikuti dengan pendampingan dalam proses penerapan di kelas. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas implementasi, yang kemudian diakhiri dengan refleksi mengenai hasil pembelajaran EMKONTAN serta peningkatan literasi perubahan iklim pada siswa. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa guru partisipan telah menguasai model EMKONTAN dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran secara efektif. Model EMKONTAN melalui implementasi sintaksnya secara konsisten mampu berkontribusi pada peningkatan literasi perubahan iklim, karena meningkatnya aktivitas belajar siswa. Selain itu, terdapat peningkatan literasi perubahan iklim pada siswa yang berpartisipasi dalam program ini, menunjukkan bahwa model pembelajaran EMKONTAN dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai perubahan iklim. Mentoring the Implementation of EMKONTAN Learning to Strengthen Climate Change Literacy at Muhammadiyah Middle School, Batu City Abstract Sustainable Development Goal 13 (SDG 13) on climate change emphasizes the importance of comprehensively improving climate change literacy. All levels of society, including schools and students, have a responsibility towards climate change that is occurring globally. To strengthen this responsibility, systematic and comprehensive learning is needed through the EMKONTAN model. This community service activity was carried out at SMP Muhammadiyah 2 and SMP Muhammadiyah 8 Batu City, with a series of stages including socialization, training, workshops, mentoring, monitoring, and evaluation. Socialization was carried out through lectures on improving the quality of learning by implementing the EMKONTAN model. Furthermore, a workshop was held to design the implementation of this model, followed by mentoring in the implementation process in the classroom. Monitoring and evaluation were carried out to assess the effectiveness of the implementation, which then ended with a reflection on the results of EMKONTAN learning and improving climate change literacy in students. The results of the community service showed that participating teachers had mastered the EMKONTAN model and were able to apply it in learning effectively. The EMKONTAN model through its consistent syntax implementation is able to contribute to increasing climate change literacy, due to increased student learning activities. In addition, there was an increase in climate change literacy among students participating in this program, indicating that the EMKONTAN learning model can be an effective strategy in increasing students' awareness and understanding of climate change.