Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Indonesia

Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Stabilitas Minyak Ikan dan Mikrokapsul Minyak Ikan Montesqrit Montesqrit; R Ovianti
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.15.1.62-68.2013

Abstract

Fish oil microcapsules could be stored long longer than fish oil. Storage of the fish oil microcapsules to be more stable and effective to note factors such as temperature and storage time. The purpose of this study was to determine the effect of temperature and storage time on the stability of fish oil (MI) and microencapsulated fish oil (MMI). The research method used was a completely randomized design method factorial 2 x 3 and 3 replications for each MI and MMI. Factor A (storage temperature: refrigerator temperature and room temperature) and factor B (storage time: 15, 30 and 45 days). The variables measured were peroxide, TBA numbers and the total number of oxidation. The results of this study found that the more stable MMI stored in the refrigerator compared to room temperature and the MMI is more stable compared with MI. Temperature and storage time is best for the oxidative stability of microencapsulated fish oil and fish oil are refrigerator temperature and storage time of 45 days.
Pengaruh Pemberian Mikrokapsul Minyak Ikan dalam Ransum Puyuh terhadap Performa Produksi Sestilawarti Sestilawarti; Mirzah Mirzah; Montesqrit Montesqrit
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.15.1.69-74.2013

Abstract

An experiment was conducted to determine the effect of feeding fish oil microcapsule on quail performances.  200 quail layers were randomly allocated into 20 pens.  A randomized completely design was used in this study with 0, 2%, 4% and 6% fish oil microcapsule in diet.  Variable measured were feed consumption, egg production, egg weight, mass of egg and feed conversion. Data were analized by CRD and Duncan Multiple Range Test (DMRT).  Results of the experiment indicated that the inclusion of fish oil microencapsule in laying quails diet did not affect the production performances (feed consumption, egg production, egg weight, mass of egg and feed conversion).
Isolasi dan Karakterisasi Selulase dari Trichoderma Viride dan Rhizopus Spp dengan Substrat Jerami Padi Montesqrit Montesqrit
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.508 KB) | DOI: 10.25077/jpi.12.2.112-123.2007

Abstract

The objectives of this study were to isolated and produce cellulase from soil molds and to characterize the enzyme. The strains of mold isolated from soil, namely Rhizopus spp and one cultured mold. Trichoderma viride, was used to produce the enzymes. Medium for enzyme production consisted of NH4NO3, KCl, FeSO4.7H2O, MgSO4.7H2O, CuSO4.2H2O and rice straw as a sole source of carbon (pH : 5.45). Culture was done at 28oC for 5,8,11 and 14 days with shaking at 150 rpm. Using this method cellulase production was optimum at 14 days with substrat concentration of 1.5% for T. viride culture. However the optimum production of cellulase for Rhizopus spp culture were three days shorter than culture of T.viride with substrat concentration of 1.5 and 1% respectively. Temperature and pH optimal activity of cellulases were as follow : cellulase from T.viride at temperature 60oC and pH 5 and cellulase from Rhizopus spp at temperature 50oC and pH 5. While temperature and pH stability of cellulases were as follow : cellulase from T. viride at temperature 30 - 80oC and pH 3 - 7 and cellulase from Rhizopus spp at temperature 30 - 80oC and pH 3-6. It was concluded that molds can grow on rice straw as a sole source of carbon produce cellulases.
Pengaruh Pemberian Produk Fermentasi Rumput Laut (Turbinaria murayana) dalam Ransum terhadap Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix coturnix japonica) Sepri Reski; Montesqrit Montesqrit; Ridho Kurniawan Rusli; Linda Suhartati; Maria Endo Mahata
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.1.13-19.2023

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian rumput laut (Turbinaria murayana) yang telah difermentasi menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari limbah buah dalam ransum puyuh petelur (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian menggunakan puyuh petelur umur 36 minggu dengan rata-rata produksi telur 65% sebanyak 200 ekor dan rumput laut (Turbinaria murayana) yang telah difermentasi menggunakan MOL buah serta bahan-bahan penyusun ransum lainnya seperti jagung giling, dedak halus, tepung ikan, bungkil kedelai, corn glutean meal (CGM), tepung batu dan top mix. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan berupa level pemberian Turbinaria murayana fermentasi MOL buah berbeda dalam ransum (0, 5, 10, 15, dan 20%). Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (P≤0,01) terhadap konsumsi ransum, massa telur, konversi ransum dan produksi telur harian, serta berbeda tidak nyata (P≥0,05) terhadap berat telur. Turbinaria murayana fermentasi dapat dijadikan sebagai bahan pakan untuk menggantikan penggunaan dedak halus dan menurunkan penggunaan jagung giling, tepung ikan dan bungkil kedelai dalam ransum pada level pemberian 20% dengan rata-rata konsumsi ransum 19,51 gram/ekor/hari, produksi telur harian 57,19%, berat telur 9,42 gram/butir, massa telur 4,31 gram/butir, dan konversi ransum 4,53.
Performa Ayam KUB Umur 6 Sampai 12 Minggu yang diberi Maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam Ransum Robi Amizar; Ikhsan Agustri Andi; Montesqrit Montesqrit; Harnentis Harnentis; Wizna Wizna
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.255-263.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam KUB umur 6 sampai 12 minggu yang diberi maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam ransum. Ayam KUB umur 6 minggu digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 ekor. Pemberian perlakuan berupa tepung maggot dalam ransum dilakukan sampai ayam umur 12 minggu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (0% maggot), P2 (7% maggot), P3 (14% maggot), P4 (21% maggot), dan P5 (28% maggot). Ransum disusun dengan iso protein dan energi yaitu protein 17,5% dan energi 2800kkal/kg. Parameter performa yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Dari penelitian yang dilakuakan menunjukkan hasil bahwa pemberian maggot BSF dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot BSF sebanyak 14% dalam ransum dapat memberikan performa yang baik pada ayam KUB.
Pemakaian Produk Kulit Ubi Kayu dan Limbah Ikan yang Difermentasi dengan Bacillus amyloliquefaciens Dalam Ransum Ayam Broiler Mirzah; Montesqrit; Fajrona, Kadran; Sindika, Yulia; Putri, Yuniken
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.1.18-29.2025

Abstract

Penggunaan bahan pakan asal limbah dalam ransum unggas memerlukan proses pengolahan bahan baku yang tepat apabila dijadikan pakan sumber protein atau energi dan diperlukan uji ransum pada unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan produk kulit ubi kayu dan limbah ikan tongkol fermentasi (KUKLIF) menggunakan inokulum Waretha yang terdiri dari bakteri Bacillus amyloliquefaciens. Sebanyak 100 ekor DOC ayam broiler strain New Lohmann. (MB-202 Platinum) digunakan dan diberi ransum perlakuan selama 5 minggu. Perlakuan adalah pemakaian KUKLIF dalam ransum. Ransum disusun dengan isoprotein 22% dan isoenergi 3.000 kkal/kg. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan ransum dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari R0: (kontrol, 0% KUKLIF), R1 (5%), R2 (10%), R3 (15%), R4 (20%). Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan persentase karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan level penggunaan produk KUKLIF dalam ransum menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan, namun berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konversi ransum, serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas. Kesimpulan penelitian adalah bahwa level penggunaan KUKLIF dalam ransum ayam broiler dapat diberikan sampai 15% dan dapat mempertahankan performa ayam broiler, dengan konsumsi ransum 669,30 g/ekor/minggu, pertambahan bobot badan 393,81 g/ekor/minggu, konversi ransum 1,70, dan persentase karkas 76,37%.
Performa Ayam KUB Umur 6 Sampai 12 Minggu yang diberi Maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam Ransum Amizar, Robi; Andi, Ikhsan Agustri; Montesqrit, Montesqrit; Harnentis, Harnentis; Wizna, Wizna
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.255-263.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam KUB umur 6 sampai 12 minggu yang diberi maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam ransum. Ayam KUB umur 6 minggu digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 ekor. Pemberian perlakuan berupa tepung maggot dalam ransum dilakukan sampai ayam umur 12 minggu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (0% maggot), P2 (7% maggot), P3 (14% maggot), P4 (21% maggot), dan P5 (28% maggot). Ransum disusun dengan iso protein dan energi yaitu protein 17,5% dan energi 2800kkal/kg. Parameter performa yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Dari penelitian yang dilakuakan menunjukkan hasil bahwa pemberian maggot BSF dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot BSF sebanyak 14% dalam ransum dapat memberikan performa yang baik pada ayam KUB.