Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Enhancing Creative Self-Efficacy through Creative Problem-Solving-Based E-Modules: An Effectiveness Study Putri, Handini Asitha; Rohati, Rohati; Kumalasari, Ade
Journal of General Education and Humanities Vol. 4 No. 2 (2025): May
Publisher : MASI Mandiri Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58421/gehu.v4i2.401

Abstract

Improving students' creative self-efficacy is crucial in developing creative and innovative thinking skills. This study aims to see the effectiveness of creative problem-solving-based e-modules that support students' creative self-efficacy in straight-line equation material. This research applies the research and development method, which specifically adopts the ADDIE system development model, which consists of five sequential phases: Analysis, design, development, implementation, and evaluation. The research location coincided at SMP N 5 Jambi City, with students of class VIII B SMP N 5 Jambi City utilized as research subjects, with a research sample used as many as 30 people. In collecting data, researchers utilize a series of instruments, including a learner response questionnaire and a creative self-efficacy questionnaire that experts have validated. From the data analysis, a percentage score of 82.25% of “Highly Effective” was obtained from the survey results of students' responses and the analysis results of N-Gain of the creative self-efficacy questionnaire of 0.684. In line with these results, the gain value is equivalent to 68.4% for the interpretation category of gain effectiveness, indicating that the use of e-modules is in the “Moderately Effective” category. Therefore, this N-Gain number interprets that the creative problem-solving-based e-module that supports students' creative self-efficacy can be quite effective in teaching.
Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Ditinjau dari Self-Confidence dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Safitri, Fina Nur; Rohati, Rohati; Kumalasari, Ade
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 1 (2025): January - March 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v5i1.2513

Abstract

Penelitian ini berfokus pada rendahnya kemampuan penalaran matematis yang berkaitan dengan rasa percaya diri siswa saat menghadapi soal cerita. Salah satu elemen yang berdampak pada kemampuan penalaran matematis adalah tingkat kepercayaan diri yang dimiliki siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa, dengan fokus pada pengaruh kepercayaan diri mereka dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan instrumen utamanya adalah peneliti dan instrumen pendukung berupa angket self-confidence, lembar tes soal cerita kemampuan penalaran matematis materi SPLDV dan lembar pedoman wawancara. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif. Proses analisis data yang dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian informasi, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil angket dan tes soal cerita penalaran matematis yang telah dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki self-confidence tingkat tinggi maka siswa tersebut mempunyai kemampuan penalaran matematis yang baik dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Siswa dengan tingkat kepercayaan diri yang sedang menunjukkan kemampuan penalaran matematis yang cukup baik dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Di sisi lain, siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah cenderung menunjukkan kemampuan penalaran matematis yang kurang memadai saat menghadapi soal cerita tersebut.
PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF UNTUK MENDUKUNG ALGEBRAIC THINKING PADA MATERI TURUNAN FUNGSI ALJABAR Sri Winarni; Rony Pargaulan Simanjuntak; Marlina Marlina; Rohati Rohati; Ade Kumalasari
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i3.8540

Abstract

Berpikir aljabar merupakan suatu metode penyelesaian masalah matematika yang menekankan kemampuan dalam mempelajari aljabar. Peserta didik sering mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep aljabar untuk menyelesaikan masalah matematika secara efektif, karena itu penelitian tentang kemampuan berpikir aljabar juga dapat mendorong kreativitas peserta didik. Dengan mengembangkan e-modul untuk mendukung algebraic thinking, peserta didik dapat menyelesaikan masalah matematika secara efektif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan dan menguji e-modul interaktif dalam mendukung algebraic thinking pada materi turunan fungsi aljabar dengan menggunakan model ADDIE yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah Research and Development dan subjek penelitian yaitu peserta didik kelas XI SMA Negeri 9 Muaro Jambi. Pengumpulan data diperoleh berdasarkan angket validasi materi, angket validasi desain, angket respons peserta didik dan angket respon guru, serta tes kemampuan berpikir aljabar. Adapun hasil dari penelitian ini, diperoleh: 1) rata-rata kevalidan dari segi materi sebesar 82,85% (sangat valid) dan dari segi desain 87,77% (sangat valid), 2) rata-rata praktikalitas diperoleh dari tingkat kepraktisan oleh guru sebesar 88,75% (sangat praktis) dan tingkat kepraktisan dari peserta didik 90,25% (sangat praktis), 3) rata-rata efektivitas diperoleh dari angket respons peserta didik sebesar 85,90% (sangat efektif) dan tes kemampuan berpikir aljabar dengan n-gain sebesar 0,7239 dengan tafsiran cukup efektif. Algebraic thinking is a method of solving mathematical problems that emphasizes the ability to learn algebra. Students often experience difficulty in applying algebraic concepts to solve mathematical problems effectively, therefore research on algebraic thinking abilities can also encourage students' creativity. By developing e-modules to support algebraic thinking, students can solve mathematical problems effectively. The aim of this research is to produce and test interactive e-modules to support algebraic thinking on material derived from algebraic functions using the ADDIE model which is valid, practical and effective. This type of research is Research and Development and the research subjects are class XI students at SMA Negeri 9 Muaro Jambi. Data collection was obtained based on material validation questionnaires, design validation questionnaires, student response questionnaires and teacher response questionnaires, as well as algebraic thinking ability tests. The results of this research were obtained: 1) the average validity in terms of material was 82.85% (very valid) and in terms of design 87.77% (very valid), 2) the average practicality was obtained from the level of practicality by teachers was 88.75% (very practical) and the level of practicality of students was 90.25% (very practical), 3) the average effectiveness obtained from student response questionnaires was 85.90% (very effective) and thinking ability tests algebra with an n-gain of 0.7239 with quite effective interpretation.
The Effect of Implementing CTL and PBL Models on Students' Mathematical Problem-Solving Ability Wulan Sari, Nevy; Huda, Nizlel; Kumalasari, Ade
Riemann: Research of Mathematics and Mathematics Education Vol. 7 No. 1 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38114/reimann.v7i1.47

Abstract

This experimental research with a quantitative approach will test several learning models on students' mathematical problem solving abilities. The models used are CTL and PBL. This study involved three sample classes including CTL, PBL and Direct Instruction classes. In each learning model, the differences between the three will be examined to see their influence on students' mathematical problem solving abilities. The quantitative analysis used is the Tukey test with a significance level of 0.981. Meanwhile, the direct learning model shows a significance value of 0.024, which means there is no significant influence. Thus, the PBL and CTL learning models have more influence on mathematical problem solving abilities than direct instruction.
Analisis Perseverance in Mathematical Reasoning (PiMR) Siswa dengan Tipe AQ Camper pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Rasyid, Annisa Nur; Rohati, Rohati; Kumalasari, Ade
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2025): April - June 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v5i2.3088

Abstract

Kategori Camper memiliki potensi bertahan dalam menghadapi kesulitan, tetapi cenderung berhenti ketika tantangan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Perseverance in Mathematical Reasoning (PiMR) siswa dengan tipe Adversity Quotient (AQ) Camper pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).  Penelitian ini difokuskan pada eksplorasi PiMR siswa dengan kategori AQ Camper. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan partisipan siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Kota Jambi. Instrumen yang digunakan meliputi angket Adversity Response Profile (ARP), soal penalaran matematis, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan hasil angket ARP untuk mengidentifkasi siswa dalam kategori camper. Teknik pengumpulan data melalui pemberian soal penalaran matematis, observasi saat pengerjaan, dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kategori AQ camper memenuhi 6 dari 10 indikator PiMR. Kategori camper memiliki potensi bertahan dalam menghadapi kesulitan, tetapi cenderung berhenti ketika tantangan semakin meningkat. Oleh karena itu, fokus pada kelompok ini menjadi penting karena berada dalam posisi kritis untuk dibantu agar mampu mengembangkan PiMR. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun siswa camper memiliki kecenderungan untuk bertahan dalam menghadapi tantangan, daya juang siswa camper belum cukup kuat untuk mengatasi kesulitan secara penuh dalam konteks PiMR. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peran pendidik dalam memberikan dukungan dan strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa camper untuk mengoptimalkan PiMR. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji faktor lain yang turut mempengaruhi PiMR dan menganalisa lebih lanjut terkait optimalisasi kategori AQ camper dalam meningkatkan PiMR.
Creative Performance Self-Efficacy and Mathematical Problem-Solving: Analyzing Students' Strategies in Number Patterns Fidyani, Okta; Winarni, Sri; Marlina, Marlina; Rohati, Rohati; Kumalasari, Ade
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 26, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmipa.v26i1.pp429-456

Abstract

Learning mathematics is important for developing critical thinking and problem-solving skills. However, improving students' creativity and self-confidence is still a major concern, especially in solving complex mathematical problems. This study analyzes the relationship between Creative Performance Self-Efficacy (CPSE) and mathematical problem-solving ability on number pattern material. The research method used is descriptive qualitative, with participants of grade VIII students of Jambi City 1 Junior High Schools selected based on high and low CPSE categories. Data was collected through CPSE questionnaires, problem-solving tests, and semi-structured interviews. The study showed that CPSE is not always directly proportional to mathematical problem-solving ability. Students with high CPSE do not always perform better than those with low CPSE. Some students with low CPSE can develop more systematic and practical problem-solving strategies. In contrast, students with high CPSE have difficulty understanding problems and executing the right solutions. Factors such as conceptual understanding, accuracy, and learning experience also influence problem-solving success. The conclusion of this study confirms that a learning approach that only focuses on improving CPSE is not practical enough without strengthening conceptual understanding and problem-solving strategies. Therefore, a scaffolding-based learning approach, problem-based learning (PBL), and differentiated instruction are needed to accommodate the needs of students with different CPSE profiles. In addition, metacognitive strategies such as self-evaluation, error-based learning to identify errors, and reflective discussions to evaluate solutions are also essential to implement.   Keywords: creative performance self-efficacy, mathematical problem-solving, students’ strategies, number patterns.
Strengthening Teachers' Digital Media Competence: A Community-Based Training on Powtoon for Mathematics Educators in Tanjung Jabung Barat Winarni, Sri; Kumalasari, Ade; Rohati, Rohati; Marlina, Marlina; Junita, Ranisa; Nusantara, Duano Sapta
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkam.v9i1.7684

Abstract

This community-based training initiative aims to enhance the digital media competencies of mathematics teachers using Powtoon for developing engaging educational content. The program was implemented in sequential phases: planning, action, observation and evaluation, and reflection. During the planning phase, coordination was established with partner schools and core implementation teams were formed. The training program was then introduced and collaboratively scheduled with the participants. In the action phase, teachers participated in hands-on workshops focused on designing instructional media using the Powtoon application. Observations during the implementation showed active teacher engagement and progressive skill acquisition. The evaluation and reflection phases highlighted the program’s effectiveness and areas for improvement. Follow-up mentoring ensured sustainability by guiding teachers in independently producing animated learning content. Conducted at Senior High School Number 2 Tanjung Jabung Barat—home to the senior high school mathematics teacher’s association (MGMP in Bahasa)—this program successfully enabled senior high school mathematics teachers to integrate Powtoon into their instructional practices. The training not only fostered digital creativity but also promoted collaborative professional development. This initiative demonstrates a scalable model for empowering educators in rural areas with relevant digital tools to enhance teaching quality.
Optimalisasi Limbah Sekam Padi Menjadi Arang Briket di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Sirait, Jhonatan Brizzy; Napitu, Rizal Aprianto; Kumalasari, Ade
BangDimas Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (Juli 2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jppm.v4i2.40331

Abstract

Sekam padi merupakan limbah pertanian yang melimpah namun sering tidak dimanfaatkan secara optimal, sehingga dapat mencemari lingkungan jika dibiarkan menumpuk atau dibakar sembarangan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep Pengelolaan Sampah Unggul dalam mengolah sekam padi menjadi arang briket sebagai produk ekonomis yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Senaning, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari dengan pendekatan partisipatif melalui pelatihan langsung kepada masyarakat. Metode yang digunakan melibatkan proses karbonisasi sekam padi, pencampuran dengan bahan perekat alami, pencetakan, serta pengeringan briket. Hasilnya menunjukkan bahwa briket sekam padi yang dihasilkan memiliki nilai kalor tinggi, kadar air rendah, dan daya tahan bakar yang baik, sehingga layak digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar atau batu bara. Selain berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Diharapkan kegiatan ini dapat direplikasi di daerah lain sebagai solusi terpadu untuk pengelolaan limbah pertanian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Analisis Kesulitan Memahami Konsep Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Berdasarkan Self-Efficacy Siswa Pasaribu, Jellyna; Rohati, Rohati; Kumalasari, Ade
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 3 (2025): July - September 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v5i3.3118

Abstract

Penelitian ini menyelidiki fenomena rendahnya pemahaman konsep matematika di kalangan siswa menengah atas, karena beberapa diantara mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang memerlukan pemahaman konseptual. Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi siswa terkait dengan pemahaman konsep dalam mengerjakan soal, berdasarkan dari keyakinan (self –efficacy) siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling, dengan partisipan siswa kelas XII F5 SMA N 7 Kota Jambi. Instrumen yang dipakai meliputi angket self-efficacy, uraian soal, serta pedoman wawancara. Data dikumpulkan melalui angket, soal tes, dan wawancara. Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan hasil angket self-efficacy untuk mengidentifikasi siswa dalam kategori self-efficacy sedang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes uraian matriks serta wawancara mendalam. Pengolahan data dilakukan dengan 3 langkah reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa 12 siswa yang memiliki kemampuan self-efficacy sedang yang mampu menyelesaikan beberapa pertanyaan dengan benar, namun beberapa siswa melakukan kesalahan terkait beberapa aspek pemahaman konseptual, yaitu mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswayang memiliki self-efficacy sedang cenderung bersikap untu bertahan menghadapi kesulitan.
Analisis Karakteristik Parameter Butir dan Keterampilan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Partial Credit Model (PCM) Putri Kunanti, Rts. Ocha; Falani, Ilham; Kumalasari, Ade
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i3.4229

Abstract

Pengukuran merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pendidikan memiliki peran untuk membangun kualitas SDM guna menghadapi perkembangan abad 21 tepatnya pada keterampilan berpikir kritis matematis. Namun, sebagian besar proses pengukuran masih menggunakan pendekatan klasik yang belum memberikan hasil pengukuran mendalam untuk menganalisis instrumen dan kemampuan siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis instrumen serta mengukur keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi kuantitatif. Data yang digunakan berasal dari hasil respon siswa berdasarkan indikator berpikir kritis yang disekor dengan model PCM. Analisis dilakukan dengan berbantuan aplikasi Winsteps yang berbasis Rasch Model. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan PCM dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat dan rinci terhadap variabel kemampuan dan butir instrumen. Analisis kecocokan model menunjukkan dari seluruh peserta didik 88,89% cocok dengan model. Tingkat kesukaran butir instrumen cukup beragam dan sesuai dengan kemampuan siswa. Berdasarkan fungsi informasi tes diperoleh bahwa instrumen tes cocok untuk siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah.