Claim Missing Document
Check
Articles

Sikap Peternak Babi Terhadap Dampak Penyakit Miningitis Streptococcus suis (MSs) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Noviyanti N. I. K.; I N. Suparta; I N. T Ariana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pig is one of potential commodity to develop some things must be pay more attention in this case are pen, feed, disease etc. One of disease that often infected pig is Miningitis Streptococcus suis (MSs), is also infected human being. This research aims to know attitud to the impact of Miningitis Streptococcus suis (MSs) disease at Abiansemal districk of Badung regency. The research conducted for 3 months. Ellection of location and determination of respondent used was Purposive Samplingwhich means sample was taken randomly. The number of respondents mean 35 pig breeders. Analysis of data used was descriptive qualitative analysis and correlation test spearman. The result of the research showed that attitude of pig breeders to the impact of Minigitis Streptococcus suis (MSs) is in the category positive. Factors related the attitude of the breeders to the impact of Minigitis Streptococcus suis (MSs) disease at Abiansemal district of Badung regency such as education, livestock owning and perception had significant corelationn (P<0,05) to the impact of Miningitis Streptococcus suis (MSs) disease . Key words: pig breeders, Miningitis Streptococcus suis (MSs), attitude
MASA SIMPAN DAGING BROILER PASCA-PEMELIHARAAN DI DALAM CLOSED HOUSE DITINJAU DARI ASPEK KUALITAS KIMIA-FISIK Fathurrohman M. A.; I N. T. Ariana; I N. S. Miwada
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia-fisik daging broiler pasca-pemeliharaan di dalam closed house yang disimpan pada suhu kamar. Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola sederhana dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Keempat perlakuan yakni M1 (masa simpan 1 jam) ; M2 (masa simpan 3 jam) ; M3 (masa simpan 5 jam) serta M4 (masa simpan 7 jam) dan setiap perlakuan diulang 4 kali. Daging broiler bagian dada, Musculus pectoralis superficialis digunakan sebagai sampel pada penelitian ini berasal dari hasil penyembelihan enam belas ekor ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan masa simpan daging pada suhu ruang, belum mempengaruhi nilai pH (P>0,05), kisaran nilai pH antara 6,10 – 6,19. Daya ikat air daging berkisar antara 20,94% - 30,47% (P>0.05). Susut masak daging berkisar antara 28,92% - 32,55%, (P>0,05). Kadar air daging diperoleh pada kisaran antara 69,53% - 79,05%, (P>0,05). Kadar protein daging berada pada kisaran normal antara 20,97% - 21,59%, (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah daging broiler pasca-pemeliharaan di dalam closed house memiliki masa simpan 7 jam pada suhu ruang, ditinjau berdasarkan karakteristik kimia-fisik (nilai pH, daya ikat air, susut masak, kadar air dan kadar protein) belum mengalami perubahan kualitas kimia-fisik daging. Kata kunci: kualitas kimia-fisik, daging broiler (dada).
EVALUASI DAYA SIMPAN DAGING DARI SAPI BALI YANG DIGEMBALAKAN DI AREA TPA DESA PEDUNGAN, DENPASAR SELATAN Samudra I W. G. A.; I N. T. Ariana; S. A. Lindawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research were to determine the microbial profile and storability of beef which cattle grazing at landfill area (T1). The object of this research was bali cattle that looked after at TPA Pedungan Village, South Denpasar. This research was carried out for 2 months, in Wayan Sija’s traditional abatoar located at Banjar Bersih, Darmasaba Village and microbiology test in Product Technology and Microbiology, Faculty of Animal Science, Udayana University. This research used a Completely Randomized Design (CRD) by two treatments with six repitations. The results of the research showed that microbial profile TPC unsignificant difference (P>0.05), Coliform and E.coli bacteria showed a significant difference (P<0.05) between T1 and T0. Observations storability at 0 hour showed unsignificant results (P>0.05), but observations next 2 hours, 4 hours, 6 hours, 8 hours and 10 hours showed a significant difference (P<0.05) , Conclusions of this research showed that the microbial profile TPC between Ti and T0 is higher but still at the threshold of food safety, while Coliform and E.coli between T0 and T1 is same contamine of patoghen microbial. Storability of T1 is only 10 hours while T0 is12 hours.  
EDIBLE OFFALS AYAM BROILER YANG DITAMBAHAN PROBIOTIK STARBIO PADA RANSUM Parwata IW.A.; Ariana IN.T; Oka A.A
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik starbio terhadap Edible Offals ayam broiler. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu dengan menggunakan ayam broiler fase stater. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (ransum komersial tanpa ditambahkan probiotik starbio) dan P1 (ransum komersial yang ditambahkan probiotik starbio 0,25%). Variabel yang diamati adalah bobot potong, persentase hati, persentase jantung, persentase paru, persentase saluran pencernaan, persentase ceker, dan persentase kepala. Variabel tersebut dianalisis menggunakan Two Independent Sampel (T-Test). Hasil penelitian menunjukkan pemberian ransum komersial yang ditambahkan probiotik starbio 0,25% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot potong, persentase hati, persentase jantung, persentase paru, persentase saluran pencernaan, persentase ceker, dan persentase kepala. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan probiotik starbio 0,25% dalam ransum komersial tidak berpengaruh terhadap bobot potong, persentase hati, persentase jantung, persentase paru, persentase saluran pencernaan, persentase ceker, dan persentase kepala pada ayam broiler.
PENGARUH PENAMBAHAN STARBIO DALAM RANSUM TERHADAP RECAHAN KARKAS BABI LANDRACE PERSILANGAN Sena D.A.K; Ariana IN.T; Suranjaya IG.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan starbio dalam ransum terhadap berat karkas dan recahan karkas babi Landrace persilangan, yang dilaksanakan dari tanggal 15 September sampai 15 November 2013. Penelitian menggunakan 24 ekor babi Landrace persilangan fase finisher dengan rataan berat badan 68,58±2,21kg. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dua perlakuan yaitu P1 (penambahan starbio 0,25% dalam ransum) dan P0 (tanpa penambahan starbio dalam ransum) dengan masing-masing 12 ekor babi sebagai ulangan. Variabel yang diamati adalah berat karkas dan recahan karkas seperti: jowl, boston shoulder, picnic shoulder, bacon belly, loin, dan ham. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Two Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik kering starbio 0,25% dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat karkas dan ham. Namun, jowl, boston shoulder, picnic shoulder, bacon belly, dan loin tidak berpengaruh nyata pada penambahan probiotik kering starbio 0,25% dalam ransum (P>0,05). Bedasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 0,25% probiotik kering starbio dalam ransum dapat meningkatkan berat karkas dan ham
PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP DIMENSI TUBUH BABI BALI JANTAN LEPAS SAPIH Galang K. I P.; I K. Sumadi; I N. T. Ariana
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 1 (2018): Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aim to determine the effect of different energy and protein balance of ration to the post weaning bali pigs body dimensions. The conducted at Taman Wedasari, Banjar Batu Paras, Padangsambian Kaja Village, West Denpasar for 12 weeks. Completely randomized design (CRD) was used with four treatmens, and three replications. Those treatments were (A): ME/CP 175 (2800 kkal/16%), (B): ME/CP 164 (2950 kkal/ 18%), (C): ME/CP 155 ( 3100 kkal/20%), (D) : ME/CP 148 (3250 kkal/22%) respectively for level of energy and protein balance of ration fed animal. Variables of body dimensions observed were body lenght, chest abdominal circumference, shoulder, hip and back heght. The result showedthat all of the body dimensions observed were noy significantly difference, as the food comsumption was similar. Thence, their growth as showed by final weight wese also similar (P>0,05). It can be concluded that different balance of energy and protein given not resulted in different body dimensions of the post weaning Bali pigs Keywords: Bali Pig, Body Dimension, Energy and Protein Balance.
DIMENSI TUBUH SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SUWUNG DENPASAR DAN SENTRA PEMBIBITAN SAPI BALI DI SOBANGAN Awang A. K.; I N. T Ariana; N. L. P. Sriyani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1668.026 KB)

Abstract

This study aimed to determine differences in body dimensions of Bali cattle raisedon Suwung landfill Denpasar and thoseraised in Bali Cattle Breeding Center in Sobangan. Each treatment consisted of 20 cows, so the research materials amounted to 40 cows with weights of 250-300 kg, aged 2-3 years. The variables observed in this study were body weight, gumba height, back height, body length, hip width and chest circumference. The results showed that gumba height, back height, hip width and chest circumference of cows raised in Sobangan were larger than those raisedon a landfill but statistically did not show significantly different results (P>0.05) while body weight and body length of cows raised in Sobangan were larger than those raisedon the landfill, and statistically they were significantly different (P<0.05).
KOMPONEN KIMIA DAGING DI LOKASI OTOT YANG BERBEDA PADA SAPI BALI YANG DIGEMBALAKAN DI AREA TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH Muliana I K.; Ariana I N.T.; Oka A.A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.575 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi otot yang berbeda terhadap komponen kimia daging dari sapi bali yang digembalakan di area tempat pembuangan sampah. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan yaitu perlakuan daging punggung (Longissimus dorsi LD, paha belakang (Semimembranosus SM) dan kaki depan (Infraspinatus IF), Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu kandungan protein daging, kandungan lemak daging, kandungan air daging, dan kandungan abu daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein pada lokasi IF berbeda nyata (P< 0,05) dibandingkan dengan lokasi daging LD dan SM. Kadar lemak pada lokasi daging IF menunjukakan berbeda nyata (P< 0,05)  dibandingkan kadar lemak LD dan SM. Kadar air dan kadar abu pada semua lokasi daging (LD, IF dan SM) menunjukan berbeda tidak nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada perbedaan lokasi otot  sapi bali yang digembalakan di area Tempat Pembuangan Sampah ditemukan komponen kimia yang berbeda nyata, terutama pada kandungan protein daging dan kandungan lemak daging.
STUDI JENIS-JENIS PAKAN DAN KANDUNGAN NUTRIEN DARI SAMPAH KOTA SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI BALI DI AREA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH PEDUNGAN MURIANTINI N.M; N.L.P SRIYANI; I.N.T ARIANA
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 2 (2015): E-Journal Peternakan Tropika Vol 3 No 2
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.759 KB)

Abstract

Penelitian mengenai studi jenis-jenis pakan dan kandungan nutrien dari sampah kota sebagai pakan ternak sapi bali di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Pedungan telah dilaksanakan selama 2 bulan. Pengambilan sampel dilakukan di TPA Sampah Pedungan dan Analisis kandungan nutrien sampah dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampah yang ada di TPA sampah Pedungan. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel sampah yaitu dengan metode pelemparan kuadran. Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa jenis sampah kota yang dimakan oleh ternak sapi yaitu terdiri atas sampah sayur-sayuran, sampah buah-buahan dan sampah dapur. Hasil analisis proksimat terlihat bahwa  kandungan nutrien dari jenis-jenis sampah yaitu bahan kering adalah 7,45-67,80%, protein kasar adalah 0,67-7%, kadar abu adalah 3,04-36,18%, bahan organik adalah 63,81-96,96% dan gross energi adalah 138,95-2809,81 kal/g. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan nutrien dari sampah kota yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi bali cukup rendah bila dilihat dari kandungan protein kasar yaitu dibawah 20% sehingga belum dapat dikatakan sebagai bahan pakan sumber protein
RECAHAN KOMERSIAL KARKAS PADA BABI LANDRACE PERSILANGAN YANG DIBERI SEKAM PADI PADA RANSUM MENGANDUNG LIMBAH HOTEL I W. Wira Susana; I N. T. Ariana; A. A. Oka
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.05 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level sekam padi sebagai sumber serat pada ransum mengandung limbah hotel terhadap recahan komersial karkas pada ternak babi. Materi yang digunakan adalah babi persilangan Landrace x Yorkshire berjenis kelamin jantan kastrasi 24 ekor dengan umur 2 bulan dan berat badan 26,15±0,73 kg. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yaitu ransum tanpa sekam padi (R0), ransum mengandung 10% sekam padi (R1), ransum mengandung 20% sekam padi (R2) dan ransum mengandung 30% sekam padi (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level sekam padi sebagai sumber serat pada ransum yang mengandung limbah hotel berpengaruh (P<0,05) pada boston shoulder (BS) picnic shoulder (PS) dan bacon belly (BB). Persentase boston shoulder (BS) R2 adalah 17,457%, lebih tinggi (P<0,05) daripada R0, R1 dan R3 sebesar 7,69%, 8,44% dan 7,82 %. Persentase picnic shoulder (PS) R2 adalah 13,367%, lebih rendah (P<0,05) daripada R0, R1, dan R3 sebesar 10,7%, 10.9% dan 9.06%. Persentase bacon belly (BB) R3 adalah 15,200%, lebih rendah  (P<0,05) daripada R0, dan R1 sebesar 12,27% dan 11.54%. Persentase loin (LN) R3 adalah 22,230% lebih tinggi (P>0,05) daripada R0, R1, dan R2 sebesar 9,52%, 15,78 % dan 5,85%. Persentase ham (HM) R0 adalah 31,170% lebih rendah (P>0,05) daripada R1,R2,dan R3 sebesar 3,10 %, 2,72 % dan 1,60%,. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10% sekam padi dalam ransum mengandung limbah hotel (R1) berpengaruh tidak nyata dibandingkan perlakuan ransum yang tanpa sekam padi (R0).