Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PROGRAM GURU GARIS DEPAN TERHADAP KUALITAS GURU SEKOLAH DASAR DI DAERAH 3T Emy Yunita Rahma Pratiwi; Suryanti; Wiryanto
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.91 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i3.2615

Abstract

Sekolah yang berada di daerah terpencil mempunyai masalah pendidikan yang kompleks, seperti terbatasnya tenaga guru, kondisi gedung tidak layak, akses jalan yang sulit bahkan kekurangan buku pelajaran. Riset ini dilaksanakan dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan program Guru Garis Depan (GGD) serta desentralisasi pendidikan di SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur. Riset ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif sehingga data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan metode daring, dokumen serta studi dokumentasi. Data dianalisis melalui teknik triangulasi data, yaitu membandingkan antara hasil kajian melalui berbagai teknik untuk mencari jawaban atas permasalahan sejenis. Penyajian data merupakan hasil wawancara, dokumentasi, serta analisis dokumen yang berkaitan dengan program GGD melalui penyajian deskriptif pada hasilnya. Melalui GGD sangat diharapkan bisa memberikan bantuan kepada SDM berkualitas agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada daerah Jombang meskipun ternyata belum merata. Pelaksanaan desentralisasi pendidikan di SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur dikatakan cukup baik, demokratisasi sekolah berjalan sesuai prosedur. Diakibatkan masih kekurangan fasiliras serta pendanaan. Profesionalitas guru SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur dapat dikatakan baik, ini terlihat berdasarkan beberapa kompetensi seperti personalitas, pedagogik, keprofesionalan serta kemasyarakatan. Desentralisasi pendidikan terhadap profesionalitas SDN Pojok Klitih 3, Jombang, Jawa Timur belum maksimal. Hal ini dapat berdasarkan kebutuhan diberikan motivasi, penghargaan, serta kesejahteraan melalui fasilitas yang mencukupi.
PENERAPAN SISTEM ZONASI KEBIJAKAN BARU DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN Mallevi Agustin Ningrum; Suryanti; Wiryanto
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.924 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i3.2661

Abstract

Upaya dalam memperbaiki kualitas pendidikan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten, maka solusi yang ditawarkan adalah zonasi yakni kebijakan dalam penerimaan peserta didik baru dengan mempertimbangkan jarak terdekat sekolah dengan domisili tempat tinggal siswa. Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah dalam pemerataan akses layanan pendidikan sekaligus kualitas pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang penerapan kebijakan zonasi dalam perspektif orangtua dan sekolah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Data primer sebagai sumber data penelitian adalah orangtua siswa, sedangkan data sekundernya adalah kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data dilakukan melalui trianggulasi data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perspektif orangtua yang menyekolahkan di SD terkait dengan penerapan zonasi masih belum maksimal dan banyak orangtua yang belum mengetahui secara detail aturan terbaru tentang kebijakan zonasi. Berdasarkan pemahaman orangtua, sistem zonasi merupakan kebijakan pemerintah yang menganjurkan anak bersekolah didasarkan pada jarak domisili yang terdekat dengan sekolah. Penerapan zonasi ini menunjukkan dampak negatif yang dirasakan oleh orangtua karena merasa kecewa dengan sistem zonasi ini sehingga tidak bisa bersekolah yang diinginkan bagi anak mereka. Namun, ada orangtua yang menunjukkan dampak positif dari sistem zonasi ini karena anak yang domisilinya terdekat dengan sekolah lebih diprioritaskan, menghemat biaya transport, dan sekaligus menghapus sekolah favorit. Harapan ke depan dari kepala sekolah, guru, dan orangtua adalah sistem zonasi yang sudah berjalan ini tetap dilanjutkan di jenjang sekolah dasar. Penerapannya harus didukung dengan peningkatan perluasan wilayah zonasi, kualitas pendidik, kualitas mutu layanan sekolah, sarana prasarana agar terwujud sekolah yang lebih maju.
Strengthening the Relationship with Parents; School Creativity to Overcome School’s Infrastructure Problems Sri Widayati; Suryanti Suryanti; Wiryanto Wiryanto
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.2298

Abstract

The purpose of this study was to describe the creativity of an elementary school institution in establishing relationships with parents in overcoming the problems of facilities and infrastructure before and during the COVID-19 pandemic and post-pandemic. Completeness of facilities and infrastructure will support the achievement of learning objectives. This research is descriptive and qualitative with the subject of this research being SDN Kota Baru IX, Bekasi City. Data collection techniques use interviews, observation, and documentation with data analysis using triangulation. The results of this study reveal that online learning at SDN Kota Baru IX, Bekasi City does not experience difficulties, this is supported by the various creative ideas of teachers under the auspices of the PMPS (School Education Quality Assurance) team which is well coordinated with parents. Parents fully support online learning by providing various facilities such as wifi, android/ios-based cellphones, and laptops. Parenting education is the key to bridging communication with parents. This research implies that schools that have good cooperation with parents will have an impact on the success of school programs in dealing with various situations.
Peningkatan Kualitas Guru, Sebanding dengan Peningkatan Pendidikan? Arya Setya Nugroho; Suryanti Suryanti; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3354

Abstract

Standar mutu bangsa yang berkembang adalah kualitas pendidikan yang baik. Kualitas pendidikan yang baik ditentukan oleh kompetensi dan kualitas guru yang baik. Permsalahan kualitas guru yang rendah di Indonesia membuat sebagian orang bertanya-tanya akan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui metode studi pustaka ini dikaji kompetensi guru, permasalahan guru, upaya peningkatan kualitas guru, dan korelasi peningkatan kualitas guru dengan peningkatan mutu pendidikan dari berbagai sumber pustaka. Hasil menunjukkan bahwa 1) kepala sekolah dan pemerintah terkait memberikan dorongan dan pemantauan kinerja guru, dengan harapan tidak ada guru yang malas untuk berkembang; 2) mengoptimalkan kelompok kerja guru di setiap gugus, kecamatan, hingga kabupaten; 3) memberikan bantuan beasiswa untuk meningkatkan standar keilmuan guru; 4) mendorong peran aktif guru dalam program pemerintah termasuk sekolah penggerak dan guru penggerak; 5) meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan mengetahui gabaran kualitas guru harapannya kedepan kualitas guru semakin baik dan memberikan daya dorong terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pergurun tinggi diharapkan mampu meningkatkan kolaborasi untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Pengembangan Buku Ajar IPA Berbasis Model Pembelajaran Inkuiri untuk Melatihkan Keterampilan Saintifik Siswa Sekolah Dasar Aris Dwi Winanda; Suryanti Suryanti; Widowati Budijastuti
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar IPA berbasis model Inkuiri yang valid, praktis dan efektif untuk melatihkan keterampilan saintifik siswa di sekolah dasar. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model 4-D (four-D Model) dan diuji cobakan pada siswa di SDI Darul Hikmah, Krian tepatnya di Kelas IV A dan B dengan jumlah 20 siswa dimasing-masing kelas. Penelitian ini menggunakan one Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode validasi, observasi, dan tes. Analisis dalam penelitian ini meliputi: validitas, kepraktisan dan keefektifan menggunakan perhitungan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) buku ajar IPA valid ditinjau dari validasi berkategori baik dan layak digunakan; (2) kepraktisan buku ajar IPA ditinjau dari: (a) Respon siswa dengan kategori sangat baik, (b) keterlaksanaan RPP berkategori baik, (3) keefektifan ditinjau dari: (a) hasil belajar siswa secara klasikal dengan kategori sangat baik, (b) Hasil keterampilan Saintifik siswa meningkat.  Kesimpulan penelitian ini, bahwa buku ajar IPA berbasis model inkuiri yang dikembangkan memenuhi unsur valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan untuk melatihkan keterampilan saintifik siswa sekolah dasar. Implikasi dari penelitian ini adalah buku ajar IPA model inkuiri yang dikembangkan layak digunakan untuk melatihkan keterampilan saintifik siswa sekolah dasar dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan saintifik siswa sekolah dasar.
Pengembangan Multimedia Interaktif IPA Materi Cuaca untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Sekolah Dasar Ahmad Roy Januar Pratama; Suryanti Suryanti; Zainul Arifin Imam Supardi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3975

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan, dan keefektifan multimedia interaktif IPA materi cuaca untuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas III SD. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dan model pengembangan 4D (define, design, development, dan dissemination). Uji coba skala kecil menggunakan desain one-group pretest-posttest dengan subjek berjumlah 5 peserta didik dan uji coba skala besar menggunakan desan control group pretest-posttest dengan subjek berjumlah 30 peserta didik (15 peserta didik kelas eksperimen dan 15 peserta didik kelas kontrol). Subjek penelitian sebelumnya telah dipilih dengan teknik  random sampling. Instrumen penelitian, terdiri atas: (1) instrumen validasi menggunakan lembar validasi media yang diisi dua validator ahli media dan materi; (2) instrumen kepraktisan menggunakan lembar keterlaksanaan dan lembar respons; (3) instrumen keefektifan menggunakan lembar tes. Metode pengambilan data dilakukan dengan validasi, observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas multimedia interaktif IPA memperoleh persentase kevalidan sebesar 89% (sangat valid). Kepraktisan multimedia interaktif IPA yang ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran memperoleh 90,62% (sangat baik) dan ditinjau dari respons siswa mendapatkan 80,71% (sangat praktis). Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa media yang dikembangkan yaitu multimedia interaktif IPA pada materi cuaca dikatakan sangat layak sebagai media pembelajaran.
Penggunaan Media Pembelajaran IPA Model POE (Predict Observe Explain) untuk Melatih Kemampuan HOTS Siswa SD Anang Suranto Budi Wibowo; Suryanti Suryanti; Zainul Arifin Imam Supardi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 4 (2022): August Pages 5501-6400
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i4.3677

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan satu kelompok eksperimen dengan perlakuan kemudian dibandingkan dengan kelas control yang tidak dikenai perlakuan. Pada desain penelitian peneliti menggunakan Pretest-Posttest Control Groub Design. Dalam penelitian ini kelas control dan kelas ekperimen mendapat Pretest-Posttest, namun hanya kelas ekperimen yang mendapat perlakuan (statement) dengan model pembelajaran POE. Penelitian ini dilakukan di SD Kreatif Insan Rabbani dan SD TPI Gedangan Sidoarjo. Hasil validasi yang diamati oleh validator ada empat aspek yang di teliti yakni aspek kesesuaian dengan model POE terdapat 5 pertanyaan dan hasilnya 88,5% dapat diindikasikan sangat layak, aspek isi hanya 4 pertanyaan dengan hasil 89,3% dikatakan sangat layak, aspek Bahasa ditanyakan dalam 5 pertanyaan yang menghasilkan 86,5% dapat dikategorikan sangat baik, dan aspek format melalui 5 indikator pertanyaan yang menunjukkan 86,5% dengan menyatakan sangat layak. Aspek validasi secara keseluruhan pembelajaran IPA model POE untuk melatih Hots Siswa secara keseluruhan 87,8%. Terkait interprestasi kelayakan. Kelayakan pembelajaran IPA model POE sangat layal digunakan dalam melatih soal HOTS Siswa SD kelas IV. Media Pembelajaran IPA Model POE (Predict Observe Explain) untuk melatih soal HOTS Siswa SD Kelas IV Sekolah dasar berdasarkan hasil validasi oleh ahli media sebesar 87,8% sehingga dapat dinyatakan sangat layak media pembelajaran IPA model POE sangat layal digunakan dalam melatih soal HOTS Siswa SD kelas IV.
Pengembangan Buku Ajar IPA Berbasis Model Pembelajaran Inkuiri untuk Melatihkan Keterampilan Saintifik Siswa Sekolah Dasar Aris Dwi Winanda; Suryanti Suryanti; Widowati Budijastuti
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar IPA berbasis model Inkuiri yang valid, praktis dan efektif untuk melatihkan keterampilan saintifik siswa di sekolah dasar. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model 4-D (four-D Model) dan diuji cobakan pada siswa di SDI Darul Hikmah, Krian tepatnya di Kelas IV A dan B dengan jumlah 20 siswa dimasing-masing kelas. Penelitian ini menggunakan one Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode validasi, observasi, dan tes. Analisis dalam penelitian ini meliputi: validitas, kepraktisan dan keefektifan menggunakan perhitungan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) buku ajar IPA valid ditinjau dari validasi berkategori baik dan layak digunakan; (2) kepraktisan buku ajar IPA ditinjau dari: (a) Respon siswa dengan kategori sangat baik, (b) keterlaksanaan RPP berkategori baik, (3) keefektifan ditinjau dari: (a) hasil belajar siswa secara klasikal dengan kategori sangat baik, (b) Hasil keterampilan Saintifik siswa meningkat.  Kesimpulan penelitian ini, bahwa buku ajar IPA berbasis model inkuiri yang dikembangkan memenuhi unsur valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan untuk melatihkan keterampilan saintifik siswa sekolah dasar. Implikasi dari penelitian ini adalah buku ajar IPA model inkuiri yang dikembangkan layak digunakan untuk melatihkan keterampilan saintifik siswa sekolah dasar dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan saintifik siswa sekolah dasar.
Pengembangan Multimedia Interaktif IPA Materi Cuaca untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Sekolah Dasar Ahmad Roy Januar Pratama; Suryanti Suryanti; Zainul Arifin Imam Supardi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3975

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan, dan keefektifan multimedia interaktif IPA materi cuaca untuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas III SD. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dan model pengembangan 4D (define, design, development, dan dissemination). Uji coba skala kecil menggunakan desain one-group pretest-posttest dengan subjek berjumlah 5 peserta didik dan uji coba skala besar menggunakan desan control group pretest-posttest dengan subjek berjumlah 30 peserta didik (15 peserta didik kelas eksperimen dan 15 peserta didik kelas kontrol). Subjek penelitian sebelumnya telah dipilih dengan teknik  random sampling. Instrumen penelitian, terdiri atas: (1) instrumen validasi menggunakan lembar validasi media yang diisi dua validator ahli media dan materi; (2) instrumen kepraktisan menggunakan lembar keterlaksanaan dan lembar respons; (3) instrumen keefektifan menggunakan lembar tes. Metode pengambilan data dilakukan dengan validasi, observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas multimedia interaktif IPA memperoleh persentase kevalidan sebesar 89% (sangat valid). Kepraktisan multimedia interaktif IPA yang ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran memperoleh 90,62% (sangat baik) dan ditinjau dari respons siswa mendapatkan 80,71% (sangat praktis). Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa media yang dikembangkan yaitu multimedia interaktif IPA pada materi cuaca dikatakan sangat layak sebagai media pembelajaran.
Pelatihan Penyusunan Soal Literasi dan Numerasi bagi Guru Sekolah Dasar Suryanti; Nadia Luthfi Choirunnisa; Ganes Gunansyah; Neni Mariana; Wahyu Sukartiningsih
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i3.10071

Abstract

Background: Salah satu tuntutan profesionalisme guru adalah kemampuan menyusun soal-soal literasi dan numerasi berorientasi High Order Thinking Skills (HOTs) yang berkualitas. Pelatihan penyusunan soal-soal literasi dan numerasi bagi guru sekolah dasar (SD), bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menunjang profesionalisme guru dalam menyusun soal-soal literasi dan numerasi untuk siswa sekolah dasar. Metode: Peserta pelatihan berasal dari perwakilan tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto sebanyak 54 peserta. Pelatihan ini dilaksanakan secara luring di lingkungan Pendopo Bupati Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi sesi pemaparan materi pelatihan, praktik mandiri penyusunan soal-soal literasi dan numerasi berorientasi HOTs, dan diakhiri dengan refleksi dan rencana tindak lanjut. Hasil: peserta sudah mampu menyusun soal-soal literasi dan numerasi pada kategori baik. Kesulitan yang dialami peserta adalah menyesuaikan antara capaian pembelajaran dengan teks stimulus yang disajikan dan menyusun soal literasi dalam kategori HOTs. Selama pelatihan, peserta menunjukan antusias yang tinggi. Berdasarkan refleksi dan tindak lanjut dari kegiatan ini, peserta akan menjadikannya sebagai aktivitas rutin untuk diterapkan di sekolah masing-masing pasca kegiatan pelatihan. Kesimpulan: secara keseluruhan kegiatan PKM ini telah dilaksanakan dengan baik.