Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIH LITERASI SAINS SISWA PENDIDIKAN DASAR Puspa Wulan Aprilia; Suryanti Suryanti; Nadi Suprapto
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v11i2.7256

Abstract

Learning strategies must be well defined and built to train students' scientific literacy. Scientific literacy is very important for a person because the progress of a nation is determined by the quality of human resources who are literate in science and technology. One of the lessons that can be applied in training literacy is inquiry learning. However, the technique of inquiry learning in training students' scientific literacy still needs to be studied. This article aims to conduct an in-depth study of inquiry learning to train elementary school students' scientific literacy. The conclusion is that the scientific literacy of elementary school students must be trained. Learning that can be used to train scientific literacy is through inquiry learning. In inquiry learning must pay attention to the characteristics, characteristics, principles, stages of implementation, and advantages and disadvantages. In training scientific literacy, you must pay attention to competencies, indicators, and learning steps.
Local wisdom-based teaching material for enhancing primary students’ scientific literacy skill Suryanti Suryanti; Neni Mariana; Yoyok Yermiandhoko; Wahono Widodo
Jurnal Prima Edukasia Vol 8, No 1: January 2020
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v8i1.32898

Abstract

The study aims to develop local wisdom – based teaching materials to improve elementary school students' scientific literacy skills, using a 4-D model: define, design, develop, and disseminate. The subjects of testing included 37 of fourth-grade students at SDN Gading 6 Surabaya. In addition, data were collected through validation sheets, tests of scientific literacy skills, and student questionnaires. The data analysis used descriptive statistics, N-gain, and different tests. The results showed that local wisdom – based teaching materials could be implemented as an alternative source of learning natural science in elementary schools, compliance with the criteria of a) valid in terms of fulfilling the 98% validity assessment score with very valid criteria b) practical reviewed from the 3.64 scores with very good criteria c) effective with a 0.5average N-gain, there are significant differences between the pretest and posttest scores,and 100% of positive responses.
The Development of Kinemaster Animation Video as a Media to Improve Science Literacy in Elementary Schools Abdul Rochman Amrullah; Suryanti Suryanti; Nadi Suprapto
PendIPA Journal of Science Education Vol 6, No 1 (2022): November - February
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.6.1.151-161

Abstract

The research was conducted to develop kinemaster animation video media using the four D development model to improve students' scientific literacy on magnetism. The aim of this study was the Kinemaster animated video media that tried out to 27 six-grade students of SDN Bulusidokare Sidoarjo with Control Group Pretest-Posttest Design. Data collection techniques were validation, observation, tests, and questionnaire. The analysis of research result revealed that the feasibility included: 1) valid, the media and instructional tools that were developed by the researchers were feasible to be experimented; 2) practical, the feasibility of learning went very well with the percentage of 88% to 100%, best practice that was found were students’ enthusiasm increased, the media could be played many times and able to motivate students in doing experiments. The obstacles that happened during the learning process were students’ readiness, insubstantial facilities and infrastructure, and nonoptimal online learning supervision; 3) effective, the science-literacy-test result of experimental-class students passed with N-gain 0,5 to 1,0. Whereas on the control-class, some students faced failure with N-gain 0,17 to 0,57. Data from N-gain results (%) both classes got normal and homogenous distribution, thus independent sample t-test was conducted with significance result 0,00 < 0,05. It can be affirmed that there was effectivity difference in improving science literacy on experimental-class and control-class. Good responses that students gave reached 89% to 100%. The conclusion of this study is Kinemaster animated video media was feasible and effective to be used in improving science literacy on primary school students.
Pengembangan Perangkat Bimbingan melalui Bermain Peran (Role Playing) dan Terapi Bioskop Sains (Sciencecinematherapy) untuk Meningkatkan Empati Siswa SD Fatma Rochmawati; Suryanti Suryanti; Elok Sudibyo
PendIPA Journal of Science Education Vol 6, No 1 (2022): November - February
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.6.1.201-208

Abstract

Empati merupakan bagian penting dari perkembangan moral anak yang bisa dibentuk sejak anak usia dini. Usia siswa sekolah dasar (SD) dianggap sebagai periode anak-anak mengenal dunia luar setelah lingkungan keluarga. Kemampuan siswa dalam pengambilan perspektif atau sudut pandang terhadap orang lain merupakan salah satu indikator apakah siswa tersebut mempunyai empati atau tidak. Role Playing dan Sciencecinematherapy adalah cara yang digunakan peneliti untuk meningkatkan empati siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperoleh perangkat bimbingan yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat bimbingan  yang dikembangkan berupa rencana pelaksanaan bimbingan (RPB), Lembar Refleksi Siswa, dan Tes kemampuan empati. Model pengembangan perangkat bimbingan  yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yang dikembangkan Borg & Gall meliputi sepuluh tahap yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi design, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi design,  desiminasi dan implementasi. Namun, dalam penelitian menggunakan enam tahap dan tidak dilaksanakan desiminasi sehingga hasilnya berupa prototipe final perangkat bimbingan yang siap diimplimentasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat bimbingan yang dikembangkan telah mempunyai nilai validitas, kepraktisan, dan keefektifan yang tinggi. Hal ini terlihat dari pendapat validator, respon guru, respon siswa, dan hasil uji lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, bimbingan menggunakan role playing dan sainscinematherapy dapat meningkatkan kemampuan empati siswa lebih baik. Dari hasil tersebut disarankan agar aspek kemampuan empati dimasukkan secara terintegrasi dalam setiap mata pelajaran sebagai muatan kompetensi potensi siswa sebagai pembiasaan.
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Blended Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SD Yunita Anggraeni Sutanti; Suryanti Suryanti; Zainal Arifin Imam Supardi
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v4i3.1461

Abstract

This study aims to apply the blended learning model to improve critical thinking skills and learning outcomes in elementary school students. This research is a research with a quasi-experimental approach (Quasi Experimental). The design used is the Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. This research was conducted at SDN Jajartunggal III/452 Surabaya. This study focuses on Class VA and VB. So that the object of development research in this study is the implementation of the blended learning model to improve students' critical thinking skills and learning outcomes. The subjects of this study were 15 students in class VA and 16 students in VB. And the research was conducted for 1 week. In the implementation of the test, the science representation ability test was carried out in class V A and V B. The test subject for the science representation ability in the trial class was equivalent to the science representation ability of the research subject. From the results of the analysis, it was found that the average result of the pretest of critical thinking skills in grade 5 A students was 64.33, while the average post-test results of critical thinking skills in grade 5 B students was 86.25.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Elok Wulandari; Suryanti .; Elok Sudibyo
Jurnal Education and Development Vol 8 No 3 (2020): Vol.8.No.3.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.743 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengembangkan bahan ajar berbasis inkuiri berbantuan multimedia interaktif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Keterampilan berpikir kritis sangat penting di era modern saat ini sehingga harus ditingkatkan dengan melakukan upaya seperti membuat bahan ajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D dari Thiagarajan (1974) yang meliputi pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Subjek pada tahap uji coba adalah siswa kelas VI-A yang berjumlah 10 siswa di SDN Sutorejo I/240 Surabaya. Instrumen menggunakan lembar observasi, angket dan tes berpikir kritis. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dianalisis dengan menggunakan gain score (skor peningkatan) pada nilai peserta didik antara pretest dan posttest. Setelah diberikan perlakuan hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Ada pengaruh penggunaan bahan ajar berbasis inkuiri berbantuan multimedia interaktif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa yang dilihat dari hasil gain score yang berada pada level sedang (b) Ada pengaruh penggunaan bahan ajar berbasis inkuiri berbantuan multimedia interatif terhadap ketertarikan siswa dalam pembelajaran yang dilihat dari hasil respon peserta didik yang rata-rata diatas 70%.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOSAINS UNTUK MELATIHKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Dhevi Puji Kriswanti; Suryanti .; Zainul Arifin Imam Supardi
Jurnal Education and Development Vol 8 No 3 (2020): Vol.8.No.3.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.4 KB)

Abstract

Merujuk dari hasil pra penelitian tentang kemampuan literasi sains di SDN Simomulyo VIII/497 yang relative rendah, dilakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi sains. Agar perangkat pembelajaran yang dikembangkan lebih menarik, maka diintegrasikan dengan etnosains atau kearifan lokal makanan setempat yaitu rawon. Tujuan dari penelitian ini ialah menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis etnosains olahan rawon. Spesifikasi produk meliputi Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Literasi Sains. Model pengembangan yang digunakan yakni model 4D dari Thiagarajan yang terdiri atas pendefinisian (define), perancangan (desaign), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Sasaran penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA yang diuji cobakan pada peserta didik kelas 5 SDN Simomulyo VIII/497 Surabaya dengan One Group Pretest-Postest Design. Pengumpulan data dilakukan dengan metode validasi, observasi, tes dan angket. Data dari penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan: (1) validitas pembelajaran menunjukkan kecenderungan hasil valid, (2) keterlaksanaan pembelajaran memiliki kecenderungan sangat baik, (3) aktivitas saat pembelajaran telah berpusat pada peserta didik, (4) mayoritas peserta didik mencapai ketuntasan skor literasi sains, dan (5) pembelajaran mendapat respon positif dari peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis etnosains olahan rawon layak digunakan untuk melatihkan kemampuan literasi sains peserta didik sekolah dasar.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUES DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Eka Pratiwi; Suryanti .; Elok Sudibyo
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.012 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengembangkan bahan ajar berbasis Socio Scientific Issues dengan menggunakan multimedia interaktif untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa kelas V sekolah dasar. Keterampilan berpikir kritis sangat penting pada pendidikan abad ke-21 saat ini sehingga harus ditingkatkan dengan melakukan upaya seperti membuat bahan ajar yang dapat melatih keterampilan berpikir kritis siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar berbasis SSI dikembangkan menggunakan multimedia interaktif dengan model drill and practice. Fitur-fitur pada bahan ajar yang dikembangkan meliputi: a) halaman depan (sampul); b) menu utama terdiri dari beberapa fitur akses antara lain materi, LKPD, tahukah kamu?, dan LP; serta c) pengantar materi. Penelitian ini menggunakan model pengembangan DDD-E dari Ivers & Barron (2002) yang meliputi decide, desin, develop, dan evaluate. Subjek pada tahap uji coba adalah siswa kelas V di SDN Sememi I Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar pengamatan, lembar catatan kendala-kendala pembelajaran, lembar penilaian keterampilan berpikir kritis, dan lembar angket respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis hasil validasi ahli, analisis lembar pengamatan kegiatan pembelajaran oleh guru dan siswa, dan analisis hasil tes keterampilan berpikir kritis siswa. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dianalisis dengan menggunakan gain score (skor peningkatan) pada nilai siswa antara pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) hasil tes keterampilan berpikir kritis seluruh siswa yang mendapatkan nilai di atas ketuntasan belajar minimal ≥ 75 inyatakan tuntas dengan rata-rata nilai post-test 91.2 dan skor n-gain sebesar 0.8 dalam kategori tinggi (b) siswa memberikan respon positif teradap pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis Socio Scientific Issues dengan menggunakan multimedia interaktif yang dapat dilihat dari persentase respon siswa sebesar 92%.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS TEKS MULTIMODAL UNTUK MENINGKATKAN LITERSI SAINS SISWA SD/MI Nurmala Sahidah; Tjandra Kirana; Suryanti .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.283 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa Bahan Ajar IPA berbasis Teks Multimodal yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan literasi sains siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D (Define, design, develop, and disseminate), yang terbatas hanya sampai pada tahap ketiga (develop). Pengumpulan data menggunakan metode validasi, observasi, tes dan angket kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design uji coba ini dilakukan pada 34 siswa kelas IV MI Masjid Al Akbar Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Bahan Ajar yang dikembangkan berkategori sangat valid; 2) Keterlaksanaan RPP berlangsung sangat baik dan lancar; dan 3) peningkatan literasi sains siswa meningkat dan siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa bahan ajar IPA berbasis teks multimodal yang telah dikembangkan layak (valid, praktis dan efektif) serta dapat meningkatkan literasi sains siswa.
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Berbahan Baku Toga bagi Masyarakat Pedesaan Hendratno Hendratno; Suryanti Suryanti; Heru Subrata; Neni Mariana; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202161.736

Abstract

TRAINING ON MAKING HAND SANITIZER OF TOGA RAW MATERIAL FOR RURAL COMMUNITIES. The target of this activity is to educate the public to live healthily by realizing the potential in their surroundings. With the existence of Covid-19, it is hoped that rural communities will care more about the environment by caring for and making maximum use of available resources. The purpose of PKM activities is to empower rural communities in order to produce hand sanitizers that can be used for themselves, their families, and if possible, for economic benefits and produce products that have a sale value. Hand sanitizers are cleaning fluids used to wash hands that contain natural substances that can reduce the risk of attaching germs, bacteria, or viruses to a person’s body. With consistent use. This cleaning fluid can at least prevent the infection/disease due to the lack of cleanliness of a person’s body (especially the hands). Through independent production the community is expected to benefit economically. This will be able to support the economy of rural communities who are currently experiencing many problems, for example, people who are unemployed, merchandise that are not selling well, and other dire situations. The training methods used are lectures, tutorials, and hands-on methods to produce hand sanitizers from the materials around them, for example betel and aloe vera plants which are often found in rural communities. The material being trained is how to make hand sanitizers made from toga in the surrounding environment.