Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Lokasi Zeolit Alam Bayah terhadap Adsorpsi Amonium: Studi Kinetika dan Kesetimbangan Hakiki, Muhammad; Makiyi, Muhammad; Nuryoto, Nuryoto; Rahmayetty, Rahmayetty; Kustiningsih, Indar; Kurniawan, Teguh
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3786.006 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4403

Abstract

ABSTRACT Household waste is one of the most significant contributors to wastewater that can pollute the environment, one of which is ammonium pollution. Ammonium pollution can be reduced by natural zeolite by using the adsorption method. This research aims to utilize natural zeolite as an adsorbent that can reduce ammonium levels in wastewater, determine which natural zeolite has the most significant adsorption power from 4 locations, determine natural zeolite characterization of Bayah. This study is also to create a model equilibrium equations and reaction kinetics from the adsorption method. The method used is the adsorption method, X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), and Brunauer-Emmett-Teller (BET). This study's results were that natural zeolites location 4 could adsorb 99.25% of ammonium and showed the highest adsorption capacity of ammonium. Characterization using XRD analysis obtained the types of zeolite mordenite, clinoptilolite, quartz, and heulandite. The surface area of Bayah natural zeolite in the 4th location is 46 m2/g. The suitable equilibrium model for the adsorption of ammonium by natural zeolites is the Freundlich model. The most suitable adsorption kinetics model for the adsorption of ammonium by Bayah natural zeolites is the pseudo-first-order model. Keywords: household waste, ammonium, eutrophication, natural zeolites   ABSTRAK Limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang limbah cair terbesar yang dapat mencemari lingkungan salah satunya pencemaran amonium. Pencemaran amonium dapat dikurangi dengan zeolit alam dengan menggunakan metode adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan zeolit alam yang memiliki daya adsorpsi terbesar dari 4 lokasi berbeda, melakukan karakterisasi zeolit alam Bayah, dan memodelkan persamaan kesetimbangan dan kinetika reaksi adsorpsi amonium. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan analisis X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microsope (SEM), dan luas permukaan material menggunakan model Brunauer-Emmett-Teller (BET). Hasil dari penelitian ini adalah zeolit alam lokasi 4 memiliki  kapasitas adsorpsi amonium paling besar, yaitu 9,25%. Adapun kapasitas adsorpsi amonium yang paling besar ditunjukkan oleh zeolit alam Bayah lokasi 4. Analisis XRD menunjukkan bahwa seluruh zeolit Bayah merupakan zeolit bertipe mordenit, klinoptilolit, dan heulandit dengan fasa pengotor quartz. Luas permukaan zeolit alam Bayah lokasi 4 sebesar 46 m2/g. Model kesetimbangan yang sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model Freundlich. Model kinetika adsorpsi yang paling sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model kuasi orde satu. Kata Kunci: limbah rumah tangga, amonium, eutrofikasi, zeolit alam
Pengaruh Lokasi Zeolit Alam Bayah terhadap Adsorpsi Amonium: Studi Kinetika dan Kesetimbangan Hakiki, Muhammad; Makiyi, Muhammad; Nuryoto, Nuryoto; Rahmayetty, Rahmayetty; Kustiningsih, Indar; Kurniawan, Teguh
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3786.006 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4403

Abstract

ABSTRACT Household waste is one of the most significant contributors to wastewater that can pollute the environment, one of which is ammonium pollution. Ammonium pollution can be reduced by natural zeolite by using the adsorption method. This research aims to utilize natural zeolite as an adsorbent that can reduce ammonium levels in wastewater, determine which natural zeolite has the most significant adsorption power from 4 locations, determine natural zeolite characterization of Bayah. This study is also to create a model equilibrium equations and reaction kinetics from the adsorption method. The method used is the adsorption method, X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), and Brunauer-Emmett-Teller (BET). This study's results were that natural zeolites location 4 could adsorb 99.25% of ammonium and showed the highest adsorption capacity of ammonium. Characterization using XRD analysis obtained the types of zeolite mordenite, clinoptilolite, quartz, and heulandite. The surface area of Bayah natural zeolite in the 4th location is 46 m2/g. The suitable equilibrium model for the adsorption of ammonium by natural zeolites is the Freundlich model. The most suitable adsorption kinetics model for the adsorption of ammonium by Bayah natural zeolites is the pseudo-first-order model. Keywords: household waste, ammonium, eutrophication, natural zeolites   ABSTRAK Limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang limbah cair terbesar yang dapat mencemari lingkungan salah satunya pencemaran amonium. Pencemaran amonium dapat dikurangi dengan zeolit alam dengan menggunakan metode adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan zeolit alam yang memiliki daya adsorpsi terbesar dari 4 lokasi berbeda, melakukan karakterisasi zeolit alam Bayah, dan memodelkan persamaan kesetimbangan dan kinetika reaksi adsorpsi amonium. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan analisis X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microsope (SEM), dan luas permukaan material menggunakan model Brunauer-Emmett-Teller (BET). Hasil dari penelitian ini adalah zeolit alam lokasi 4 memiliki  kapasitas adsorpsi amonium paling besar, yaitu 9,25%. Adapun kapasitas adsorpsi amonium yang paling besar ditunjukkan oleh zeolit alam Bayah lokasi 4. Analisis XRD menunjukkan bahwa seluruh zeolit Bayah merupakan zeolit bertipe mordenit, klinoptilolit, dan heulandit dengan fasa pengotor quartz. Luas permukaan zeolit alam Bayah lokasi 4 sebesar 46 m2/g. Model kesetimbangan yang sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model Freundlich. Model kinetika adsorpsi yang paling sesuai untuk adsorpsi amonium oleh zeolit alam Bayah yaitu model kuasi orde satu. Kata Kunci: limbah rumah tangga, amonium, eutrofikasi, zeolit alam
PENGARUH LAJU ALIR AERASI TERHADAP KUALITAS EFFLUENT DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEPUNG AREN Rahmayetty Rahmayetty; Aryudi Reza; Dede Fathurrahman
Jurnal Teknika Vol 7, No 2 (2011): Edisi November 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i2.6713

Abstract

Unit pengolahan air limbah konvensional (proses lumpur aktif) memiliki beberapa kelemahan, antara lain level pencemar pada effluent seperti bahan organik, nitrogen, fosfor dan padatan terlarut cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan lanjutan, kontak antara air limbah, mikroorganisme dan oksigen yang kurang sempurna, perlu lahan yang luas, dan konsumsi energi yang tinggi. Pengolahan limbah dengan bioreaktor aerasi plat berlubang diharapkan dapat mengatasi kendala pada proses lumpur aktif konvensional dengan memberikan sistem pengolahan air limbah yang efektif, efisien dan memenuhi standar mutu yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan laju alir udara yang optimum terhadap kualitas effluent yang dihasilkan dalam mengolah limbah cair industri tepung aren. Pengolahan limbah industri tepung aren pada penelitian ini menggunakan bioreaktor plat berlubang dengan volume kerja 6 liter, dan sistem dirancang beroperasi kontinyu. Waktu Tinggal Cairan (WTC) yang digunakan adalah 18 jam dengan memvariasikan laju alir aerasi yaitu 2, 4, dan 6 liter/menit. Parameter proses yang diukur adalah BOD, COD, MLSS, pH. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi laju alir aerasi maka semakin tinggi juga persen penyisihan COD. Persen penyisihan COD yang didapatkan untuk laju alir aerasi 2, 4 dan 6 L/menit masing-masing adalah 63,63; 85,8 dan 86,36%.
PENGARUH AKTIVATOR KIMIA PADA PERFORMASI BIOADSORBEN DARI KARBON TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENJERNIH AIR SUMUR Anton Irawan; Rahmayetty Rahmayetty; Nadia Kartika Sari; Sri Utami
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6620

Abstract

Limbah tempurung kelapa merupakan material organik yang sangat potensial sebagai sumber karbon. Karbon dari tempurung kelapa akan mempunyai nilai guna lebih tinggi dengan perlakuan lebih lanjut menjadi karbon aktif. Karbon aktif dapat digunakan sebagai adsorben penjernih air. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kondisi optimum aktifasi karbon tempurung kelapa, agar dapat diaplikasikan untuk penjernihan air sumur. Dalam penelitian ini, limbah tempurung kelapa diproses secara pirolisis menghasilkan karbon tempurung kelapa. Kemudian karbon di aktivasi menggunakan metode aktivasi kimia dengan HCL dan NaOH sebagai aktivator. Pemilihan asam dan basa bertujuan untuk mempelajari efektivitas asam dan basa sebagai bioadsorben penjernih air. Kondisi optimum diaplikasikan sebagai penjernih air pada kolom adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi terbaik diperoleh pada arang aktif dengan aktifator HCl 3N dengan lama perendaman 16 jam dan ukuran -100+118 mesh. Bilangan iodin yang dihasilkan adalah 853,25 mg/g, kadar air 0,09%, dan kadar zat mudah terbang 8,496%. Hasil Penjernihan air karbon aktif dapat mereduksi kadar besi (Fe) 64,36 %, kadar klorida 8,89%, TDS 8,51%, silika 4,67% dan kesadahan 18,58% dari kandungan air sumur sebelum proses adsorpsi.
SINTESIS BLEND FILM PLA-PATI MENGGUNAKAN ASAM ASETAT GLASIAL SEBAGAI COMPATIBILIZER Wahyu Saptahadi; Vivi Anggraeni; Putri Shaufika Nazmi; Rahmayetty Rahmayetty
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i1.11399

Abstract

Pati singkong merupakan polimer yang bersifat hidrofilik sehingga bila dikompositkan dengan PLA yang bersifat hidrofobik menyebabkan dispersi pati dalam matrik PLA yang tidak sempurna. Hal ini terjadi karena ketidakhomogenan antara sifat hidrofobik dari PLA dan hidrofilik dari pati. Untuk menjembatani hal tersebut dalam pembuatan blend film PLA/pati dengan metode casting membutuhkan compatibilizer asam asetat glasial agar film yang dihasilkan homogen. Blend film yang dihasilkan kemudian dianalisa tensile strength, elongation at break dan titik leleh. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan karakteristik blend film terbaik pada penambahan 3 ml asam asetat glasial dengan nilai tensile strength 16,6 MPa, elongation at break 13% dan titik leleh 103,1oC.
PENGARUH LAJU PEMBEBANAN SUBSTRAT TERHADAP PRODUKSI ASAM LAKTAT BERBAHAN BAKU MOLASE Rahmayetty Rahmayetty; Nufus Kanani; Intan Fauziah; Nurul Ukhdiya
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i2.6963

Abstract

Asam laktat merupakan bahan baku industri polimer PLA (poliasam laktat) yang bersifat biodegradable dan biocompatible. Harga PLA masih jauh diatas harga plastik konvensional. Upaya terus dilakukan untuk mengurangi harga produksi PLA agar bisa bersaing dengan plastic konvensional, salah satunya adalah mencari alternatif bahan baku yang murah. Bahan baku yang menjanjikan adalah molase. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan laju pembebanan substrat molase yang menghasilkan asam laktat optimum. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu inokulasi Lactobacillus acidophilus, fermentasi molase dan pemurnian asam laktat. Bioreaktor yang digunakan adalah biorektor anaerobik dengan volume 1000 ml. Inokulasi Lactobacillus acidophilus dilakukan dalam medium MRS pada suhu 38°C selama 12 jam. Pada sistem fed batch, substrat dimasukkan secara simultan, dengan variasi laju alir pembebanan substrat 22,2; 33,3; 44,4 dan 66,7 ml/jam. Temperatur fermentor dijaga konstan pada 38oC selama 72 jam. Proses pemurnian dilakukan dengan menambahkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,01M pada temperature 70°C sehingga menghasilkan asam laktat dan kalsium sulfat (gypsum). Gipsum dan asam laktat disaring sehingga asam laktat terpisah dari gipsum. Laju spesifik pembentukkan produk (qp) tertinggi sebesar 16,065 gP/gS dengan konsentrasi asam laktat sebesar 8,3 g/L terbentuk pada laju pembebanan substrat sebesar 33,3 mg/L.
PENGARUH PENAMBAHAN PLA PADA PATI TERPLASTISASI GLISEROL TERHADAP SIFAT MEKANIK BLEND FILM Rahmayetty Rahmayetty; Nufus Kanani; Endarto Yudo Wardhono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poli-asam laktat (PLA) merupakan polimer yang biocompatible, biodegradable, tidak beracun dan nonkarsinogenik bagi tubuh manusia serta berasal dari sumber daya terbarukan, sehingga sangat baik digunakan untuk aplikasi medis dan pengemasan makanan. Pada penggunaannya, PLA masih memiliki kendala karena sifatnya yang getas, mudah rapuh dengan elongation at break kurang dari 10% dan hidrofobik, sehingga membatasi kondisi pemrosesan polimer tersebut. Pati singkong merupakan biopolimer yang kesediaannya cukup berlimpah dengan sifatnya hidrofilik sehingga sangat mudah terdegradasi. Modifikasi PLA dengan cara blending dengan pati singkong terplastisasi gliserol merupakan upaya untuk meningkatkan sifat mekanik berupa tensile strength dan elongation at break blend film. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan blend film PLA/pati dengan sifat mekanik yang baik. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan PLA dari asam laktat, pembuatan pati terplastisasi gliserol dan pembuatan blend film PLA/Pati. Pembuatan PLA dari asam laktat dilakukan dengan metode polikondensasi. Pembuatan pati terplastisasi gliserol yaitu dengan pencampuran (3%w/v) pati singkong dengan gliserol (1%v/v) pada temperatur 65oC. PLA yang dihasilkan pada tahap polikondensasi dicampur dengan pati terplastisasi gliserol pada temperatur 120oC dengan variasi rasio PLA/pati sebesar 0/100; 20/80; 40/60 dan 50/50. Campuran dicetak dalam bentuk lembaran tipis (blend film) dan dikeringkan pada temperatur 70oC selama 6 jam. Sifat mekanik blend film diketahui dengan menganalisis tensile strength dan elongation at break. Hasil yang didapat menunjukan bahwa penambahan PLA meningkatkan nilai tensile strength dan elongation at break blend film. Rasio PLA/starch yang menghasilkan sifat mekanik blend film terbaik adalah 40/60 dengan nilai tensile strength, elongation at break dan swelling masing-masing 2,32 MPa, 21,25% dan 46,44%.
SINTESIS POLILAKTIDA (PLA) DARI ASAM LAKTAT DENGAN METODE POLIMERISASI PEMBUKAAN CINCIN MENGGUNAKAN KATALIS LIPASE Rahmayetty Rahmayetty; Dhena Ria; Anton Irawan; Endang Suhendi; Sukirno Sukirno; Bambang Prasetya; Misri Gozan
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkurangnya sumber daya fosil dan meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer telah   memfokuskan   perhatian   pada   pengembangan   plastik   berbasis   bio.         Upaya   tersebut   dilakukan  dengan   memanfaatkan   bahan-bahan   biologis          untuk   dikonversikan   menjadi      polimer   biodegradable ramah lingkungan. Polilaktida (PLA) merupakan polimer yang serbaguna, biodegradable dan berasal  dari  sumber     daya   terbarukan   sehingga   berpotensi     untuk   dikembangkan       sebagai   pengganti    plastik konvensional.     Pembuatan polilaktida (PLA) dari asam laktat dengan metode polimerisasi pembukaan  cincin    dilakukan     menggunakan        3   tahapan    proses    yaitu   polikondensasi,      depolimerisasi     dan polimerisasi.    Polikondensasi       menghasilkan       oligomer    PLA,    depolimerisasi      mengubah      oligomer menjadi senyawa siklik ester (laktida) dan polimerisasi laktida menghasilkan PLA.  Salah satu faktor yang mempengaruhi         berat molekul PLA adalah optical purity laktida. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan  konsentrasi   katalis  optimum  dalam pembuatan  laktida  melalui   tahapan   polikondensasi  dan   depolimerisasi   serta   menghasilkan   PLA   dengan   metode   polimerisasi   pembukaan   cincin   laktida menggunakan   katalis   lipase     Candida   rugosa      1%(b/b).   Tahapan   penelitian   meliputi   polikondensasi                                              o  asam   laktat pada  temperatur 150-180 C selama 4 jam, depolimerisasi berlangsung tanpa  katalis dan                                                                                                    o  dengan variasi konsentrasi katalis SnCl2  0,05; 0,1; 0,2 % (b/b) pada temperatur 210 C, tekanan vakum                                                                                                 o  selama 3 jam serta polimerisasi laktida dengan variasi temperatur 45, 70 dan 90  C. Dari hasil analisa  1HNMR didapatkan spektrum H kuartet dan H doblet dari laktida berada pada pergeseran proton 5,07-  5,02 ppm dan  1,65-1,68 ppm. Spektrum ini menandakan bahwa  laktida yang dihasilkan  mempunyai  optical purity L-laktida. Temperatur polimerisasi mempengaruhi berat molekul PLA yang dihasilkan. Berat   molekul   PLA   yang   dihasilkan  semakin   tinggi   seiring   dengan  semakin   tingginya   temperatur polimerisasi.   Berat   molekul   PLA   yang   dihasilkan   maksimum   sebesar   2833   gr/mol   pada   temperatur                   o polimerisasi 90 C. Kata kunci: laktida, lipase, Candida rugosa, oligomer, polilaktida
SINTESA ASAM LAKTAT BERBAHAN BAKU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN TRICHODERMA RESEEI DAN LACTOBACILLUS ACIDIPILLUS Rahmayetty Rahmayetty; Dhena Ria Barleany; Anton Irawan; Endang Suhendi
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah pertanian dengan kadar selulosa yang tinggi, sehingga berpotensi untuk dikonversi menjadi berbagai macam produk. Salah satu senyawa kimia yang dapat dihasilkan dari selulosa TKKS adalah asam laktat. Asam laktat merupakan bahan baku utama dalam pembuatan polimer biodegradable berupa polilactic acid (PLA). Penelitian ini bertujuan untuk  mendapatkan konsentrasi mikroorganisme Lactobacillus acidophilus yang dapat menghasilkan asam laktat dengan konsentrasi yang tinggi. Tahapan penelitian meliputi pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Pretreatment TKKS menggunakan NaOH, Tahap  hidrolisis  selama 48 jam menggunakan Trichoderma reesei 5 % (w/w)  dan   tahap   fermentasi   selama  48 jam   menggunakan   Lactobacillus acidophilus dengan variasi 0.5; 1; 3; 5%. Analisa glukosa menggunakan spektrofotometri dan  asam laktat menggunakan High performance liquid chromatography (HPLC). Konsentrasi gula reduksi yang dihasilkan dari proses hidrolisis sebesar 16,6-17,9 g/L dan konsentrasi asam laktat tertinggi 0.568 g/L didapatkan dengan penambahan Lactobacillus acidophilus 3%
PENGARUH PENAMBAHAN FeCl3 DAN AL2O3 TERHADAP KADAR LIGNIN PADA DELIGNIFIKASI TONGKOL JAGUNG DENGAN PELARUT NaOH MENGGUNAKAN BANTUAN GELOMBANG ULTRASONIK Nufus Kanani; Rahmayetty Rahmayetty; Endarto Yudo Wardhono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang banyak tersedia di Indonesia salah satunya di Propinsi Banten. Limbah lignoselulosik adalah limbah pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Limbah tongkol jagung, mengandung selulosa (40-60%), hemiselulosa (20-30%) dan lignin (15-30%). Untuk dapat memanfaatkan kandungan selulose yang terkandung pada tongkol jagung secara optimal, maka perlu dipisahkan kandungan lignin yang terdapat pada tongkol jagung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan FeCl3 dan AL2O3 pada proses delignifikasi tongkol jangung dengan pelarut NaOH menggunakan bantuan gelombang ultrasonik. Pada penelitian terdahulu, diperoleh kandungan lignin dalam selulosa menggunakan pelarut NaOH dengan bantuan gelombang ultrasonik pada temperatur 60 0C dan frekuensi ultrasonik sebesar 40 KHz yaitu 40%. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan proses delignifikasi pada temperatur 60 0C dengan frekuensi ultrasonik sebesar 40 kHz dengan penambahan rasio FeCl3 : NaOH, AL2O3 : NaOH, AL2O3 : FeCl3 dan FeCl3 : AL2O3 masing-masing 0:1 ; 1:1 dan 2:1. Hasil uji dengan menggunakan metode Chesson menunjukkan bahwa kandungan lignin terkecil dalam selulosa adalah 12% pada rasio perbandingan NaOH : AL2O3 1:2.