Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBAWA ANAK IMUNISASI SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Ni Wayan Radha Rani Jayanti; Ni Luh Putu Shinta Devi; Luh Mira Puspita
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i01.p15

Abstract

Selama masa pandemi Covid-19, cakupan imunisasi dasar dan lanjutan mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku orang tua dalam membawa anak imunisasi selama masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 71 orang tua yang memiliki bayi dan batita usia 0-24 bulan. Pengambilan data dilakukan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan selama satu bulan yaitu pada bulan Maret hingga April 2022. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Perilaku Imunisasi Selama Masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orang tua yang memiliki bayi dan batita usia 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan memiliki perilaku imunisasi yang baik selama masa pandemi Covid-19. Fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat menyediakan pelayanan imunisasi sesuai petunjuk teknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19 agar orang tua merasa tetap aman saat membawa anak imunisasi.
CERIA (CEGAH SARIAWAN, CEGAH EKSTRAVASASI, RELAKSASI OTOT POGRESIF, CEGAH INFEKSI, AKUPRESURE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ANAK KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Prishilla Sulupadang; Ni Luh Putu Shinta Devi; Sholihatul Amaliya; Yossy Utario; Riau Roslita
Molucca Medica Vol 16 No 1 (2023): VOLUME 16, NOMOR 1, APRIL 2023
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2023.v16.i1.30

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian pada anak. Salah satu tindakan yang paling sering diberikan sebagai penanganan kasus kanker yaitu kemoterapi. Akan tetapi, kemoterapi tidak hanya mematikan sel kanker tetapi juga sel lainnya sehingga memberikan efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup anak. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh edukasi manajemen efek kemoterapi dengan CERIA terhadap pengetahuan keluarga dan penurunan kejadian efek kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk melihat pengaruh edukasi terhadap pengetahuan keluarga, dan mengunakan penelitian deskriptif dengan studi kasus untuk melihat dampak edukasi kejadian efek kemoterapi yang dilakukan pada 30 responden yang mendapatkan kemoterapi di Ruang Perawatan Anak Non-Infeksi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Hasil uji statistik pada penelitian ini didapati bahwa ada perbedaan yang bermakna antara rerata skor pengetahuan sebelum dan setelah diberikan edukasi dengan nilai p=0,0001; α = 0,05), hasil observasi menunjukka tidak terjadi pemnambahan kejadian stomatitis, tidak terjadi ekstravasasi, tidak terjadi penambahan kasus nyeri bahkan nyeri yang dialami anak berkurang, tidak terjadi infeksi dan terdapat peningkatan kepatuhan dalam mencuci tangan dan menggunakan masker, serta tidak bertambah kasus anak mual bahkan perasaan mual anak berkurang.
GAMBARAN MEKANISME KOPING DAN BURNOUT PADA ORANG TUA SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID-19 Ni Gusti Ayu Putu Intan Sofiyantari; Ni Luh Putu Shinta Devi; Putu Oka Yuli Nurhesti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 2 (2023): April 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i02.p01

Abstract

Perubahan situasi di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi orang tua siswa dalam mengasuh anak. Peran orang tua di masa pandemi dapat memicu terjadinya burnout yang mengakibatkan masalah emosional sehingga berisiko perilaku kekerasan pada anak. Mekanisme koping diperlukan orang tua untuk beradaptasi dengan situasi sulit di masa pandemi yang menekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mekanisme koping dan burnout pada orang tua siswa sekolah dasar di masa pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel yang digunakan adalah 261 orang tua siswa dari SDK ST. Maria Immaculata Tabanan dan SD Negeri 1 Sembung Gede yang dipilih menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan orang tua siswa sekolah dasar mayoritas berada pada kategori usia dewasa akhir dengan nilai tengah usia 39 tahun. Sebagian besar orang tua dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan, berpendidikan perguruan tinggi, berstatus menikah, mempunyai dua anak, dan masih bekerja. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa sebanyak 52,9% orang tua menggunakan mekanisme koping adaptif dan sebanyak 47,1% orang tua menggunakan mekanisme koping maladaptif. Hasil analisis tingkat burnout orang tua berada dalam kategori rendah sebanyak 25,7%, burnout kategori sedang sebanyak 49,4% dan burnout kategori tinggi sebanyak 24,9%. Disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa sekolah dasar dalam penelitian ini menggunakan mekanisme koping yang adaptif dan memiliki tingkat burnout kategori sedang di masa pandemi Covid-19.
ANALISIS PENGARUH BEBAN GEJALA TERHADAP KUALITAS HIDUP ANAK KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Devi, Ni Luh Putu Shinta; Lestari, Made Pande Lilik; Antari, Gusti Ayu Ary
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i01.p01

Abstract

Anak kanker dapat mengalami berbagai permasalahan baik secara fisik maupun psikologis yang seringkali tidak teridentifikasi dengan baik. Tingginya beban gejala yang dialami oleh anak dapat berisiko menyebabkan anak merasa tertekan dan dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat besar pengaruh dari beban gejala anak kanker terhadap kualitas hidup anak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap anak RSUP Prof. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data demografi responden, beban gejala anak kanker yang dinilai menggunakan Memorial Symptom Assessment Scale (MSAS) (7-12) dan kualitas hidup anak yang dinilai menggunakan PedsQL 3.0 Cancer Module. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan regresi linier sederhana didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban gejala dengan kualitas hidup anak kanker (p=0,00005; ?=0,05). Hubungan beban gejala dengan kualitas hidup anak kanker menunjukkan hubungan kuat (r=0,685) dan berpola negatif artinya semakin tinggi beban gejala yang dirasakan anak maka semakin rendah kualitas hidup anak. Beban gejala juga ditemukan dapat mempengaruhi kualitas hidup anak sebesar 46,9%.
HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK SD SELAMA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Oktaviani, Ni Kadek Yeyen; Puspita, Luh Mira; Devi, Ni Luh Putu Shinta
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i06.p03

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek, salah satunya dalam aspek pendidikan. Perubahan sistem pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi belajar seorang siswa dapat diketahui dengan adanya evaluasi belajar atau penilaian hasil belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Keluarga dalam hal ini orang tua merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Dukungan orang tua dapat menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar anak usia Sekolah Dasar selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dari siswa kelas 4 dan 5 di SD Negeri 8 Dauh Puri sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 130 orang. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank, didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua terhadap prestasi belajar anak usia Sekolah Dasar selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Hasil nilai r=0,754 menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel dukungan orang tua dan prestasi belajar adalah kuat dengan arah korelasi positif. Artinya semakin tinggi dukungan orang tua maka semakin tinggi pula prestasi belajar anak sekolah dasar, sehingga diharapkan orang tua siswa dapat memberikan dukungan berupa motivasi, reward, informasi, dan sarana prasarana yang memadai kepada anaknya sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
GAMBARAN TINGKAT KELELAHAN ANAK DENGAN KANKER YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI DI RUMAH SINGGAH YAYASAN PEDULI KANKER ANAK BALI Latrianingsih, Ni Luh; Utami, Kadek Cahya; Devi, Ni Luh Putu Shinta
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i01.p15

Abstract

Kemoterapi merupakan salah satu terapi modalitas yang efektif pada anak kanker. Selain memberikan efek terapeutik, kemoterapi dapat menimbulkan efek samping kelelahan (Cancer Related Fatigue). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan anak dengan kanker yang mendapatkan kemoterapi di Rumah Singgah Yayasan Peduli Kanker Anak Bali. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah pasien yaitu anak kanker yang telah mendapatkan kemoterapi sebanyak 34 responden, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner PedsQL skala kelelahan multidimensi. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan hasil menunjukkan tingkat kelelahan anak kanker setelah mendapatkan kemoterapi adalah sebagian besar anak mengalami kelelahan cukup 22 orang (64,7%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pihak orang tua dan yayasan untuk menyusun aktivitas yang tidak memperberat tingkat kelelahan pada anak kanker setelah kemoterapi.
WAKTU PULIH PASCAHEMODIALISIS Antari, Gusti Ayu Ary; Devi, Ni Luh Putu Shinta; Lenggogeni, Devia Putri
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i04.p02

Abstract

Waktu pulih pascahemodialisis merupakan salah satu parameter penting yang dapat digunakan untuk memprediksikan kualitas hidup pasien hemodialisis. Meskipun waktu pulih sering dikaitkan dengan risiko rawat inap dan mortalitas, konsep waktu pulih belum diketahui secara jelas. Studi ini bertujuan untuk menyediakan sebuah state of the science mengenai waktu pulih pascahemodialisis. Desain yang digunakan adalah systematic literature review yang pencarian literaturnya dilakukan melalui beberapa database seperti PubMed, Science Direct, ProQuest, dan CINAHL. Sebanyak 11 artikel yang memenuhi kriteria digunakan dalam studi ini. Hasil analisis menunjukkan rata-rata waktu pulih pascahemodialisis berada pada rentang 2-6 jam. Usia tua, jenis kelamin perempuan dan ras kulit hitam didapatkan lebih berisiko mengalami pemanjangan waktu pulih. Selain itu, pemanjangan waktu pulih juga lebih berisiko terjadi pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti depresi, memiliki komorbid, indeks massa tubuh yang berlebih, mengalami penurunan napsu makan, dan mengalami komplikasi hemodialisis. Faktor biokimia darah dan regimen hemodialisis juga ditemukan memiliki kaitan erat dengan waktu pulih. Terdapat beberapa faktor yang dapat memperpanjang waktu pulih pascahemodialisis. Waktu pulih dapat digunakan sebagai indikator subjektif yang menjelaskan kondisi pasien pasca menjalani satu sesi hemodialisis sehingga waktu pulih perlu dikaji secara rutin di ruang hemodialisis.
The relationship of parent-child interaction on the academic stress among early adolescents Puspita, Luh Mira; Uttamaningdyah, Ni Putu Aryadewi; Utami, Kadek Cahya; Devi, Ni Luh Putu Shinta
Nursing and Health Sciences Journal (NHSJ) Vol. 5 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : KHD-Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/nhsj.v5i2.523

Abstract

Early adolescents are particularly susceptible to academic stress, which can adversely impact their mental well-being in educational settings. Parental influence plays a significant role in contributing to this stress. This study examines the relationship between parent-child interactions and academic stress among early adolescents in Denpasar City. The research was conducted at SD Negeri 8 Padangsambian, employing a quantitative correlational methodology with a sample size of 77 respondents selected through total sampling. The study utilized the Parent-Child Interaction Questionnaire (PACHIQ-R) and the Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) as measurement instruments. The Pearson correlation test was applied, yielding a p-value of 0.419 (p<0.05), indicating that the null hypothesis could not be rejected. Consequently, no significant relationship was found between parent-child interaction and academic stress in early adolescents in Denpasar City. It is recommended that schools implement learning evaluations and offer counseling sessions to mitigate academic stress and assess students' conditions.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Sekolah di SD 4 Penebel Ariawan, I Gede Nova; Prihayanti, Ni Komang Trisna; Purnama, Pande Made Dwi Ayu; Susanti, Ida Ayu; Dharmayanti, Ni Made Sri; Diastuti, Ni Nyoman Parayoni; Devi, Ni Luh Putu Shinta
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2021): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.024 KB)

Abstract

Nutritional status is a crucial indicator in developing human resources. Nutritional status indicates theexisting of stability between nutrition intake and requirements amount of the body for compliance ofvarious body functions which is affected by several factors. The aim of the study is investigated factors thatcorrelate to nutritional status among school-age children at SD 4 Penebel. This study used cross-sectionaldescriptive correlation design with total participants of 75 students who enrolled in this study anddetermined by using total sampling. Demographic questionnaire and observational sheet of anthropometrymeasurement used as instruments in collecting data. The results showed that there were no significantfactors that associated with nutritional status among school-age children at SD 4 Penebel, such as age (p =0,178), sex (p = 0,404), maternal education (p = 0,444), maternal occupation (p = 0,095), number ofsiblings (p = 0,121), anthelmintic consumed status (p = 0,361), and health status (p = 1,000). Thisresearch conducted for government program improvement that focused on nutrition issue, moreover itshould be developed with a better research method.
The Relationship between Anxiety and The Behaviour of Parents in Bringing Their Children to be Immunized During the COVID-19 Pandemic Jayanti, Ni Wayan Radha Rani; Devi, Ni Luh Putu Shinta; Utami, Ni Kadek Cahya; Puspita, Luh Mira
Babali Nursing Research Vol. 5 No. 1 (2024): January
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2024.51279

Abstract

Introduction: The Covid-19 pandemic causes fear and concern for parents to be infected with Covid-19 if they come to the Posyandu or health care facilities for immunization. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and the behavior of parents in bringing their children immunized during the Covid-19 pandemic in the work area of Puskesmas III Denpasar Selatan. Methods: This study was a descriptive correlational study with a cross sectional approach. The sampling technique was used non-probability sampling with purposive sampling technique. The sample used 71 parents which have babies and toddlers with the age of 0-24 months. The data were collected in the work area of Puskesmas III Denpasar Selatan for one month from March to April 2022. The research instruments used were the Covid-19 Pandemic Anxiety Questionnaire and the Immunization Behavior Questionnaire During the Covid-19 Pandemic. Results: Spearman rank correlation test result showed that there was a significant relationship between anxiety and the behavior of parents in bringing their children immunized during the Covid-19 pandemic in the work area of Puskesmas III Denpasar Selatan (p value = 0.000; r = -0.858). Conclusion: Health workers are expected to be able to provide information to parents who have babies and toddlers about the importance of bringing their children immunized during the Covid-19 pandemic.