Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH SUHU TERHADAP ANGKA PENETASAN TELUR AEDES AEGYPTI Nurulhuda Binti Embong; I Made sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.478 KB)

Abstract

Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit yang berpotensi fatal yang harus diberikan perhatian khusus untuk mencegah penyebaran dan meningkatkan angka kematian. Pada manusia, hal itu disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh variasi suhu pada angka penetasan telur Aedes aegypti sebagai upaya untuk mencegah penyakit. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan kelompok uji kontrol acak, yang dilakukan dengan meletakkan telur Aedes aegypti dalam wadah air yang berbeda yang diinkubasi pada suhu 25°C, 30°C, 35°C, 40°C dan 45°C. Telur dibiarkan untuk jangka waktu 24 jam sampai mereka menetas, dan jumlah telur menetas untuk suhu yang berbeda dibandingkan dengan kontrol (25°C). Persentase telur menetas adalah sebagai berikut: 76% pada 25°C, 68% pada 30°C, 20% pada 35°C, dan 0% untuk kedua suhu 40°C dan 45°C. Angka penetasan menurun dengan meningkatnya suhu. Kisaran optimal suhu untuk penetasan adalah 25°C yang menjelaskan angka tertinggi penetasan adalah pada kelompok kontrol. Perbedaan dalam tingkat penetasan disebabkan oleh perubahan kondisi ekstrim dan fisiologi pada telur yang menyebabkan telur tidak menetas. Hal ini disimpulkan bahwa ada perbedaan pada angka penetasan telur dengan naiknya suhu, dengan angka tertinggi penetasan telur ada pada kelompok kontrol. Studi ini perlu untuk dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui dan memahami perilaku Aedes aegypti untuk mencegah demam berdarah dengue.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Aegypti A.A Indah Suadnyani; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aedes aegypti is one of the vectors of disease transmission Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). The observation of the Ministry of Health in 2016, extraordinary events (KLB) DHF were reported in 9 districts and 2 cities of seven provinces, including the city of Denpasar and Gianyar Regency. Indonesia has a lot of plants containing insecticidal compounds one of which is a red ginger plant (Zingiber officinale Rosc.). Compound essential oils and flavonoids contained in red ginger allegedly capable as natural biolarvasida. The aim of studies to determine the effect of red ginger ethanol extract concentration to mortality of Aedes aegypti larvae. The study design is a randomized experimental purely with post test only control group design with 6 treatments and 5 replications. The concentration of ethanol extract of red ginger used is 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3% and 0% as a negative control. The sample used was the third instar larvae of Aedes aegypti as many as 150 animals. The results obtained, concentrations of 3% were able to kill the larvae of Aedes aegypti at most at 96% with a 45-minute observation time. One Way Anova test results obtained p value = 0.000 (p <0.05), which means there is a statistically significant difference against Aedes aegypti larvae mortality between the groups studied concentration. Post Hoc Analysis of obtained results, there are significant differences between concentrations of 0% and 1.5%, 0% and 2%, 0% and 2.5%, 0% and 3%, 1% and 3%. The ethanol extract of red ginger is effective in killing mosquito larvae of Aedes aegypti compared with controls. Keyword : Red ginger, Effect Concentration, Dengue Hemorrhagic Fever
KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENSIS) MENINGKATKAN KELEMBAPAN KULIT TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B I Putu Dema Prasetya; I.G. Kamasan Nym. Arijana; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.51 KB)

Abstract

Kulit kering dapat menurunkan kinerja proteksi tubuh terhadap efek radikal bebas dan infeksi. Kerusakan kulit bisa terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), salah satu dari komponen sinar matahari yang mencapai bumi. Efek dari sinar UV yang memiliki sifat sebagai sumber radikal bebas dapat dicegah dengan antioksidan. Salah satunya yaitu krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) terhadap kelembapan kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 30 ekor tikus wistar jantan yang sudah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Sampel penelitian dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok plasebo (P1), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 5% (P2), 10% (P3), dan 20% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 5% dan krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 10% terhadap peningkatkan kelembapan kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Kata Kunci: Kelembapan Kulit, Kulit Buah Naga Super Merah, Antioksidan, Sinar Ultraviolet, Tikus Wistar
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TOKSOPLASMOSIS DI DENPASAR UTARA TAHUN 2017 Putu Ayu Larasati; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.031 KB)

Abstract

Abstrak Toxoplasma gondii adalah intraseluler obligate coccidian protozoan yang merupakan agen dari penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma gondii pada hakekatnya menginfeksi makhluk hidup berdarah panas termasuk manusia, burung, dan biasanya melalui kucing (Felidae) sebagai hospes definitifnya. Prevalensi dari toksoplasmosis di berbagai negara bervariasi mulai dari 10% -90%. Walau bersifat sangat patogen, toksoplasmosis tidak selalu menyebabkan keadaan patologis pada hospesnya karena memiliki kemampuan sangat besar untuk beradaptasi dengan tubuh hospes. Infeksi primer pada wanita hamil bisa menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur dan lain-lain. Anak-anak dengan toksoplasmosis kongenital mungkin menunjukkan tanda-tanda klinis dari hidrosefalus, retardasi mental, penyakit mata dan gejala sisa berat lainnya. Penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional ini menggunakan metode consecutive sampling, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang toksoplasmosis di Denpasar Utara. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas III Denpasar Utara pada 39 Ibu hamil yang bersedia mengisi kuisioner tentang toksoplasmosis. Responden sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan rerata usia 26,2 tahun. Penelitian ini hanya mendapatkan 17,9% responden yang pernah mendengar, membaca atau melihat informasi tentang toksoplasmosis. Responden yang dapat dikategorikan berpengetahuan baik hanya 7,7%, 10,3% yang berpengetahuan cukup dan 82,1% memiliki pengetahuan kurang, sehingga dapat disimpulkan masih banyak ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang toksoplasmosis. Petugas kesehatan dan pemerintah perlu meningkatkan promosi kesehatan khususnya toksoplasmosis. Kata Kunci : Toksoplasmosis, Pengetahuan, Ibu Hamil
POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI Maretta Rosabella Purnamasari; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.936 KB)

Abstract

Tingginya kasus demam berdarah dengue disertai munculnya resistensi terhadap temephos, menjadikan penggunaan larvasida alami mulai dipertimbangkan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah daun pandan wangi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2016 sampai bulan Agustus tahun 2016 dan bertujuan untuk mengetahui efektivitas, LC50, dan LC90 dari ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai larvasida bagi Aedes aegypti. Studi ini merupakan murni eksperimental dan memakai post test only control group design. Subjek dibagi menjadi kelompok kontrol (konsentrasi 0%) dan 7 kelompok perlakuan (konsentrasi 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 4%). Replikasi dilakukan empat kali dengan menggunakan 25 larva Aedes aegypti instar III/IV pada tiap-tiap kelompok. Data kematian larva dikumpulkan setelah 24 jam dan didapatkan tidak ada kematian pada kelompok kontrol. Rerata persentase kematian larva pada kelompok perlakuan berturut-turut dari konsentrasi perlakuan terkecil ke terbesar adalah 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36%, 99%. Uji Kruskal Wallis memperoleh p<0,05 yang artinya diperoleh perbedaan bermakna pada kematian larva antar kelompok. Hasil dari uji Mann Whitney menunjukkan p<0,05 pada konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%, yang masing-masing dibandingkan dengan kontrol. Uji probit memperlihatkan nilai LC50 dan LC90 berturut-turut 2,113% dan 3,497%. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4% efektif sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti, dengan nilai LC50 sebesar 2,113% dan nilai LC90 sebesar 3,497%.
PREVALENSI DAN GAMBARAN FAKTOR RISIKO PEDICULOSIS CAPITIS PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 11 DAUH PURI, PROVINSI BALI I Gusti Agung Ayu Chintya Cahyarini; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P04

Abstract

Latar Belakang: Pediculosis capitis telah menjadi masalah kesehatan pada masyarakat terutama anak sekolah di seluruh dunia. Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui angka kejadian pediculosis capitis serta faktor risiko yang mempengaruhinya di SD Negeri 11 Dauh Puri. Metode: Sebanyak 144 siswa SD Negeri 11 Dauh Puri berusia 6-13 tahun dilakukan pemeriksaan kutu kepala pada bulan April-Mei 2019 menggunakan rancangan studi potong-lintang analitik. Data diambil menggunakan kuesioner dan siswa dinyatakan positif terinfestasi pediculosis capitis apabila didapatkan telur kutu atau kutu pada kulit kepala atau rambut siswa. Hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS mengunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Dari 144 siswa yang diperiksa, sebanyak 62 siswa (43,1%) terinfestasi kutu kepala dan ditemukan tingkat infestasi pada siswa perempuan lebih tinggi (60,2%) dibandingkan siswa laki-laki (19,7%). Hubungan signifikan ditemukan pada beberapa faktor risiko seperti jenis kelamin (p=<0,001), panjang rambut (p=<0,001), dan kontak dengan orang yang terinfestasi (p<0,05) terhadap kejadian pediculosis capitis. Faktor risiko yang memiliki hubungan tidak signifikan terhadap kejadian pediculosis capitis yaitu frekuensi cuci rambut, tingkat pendidikan orang tua, kebiasaan tidur bersama, jumlah anggota keluarga, dan jumlah saudara kandung (p>0,05). Hasil multivariat regresi logistik biner mendapatkan bahwa jenis kelamin perempuan (OR=6,28, IK95% =2,89-13,69) berhubungan dengan pediculosis capitis. Kesimpulan: Penelitian ini mengindikasikan bahwa kejadian pediculosis capitis ditemukan masih tinggi pada SD Negeri 11 Dauh Puri. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian pediculosis capitis penting diketahui untuk menurunkan angka kejadian dan mencegah infestasi. Kata Kunci: Prevalensi, faktor risiko, pediculosis capitis.
EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI Ni Luh Komang Sumi Arcani; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.993 KB)

Abstract

Demam berdarah merupakan penyakit mematikan yang mengenai seluruh dunia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran salah satu dengan menggunakan larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai larvasida Ae. aegypti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari sampai Nopember 2016. Metode yang digunakan berupa eksperimental dengan rancangan post test only with control group design dengan menggunakan larva Aedes aegypti instar III/IV sebagai hewan coba. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1% dan 2% dan kelompok kontrol dengan 4 kali pengulangan, masing-masing menggunakan 25 larva dan dilakukan pengamatan selama 24 jam. Jumlah kematian larva dianalisis menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis. Dari penelitian didapatkan semua konsentrasi pada kelompok perlakuan memiliki hasil perbedaan secara bermakna dengan kelompok kontrol dengan nilai p<0,05. Jumlah kematian larva tertinggi pada konsentrasi 2% yaitu 38% kematian larva dan terendah pada konsentrasi 0,05% dan konsentrasi 0,1% yaitu 8% kematian larva. Disimpulkan bahwa semua konsentrasi pada kelompok perlakuan efektif sebagai larvasida apabila dibandingkan dengan kontrol dengan nilai p<0,05.
PREVALENSI DAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA TERHADAP ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL-TANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GEGELANG, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM,BALI Ni Nyoman Agustianingsih; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi soil-transmitted helminths masih menjadi masalah di Kabupaten Karangasem pasalnya angka kejadian kecacingan tersebut diperkirakan masih lebih dari 50% pada populasi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi STH ini salah satunya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga mempengaruhi pengetahuan orang tua dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit kecacingan dengan infeksi STH pada siswa SDN 2 Gegelang. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei sampai Juli 2018. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas I-VI di SDN 2 Gegelang. 79 siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi digunakan sebagai sampel. Data yang terkumpul diperoleh melalui metode uji laboratorium menggunakan modifikasi Kato Katz dan observasi menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan ?= 0,05. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa 31,6% siswa positif infeksi STH dengan infeksi akibat Ascaris lumbricoides 24%, Trichuris trichiura 56%, infeksi Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura 24%, tidak didapatkan hubungan antara pengetahuan orang tua dengan infeksi STH pada siswa (nilai p = 0,407). Kata kunci : prevalensi, infeksi STH, pengetahuan orang tua
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI A.A Indah Suadnyani; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.824 KB)

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor dari penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasil pengamatan Kementrian Kesehatan tahun 2016, kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD dilaporkan ada di 9 kabupaten dan 2 kota dari 7 Provinsi, diantaranya adalah kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar. Indonesia memiliki banyak tumbuhan yang mengandung senyawa insektisida, salah satunya adalah tanaman jahe merah (Zingiber officinale Rosc). Senyawa minyak atsiri dan flavonoid yang terkandung di dalam jahe merah diduga mampu sebagai biolarvasida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol rimpang jahe merah terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental murni dengan randomized post test only control group design dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Konsentrasi ekstrak etanol rimpang jahe merah yang digunakan yaitu 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%dan 0% sebagai kontrol negatif. Sampel yang digunakan adalah larva Aedes aegypti instar III sebanyak 150 ekor. Hasil yang didapatkan, konsentasi 3% mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti paling banyak yaitu 96% dengan waktu pengamatan 45 menit dibanding kelompok konsentrasi lainnya. Uji One Way Anova memperoleh hasil p value = 0,000 (p <0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap kematian larva Aedes aegypti antara kelompok konsentrasi yang diteliti. Analisis Post Hoc memperoleh hasil, terdapat perbedaan bermakna antara konsentrasi 0% dan 1,5%, 0% dan 2%, 0% dan 2,5%, 0% dan 3%,1% dan 3%. Ekstrak etanol rimpang jahe merah efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti dibandingkan dengan kontrol.
PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA SISWA SEKOLAH DASAR SD NEGERI 1 SULANGAI, DESA SULANGAI, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG Ivy Cerelia Valerie; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.615 KB)

Abstract

Infeksi soil-transmitted helminths (STH) hingga kini masih menjadi masalah global terutama bagi anak usia sekolah. Morbiditas infeksi STH pada anak usia sekolah disebabkan oleh penurunan kualitas hidup dan performa belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko infeksi STH pada siswa sekolah dasar SD Negeri 1 Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Penelitian analitik observasional potong lintang ini melibatkan 116 siswa SD Negeri 1 Sulangai di Badung, Bali pada tahun 2017. Setelah dilakukan wawancara dengan kuesioner dan pemeriksaan feses dengan teknik modifikasi Kato-Katz, data dianalisis dengan program pengolahan data untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko infeksi STH pada sampel. Sebanyak 5,2% anak mengalami infeksi STH dengan intensitas ringan dan jumlah anak yang terinfeksi oleh A. lumbricoides dan T. trichiura sama banyak (2,6%). Suka menggigit kuku (RP 8,55; 95% IK 1,10?66,56; p = 0,040) dan selalu bermain di tanah (RP 6,31; 95% IK 1,03?38,71; p = 0,046) merupakan faktor risiko infeksi STH yang signifikan. Adanya anak yang masih mengalami infeksi STH menunjukkan bahwa selain upaya pengobatan massal, diperlukan edukasi yang baik mengenai perilaku menggigit kuku dan kebiasaan bermain di tanah untuk mencegah infeksi STH. Kata Kunci: Prevalensi, Faktor risiko, Soil-transmitted helminths, Siswa sekolah dasar, Sulangai
Co-Authors A.A Indah Suadnyani A.A Indah Suadnyani Abdulhadi FA Adiputra, I Komang Hotra Agilan Sethupathy Amaral, Meriana Barreto Amelia, Irene Anak Agung Ayu Mirah Adi Ariwati, Ni Luh Ayu Surasmiati, Ni Made Bagus Komang Satriyasa Cokorda Agung Wahyu Purnamasidhi Daondy Friarsa Soeharto Dewa Ayu Agus Sri Laksemi Dewa Ayu Agus Sri Laksmi Divya Nirmala, Putu Ayu Eka Sutyawan, I Wayan I Gusti Agung Ayu Chintya Cahyarini I Gusti Agung Dwi Putri Anjani I Gusti Ayu Prapti Adnyani I Gusti Ayu Prapti Adnyani I Gusti Kamasan Arijana I Kadek Swastika I Ketut Tunas I Made Jawi I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Putu Dema Prasetya I Putu Dodik Supartha I Wayan Ardyan Sudharta Putra I Wayan Putu Sutirta Yasa I Wayan Sugiritama Ida Ayu Dewi Wiryantini Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi Ida Ayu Sintya Pratiwi Ida Bagus Putra Manuaba Ivy Cerelia Valerie Kadek Adit Wiryadana Kadek Yuda Dira Pratama Ketut Teddy Bayu Pradinata kumara, i made bagus bayu L. Ariwati Luh Ariwati Luh Putu Ratna Sundari Lusi Martha Indrayani Made Lady Adelaida Made Martha Pradnyana Made Sushmita Dharmasuari Maretta Rosabella Purnamasari Maretta Rosabella Purnamasari Maria Krishnandita N.L Ariwati N.L.P.E. Diarthini Ni Luh Ariwati Ni Luh Ariwati Ni Luh Jayanti Wulan Sari Ni Luh Komang Sumi Arcani Ni Luh Putu Eka Diarthini Ni Luh Putu Eka Diarthini, Ni Luh Putu Eka Ni Luh Rustini Ni Made Laksmi Utari Ni Made Linawati Ni Nyoman Agustianingsih Ni Putu Akopita Devi Ni Putu Tamara Bidari Suweta Nurulhuda Binti Embong P.A.A. Damayanti Pandango, Ivana Griselarosa Koni Pratisthita Sukadana, I Made Ananda Prajna Putu Ari Paramitha Widiani Putu Ayu Asri Damayanti Putu Ayu Larasati Putu Bagus Onicha Baskaranatha Putu Diah Saraswati Rahayu Putu Indah Budi Apsari REFAYANTI, NI MADE ERNITA Saraswati Devi, Ni Made Kumbha Mella Shabrina Inderjit Sri Laksemi, Dewa Ayu Agus SugengO Juwono Mardihusodo Widiyanti, I Gusti Ayu Wulanyani Wulanyani