Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Cake Dari Berbagai Konsentrasi Buah Kelor Muda (Moringa oleifera Lamk.) Veronika Veronika; Rostiati Rahmatu; Syahraeni Kadir
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 1 (2019): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan kelor masih belum banyak diketahui, umumnya hanya dikenal sebagai salah satu menu sayuran. Selain dikonsumsi langsung dalam bentuk segar, kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung yang dapat digunakan sebagai bahan dasar produk pangan, seperti pada olahancake, biskuit, serta olahan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi jus buah kelor yang memberikan pengaruh terbaik terhadap sifat kimia dan organoleptik cake. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Maret 2018 di Laboratorium agroindustri fakultas pertanian universitas tadulako. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri atas 5 taraf konsentrasi, yaitu 37,5%, 41,1%, 44,4%, 47,3% dan 50% yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata kemudian diuji lanjut menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) taraf 5% atau 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kimia dan organoleptik terbaik terdapat pada cake dengan konsentrasi jus kelor 50%, dengan kandungan 29,84% kadar air,7,79% kadar protein, 23,52% kadar lemak, 0,60% kadar serat.
EKSTRAKSI PEKTIN KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) SECARA BASAH MENGGUNAKAN BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA Moh. Mualimin; Syahraeni Kadir; Gatot Siswo Hutomo
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 4 (2019): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk menentukan konsentrasi optimum ekstraksi pektin kulit buah naga secara basah menggunakan larutan Natrium hidroksida yang memberikan mutu fisik dan kimia pektin terbaik. Adapun mutu fisik pektin yakni rendemen dan kejernihan, sedangkan mutu kimia yaitu kadar metoksil dan galakturonat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yang terdiri atas 4 taraf perlakuan, yaitu 0,5 M , 1 M, 1,5 M, dan 2 M larutan Natrium hidroksida yang diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan berpengaruh sangat nyata kemudian diuji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi NaOH 0,5M yang memberikan hasil pektin terbaik mutu fisik, tetapi konsentrasi NaOH 2M yang menghasilkan mutu kimia terbaik.
KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KERUPUK DARI FORMULA TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata Durchesne ex poir) DENGAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) Fitriani Fitriani; Syahraeni Kadir; Rahmi Rahmi
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan formula tepung labu kuning dan tepung daun kelor yang memberikan karakteristik fisik dan kimia kerupuk terbaik dan mendapatkan formula tepung labu kuning dan tepung daun kelor yang memberikan karakteristik organoleptik yang disukai oleh panelis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk karakteristik fisik dan kimiawi dan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk karakteristik organoleptik. Adapun penelitian menggunakan satu faktor yang terdiri dari lima taraf formula, yaitu P1 = Tanpa Tepung Labu Kuning dan Tanpa Tepung Daun Kelor, P2 = 30% Tepung Labu Kuning, P3 = 29% Tepung Labu Kuning dan 1% Tepung Daun Kelor, P4 = 28% Tepung Labu Kuning dan 2% Tepung Daun Kelor, P5 = 27% Tepung Labu Kuning dan 3% Tepung Daun Kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik kerupuk yakni daya kembang yang terbaik 141,92% (tanpa tepung labu kuning dan tepung daun kelor). Karakteristik kimia kerupuk yang dihasilkan pada kombinasi tepung labu kuning dan tepung daun kelor yang terbaik diantaranya kadar air yakni 2,49% (tanpa tepung labu kuning dan tepung daun kelor), kadar lemak yakni 20,64% (30% tepung labu kuning), kadar serat dan kapasitas antioksidan yakni 1,10% dan 59,53% (28% tepung labu kuning dan 2% tepung daun kelor). Uji organoleptik (warna, aroma, kerenyahan dan rasa) menunjukkan bahwa kerupuk yang paling disukai oleh panelis yakni kerupuk yang terbuat dari 30% tepung labu kuning.
KARAKTERISTIK KIMIAWI DAN DAYA HAMBAT TEPUNG BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam.) SETELAH PENYIMPANAN PADA BAKTERI Escherichia coli Lili Eka Wati; Syahraeni Kadir; Muhd. Nur Sangadji
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 3 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kelor merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan lama penyimpanan tepung biji kelor yang memberikan pengaruh terbaik terhadap karakteristik kimia yang memiliki daya hambat terbaik terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas satu faktor yaitu lama penyimpanan biji kelor dengan 5 taraf penyimpanan : 0 minggu, 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman, apabila perlakukan menunjukkan adanya pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji BNJ (5% atau 1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata pada karakteristik kimia dan daya hambat bakteri. Daya hambat terbaik didapat pada tepung biji kelor 0 minggu (tanpa penyimpanan) yaitu 57,39 mm.
KUANTITAS DAN KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BERBAGAI KONSENTRASI BUBUR BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) Fikri Fikri; Syahraeni Kadir
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 5 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi bubur buah pepaya terhadap kauntitas dan kualitas VCO serta untuk mendapatkan konsentrasi bubur buah pepaya yang memberikan pengaruh terbaik terhadap kuantitas dan kualitas VCO dimana enzim papain sebagai pembanding . Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah. pada bulan Februari hingga bulan April 2019. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan rancangan acak kelompok (RAK) perlakuan yang diujikan adalah bubur buah pepaya tua yang terdiri dari enam taraf konsentrasi yang dibandingkan dengan enzim papain sebagai kontrol, setiap perlakuan di ulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 21 unit percobaan. Taraf perlakuan yaitu 1) Enzim papai 0,15%, 2) bubur buah pepaya 0%, 3) bubur buah pepaya 8%, 4) bubur buah pepaya12%, 5) bubur buah pepaya 16%, 6) bubur buah pepaya 20% dan 7) bubur buah pepaya 24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bubur buah pepaya memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kuantitas dan kualitas VCO, rendemen,kadar air, asam lemak bebas, derajat kejernihan serta sifat sensoris ( rasa, warna, aroma, kesukaan) dengan kriteria suka. Konsentrasi terbaik bubur buah pepaya terhadap kuantitas dan kualitas VCO adalah 20% dengan hasil rata-rata rendemen 28,85%, kadar air 0,21%, kadar asam lemak bebas 0,25%, derajat kejernihan 73,23% dan sifat sensoris dengan kriteria suka, setara dengan enzim papain sebagai pembanding.
MINUMAN INSTAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DARI BERBAGAI UMUR PANEN Syahraeni Kadir; Rostiati Rostiati; Esyi Mardiana
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 6 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan umur panen daun kelor terbaik terhadap komponen kimiawi dan organoleptik minuman instan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola satu factor. Rancangan acak lengkap digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap komponen kimiawi minuman instan yang meliputi kadar air, total padatan terlarut, vitamin C, antioksidan. Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap sifat organoleptik minuman instan daun kelor yang meliputi aroma, warna, rasa dan kesukaan keseluruhan. Perlakuan yang dicobakan adalah umur panen daun kelor, yang terdiri atas 3 taraf yaitu daun muda, daun sedang, dan daun tua. Perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga di peroleh 15 unit percobaan. Hasil penelitian yang diperoleh maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya yakni nilai perlakuan terbaik pada minuman instan daun kelor menurut parameter kimiawi dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan kesukaan keseluruhan) yaitu pada perlakuan daun muda dengan nilai rata-rata kadar air sebesar 5,64%, total padatan terlarut 14,20%, vitamin C 2,88%, antioksidan 20,63% dan nilai IC5014,23%, warna 5,2% (Agak suka), Aroma 4,65% (Netral), Rasa 5,05% (Agak suka), dan kesukaan keseluruhan4,5% (Netral).
PENGEMBANGAN TEKNIK FERMENTASI DALAM MENINGKATKAN MUTU BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) Nur Alam; Muhardi Muhardi; Abdul Rahim; Gatot Siswo Hutomo; Syahraeni Kadir; Sakka Samudin; Chitra Anggraeni Salingkat; Eko Priyantono; Ponirin Ponirin; Diky Gunawan Suwiyono
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 6 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to achieve a shorter fermentation technique for cocoa beans by using ethanol, acetic acid and coconut water to produce high quality cocoa beans. The research was conducted in Tunus village Pamona Pusalemba sub district Poso district of Central Sulawesi. Tunus is located about 300 kilometers from Palu, the capital of Sulawesi Tengah. The fermented cocoa beans were analyzed at Tadulako University’s Agroindustry Laboratory Faculty of Agriculture. The study used a Randomized Block design (RBD) with fermentation technique as the treatments i.e., 10 kg wet cocoa only (Box 1), 10 kg wet cocoa + 75 ml ethanol (Box 2), 10 kg wet cocoa + 75 ml acetic acid (Box 3), and 10 kg wet cocoa + 75 ml aged coconut water (Box 4). Each treatment had four replicates, thus in total there were 16 experimental units. The results showed that the addition of 75 ml ethanol in the fermentation process had the shortest fermentation time, with an average fermentation time of four days. The method also produced the best average water content and sensory tests such as of color, texture, aroma, and overall liking.
PENGARUH BERBAGAI DOSIS ADSORBEN CANGKANG TELUR AYAM TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK MINYAK KELAPA TRADISIONAL Hendra Budi Ermanto; Gatot Siswo Hutomo; Syahraeni Kadir
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i1.2039

Abstract

Minyak kelapa tradisional memiliki wana yang keruh serta kandungan kadar air dan asam lemak bebas yang tinggi sehingga membuat daya simpan minyak kelapa relatif singkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berbagai takaran adsorben cangkang telur ayam terhadap sifat fisiokimia dan sensoris minyak kelapa trasisional. Proses adsorbsi minyak kelapa tradisional dilakukan dengan variasi 0, 5, 10, 15, 20, 25 g/100 ml minyak kelapa tradisional. Perlakuan masing- masing diulangi sebanyak 3 kali. Sifat fisiokimia (rendemen, kadar air, derajat kejernihan, asam lemak bebas) dianalisa menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Sifat sensoris (kejernihan, aroma, kesukaan) dianalisa menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukan bahwa adsorben cangkang telur ayam berpengaruh sangat nyata terhadap fisiokimia (rendemen, kadar air, derajat kejernihan) dan tidak berpengaruh nyata terhadap fisiokimia (asam lemak bebas) untuk uji sensoris (kejernihan) didapatkan hasil berpengaruh sangat nyata dan tidak berpengaruh nyata terhadap sensoris (aroma, kesukaan).
DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH PALA SEBAGAI SALAH SATU CARA MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN DI DESA KASIMBAR BARAT Amalia Noviyanty Nadjib; Adrianton; Syahraeni Kadir; Yusran; Nurlina
JURNAL PENGABDIAN FARMASI DAN SAINS Vol. 2 No. 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpsf.2023.v2.i1.16569

Abstract

Parigi Moutong merupakan salah satu kabupaten pengembangan tanaman pala yang tersebar disetiap kecamatan maupun desa. Daging buah pala sendiri digemari oleh masyarakat jika telah diproses menjadi makanan olahan, misalnya: sirup, asinan pala, manisan pala, selai pala, dodol serta kristal daging buah pala. Dengan melihat potensi yang besar pada tanaman pala tersebut maka dipandang perlu melakukan diversifikasi produk dari buah pala sehingga menghasilkan produk yang lebih beragam dan juga dapat meningkatkan perekonomian petani pala melalui pemberdayaan perempuan yang ada di Desa Kasimbar Barat dengan sentuhan teknologi pengolahan hasil buah pala salah satunya mengolah buah pala dalam bentuk dodol. Tujuan dari pengabdian ini yaitu menganalisis potensi yang dimiliki petani pala dan industri rumah tangga guna memberikan alternatif produk pala pilihan yang bernilai tinggi serta mengkaji prospek pengembangan komoditas unggulan berbasis produk buah pala dan menguntungkan melalui upaya diversifikasi untuk pemberdayaan perempuan di Desa Kasimbar. Metode pelatihan dan penyuluhan dalam kegiatan diversifikasi olahan buah pala dalam memberdayakan perempuan di Desa Kasimbar Barat menggunakan metode ceramah dengan transfer teknologi untuk pemahaman prosedur pengolahan buah pala dengan melakukan demonstrasi pembuatan dodol buah pala sebagai salah satu produk olahan yang memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Dodol buah pala sebagai pruduk turunan dari buah pala menjadi produk bernilai ekonomi bagi usaha industri rumah tangga khususnya perempuan yang berada di Desa Kasimbar Barat dengan melakukan pendampingan dalam memantau penguasaan teknologi pengolahan dan keberlanjutan industri rumah tangga.
Physicochemical and Functional Characteristics of Beverage Sugar Apple Powdered on Level Concentration Different of CMC Syahraeni Kadir; Abdul Rahim; Rostiati Dg. Rahmatu; Sukisman Sukisman
AGROLAND The Agricultural Sciences Journal (e-Journal) Vol 2 No 1 (2015): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agroland.v2i1.341

Abstract

The intermediate products of sugar apple do not have an entrepreneurial aspects though they have a longer shelf life than the fresh fruit form unless it processed into the final products of beverages or foods. Therefore it need to continue the processing of sugar apple intermediate products. Some products of them which have a clear prospect entrepreneur among others as both of beverages and functional foods. The Short-term goal of this research is to process the intermediate product into a beverage sugar apple powdered among others. Subsequently the long-term goal of this research is to find ways of processing the intermediate products into final ones that have nutritional value and adequate antioxidants. The results showed that the use of CMC 0.5% gives a better physicochemical and functional characteristics on powdered product of sugar apple. Making the beverage product by filtering the pulp giving better quality of both physicochemical and functional characteristics than without filtering the fleshy part.