Raden Ario
Department Of Marine Science, Faculty Of Fisheries And Marine Science, Diponegoro University

Published : 60 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Struktur Komunitas dan Estimasi Tutupan Lamun Di Perairan Mrican, Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa, Jepara Gandang Herdananto Nugroho; Raden Ario; Rini Pramesti
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i3.42348

Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem bahari yang produktif sebagai habitat, tempat pemijahan dan feeding ground. Penelitian ini bertujuan mendapatkan kondisi struktur komunitas lamun yang tersebar di perairan Mrican Pulau Kemujan, Karimunjawa. Parameter yang dikaji berupa komposisi jenis, indeks ekologi dan parameter perairan. Luas tutupan lamun didapatkan melalui hasil foto udara yang diolah dengan analisa indeks vegetasi. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif eksploratif dengan penentuan titik lokasi meggunakan metode purposive sampling. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 titik berdasarkan daerah ekosistem lamun dan area wisata. Metode pengambilan sampel lamun dengan  metode line transeck dengan alat bantu transeck kuadrat. Pengambilan foto udara menggunakan wahana drone dengan aplikasi pix4d. Komposisi jenis spesies lamun yang ditemukan sebanyak 4 spesies, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halodule uninervis. Pola sebaran lamun tiap jenis mengelompok sedangkan lamun jenis E. Acoroides merata pada stasiun 3. Nilai tutupan lamun tertinggi terdapat pada stasiun 2 (21,3%); dengan rata – rata penutupan 17,02%. Kerapatan tertinggi terdapat di stasiun 1 spesies E. Acoroides. Keanekaragaman lamun menghasilkan nilai rendah dan kategori sedang. Indeks keseragaman kategori sedang terdapat pada stasiun 1 sedangkan kategori tinggai pada stasiun 2 dan 3. Indeks dominansi dari ke-3 stasiun menunjukkan tidak adanya dominasi yang terjadi di setiap stasiun. Estimasi tutupan lamun dengan foto udara dengan areal studi 4,68 ha adalah seluas 16.210 m², sehingga estimasi tutupan lamun di perairan Pantai Mrican, Taman Nasional Karimunjawa sebesar 35%. Seagrass ecosystem is one of the productive marine ecosystems as a habitat, spawning ground and feeding ground. This study aims to obtain the structural conditions of seagrass communities scattered in the waters of Mrican Kemujan Island, Karimunjawa. The parameters studied were species composition, ecological index and water parameters. The area of seagrass cover was obtained through the results of aerial photographs which were processed by analysis of the vegetation index. The research was conducted using an exploratory descriptive method with the determination of the location points using the purposive sampling method. The research location is divided into 3 points based on the seagrass ecosystem area and tourist area. Seagrass sampling method refers to the LIPI method with a quadrant line transect tool. Taking aerial photos using drone rides with the pix4d application. There were 4 species of seagrass species composition, namely Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, and Halodule uninervis. The distribution pattern of each type of seagrass is clustered, while the seagrass species of E. acoroides are evenly distributed at station 3. The highest seagrass cover value is found at station 2 (21.3%); with an average closing of 17.02%. The highest density was found at station 1 species of E. acoroides. Seagrass diversity resulted in low scores and medium categories. The medium category uniformity index was found at station 1 while the high category was at stations 2 and 3. The dominance index from the 3 stations showed that there was no dominance that occurred at each station. The estimated seagrass cover using aerial photography with a study area of 4.68 ha is 16,210 m², so that the estimated seagrass cover in the waters of Mrican Beach, Karimunjawa National Park is 35%.
Korelasi Nutrien Nitrat Fosfat Pada Sedimen terhadap Persentase Tutupan Lamun di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Safira Aisha Putri; Suryono Suryono; Raden Ario
Journal of Marine Research Vol 11, No 4 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i4.34126

Abstract

Nutrien nitrat dan fosfat merupakan salah satu faktor pembatas yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan pada ekosistem laut terutama lamun. Penelitian dilaksanakan pada bulan November - Desember 2021 dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi nutrien nitrat dan fosfat pada sedimen serta korelasinya terhadap tutupan lamun di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa Dua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pemihan stasiun penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis konsentrasi nutrien nitrat dilakukan dengan metode IK-BP2-MU-A-08-2005 dan fosfat dengan SNI 06-6989.31-2005. Analisis korelasi dilakukan dengan metode person-correlation. Hasil menunjukkan bahwa rata – rata tutupan lamun di Pulau Harapan sebesar 43,94% dan Pulau Kelapa Dua 29,42 %. Korelasi nutrien terhadap tutupan lamun di Pulau Harapan menunjukkan nitrat sebesar 0,63 dan fosfat 0,19 sedangkan di Pulau Kelapa Dua nilai korelasi menunjukkan nitrat sebesar 0,43 dan fosfat -0,24. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa konsentrasi nutrien pada Pulau Harapan memiliki hubungan kuat positif untuk nitrat dan sangat rendah untuk fosfat, sedangkan di Pulau Kelapa Dua menunjukkan hasil cukup positif untuk nitrat dan sangat rendah untuk fosfat. Nitrate and phosphate nutrients are one of the limiting factors that affect the growth process in marine ecosystems, especially seagrass. The research was carried out in November - December 2021 with the aim of knowing the concentration of nitrate and phosphate nutrients in sediments and their correlation to seagrass cover on Harapan Island and Kelapa Dua Island. The method used in this research is a survey method. Selection of research stations using purposive sampling. Analysis of the nutrient content of nitrate was carried out with the method of IK-BP2-MU-A-08-2005 and phosphate with SNI 06-6989.31-2005. Correlation analysis was carried out using the person-correlation method. The results showed that the average seagrass cover on Harapan Island was 43.94% and Kelapa Dua Island was 29.42%. Nutrient correlation to seagrass cover in Harapan Island showed nitrate of 0.63 and phosphate of 0.19 while in Kelapa Dua Island the correlation value showed nitrate of 0.43 and phosphate of -0.24. The conclusion of the study was that the nutrient concentration on Harapan Island had a strong positive relationship for nitrate and very low for phosphate, while in Kelapa Dua Island the results were quite positive for nitrate and very low for phosphate.
Analisa Kesehatan Mangrove di Kawasan Ujung Piring dan Teluk Awur Menggunakan Sentinel-2A Abista Ahmad Romadoni; Raden Ario; Ibnu Pratikto
Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.35040

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem dengan komponen sumberdaya alam meliputi bentang alam, flora, fauna, dan masyarakat sekitar dengan beragam fungsi seperti ekologis, ekonomis dan sosial. Alih fungsi lahan mangrove untuk tambak dan pemukiman yang masif dilakukan mengakibatkan kondisi mangrove di Ujung Piring dan Teluk Awur mengalami penurunan kualitas ekosistem mangrove. Informasi spasial kondisi terkini ekosistem mangrove yang belum tersedia mengakibatkan upaya pencegahan kerusakan dan konservasi ekosistem mangrove tidak berjalan maksimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran, luas, dan kondisi kesehatan mangrove di kawasan Ujung Piring dan Teluk Awur menggunakan citra Sentinel 2A melalui penginderaan jauh dan validasi lapangan. Pendekatan penginderaan jauh memadukan composite band dengan supervised classification dilakukan untuk mengetahui sebaran dan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk mengetahui luas dan kondisi kesehatan mangrove. Validasi lapangan menerapkan hemispherical photography untuk menganalisa tutupan kanopi mangrove di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan mangrove kawasan Ujung Piring tersebar di area pantai, ekowisata, dan tambak. Luas mangrove di kawasan Ujung Piring sebesar 21,004 ha terdiri dari 17,519 ha (83,41%) kategori lebat; 2,527 ha (12,03%) kategori sedang; dan 0,958 ha (4,56%) kategori jarang. Mangrove kawasan Teluk Awur dapat dijumpai di area pantai, daerah konservasi mangrove, tambak, aliran sungai, pemukiman, dan lahan terbuka. Mangrove di kawasan Teluk Awur memilki luas 10,657 ha tersusun oleh 8,013 ha (75,1% kategori lebat); 0,688 ha (6,5%) kategori sedang; dan 1,956 ha (18,4%) kategori jarang.  The mangrove ecosystem contains various natural resource components including landscapes, flora, fauna, and its surrounding communities with various ecological, economic, and social functions. Massive conversion of mangrove area for ponds and settlements has reduced the ecosystem quality of mangroves in Ujung Piring and Teluk Awur. The lack or even inexistence of spatial information regarding the current condition of the mangrove ecosystem has hindered the efforts to prevent damage and conserve mangrove ecosystem from running optimally. This research sought to examine the distribution, area, and health condition of mangroves in Ujung Piring and Teluk Awur areas using Sentinel-2A imagery by means of remote sensing and field validation. The remote sensing approach combined composite bands with supervised classification to determine the distribution and the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) method to determine the extent and health conditions of mangroves. The field validation applied hemispherical photography to analyze mangrove canopy cover in the field. The research results revealed that the mangroves in Ujung Piring area were distributed in coastal, ecotourism, and pond areas. The mangroves in Ujung Piring area measured 21.004 ha consisting of 17.519 ha (83.41%) in the dense category; 2,527 ha (12.03%) medium category; and 0.958 ha (4.56%) in sparse category. The mangroves in Teluk Awur area were found in coastal, mangrove conservation, pond, river, settlement, and open areas. The mangroves in Teluk Awur measured 10,657 ha consisting of 8,013 ha (75.1% dense category); 0.688 ha (6.5%) medium category; and 1,956 ha (18.4%) in sparse category.
Inventarisasi Jenis Lamun Di Perairan Pulau Nyamuk Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah Bagas Santosa; Sri Redjeki; Raden Ario
Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.34326

Abstract

Pulau Nyamuk ialah pulau dengan keanekaragaman hayati salah satunya adalah ekosistem lamun. Pentingnya peran ekosistem lamun pada perairan laut menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi padang lamun di Pulau Nyamuk Karimunjawa. Hal ini diperlukannya penambahan informasi mengenai kondisi ekosistem lamun di kawasan Pulau Nyamuk, menyebabkan perlunya pembaruan informasi lamun. Tujuan penelitian untuk mengetahui spesies lamun dan struktur komunitas. Metode yang digunakan dalam menentukan lokasi sampling yaitu purposive sampling. Metode pengambilan data mengacu pada metode line transek menggunakan transek kuadran ukuran 50x50cm dengan jarak 50 meter antara line dengan panjang line transek 100 meter tegak lurus dari garis pantai ke arah laut. Hasil penelitian menunjukan jenis lamun yang dijumpai teridentifikasi sebanyak 4 spesies, kerapatan yang jarang, dengan tutupan yang tergolong kurang sehat. nilai frekuensi kelas A (0-20) dan Indeks Nilai Penting tertinggi pada jenis E. acoroides, dengan demikian jenis tersebut memiliki peranan paling penting dalam komunitas perairan di Pulau Nyamuk. Nyamuk Island is an island with biodiversity, one of which is the seagrass ecosystem. The importance of the role of seagrass ecosystems in marine waters raises questions about the condition of seagrass beds on Nyamuk Island, Karimunjawa. This requires additional information regarding the condition of the seagrass ecosystem in the Nyamuk Island area, causing the need for updating seagrass information. The study aims to determine seagrass species and community structure. Purposive sampling method is used in this research. The data collection method refers to the line transect method using a quadrant transect measuring 50x50cm with a distance of 50 meters between lines and a transect line length of 100 meters perpendicular from the shoreline to the sea. The results showed that the types of seagrasses found were identified as many as 4 species, rare density, and the cover was classified as unhealthy. the frequency value of class A (0-20) and the Important Value Index for the E. acoroides species, thus this species has the most important role in the aquatic community on Nyamuk Island.
Pemangsaan Herbivori Daun Mangrove Di Kawasan Tracking Mangrove Kemujan, Kepulauan Karimunjawa Bambang Jati Laksono; Nirwani Soenardjo; Raden Ario
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i2.35780

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan kumpulan komunitas flora dan fauna di kawasan perairan bersalinitas. Ekosistem mangrove menghasilkan sebuah interaksi saling ketergantungan antara organisme dengan lingkungan. Herbivori merupakan peristiwa hilangnya komponen daun mangrove akibat di mangsa biota. Kerusakan herbivori yang tinggi mampu mempengaruhi aktivitas fotosintesis mangrove serta mempengaruhi produktivitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat herbivori daun mangrove Ceriops tagal dan Rhizophora mucronata pada ekosistem mangrove di sekitar Tracking Mangrove Kemujan, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Metode deskriptif digunakan dalam menganalisis data sedangkan metode purposive digunakan dalam penentuan lokasi dan pengambilan sampel. Sampel daun spesies Ceriops tagal dan Rhizophora mucronata diambil berdasarkan tiga kategori ketinggian <1 m, 1-2 m, dan >2 m, masing-masing sebanyak 10 pohon sebagai ulangan. Daun dipisahkan berdasarkan umur daun (muda dan tua) dan kondisi daun (rusak dan utuh). Total daun yang diambil sebanyak 10% dari setiap pohon. Hasil penelinitan menunjukkan nilai rata-rata tingkat herbivori pada setiap kategori spesies, umur daun dan tinggi pohon yaitu pada spesies Ceriops tagal 7,66% kisaran 0,01-39,05 hingga 10,93% kisaran 0,2-55,46 sedangkan pada spesies Rhizophora mucronata sebesar 5,52% kisaran 0,01-11,13 hingga 7,73% kisaran 0,01-39,05. Tingkat herbivori C. tagal lebih tinggi daripada R. mucronata. Rendahnya persentase tingkat herbivori mengidentifikasikan bahwa ekosistem mangrove Kemujan masih tergolong sehat. The mangrove ecosystem is a collection of flora and fauna communities in saline waters. The mangrove ecosystem produces an interdependent interaction between organisms and the environment. Herbivory is the loss of mangrove leaf components due to being eaten by biota. High damage to herbivores can affect the photosynthetic activity of mangroves and affect water productivity. The purpose of this study was to analyze the herbivory level of mangrove leaves of Ceriops tagal and Rhizophora mucronata in the mangrove ecosystem around the Kemujan Mangrove Tracking, Karimunjawa Islands. Descriptive method is used in analyzing the data while purposive method is used in determining the location and taking samples. Leaf samples of Ceriops tagal and Rhizophora mucronata species were taken based on three different height categories, namely <1 m, 1-2 m, and> 2 m, each with 10 trees as replicates. The leaves are separated based on the age of the leaves (young and old) and the condition of the leaves (damaged and intact). Total leaves taken as much as 10% of each tree.The results showed an average value of herbivory levels in each species category, age of leaves and height of the tree, namely the species Ceriops tagal of 7.73% range 0.18-30.38 to 10.93% range 0.2- 55,46 while in Rhizophora mucranata species the range is 5.52% 0.01-11.13 to 7.73% range 0.01-39.05. The herbivory level of C. tagal is higher than that of R. mucronata. The low percentage of herbivory indicates that the Kemujan mangrove ecosystem is still relatively healthy.
Pendugaan Simpanan Karbon pada Tegakan dan Substrat Mangrove Dengan Metode Non Destruktif di Desa Betahwalang, Kabupaten Demak Rizkiyani, Hasna Moraina; Pribadi, Rudhi; Ario, Raden; Pietersz, Janson Hans; Pentury, Reinhardus
Journal of Marine Research Vol 13, No 3 (2024): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v13i3.27904

Abstract

Mangrove merupakan tumbuhan yang memiliki peranan yang penting baik secara fisik, ekonomi, dan ekologi. Salah satu fungsi ekologinya adalah penyimpanan karbon. Mangrove yang dikategorikan sebagai ekosistem lahan basah yang dapat menyimpan karbon 800 – 1.200 ton/ha. Penelitian tentang estimasi simpanan karbon ini sangat diperlukan untuk menunjang perbaikan iklim dunia yang saat ini dilanda pemanasan global. Pengambilan sampel dilakukan bulan Maret – April 2019. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dan eksploratif yang dilakukan pada empat stasiun dengan kondisi mangrove yang berbeda-beda. Setiap stasiun penelitian dibagi menjadi tiga plot untuk menghitung nilai biomassa tegakan menggunakan rumus allometrik dalam mengestimasi simpanan karbon pada tegakan. Kemudian data karbon substrat didapat dari masing-masing plot kemudian dilakukan analisis kandungan bahan organik pada substrat dengan metode LOI (Loss on Ignition). Berdasakan hasil penelitian di Desa Betahwalang didapatkan nilai simpanan karbon pada tegakan vegetasi mangrove sebesar 1.684,24 ton/ha dan nilai simpanan karbon substrat mangrove sebesar 96,26 ton/ha.Mangrove is a plant that has an important role in both physical, economic, and ecology. One of its ecological functions is carbon stocks. Mangrove are categozed as wetland ecosystems that can store carbon 800 – 1.200 tons/ha. The research on estimation of carbon stocks is indipensable to support the world climate improvement while being hit by global warming. The sampling was conducted in March – April 2019. The data retrival method used is purposive sampling, at four stations with different mangrove conditions. Each research station is divides into three plots to calculate stands biomass values using an allometric formula in estimating carbon stocks in stands. Then carbon substrate data was obtained from the sediment of each plot and then an analysis of the content of organic matter was carried out on the substrates with LOI (Loss in Ignition) method. Base on the results of the study found the value of carbon stocks in the mangrove vegetation stands of 1.684,26 ton/ha and the value of mangrove substarte carbon stocks of 96,26 ton/ha.
Analisis Konsentrasi Nitrat Dan Fosfat Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Di Perairan Sengkarang Pekalongan Dzakwan, Ardhatama Zafron; Endrawati, Hadi; Ario, Raden
Journal of Marine Research Vol 12, No 4 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i4.35259

Abstract

Peran penting nitrat dan fosfat sangat berpengaruh sekali terhadap pertumbuhan dan perkembangan biota yang ada di laut. Kedua nutrien ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan  sel jaringan pada organisme laut maupun proses fotosintesis yang terjadi pada organisme seperti fitoplankton. Salah satu parameter biologi yang erat kaitanya dengan nutrien seperti nitrat dan fosfat yaitu fitoplankton. Tingkat kelimpahan dari fitoplankton dapat dipengaruhi oleh konsentrasi nitrat fosfat yang ada di perairan tersebut. Adapun tujuan dilakukanya kajian mengenai konsentrasi nitrat dan fosfat dengan kelimpahan fitoplankton yaitu untuk mengetahui konsentrasi nitrat dan fosfat kaitanya dengan kelimpahan fitoplankton yang berada di perairan Sengkarang. Konsentrasi nitrat memiliki kisaran antara 0,001-0,118 mg/L. Stasiun 1 memiliki konsentrasi nitrat yang berkisar antara 0,022-0,118 mg/L. Stasiun 2 memiliki konsentrasi nitrat 0,001 mg/L pada semua titik. Stasiun 3 memiliki konsentrasi nitrat 0,001 mg/L  pada semua titik. Konsentrasi Fosfat di perairan Sengkarang Pekalongan berkisar antara 0,002-0,005 mg/L. Stasiun 1 memiliki konsentrasi fosfat yang berkisar antara 0,003-0,005 mg/L. Stasiun 2 memiliki konsentrasi fosfat yang berkisar antara 0,002-0,004 mg/L. Stasiun 3 memiliki konsentrasi fosfat yang berkisar antara 0,002-0,004 mg/L. Kelimpahan fitoplankton dengan hasil yang terendah yaitu pada stasiun 1 sebesar 561,5349 ind/L. Kemudian hasil kelimpahan tertinggi yaitu pada stasiun  2 sebesar 2246,1394 ind/L dan pada stasiun 3 yaitu sebesar 655,1240 ind/L. Keberadaan nitrat dan fosfat di perairan Sengkarang dapat dikatakan tidak signifikan berpengaruh terhadap fitoplankton karena nilai korelasi (r) sebesar 0,403 untuk nitrat dan 0,271 untuk fosfat.The important role of nitrates and phosphates is very influential on the growth and development of biota in the sea. Both of these nutrients are needed in the formation of tissue cells in marine organisms and the photosynthesis process that occurs in organisms such as phytoplankton. One biological parameter that is closely related to nutrients such as nitrates and phosphates is phytoplankton. The level abundance of phytoplankton can be influenced by the concentration of nitrate phosphate present in these waters. The purpose of the study on the concentration of nitrate and phosphate with an abundance of phytoplankton is to determine the concentration of nitrate and phosphate associated with the abundance of phytoplankton in the water of Sengkarang. Nitrate concentration has a range between 0.001-0.118 mg/L. Station 1 has nitrate concentrations ranging from 0.022-0.118 mg/L. Station 2 had a nitrate concentration of 0.001 mg/L at all points. Station 3 had a nitrate concentration of 0.001 mg / L at all points. Phosphate concentration in the waters of Sengkarang Pekalongan ranged from 0.002-0.005 mg/L. Station 1 has a phosphate concentration that ranges from 0.003-0.005 mg/L. Station 2 has a phosphate concentration that ranges from 0.002-0.004 mg/L. Station 3 has a phosphate concentration that ranges from 0.002-0.004 mg/L. Phytoplankton abundance with the lowest yield at Station 1 of 561.5349 ind/L. Then the highest abundance results are at Station 2 of 2246.1394 ind/L and at Station 3 of 655.1240 ind / L. The presence of nitrate and phosphate in Sengkarang waters can be said to have no significant effect on phytoplankton because the correlation value (r) of 0.403 for nitrate and 0.271 for phosphate.
Kajian Persentase Tutupan Kanopi Mangrove Menggunakan Metode Hemispherical Photography di Desa Sambiroto dan Desa Keboromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Kassagi, Muhamad Fajar Azmi; Ario, Raden; Soenardjo, Nirwani
Journal of Marine Research Vol 13, No 1 (2024): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v13i1.35424

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropis yang   dapat tumbuh dan beradaptasi pada daerah pasang surut. Keberadaan mangrove penting sebagai sumber nutrient bagi kelangsungan hidup biota di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove di Desa Sambiroto dan Desa Keboromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah melalui analisis persentase tutupan kanopi mangrove. Stasiun pengamatan terbagi mejadi tiga stasiun mengunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di 2 lokasi, yaitu Desa Sambiroto (SB) dan Desa Keboromo (KB) yang terdiri dari 4 stasiun penelitian. Pengambilan data persentase tutupan kanopi mangrove mengunakan metode Hemispherical Photography. Hemispherical Photography merupakan metode fotografi yang digunakan untuk melihat tutupan kanopi mangrove melalui foto dengan lensa fisheye (kamera HP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 3 spesies mangrove di lokasi penelitian, 2 diantaranya di temukan di dalam plot. Spesies mangrove yang ditemukan di dalam plot yaitu Aviccenia marina dan A. alba yang di dominasi oleh A. marina. Nilai kerapatan mangrove berkisar antara 1.167 – 6.567 ind/ha .Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (J’) termasuk rendah, Indeks Dominansi (D) di setiap stasiun >0,5 menunjukkan adanya kecenderungan dominansi jenis tertentu. Hasil persentase tutupan kanopi mangrove di Desa Sambiroto dan Desa Keboromo memiliki nilai sebesar 67,61 % dan termasuk ke dalam kategori sedang sesuai kriteria baku kerusakan mangrove (Keputusan Menteri LH No.201 Tahun 2004). The existence of mangrove forests is very important as a source of nutrients for the survival of the biota in it. This study aims to determine the condition of the mangrove ecosystem in Sambiroto and Keboromo Village, Pati Regency, Central Java through analysis of the percentage of mangrove canopy cover. The observation stations were divided into three stations using purposive sampling. This research was conducted by descriptive method. This research was conducte in 2 research locations, Sambiroto Village (SB) and Keboromo Village (KB), which consisted of 4 research stations. Data collection on the percentage of mangrove canopy cover using the Hemispherical Photography method. Hemispherical photography is a photography method used to see the mangrove canopy cover through photos with a fish eye lens (HP camera). The result showed that 6 species of mangrove were found in the study site, 2 of which were found in the plot. The mangrove species found in the plot were Avicennia marina and Avicennia alba which were dominated by Avicennia marina. The value of mangrove density ranges from 1.167 – 6.567 ind/ha. The values of the Diversity Index (H’) and the Uniformity Index (J’) are low, the Dominance Index (D) at eatch station >0.5 indicates a tendency for the dominance of certain species. The results of the percentage of mangrove canopy cover in Sambiroto Village and Keboromo Village have a value of 67.61% and are included in the moderate category according to the standard criteria for mangrove damage (Minister of Environment Decree No.201 of 2004).  
Preparasi dan Karakterisasi Bioplastik dari Limbah Ekstraksi Karagenan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex P. C. Silva, 1966 dengan Pemlastis Gliserol Ridlo, Ali; Sabdono, Agus; Subagiyo, Subagiyo; Ario, Raden; Pratikto, Ibnu; Hartati, Retno
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 3 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i3.24061

Abstract

The carrageenan production process from Kappaphycus alvarezii seaweed produces solid waste of 60%-70% w/w, primarily composed of cellulose, which can be used for bioplastic films. This research aims to determine the effect of glycerol plasticizer addition on the characteristics of K. alvarezii waste-based bioplastics. Bioplastics were made by mixing 50 g of wet waste with 90 mL of distilled water, homogenized at 70°C for 30 minutes. Glycerol (0%, 1%, 2%, 3%, 4%) was added, with water to a total volume of 150 mL, and homogenized again for 30 minutes. The solution was poured into a polypropylene mold and dried at 60°C for 24 hours. Results showed glycerol increased transparency and elongation but reduced tensile strength and water resistance. The addition of 1% glycerol produced bioplastics with the best characteristics, meeting Japanese Industrial Standards. FTIR and SEM showed similar bioplastic properties across treatments. This research indicates that K. alvarezii carrageenan extraction waste is promising for packaging material and bioplastic production.  Proses produksi karagenan dari rumput laut Kappaphycus alvarezii menghasilkan limbah padat sebesar 60%-70% w/w, terutama terdiri dari selulosa yang dapat digunakan untuk film bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan plastisizer gliserol terhadap karakteristik bioplastik limbah K. alvarezii. Bioplastik dibuat dengan mencampurkan 50 g limbah basah dengan 90 mL akuades, dihomogenkan pada suhu 70°C selama 30 menit. Gliserol (0%, 1%, 2%, 3%, 4%) ditambahkan hingga volume 150 mL, dihomogenkan kembali selama 30 menit. Larutan dituang dalam cetakan polipropilena dan dikeringkan pada suhu 60°C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan gliserol meningkatkan transparansi dan elongasi, tetapi mengurangi kuat tarik dan ketahanan air. Penambahan 1% gliserol menghasilkan bioplastik dengan karakteristik terbaik, memenuhi Japanese Industrial Standard. FTIR dan SEM menunjukkan sifat bioplastik yang serupa pada semua perlakuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa limbah ekstraksi karagenan K. alvarezii menjanjikan sebagai bahan kemasan dan produksi bioplastik.
Estimasi Tutupan Kanopi Berdasarkan NDVI dan Kondisi Tutupan Tajuk Pada Ekosistem Mangrove Negeri Passo, Teluk Ambon Dalam Pietersz, Janson Hans; Pribadi, Rudhi; Pentury, Reinhardus; Ario, Raden
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 2 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i2.22090

Abstract

Mangrove canopy cover plays an important role in maintaining and protecting environmental stability in coastal areas, namely as a habitat for various terrestrial species and as protection from direct exposure to ultraviolet light on associated aquatic organisms. Mangrove canopy cover is important in protecting coastal areas from strong winds. This research aims to analyze the condition of the mangrove area, the condition of canopy cover based on the NDVI value and the percentage value of canopy closure, and the relationship between NDVI and percentage canopy closure. Sentinel-2B image data was processed using QGIS 3.28.13 and ArcGIS 10.8 software. Maximum likelihood classification is used to separate mangrove delineation from other objects, and an accuracy test is carried out using a confusion matrix to test the accuracy of the classification results. Observations were determined using a purposive sampling method, and canopy closure data was collected using a simple hemispherical photography method. The condition of canopy cover was analyzed based on NDVI calculations and calculation of the percentage of canopy closure, which was carried out using image-j software and Microsoft Excel 2010. The analysis showed that ten types of mangroves included seven families and eight genera with a mangrove area of 21.66 ha. 62.70% of the mangrove area has a canopy cover condition based on the NDVI value, which is very dense. Also, 50% of observation stations have a canopy cover condition based on the canopy cover percentage value, which is still classified as dense. The correlation between the NDVI value and the percentage value of mangrove canopy cover has a unidirectional relationship and a very strong relationship with a correlation coefficient r of 0.949.  Tutupan Kanopi mangrove sangat berperan penting dalam menjaga dan melindungi kestabilan lingkungan pada wilayah pesisir, yaitu sebagai habitat bagi berbagai macam spesies terestrial dan juga sebagai pelindung dari terpaan sinar ultraviolet secara langsung terhadap organisme perairan yang berasosiasi, tutupan kanopi mangrove juga sangat berperan penting dalam menjaga dan melindungi wilayah pesisir dari terpaan angin kencang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi luasan mangrove, kondisi tutupan kanopi berdasarkan nilai NDVI dan nilai persentase tutupan tajuk mangrove, serta menganalisis hubungan NDVI dan persentase tutupan tajuk. Pengolahan data citra Sentinel-2B dilakukan dengan menggunakan software QGIS 3.28.13 dan ArcGIS 10.8. klasifikasi maximum likelihood digunakan untuk memisahkan delineasi mangrove dengan objek lainnya dan dilakukan uji akurasi dengan menggunakan confusion matrix untuk menguji keakuratan hasil klasifikasi. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling serta pengambilan data tutupan tajuk dilakukan dengan menggunakan metode hemispherical photography sederhana. Kondisi tutupan kanopi dianalisis berdasarkan perhitungan NDVI dan perhitungan persentase tutupan tajuk mangrove yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software image-j dan Microsoft Excel 2010. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat ditemukan 10 jenis mangrove yang terdiri dari 7 famili dan 8 genera dengan luasan mangrove sebesar 21,66 ha.  62,70% luasan mangrove memiliki Kondisi tutupan kanopi berdasarkan nilai NDVI tergolong sangat padat dan 50% stasiun pengamatan memiliki kondisi tutupan kanopi berdasarkan nilai persentase tutupan tajuk masih tergolong padat. Hubungan korelasi antara nilai NDVI dan nilai persentase tutupan tajuk mangrove memiliki hubungan korelasi searah dan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan koefisien korelasi r sebesar 0,949.
Co-Authors Abista Ahmad Romadoni Adelia Hilma Sugiarto Adi Santoso Afrina Aysira Agus Indarjo Agus Indarjo Agus Sabdono Agus Trianto Akhmad Tri Prasetyo Aldhian Triatmojo Alfi Satriadi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Ridlo Alin Fithor Ambariyanto Ambariyanto Amin Nur Kolis Rela Hidayah Amrullah Rosadi Anantya Setya Perdana Andreas Ricky Hermawan Anindya Wirasatriya Arif Maa’ruf Al Ayyub Arum Wahyuning Prita Bagas Santosa Bagaskara, Widigdo Bagus Bambang Jati Laksono Bambang Sulardiono Bambang Yulianto Bayu Kreshna Adhitya Sumarto Br Ginting, Feny Amelia Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adhi Suryono Deftika Mulyawati Denny Nugroho Sugianto Destalino Destalino Diah Permata Wijayanti Dinar Ayu Budi Dodik S. Wicaksono Dwi Haryanti Dzakwan, Ardhatama Zafron Eddy Soekendarsi Edi Fahrur Rozy Edi Wibowo Edi Wibowo Edi Wibowo Kushartono Endang Supriyantini Eva Widayanti Widayanti Fauzia Farida Febriana Banun Fitrianti Feny Amelia Br Ginting Gandang Herdananto Nugroho Gentur Handoyo Hadi Endrawati Hidayah, Amin Nur Kolis Rela Hidayat, Noer Chozin Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Ibnu Pratikto Isdradjad Setyobudiandi Ita Riniatsih Janson Hans Pietersz Justin Cullen Jusup Suprijanto Kassagi, Muhamad Fajar Azmi Kiki Ade Kumala Kumala, Kiki Ade M. Fachrul AS Mardliyah, Riani Muhamamd Helmi Muhammad Adi Saputro Muhammad Adi Saputro Muhammad Syaifudien Bahry Mulyawati, Deftika Nining Nursalim Nirwani Soenardjo Nita Puspita Sari nita puspita sari Noer Chozin Hidayat Nur Taufiq Nur Taufiq SPJ Nur Taufiq-Spj Nurvita Agristiyani Perdana, Anantya Setya Petrus Subardjo Pratiwi Megah Sundari Pribadi, Rudi Radila Widya Shafiya Raja Aditia Sahala Siagian Retno Hartati Ria Azizah Ria Azizah Riani Mardliyah Rikha Widiaratih Rini Pramesti Rizkiyani, Hasna Moraina Rosadi, Amrullah Rudhi Pribadi Rudhi Pribadi Rudi Pribadi Safira Aisha Putri Shafiya, Radila Widya Sri Redjeki Sri Redjeki Sri Redjeki Sri Sedjati Subagiyo Subagiyo Sugiarto, Adelia Hilma Sunaryo Sunaryo Surya Fajar Suryono Suryono Syahrial V. Canavaro Syahrial Varrel Canavaro Tasha Iary Tiara Anggita Tiara Anggita Tiurma S Triatmojo, Aldhian Triono Agung Virda Maya Definta Wibowo Edi Widianingsih Widianingsih Widigdo Bagus Bagaskara Yunika Ayu Setya W Ayu Setya W. Yunika Ayu Setya W Ayu Setya W.