Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Geologi Kelautan: Media Hasil Penelitian Geologi Kelautan

ANALISIS DATA BATIMETRI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2 (STUDI KASUS: PULAU PUTRI, BATAM) Antares, Pandu Akhbar; Taofiqurohman, Ankiq; Gerhaneu, Nineu Yayu; Khan, Alexander M. A.; Subiyanto, Subiyanto
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 22, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.22.1.2024.852

Abstract

Data batimetri secara konvensional umumnya diperoleh dengan menggunakan teknik echo- sounding yakni dengan instrumen echosounder. Sejumlah masalah atau hambatan dari metode tersebut diantaranya biaya operasional yang mahal, perolehan data tidak multi temporal, kecuali dengan pengukuran ulang. Perkembangan teknologi memungkinkan metode pengukuran batimetri menjadi semakin beragam, salah satu metode alternatifnya adalah menggunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra satelit atau biasa disebut sattelite derived bathymetry (SDB). Lokasi penelitian ini berada di Pulau Putri, Batam yang dilakukan untuk mengkaji perbandingan data batimetri yang dihasilkan dari citra Sentinel-2 dengan beberapa citra yang diambil pada tanggal berbeda, dengan data pengukuran in situ. Nilai kedalaman dikaji menggunakan metode band ratio dengan memanfaatkan band biru dan hijau. Hasil kedalaman dari Sentinel-2 kemudian dibandingkan berdasarkan nilai Root Mean Square Error (RMSE), koefisien determinasi (R2), dan Total Vertical Uncertainty (TVU). Hasil penelitian ini menunjukkan citra bulan Januari merupakan citra terbaik dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,372. Hasil RMSE menunjukkan semakin tinggi tingkat kesalahan seiring bertambahnya kedalaman. Nilai RMSE pada kedalaman 0 - 30 meter berkisar antara 0,1 - 0,3 meter. Sedangkan pada kedalaman lebih dari 30 meter nilai RMSE bertambah dari 1 - 3 meter. Kualitas SDB dapat diidentifikasi berdasarkan nilai TVU. Berdasarkan analisis pada 8479 titik data insitu masing-masing hanya 645, 318, dan 179 titik data yang terklasifikasi dalam Ordo 2, Ordo 1, dan Ordo spesial.