Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pertumbuhan Karang Pocillopora verucossa dan Stylophora pistillata Menggunakan Substrat Semen: Analisis Morfologi dan Data Lingkungan Wijayanti, Lady; Unbekna, Sara; Djumanto, Djumanto; Y Setiawan, Riza; Khoerunnisa, Nurani; I C Utama, Mochhamad; A Nugraha, Tito; Djalil, Mukhlisnah; R Firdaus, Mochamad
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 7 No 2 (2024): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v7i2.4187

Abstract

Arsitek kecil berupa terumbu karang yang memberikan warna-warni di bawah laut ternyata dapat mendukung 25% kehidupan di laut. Namun, para ilmuan memprediksi bahwa 60% terumbu karang dunia akan mati sepenuhnya pada tahun 2050 jika kerusakan terus berlanjut. Salah satu cara menanggulanginya adalah dengan transplantasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan laju pertumbuhan dari karang Pocillopora verrucosa dan Stylophora pistillata yang ditransplantasi menggunakan media semen. Pengambilan data dilakukan setiap minggu selama 3 bulan (Oktober 2016 – Januari 2017) di Pantai Serangan, Bali. Penelitian dilakukan dengan mengukur lebar, tinggi, jumlah cabang, dan parameter lingkungan. Pertumbuhan diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,05 mm). Parameter lingkungan perairan yang diukur adalah suhu air, pH air, dan salinitas. Hasil peneltian menunjukkan pertumbuhan lebar, tinggi, cabang meningkat hingga mencapai masing-masing 5,89 mm; 10,28 mm; 8 cabang/fragmen (P.verucossa), dan 8,84 mm; 13,01 mm; 16 cabang/fragmen (S. pistillata). Pertumbuhan dan laju pertubuhan menunjukkan bahwa S. pistillata lebih cepat dari pada P.verucossa, dan pertumbuhan lebar lebih cepat dari pada tinggi untuk kedua jenis karang. Laju pertumbuhan lebar dan tinggi kedua jenis karang pada awal pengamatan mengalami penurunan yang signifikan, hal ini berbanding lurus dengan suhu (32,33°C) dan salinitas (35,33 ppt) sebagai nilai tertinggi yang didapatkan pada minggu awal penelitian. Pemilihan jenis karang yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan akan memberikan keberhasilan transplantasi karang.
Komposisi dan Diversitas Hasil Tangkapan Pancing Ulur di Pulau Panggang Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Khoerunnisa, Nurani; Ayu Sri Wijayanti, Lady; Budi Pratama, Gilar; Dzulpikah Darojat, Hanif
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 7 No 2 (2024): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v7i2.4192

Abstract

Nelayan di Pulau Panggang dan Kepulauan Seribu sering melakukan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap pancing ulur. Penangkapan ikan dengan pancing ulur dinilai efektif dalam menangkap ikan karena ramah lingkungan. Namun demikian, penelitian yang menyatakan seberapa selektifnya alat tangkap ini dengan menunjukkan komposisi dan indeks keanekaragaman hasil tangkapan alat tangkap pancing ulur masih sedikit. Kurangnya penelitian ini mengakibatkan kekurangan data sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan pengelolaan sumber daya. Tujuan penelitian adalah menghitung komposisi spesies hasil tangkapan dan keanekaragaman hasil tangkapan pancing ulur di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menghitung komposisi jenis tangkapan dan keanekaragaman hasil tangkapan alat tangkap pancing ulur dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Alat tangkap pancing ulur di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu berhasil menangkap 10 jenis ikan pelagis dan demersal, yaitu tenggiri (Scomberomorus commerson), layaran (Istiophorus sp), tongkol (Auxis thazard), lemadang (Coryphaena hippurus), cendro (Tylosurus crocodilus), cucut (Rhizoprionodon acutus), dan ikan gabus (Channa striata). Sementara itu, ikan demersal yang cenderung hidup di dasar laut terdiri dari ikan kakap (Lutjanus argentimaculatus), lencam (Lethrinus sp), dan ikan kerapu (Ephinepelus sp). Jenis ikan yang paling banyak tertangkap adalah ikan tenggiri (33%), sedangkan ikan budun merupakan jenis ikan yang paling sedikit tertangkap (1%). Indeks keanekaragaman menghasilkan nilai H' = 1,96, artinya keanekaragaman hasil tangkapan pancing ulur di Pulau Panggang termasuk dalam kategori sedang. Nilai ini menunjukkan bahwa keanekaragaman alat tangkap tergolong tinggi, tetapi selektivitasnya tergolong rendah.
Implementasi Clustering Menggunakan Algoritma K-Means Dan K-Medoids Pada Kerusakan Tempat Tinggal Akibat Bencana Di Jawa Barat Khoerunnisa, Nurani; Siregar, Amril; Cahyana, Yana
Scientific Student Journal for Information, Technology and Science Vol. 6 No. 1 (2025): Scientific Student Journal for Information, Technology and Science
Publisher : Scientific Student Journal for Information, Technology and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam adalah rangkaian peristiwa yang mengganggu dan mengancam terhadap keselamatan dan menyebabkankerugian materiil dan nonmateri terutama pada daerah provinsi Jawa Barat. Dampak dari bencana alam tersebut banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal mereka. Hal ini yang menyebabkan ke khawatiran masyarakat akan keamanan daerah tempat tinggal mereka. Berdasarkan pada permasalahan tersebut akan menghitung Cluster kerusakan tempat tinggal di Jawa Barat menggunakan algoritma K-Means dan K-Medoids Clustering untuk mengelompokkan Kabupaten atau Kota di Jawa Barat. Di 27 Kabupaten atau Kota di provinsi Jawa Barat menjadi 2 cluster yaitu cluster Tinggi (rawan), dan Rendah (aman) berdasarkan dataset. data diperoleh dari situs web Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) yang berjumlah 1620 data. Hasil yang didapatkan yaitu algoritma k-means yang lebih optimal, dengan jumlah daerah 14 Rendah (aman), dan 13 daerah Tinggi (rawan). Sedangkan algoritma k-medoids menghasilkan 15 daerah Rendah (aman) dan 12 derah Tinggi (rawan). Hasil evaluasi silhouette coefficient dari algoritma k-means lebih unggul yaitu bernilai 59% (0.59), sedangkan algoritma k-medoids 58% (0.58).
Korelasi Antara Volume dan Nilai Produksi Untuk Optimalisasi Usaha Penangkapan Ikan Pulau Panggang Khoerunnisa, Nurani; Wijayanti, Siti Oftafia; Rema, Dareen Nadya
Jurnal Pembangunan Perikanan dan Agribisnis Vol 12 No 1 (2025): Vol 12 No 1 2025
Publisher : 2339-1324

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The fisheries sector on Panggang Island contributes significantly to the local economy, but efforts to optimally increase fish production still face challenges. Fish production is one of the main factors in determining the economic value of fisheries, so it is essential to know the extent of the relationship between fish production volume and production value. This study aims to analyze this relationship using the Pearson correlation analysis approach, which measures the closeness of the linear relationship between the two variables. The results show that the volume of fisheries production has a very close and positive relationship with production value. The correlation coefficient value of fishing units on Panggang Island is above 0.9, namely fishing rods (0.98), traps (0.99), and nets (0.99), which indicates that increasing production volume directly affects increasing production value. Strategies for optimizing fisheries production include using efficient and environmentally friendly fishing technology, business planning based on feasibility analysis, managing fishing activities according to the season, expanding market access, and strengthening the supply chain. These findings form the basis for strategic decision-making in increasing the productivity and sustainability of the fisheries sector on Panggang Island.
Edukasi Dampak dan Pencegahan Ghost Fishing kepada Nelayan di Pelabuhan Perikanan Cikidang Pangandaran Dewanti, Lantun Paradhita; Khoerunnisa, Nurani; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Apriliani, Izza Mahdiana; Khan, Alexander M. A.
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 1 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i1.61314

Abstract

Pelabuhan Perikanan Cikidang yang terletak di Desa Babakan Kecamatan Pangandaran, merupakan pusat aktivitas perikanan tangkap dengan berbagai jenis alat tangkap seperti jaring insang hanyut, trammel net, rawai dasar, dan liong bun. Namun, penggunaan alat tangkap ini sering menimbulkan masalah, seperti hilangnya alat tangkap di laut yang berpotensi menyebabkan ghost fishing. Ghost fishing berdampak serius pada ekosistem laut, termasuk kerusakan habitat, penurunan populasi ikan, serta kerugian ekonomi akibat menurunnya hasil tangkapan. Alat tangkap yang ditinggalkan, hilang, dan dibuang (Abandoned, Lost, and Discarded Fishing Gear/ALDFG) bahkan telah diakui sebagai masalah global dengan dampak ekologis dan sosial ekonomi yang signifikan. Pemahaman nelayan di Pelabuhan Perikanan Cikidang mengenai ghost fishing masih minim. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan sebagai upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nelayan tentang dampak dan pencegahan ghost fishing. Pengabdian ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi yang bertujuan mendukung pengelolaan perikanan berkelanjutan dan mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga ekosistem laut. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap edukasi bagi masyarakat nelayan di Pelabuhan Perikanan Cikidang tentang kelestarian sumber daya perikanan.
Mengurangi Jejak Sampah Laut melalui Aksi Bersih Pantai: Inisiatif Lokal di Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap Wijayanti, Lady Ayu Sri; Khoerunnisa, Nurani; Akbarsyah, Nora; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Pasaribu, Buntora; Firdaus, Mochamad Ramdhan
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 1 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i1.60374

Abstract

Aksi bersih pantai merupakan salah satu upaya strategis untuk mengurangi dampak sampah laut yang mengancam ekosistem pesisir dan kehidupan masyarakat. Program ini dilaksanakan di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, yang dikenal sebagai destinasi wisata penting. Program ini juga bertujuan untuk menciptakan sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, guna memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Metode yang digunakan dalam program kegiatan ini adalah observasi, deskriptif, dan partisipatif. Subjek penelitian pada pengabdian kepada masyarakat ini yaitu Pengelola Pantai Teluk Penyu, para penggiat wisata di sekitar Pantai Teluk Penyu, para mahasiswa dan civitas akademik Prodi Perikanan Laut Tropis, PSDKU Unpad, Pangandaran. Melalui pendekatan berbasis komunitas, program ini berhasil mengumpulkan 16,651 kilogram sampah dalam satu hari. Selain kegiatan pembersihan, edukasi tentang pengelolaan sampah dan konservasi lingkungan juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan dampak positif berupa pengurangan volume sampah di pesisir, peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan, dan penguatan sinergi antara berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir. Program ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah laut terpadu yang dapat direplikasi di wilayah pesisir lainnya untuk mengatasi tantangan pencemaran laut secara efektif.
STRATEGI PENINGKATAN AKTIVITAS PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN KEBUMEN: Strategy to Increase Capture Fisheries Activity in Kebumen District Tri Wiji Nurani; Wahyuningrum, Prihatin Ika; Hapsari, Rianti Dyah; Khoerunnisa, Nurani; Wiyono, Eko Sri; Solihin, Iin; Iskandar, Mokhamad Dahri; Wisudo, Sugeng Hari
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 14 No. 2 (2023): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v14i2.45008

Abstract

Kabupaten Kebumen memiliki potensi sumberdaya ikan yang besar dengan posisi wilayah perairan yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Kondisi saat ini, aktivitas perikanan sudah berlangsung dengan baik dengan adanya 7 tempat pendaratan ikan dan 1 pelabuhan perikanan pantai. Nelayan masih mengalami kendala dengan keterbatasan prasarana di pelabuhan, sarana kapal/perahu yang masih berukuran kecil, cuaca dan gelombang besar pada saat musim barat, keberadaan ikan yang bersifat musiman, dan belum memiliki kemampuan untuk dapat mendeteksi keberadaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kegiatan yang telah dilakukan saat ini; (2) menentukan faktor kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal; (3) menyusun strategi peningkatan aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ikan utama di Kabupaten Kebumen yaitu lobster, layur, dan bawal putih. Ketiga komoditi ini merupakan komoditi ekspor. Secara umum produksi dan nilai produksi dari ketiga komoditi tersebut terus mengalami peningkatan pada periode pada 2017-2021. Strategi untuk peningkatan aktivitas perikanan yaitu pengembangan teknologi dengan menggunakan kapal yang lebih besar, peningkatan sumberdaya manusia, diversifikasi pengolahan produk, dan peningkatan kapabilitas nelayan terkait dengan pengelolaan keuangan dan pemasaran.
Penggunaan Tepung Ulva (Ulva Lactuca) dan Tepung Ekstrak Enzim Kasar Papain sebagai Bahan Baku Tambahan bagi Pakan Benih Ikan Lele (Clarias Sp.) Utama, Mochhamad Ikhsan Cahya; Khoerunnisa, Nurani; Wijayanti, Lady Ayu Sri
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 8 (2025): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v8i.1494

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung Ulva (Ulva lactuca) dan tepung Ekstrak Enzim Kasar Papain sebagai feed additive pada pakan benih ikan lele (Clarias sp.) terhadap kinerja pertumbuhan, FCR, dan tingkat kelangsungan hidup. Parameter yang dianalisis meliputi Laju Pertumbuhan Harian (LPH), Specific Growth Rate (SGR) berdasarkan bobot (SGR W) dan panjang (SGR L), Feed Conversion Ratio (FCR), serta Survival Rate (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung Ulva dan tepung ekstrak enzim kasar papain memberikan peningkatan signifikan dibandingkan kontrol. Nilai LPH masing-masing adalah 1,58% (kontrol), 2,59% (tepung Ulva), dan 2,55% (tepung EEK Papain). SGR W tercatat sebesar 0,20 (kontrol), 0,30 (tepung Ulva), dan 0,31 (tepung EEK Papain), sedangkan SGR L sebesar 0,08 (kontrol), 0,13 (tepung Ulva), dan 0,12 (tepung EEK Papain). FCR juga menunjukkan perbaikan dengan nilai 1,36 (kontrol), 0,82 (tepung Ulva), dan 0,84 (tepung EEK Papain). Namun, SR mengalami variasi dengan hasil 80% (kontrol), 30% (tepung Ulva), dan 70% (tepung EEK Papain). Dari hasil tersebut, tepung Ulva dan tepung eksrak enzim kasar papain terbukti memiliki potensi sebagai feed additive dalam meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan lele. Namun, penurunan SR terutama pada perlakuan tepung Ulva memerlukan kajian lebih lanjut untuk memahami penyebabnya.
Strengthening Capture Fisheries Information Systems through Data Optimization at Cikidang Fisihing Port, Pangandaran Khoerunnisa, Nurani; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Saputra, Yudi Ardiansyah; Hamdani, Galih
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 6, No 1 (2025): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 6 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v6i1.12010

Abstract

Sustainable fisheries management requires accurate and digitalized catch data. Cikidang Fishing Port in Pangandaran holds significant potential; however, its current data collection system remains suboptimal. This study aims to formulate a strategy for optimizing fisheries data collection by identifying data flow processes and conducting a SWOT analysis, in order to strengthen an adaptive, accountable, and evidence-based fisheries information system that supports effective governance. The research was conducted at Cikidang Fishing Port involved direct observations and secondary data analysis, followed by the development of an optimization strategy based on internal and external factors derived from the SWOT framework. The result research showed that catch data collection is still predominantly carried out manually, with limited use of the digital Fisheries Port Information Center application. Nonetheless, coordination between data officers and auction stakeholders operates relatively well and serves as a key strength in the data collection process. The strengths of the current system lie in effective communication among staff, the presence of active enumerators, and the availability of basic infrastructure. Identified weaknesses include limited adoption of digital technologies and insufficient human resource capacity. Opportunities include policy support for data digitalization from the Ministry of Marine Affairs and Fisheries and potential cross-sector collaborations. Major threats involve the sustainability of fishery resources and the lack of active participation from fishers in data reporting. The proposed strategies include expanding the implementation of e-logbooks, enhancing enumerator training, strengthening interagency coordination, and conducting educational outreach to fishers. These strategies are expected to foster the development of a more efficient, accurate, and data-driven fisheries data system that supports sustainable fisheries management at the local level.
Optimalisasi Komoditas Ekspor Udang Beku Melalui Analisis Korelasi Volume dan Nilai Produksi di PPS Cilacap Khoerunnisa, Nurani; Aisyah, Aisyah; Fatoni, Khoerul
Jurnal Pasir Laut Vol 9, No 2 (2025): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2025.77760

Abstract

The fisheries sector is one of the key pillars of Indonesia’s economy, and shrimp is one of its leading export commodities. As the largest export commodity, shrimp contributes significantly to national foreign exchange earnings as well as the welfare of coastal communities. The Cilacap Ocean Fishing Port plays a vital role as a center for fishery activities, including the handling and export of frozen shrimp. However, studies that specifically analyze the relationship between production volume and production value of frozen shrimp exports at the port level remain limited. Understanding this relationship is crucial to optimizing the economic contribution of this commodity. This study aims to analyze the production trends of frozen shrimp for export, assess its contribution to the total fishery exports at Cilacap Oceanic Fishing Port, and measure the relationship between production volume and production value during the period 2020–2024. Data analysis was conducted using Microsoft Excel for trend classification and descriptive statistics, while the Pearson correlation test was applied to measure the linear relationship between the two variables. The results show that the average production volume of frozen shrimp exports was 573.48 tons, with an average production value of USD 6,040,632.27. The highest production volume and value occurred in 2022 (617.43 tons, USD 6,916,008.80), while the lowest occurred in 2023 (527.3 tons, USD 5,256,923.58). The contribution of frozen shrimp to the total export volume at PPS Cilacap reached 21%, while its contribution to export value amounted to 37%. Pearson correlation analysis indicates a very strong relationship between production volume and production value (r = 0.9633 > r-table = 0.878). These findings confirm the strategic importance of frozen shrimp as a key fishery export commodity. Enhancing production and optimizing the value chain are expected to strengthen the competitiveness of Indonesia’s fishery exports.