Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dipengaruhi faktor gizi, lingkungan, dan sosial ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bilungala Utara, Kabupaten Bone Bolango, dengan tujuan memetakan kondisi gizi balita, mendeteksi risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, serta memberikan edukasi gizi berbasis pangan lokal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan partisipatif, melibatkan 70 balita, 3 ibu hamil, kader posyandu, tenaga kesehatan, dan aparat desa. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta catatan resmi posyandu dan puskesmas, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian informasi, dan triangulasi. Hasil menunjukkan prevalensi stunting relatif rendah, namun masih terdapat kendala ekonomi dan keterbatasan akses pangan bergizi. Edukasi gizi yang diberikan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan orang tua balita mengenai pola makan seimbang serta pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan ini menegaskan pentingnya dukungan pembiayaan posyandu, inovasi pencatatan digital, dan strategi komunikasi gizi yang inklusif. Implikasi mencakup penguatan praktik kader, kebijakan berbasis komunitas, serta peluang penelitian lanjutan terkait efektivitas edukasi interaktif dalam pencegahan stunting.