Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi sebagai Pembuatan Biogas untuk mengatasi Kelangkaan Sudirman Lubis; Candra A Siregar
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2020): Oktober
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v1i1.45

Abstract

Kebijakan Pemerintah yang mengkonversi minyak tanah (fosil)  ke LPG (Liguid Petroleum Gas) yang dimulai sejak tahun 2007 lalu, kini mulai menimbulkan masalah terkait ketersedian LPG. Kelangkaan LPG tersebut terjadi pada program LPG bersubsidi 3 kg yang diperuntukan bagi keluarga  yang kurang mampu. Kelangkaan ini dapat menimbulkan masalah baru bagi masyarakat yang menggunakan LPG 3 kg yang dimulai dari terhambatnya akatifitas masyarakat untuk memasak  hingga harga LPG yang mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini tentunya akan menambah beban hidup bagi masyarakat yang kurang mampu. Kotoran sapi dapat menghasilkan biogas dengan proses fermentasi atau pencernaan kotoran ternak didalam tangki pencerna (digester) dapat berlangsung selama 60 – 90 hari hingga mengandung senyawa yaitu metana ( ) yang mudah terbakar. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas : ± 60 %  (metana), ± 38 %  (karbondioksida), ± 2 % ,  , , dan . Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sumber energy alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Selain itu, alokasi biaya hidup keluarga peternak sapi dapat ditekan karena tidak lagi harus membeli LPG. Pada pengujian alat didapat gas pada hari ke 35 sebesar 0,33739 Psi, dan api dapat menyala pada hari fermentasi ke 35 dengan durasi nyala api ±2,5 menit. Nyala api yang terjadi membuktikan bahwa kotoran sapi dapat di fermentasi menjadi biogas yang berfungsi sebagai pengganti gas LPG. Kapasitas drum digetester (150 kg) belum mencukupi untuk memenuhi kebutuan rumah tangga. Pencampuran subtract menggunakan EM4 (Effective Microorganisme), dapat mempercepat proses fermentasi dan pembentukan biogas.
Pengembangan Budidaya Pepaya Jenis California Untuk Meningkatkan Ekonomi Di Desa Nagori Rabuhit Kabupaten Simalungun Rahmad Syukur Siregar; Sudirman Lubis; Zulkifli Siregar
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2020): Oktober
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v1i1.46

Abstract

Dalam membangun ekenomi masyarakat pada dasarnya bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menmyeluruh agar lebih baik dari keadaan sebelumnya. Pembangunan masyarakat selalu dikaitkan dengan masalah kemiskinan, yang dialami oleh sebagian masyarakat. Saat ini kemiskinan bukan hanya menjadi masalah Indonesia tapi sudah menjadi masalah dunia. Negara Indonesia identik dengan kemiskinan warga negaranya, namum di dalamnya negara Indonesia menginginkan negaranya ini berkembang dan maju. Masalah kemiskinan di Indonesia ditandai oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat yang ditunjukan oleh indeks pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya masyarakat miskin maka, salah satu upaya pemerintah melalui KKN-PPM ini adalah membuka peluang seluas-luasnya membantu masyarakat dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya manusia yang cukup handal.Salah satu upaya yang dilakukan dalam membangkitkan eknomi adalah memanfaatkan perkarangan rumah atau belakang rumah masyarakan untuk budidaya jenis California. Strategi pemberdayaan meliputi strategi manajamen dan teknologi. Untuk merealisasikan rencana hibah KKN-PPM ini maka metode yang dilakukan adalah mengunjungi kelompok masyarakat yang akan dibina, membentuk binaan berupa budidaya papaya jenis California dengan kualitas baik yang siap dipanen dan di pasarkan
Pemberdayaan/Pengelolaan Ikan Dengan Pemanfaatan Box Pendingin Pada Kelompok Masyarakat Pesisir Di Kecamatan Percut Sei Tuan Sudirman Lubis; Munawar A Siregar; Wawan Septiawan Damanik; Irpansyah Siregar; Edi Sarman Hasibuan; Muhammad Arif
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2021): Juni
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v2i2.312

Abstract

Penggunaan mesin pembeku saat ini sudah menjadi kebutuhan masayarakat luas, dikarenakan sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Beban pendingin yang diberikan sangat mempengaruhi kinerja mesin Pembeku, baik dari konsumsi energi listrik maupun kemampuan yang akan meningkatkan waktu pemakaian sistem yang lebih lama. Semakin besar beban pendingin akan meningkatkan penggunaan energi listrik saat pengoperasian. Hal ini sangat megkhawatirkan dimasa kedapanya dimana isu menipisnya sumber energi fosil yang saat ini menjadi prioritas penghasil energi listrik semakin banyak  dan memenuhi media. Beberapa tahun terakhir, energi matahari diisukan menajadi jawaban dari masalah tersebut. Dimana energi panas dari matahari dimanfaatkan untuk menggerakkan proton dan elektron pada suatu media penel surya untuk menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhaan masyarakat banyak. Hal ini menjadai daya tarik peneliti untuk membuat sebuah inovasi pemanfaatan energi matahari pada sebuah sistem lemari pembeku. Dilihat dari roadmap penelitian terkait dengan energi matahari dan sistem kompresi uap pada lemari pemebeku yang dilansir beberapa tahun terakhir, belum banyak dilakukan inovasi pembaruan dalam penggunaan sumber energinya. Beban pendingin yang akan digunakan akan disesuaikan dengan kapasitas dari sumber energi yang digunakan yaitu berdaya 410 WP. Dengan kapasitas lemari pembeku yang digunakan berdaya 1/4 PK yang akan ditingkatkan kemapuannya/efisiensi untuk dapat digunakan dan menggantikan lemari pembeku berenergi listrik berbayar. Hal ini diharapkan berguna bagi khalayak masyarakat dan menyumbang ilmu pengetahuan dan membantu mewujudkan roadmap universitas dimasa kedepan.
Pelatihan Keamanan Dalam Merancang Prototype Belt conveyor Faisal Lubis; Sudirman Lubis; Munawar A Siregar; Wawan S Damanik
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (2022): Februari
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v3i1.597

Abstract

Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik sesuai fungsinya. Kerusakan bearing banyak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya : faktor pembebanan, perawatan, material yang digunakan dan perhitungan dalam perencanaan pemilihan bearing. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik, maka prestasi seluruh sistem akan menurun bahkan bisa berhenti. Bearing yang digunakan jenis ASb UC204- 12berdiameter 19.50 mm, bahanbaja structural dan aluminium alloy.Pembebanan yang diberikan 200N dan torsi 75.429 N.m. Studi numerik ini menggunakan software solidworks 2012 sebagai alat mendesain bearing dan menggunakan software ansys workbench 14.0 sebagai alat simulasi numeriknya dan hasil simulasi baja struktural ialah total deformasi = 0.00030158mm, Equivalent stress= 10.085MPa, Equivalent strain = 5.695 x 10-5 mm/mm . Hasil simulasi aluminium alloy ialah total deformasi = 0.00094256mm, Equivalent stress= 9.9263MPa, Equivalent strain = 0.00015763mm/mm.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASCA COVID 19 MELALUI BUDIDAYA JAMUR TIRAM Alridiwirsah Alridiwirsah; Muhammad Alqamari; Abdul Rahman Cemda; Muhammad Said Siregar; Sudirman Lubis
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i4.1254-1259

Abstract

Jamur tiram merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu. Permasalahan pada mitra mempunyai kendala usaha pada kapasitas produksi hanya 120 baglog/hari dan ini belum maksimal untuk memenuhi permintaan pasar baglog di sekitar Jepara. Selain itu proses pembuatannya masih sangat konvensional baik pada proses pemadatan, sterilisasi tanpa kontrol suhu uap panas, dan proses inokulasi kurang steril karena dilakukan pada ruang terbuka serta tempat penyimpanan baglog yang tidak efisien karena hanya ditaruh dilantai rumah tinggal. Solusi dan target luaran yang diberikan untuk mitra adalah penyuluhan manajemen usaha yang baik, pembuatan alat pemadatan baglog mekanis, pembuatan alat sterilisasi yang lebih besar kapasitasnya dan dilengkapi dengan kontrol suhu otomatis, dan ruangan steril untuk inokulasi. Tujuan Program pengabdian ini adalah pengabdi membantu usaha budidaya jamur tiram ditengah pandemi covid 19 di Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan pembekalan, demonstrasi cara budidaya jamur tiram putih dimulai dengan persiapan media tanam, pencampuran media, fermentasi, pengisian media dalam baglog, sterilisasi, inokulasi bibit, inkubasi, pemeliharaan dan panen serta pemberian alat produki baglog.
DESIGN OF QIBLAT DIRECTION USING HMc 5883L SENSOR Sudirman Lubis; Wawan Septiawan Damanik; Munawar Alfansury Siregar
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 2 (January 2021)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.036 KB)

Abstract

The level of accuracy of a measuring instrument is expected to be better because it is expected to provide information that can be used as a reference and benchmark in research and application in people's lives. The use of a compass measuring instrument in determining the direction of the wind and the location of the Earth's magnitude varies from year to year, such as analog and digital compasses. Both offer good readings in the same way that utilizing magnetic north and south poles as reference points. The HMC 5883L sensor is a measuring instrument that is able to detect the cardinal directions in the same way analog and digital compasses work. By using Arduino Uno as a microcontroller as a central control that is able to convert the information received from the HMC 5883L sensor into a form of data that is easy to understand. The HMC 5883L sensor is applied as a companion to the reading results of the RHI compass at the OIF Muhammadiyah University of North Sumatra to get a more accurate Qibla direction by comparing the readings of the two. The results of the HMC 5883L compass sensor readings will be visualized in the form of a pointer, a wind direction lamp and the reading will be changed in the form of a number. All data that is changed in the form of work is the result of orders from Arduino Uno received from the HMC 58883L sensor. A total of eight LED lights are used as a wind vane and are connected to the data obtained from the sensor.Keywords: HMc5883L Sensor, Qibla Direction
PERANCANGAN TRAFFIC SPIKES OTOMATIS TYPE SURFACED MOUNTED BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO UNO DAN SENSOR ID CARD Sudirman Lubis; Edi Sarman Hasibuan
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 2, No 1 (2020): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v2i1.30

Abstract

Abstract Traffic Spikes are devices or devices used to obstruct or stop the movement of wheeled vehicles by piercing vehicle tires. In this study to meet the requirements for traffic spikes, an arduino uno microcontroler-based automatic traffic spikes control system with identity card (ID Card) sensor was designed. In its design, a Surface-Mounted Traffic Spikes has 8 blades which are used to pierce the tires of the vehicle if the user does not carry out the procedures of using traffic spikes correctly, then the automatic control system reads the tool, the blade stands upright with the position 900 and given a load for testing in the form of a car, and the blade is able to withstand the load as desired, then the tool has been successfully tested. The design of the resulting traffic spikes has dimensions of length of 1000 mm, width of 610 mm, and height of 100 mm. The results of the traffic spikes components are frame design, frame cover design, shaft design, spikes blade design, pillow block design, peg design. The simulation results of the design made are the displacement process has a minimum load consisting of 1000e - 030 mm and an acceptable maximum load of 3,954e - 000 mm, stress has an acceptable minimum load of 1,005e + 003 Nm ¬-2 and pressure the maximum acceptable is 3,411e - 009 and the maximum load is 9.278e-004. . Keywords: Traffic Spikes, Microcontroller Arduino Uno, ID Cards __________________________ Abstrak Traffic Spikes adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk menghalangi atau menghentikan pergerakan kendaraan roda dengan menusuk ban kendaraan. Dalam penelitian kali ini untuk memenuhi syarat traffic spikes, maka dirancang sistem kendali otomatis traffic spikes berbasis microcontroler arduino uno dengan sensor identity card (ID Card). Dalam perancangannya dibuat sebuah traffic spikes dalam bentuk tanjakan (Surface-Mounted Traffic Spikes) yang memiliki 8 buah pisau yang digunakan untuk menusuk ban kendaraan apabila pengguna tidak menjalankan prosedur pemakaian traffic spikes dengan benar maka alat membaca sistem kendali otomatis, mata pisau berdiri tegak dengan posisi 900 dan diberi beban untuk pengujian yang berupa mobil, dan mata pisau mampu menahan beban seperti yang diinginkan, maka alat dinyatakan telah berhasil pengujiannya. Perancangan traffic spikes yang dihasilkan memiliki dimensi panjang 1000 mm, lebar 610 mm, dan tinggi 100 mm. Hasil rancangan komponen-komponen traffic spikes rancangan rangka, rancang penutup rangka, rancangan poros, rancangan pisau spikes, rancangan pillow block, rancangan pasak. Hasil Simulasi dari rancangan yang dibuat adalah proses dibuat displacement memiliki beban minimal yang terdiri sebesar 1000e – 030 mm dan bebanmaksimal yang dapat diterima sebesar 3.954e – 000 mm, stress memiliki beban minimal yang dapat diterima sebesar 1.005e + 003 N.m¬-2 dan tekanan maksimal yang dapat diterima sebesar 3.411e – 009 dan beban maksimalnya 9.278e-004. Kata Kunci: Traffic Spikes, Microcontroller Arduino Uno, ID Card __________________________
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Hasil Pertanian Sebagai Bahan Peralatan Tepat Guna Sudirman Lubis; Munawar A Siregar; Wawan S Damanik; Faisal Lubis
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2022): Juni
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v3i2.676

Abstract

Pembangunan di indonesia menunjukkam kemajuan yang sangat pesat dengan meningkatnya jumlah masyarakat indonesia secara signifikan menyebabkan meningkatnya biaya kebutuhan akan bangunan khususnya atap yang berfungsi sebagai pelindung Atap saat ini telah memiliki beragam jenis bahan dasar seperti atap berbahan dasar seng, tanah liat, dan komposit polimer. Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya, serat yang digunakan pada matrial komposit terbagi menjadi dua yaitu serat alam dan serat sintetis. Disisi lain tanaman kelapa merupakan tanaman yang banyak dijumpai hingga pelosok Nusantara khususnya Indonesia, sehingga hasil alam berupa kelapa di Indonesia sangat melimpah. Serat sabut kelapa merupakan salah satu material alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bahan komposit, menggunakan serat sabut kelapa sebagai bahan pembuatan atap rumah adalah suatu cara yang baik untuk mengurangi evolusi limbah alam seperti serat sabut kelapa
Analysis of The Performance Solar Desalination Proses With Spray in The Evapoarator Room Munawar Alfansury Airegar; Wawan Septiawan Damanaik; Sudirman Lubis; Jandri Fan HT Saragi; Arya Rudi Nasution
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 5, No 2: September 2022
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v5i2.11858

Abstract

The shortage of clean water sources on the earth's surface is a concern for the future. Utilization of solar thermal energy is something that can be done to get an environmentally friendly system. Desalination process is a method to produce clean water that is cheap and safe. With the experimental method, the desalination process is tested by providing a working system that considers the materials used and the addition of supporting work tools. The evaporator cover is designed to be made of clear glass with a thickness of 3 mm and an area of 1 m2 with a double slope model with an angle of 15o to the east and west, and was tested for 8 days. The result of the radiation heat transfer coefficient is that the highest convection coefficient outside the evaporator is 97.94 W/m2 on the fourth day and the value of the radiation heat transfer coefficient from the glass surface to the environment is 83.85 W/m2 on the second day. Meanwhile, the highest evaporative heat transfer coefficient was 20.30 W/m2 on day four, the highest convection heat transfer coefficient was 3.08 W/m2 on the first day, and the highest radiation heat transfer coefficient was 13.18 W/m2
Analisis Energi Panas Pada Tanki Air Pendingin Atap Berongga Sudirman Lubis; Munawar A Siregar; Wawan S Damanik; Edi S Hasibuan; Faisal Lubis
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2022): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v6i2.7317

Abstract

Tangki pendingin didefinisikan sebagai alat penukar kalor yang material fluida kerjanya adalah air, dan udara yang berfungsi mendinginkan air dengan kontak langsung dengan udara yang mengakibatkan sebagian kecil air menguap. Air ini yang nantinya mengalir didalam atap berongga yang diharapkan dapat menyerap panas saat melewati rongga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai efektivitas dari laju perpindahan panas pada atap berongga, serta mengetahui jumlah energi pada tangki air pendingin atap berongga yang mampu dibuang setiap jam’nya dan mengetahui debit air yang diperlukan untuk mensuplai atap berongga. selama penelitian didapatkan hasil yang bervariasi dengan volume air yang masuk sekitar 0,00064 m³ pada setiap rongganya, dengan kapasitas pompa 5.5 LPM. Dari data pengujian yang diperoleh jika intensitas cahaya matahari rendah maka panas akan diserap kelingkungan dan sebaliknya jika intensitas cahaya matahari tinggi maka panas akan diserap oleh air. Itu sebabnya intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi proses pengambilan data. Dari hasil yang diperoleh dilapangan pada saat penelitian selama 7 hari didapatkan temperatur air rata-rata 28,4ºC. Hasil ini dapat dikategorikan aman sebab temperatur air tidak melebihi atau tidak jauh dari temperatur pada tangki air yang  bertemperatur rata-rata 40,5ºC